Blog Konten Islam

Saturday 9 June 2018

AKHIR MEMILUKAN SUAMI PREMAN

AKHIR   MEMILUKAN SUAMI PREMAN

DASBOR "RAHASIA ILLAHI 1"

AKHIR MEMILUKAN   
SUAMI PREMAN

“Jong tak senang dinasehati seperti itu, Ujung-ujungnya, Jong marah dan memukul wajah sang ustadz. Astagfirullah !“.

Musridah, gadis kemayu itu sangat mencintai lelaki bernama Jojong. Meski banyak yang tidak merestui perasaannya, Mursidah tetap memupuk rasa yang dianggapnya sacral itu. Ia yakin dengan kekuatan perasaannya sebagaimana keyakinannya bahwa perangai seorang bisa diubah, bisa dibentuk ketika kekuatan dan kelembutan cinta membelai dan mengembuskan kearifan.

Baca Juga "Mantan Pegawai Bank Jadi Pemulung"


Kawan dan saudara dekat Musridah sudah meyampaikan keberatan mereka atas hubungan Musridah dan Jojong. Namun Muesridah tetap pada pendiriannya, bahwa hati Jojong bukanlah hati yang tidak bisa dilunakkan. Hati Jojong adalah segumpal daging yang tetap memiliki serat-serat halus yang dapat disentuh oleh nasehat, oleh masukkan yang disampaikan dengan kesabaran.

Musriah terus membangun perasaannya, meskipun orang tua sudah menyampaikan keberatan mereka dengan memaparkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan dialaminya.Bahkan orang tua Musridah juga berpesan, jika kemungkinan buruk itu terjadi jangan ada sesal dan menyesali orang lain, sebab dari awal sudah diberi masukkan dan nasehat. Tapia pa jawaban Musridah..?.


“Semua resiko baik dan buruk dalam rumah tangga, seorang istri yang baik harus berani dan tabah menghadapinya. Aya, ibu dan semuanya mohon bantu dengan doa, semoga rumah tangga Ridah dan Jong tidak terkendala dengan perilaku Jong yang seperti sekarang ini. Doakan juga agar Jong dapat mengubah kebiasaannya dan kembali sebagaimana fitrahnya sebagai seorang suami yang dapat melindungi dan membahagiakan keluarganya”.


Pada bulan –bulan oertama perkawinannya dengan Jong , Musridah merasakan kebahagiaan yang sempurna. Jong selalu berada didekanya. Jong jarang keluyuran bersama teman-temannya. Jong juga hampir tidak pernah keluar malam. Malam-malam Jong selalu di Kamar bersama Musridah. Dan yang menggembirakan, dari mulut Jong tidak lagi tercium aroma minuman keras Apakah itu karena masa-masa pengantin baru.

Ternyata tidak. Berbulan lamanya Jong menjadi suami yang baik bagi Musridah, menjadi suami yang penuh perhatian dan kasi sayang. Musridah sangat bahagia , terlebih ketika bidan menyatakan bahwa dirinya telah berbadan dua. Lengkap rasanya kebahagiaan Musriah. Jong juga merasakan hal yang sama.


Namun, setelah janin dalam kandungan Musridah ikut meramaikan dunia yang fana ini, setelahbayi laki-laki itu berusia tujuh bulan, Jong mulai menampakkan penrangai lamanya. Ia kembali dalam habitatnya, berkumpul dengan temen-temen lamanya Keluyuran malam. Miras dan berkelahi Astagfirullah !.


“Kenapa kamu kembali kepada kebiasaan lamamu,bang..?. Bukankah ditahun-tahun pertama kamu bisa mengekang, bahkan bisa melupakan kebiasaan tidak baik itu..?
Jong tidah menjawab pertanyaan Musridah.


“Saya adalah istri abang yang sejak dulu siap dinikahi dengan konskwensi apapun. Saya istri abang yang sabar dan akan selalu sabar menunggu perubahan abang yang sesungguhnya, sebab saya percaya abang pasti mampu untk berubah menjadi ayah dan suami yang baik, “Musridah terus berusaha memberi keyakinan.


Lagi-lagi Jong hanya berdiam saja tidak mengambil tindakan yang baik untuk anak istrinya. Bahkan, berbilang bulan kemudian tahun bertambah, perilaku Jong semakin parah. Ia menjelma menjadi sosok preman yang bukan saja meresahkan hati istri dan anaknya tapi juga meresahkan masyarakat.


Fisik Musridah yang pada awalnya pernikahan berisi dan sehat, kini berubah menjadi kurus kering seperti tertekan ditambah lagi Musridah harus mengurus tiga orang anak. Mendidik dan mencari makan untuk mereka. Sedangkan Jong ..? Ia seolah lupa dengan keluarganya. Ironisnya Jong memeras istrinya untuk mendapatkan kebutuhan membeli minuman keras.


KERESAHAN WARGA.
Tujuh tahun usia pernikahan Musridahdengan Jong yang didapat Musridah hanya kepiluan. Tapi Musridah masih mampu bertahan, bahakan harus bertahan demi keutuhan rumah tangga mereka. Sekalipun Musridah tidak pernah melontarkan kata cerai pada Jong. Karena harapan Musridah masih utuh, bahwa Jong akan sadar.

Namun, kesabaran Musridah harus kembali mengadapi batu ujian. Disamping kawan, saudara dan orang tuanya yang telah memberi ultimatum , Musridah juga harus menghadapi tatapan mata sinis masyarakat yang berada di lingkungannya.

Pasalnya Jong, telah banyak membuat keonaran. Siang itu, Jong mendatangi sebuah sanggar kreatif dilingkungan tempat tinggalnya. Kedatangan Jong bukan ingin mengbah diri menjadi lelaki yang kreatif , ia datang untuk menciptakan keonaran , membuat kekacoan didalam sanggar tempat berkumpulnya anak-anak muda berbakat yang kreatif.

Melihat kedatangan Jong seorang penghuni sanggar dengan lagak seperti jagoan mencoba menekati dan mengajak bicara Jong dengan baik-baik, tetapi Jong menyambutnya dengan peralakuan kasar. Jong mendorong tubuh lelaki itu dengan kasar. Lelaki itu terhuyung. Untungnya dinding sanggar lebih dekat kedudukannya hingga tubuhnya lelaki sanggar yang terhuyung itu tersangga dan tidak jatuh terjengkang kebelakang.

Lelaki penghuni sanggar itu tak mengira akan diperlakukan sekasar itu oleh Jong, tidak berani lagi mendekati Jong. Karena itu si lelaki penghuni sanggar hanya tetap bersandar di dinding. Ia berharap Jong tidak lagi melakukan kekerasan yang membuat jantungnya berdegup cukup kuat. Namun harapan lelaki it tidah terwujud sebab Jong dengan langkah dipercepat kembali mendekati lelaki sanggar dan mencekeram kerah baju dengan keras.

“Lu pengen mati heh “, begitu ancam Jong. Keringat dingin mebanjiri sekujur badan lelaki sanggar, terlebih ketika Jong mencabut sebilah pisau dari selipan pinggang dan mendekatkan pisau tajam itu kewajah.

Wajah lelaki sanggar itu pucat pasi dibuatnya, ia sudah pasrah dengan keadaan. Ia tidak mungkin melawan Jong yang berada dalam keadaan mabuk. Tapi untungnya, Jong tiba-tiba menjauhkan pisau tajam itu dan kembali menyelipkan kedalam selipan celananya.

“Kalau gue mau, lu pasti gue habisin!” begitu ucap Jong. Dan ia melepaskan cengkraman dileher lelaki penghuni sanggar ,kemudian berlalu keluar. Senyap seketika keadaan sanggar. Penghuninya berusaha terbalut ketegangan yang menyesakkan, seolah baru saja mendapatkan bantuan oksigen. Mereka dapat bernafas meski dengan keadaan lunglai karena terkejut.

SANG UTADZ.
Keresahan warga akan perilaku Jong makin lama semakin terasa. Ada keingin segelintir warga yang ingin menghakimi Jong, tapi sebagian lagi takut menanggung resiko. Bagaimana jika Jong mengamuk dan main hantam dan merusak.

Keresahan warga yang juga terbaca oleh ustadz ,membuat guru yang dihormati oleh warga itu mencoba mengambil langkah pendekatan kepada Jong.

Saat keduanya bertemu, sang ustadz mencoba berbicara degan baik-baik, kemudian memasukkan nasihat-nasihat dengan harapan Jong dapat tergugah hatinya. Syukur-syukur Jong Insyaf atau mendapat hidayah melalui nasihat ustadz. Apakah keinsyafan yang didapat Jong setelah berhadapan dengan sang ustadz..?.

Jong telah membutakan mata hatinya sendiri. Siraman air sejuk sang ustadz yang menerpa kalbu seolah tak terasa sebaliknya, Jong  tak senang dinasihati seperti itu. Ujung-ujungnya, Jong marah dan memukul wajah sang ustadz. Astagfirullah.

Sang ustadz tentu saja sudah siap dengan keadaan apa yang akan terjadi.Keinsyafan atau kemarahan dan nyatanya keinsyafan itu masih jauhn pada Jong, sehigga kemarahanlah yang mencuat. Sang ustadz tidak marah atas kemarahan Jong dan perlakuan yang didapatnya, namun murid-murid si ustadz tidak bisa menerima kalau guru yang dihormati nya diperlakukan seperti itu. Sang murid ingin membuat perhitungan , namun dengan kearifan dan kebijaksanaan sang guru (ustadz) kemarahan sang murid mampu diredam.

JENAZAH JONG DIGANG SEMPIT.
Beberapa hari setelah keonaran dan perlakuan Jong terhadap sang ustadz. Di pagi buta yang masih berembun dingin , seorang warga yang tengah berjalan disebuah gang sempit merasa sangat terkejut ketika langkahnya terantuk sesuatu. Keterkejutan semakin nyata saat warga tersebut melihat dengan jelas sesuatu yang membuat kakinya tersandung, adalah mayat..! Mayat siapa..? Warga itu tak mengenali sebab posisi mayat tersebut menelungkup.

Ketika pagi semakin jelas, cahaya dan langitsduah membias dan memasuki gang sempit melalui celah genting rumah warga. Barulah terlihat jelas sosok yang tertelungkup dengan ceceran darah disekitar tubuhnya itu adalah Jong..!

Kematian Jong menggembaprkan warga, sekaligus menenangkan warga. Warga lega karena beranggapan tak ada lagi orang yang selalu membuat cemas dan bikin onar. Jong sudah menemui hukuman atas perilakunya selama hidupnya. Begitu menurut warga apakah kematian Jong tragis itu adalah hukuman atas perilakunya yang telah mendzalimi anak istrinya, membuat resah masyarakat atau telah menganiaya sang ustadz..?


 (Wallahu A’lam Bisshawab)

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - Juni 2018

Thursday 7 June 2018

JENAZAH PEMUDA SHALEH MIRING KEARAH KI'BLAT SENDIRI

JENAZAH   PEMUDA SHALEH MIRING KEARAH KI'BLAT SENDIRI


Dasbor " RahasiaIllahi 2"

Jenazah Pemuda Shaleh
MIRING  KEARAH  KI’BLAT  SENDIRI

“ Nyaris semua warga menganga terkejut, melihat gundukan tanah kuburan turun sendiri menutupi lubang kubur. Reflek.Mulut mereka seketika juga bertasbih, berharap keganjiln tersebut menjadi pertanda baik atas  kepergian Slamet (24 tahun, bukan nama sebenarnya), pemuda kampung Merak yang sangat mereka cintai  ”..

Warga kampung Merak petang itu geger. Bukan karena riuh suara warga yang biasa menghabiskan waktu sorenya di pinggir kali Siul (bukan nama sebenarnya). Kerumuna orang yang membludaklah yang membuat suasana kampung itu lain dari biasanya. Mereka mendengar kabar, tubuh Slamet ditemukan mengapung dan tak lagi bernyawa.. 

Pemuda Shaleh itu Hilang..?
“Nggak kak Slamet kayak gini” gumam seorang gadis di sebuah rumah yang sangat sederhana. Rini (14 tahun), adik Samet, tak hanya kesal karena kesepian lantaran ibunya sedang pergi keluar kota. Ia juga resah, karena Slamet kakak satu-satunya itu tidak pernah keluar malam, apalagi sampai bermalam tanpa seizing keluarga.

Tapi sampai pagi, Slamet belum juga kembali. Mendapat hal yang sangat tidak lazim ini seisi rumah ribut. Sebab, semula Slamet pergi untuk menghadiri Isr’ Mi’raj. Ia pergi bersama empat orang kawannya. Namun ketika acara selesai, teman-teman Slamet berinisiatif pulang lebih dahulu, sedang Slamet tidak pulang hingga keluarganya mencarinya.

Baca Juga "Lima Kali Berhaji Tidak Bisa Meihat Ka'bah"

Keluarga Slametpun akhirnya mendatangi keempat teman anaknya. Bisa ditebak, keluarga itu tidak mendapati jawaban yang mereka inginkan. Dengan hati masygul, keluarga Slamet mencoba mencari tahu kerumah saudara-saudaranyayang lain. Mereka menduga kalau-kalau Slamet bermalam disana.

Ditengah usaha pencarian itu, tiba-tiba seorang warga  bernama Wagiman mencegat, “Saya lihat Slamet jatuh ke kali. Kayaknya ia tergentir dari getek” terangnya, cumin karena suasan gelap saya gak begitu jelas apa dia benar Slamet yang jath, “tambah Pak Wagian. Mendengar itu, kontan saja ia menuju kali Siul.

Sebenarnya arus Kali Siul yang tak deras memudahkan mereka dalam pencarian. Kedalamnnya pun masih dapat dijangkau. Sayangnya sampai menjelang magrib pencarian itu tidak menunjukkan hasil. “Kalau tahu bakal begini, saya menyesal tidak membantu pada waktu ia jatuh dulu”, lirik Pak Wagiman mengenag kejadian itu.
Pencarian terus dilakukan sampai mlam hari. Warga setempat yang berempati atas hilangnya Slamet, meminta tim SAR mencarinya. “Bukan saja keluarga Slamet saja yang bingung waktu ia hilang , warga disini juga pusing “, jelas bapak berjenggot itu lagi.

Slamet terus dicari. Warga yang peduli pada usaha pencarian itu bahkan menggelar pengajian dipinggir kali. Mereka yakin, ikhtiar saja tentu sulit menunjukkan hasil tanpa dibarengi doa. Sejak itu Kali Siul ramai, kaum ibu yang peduli biasanya mengantar makanan untuk orang-orang yang mengaji. Terus-menerus bahkan, makanan itu berdatangan sampai Slamet benar-benar ditemukan. Suasananya persis seperti hajatan.

Pencarian Slamet nyaris mengalami jalan buntu. Warga yang biasa duduk menunggu dipinggir kalipun sudah mulai berkurang. Nampaknya mereka pasrah, akan tetapi hari mulai beranjak siang, beberapa warga yang rumahnya tak jauh dari kali dikejutkan oleh sebuah suara dari kali.

“Byuuuur!!!!”, warga yang berdatangan ke pinggir kali kaget bukan main. Mereka mereka melihat tubuh Slamet mengapung diatas air. Tubuh pemuda yang mereka cari itu bengkak kebiru-biruan dan tak lagi bernafas, tapi jasad dan pakaian yang ia kenakan masih utuh. Dikantong baju ditemukan buku Yasinan.

“Biasanya orang yang hanyut itu pasti ada saja yang hilang anggota tubuhnya”, Kata seorang warga yang ikut menyaksikan kejadian itu, tapi tak mau disebutkan identiasnya. Tubuh yang membujur itu hanya mengeluarkan sedikit darah akibat duri-duri yang menancap di tubuhnya. Anehnya tubuh itu tidak bau amis dan bau bangkai “Cuma bau air kali saja” kata sumber itu.

Pemandangan itu menyisakan tanda tanya warga, apakah kejadian ini murni musibah atau ada motif pembunuhan. Enggan berspekulasi, merekapun segera membawa jenazah Slamet kerumah sakit terdekat guna diotopsi. Namun dari hasil otopsi, tidak ada tanda-tanda Slamet meninggal karena dibunuh atau dianiaya.

Prosesi Penguburan yang mengherakan
Hari itu juga, walau tanpa ibu Slamet hanya bapak dan adik Almarhum, ibu-ibu kampung merek segera menyiapkan kafan dan tempat untuk memandikan jenazah Slamet. Mereka ikhlas dan tidak segan-segan membantu. Karena semasa hidup , almarhum dikenal baik, alim dan tak banyak tingkah, ia juga banyak membantu tetangga. Mereka bahkan sudah menganggap Slamet layaknya anak sendiri.

Antusiasme itu seolah mendapat tanggapan darialmarhum. Ada hal ganjil ketika Slamet akan dimandikan. Waktu itu tubuhnya tidak bisa lepas dari meja pemandian yang dialasi kain panjang.

Warga yang memandikan jenazah Slamet seolah mengerti isyarat ini. Mereka akhirnya ia memanggil orang yang empunya kain panjang itu, “Sya ikhlas kain saya buat kamu Slamet”, bisik seorang ibu tua di telinga jenazah Slamet, meyakinkan. Betul saja tubuh jenazah Slamet yang sebelumnya menempel sulit dilepaskan kini sudah bisa diangkat, tetapi kain si ibu masih sulit dilepas.

Usai dimandikan , warga bersiap-siap membawa jenazah ke masjid untuk di sholatkan. Anehnya cuaca yang sangat cerah dipagi itu mendadak berubah. Persis ketika jenazah dibawa keluar dari pintu rumah, angin tiba-tiba kencang dan cuaca berubah mendung.

“Saya gak pernah merasakan hawa sesejuk ini”, kata seorang ibu yang bertakziah. Orang yang mengangkat tubuh Slamet pun seperti hendak berlari. Seperti tiada beban yang diangkat. Keranda yang mereka angkat pun seolah tidak ada isinya.Sesampainya di masjid tiba-tiba hujan turun rintik-rintik.

Seperti awan yang menangis, para jemaah sholat mayit pun banyak yang terharu dan menangis. Mereka kehilangan “Bukan cuma orang sekampung yang menangis dan mengantar ikut mengiring ke kuburan, tetangga kampung juga banyak yang kehilangan banget “, tegas ibu yang sangat terpukul telah kehilangan anaknya itu. Dan memang, semua orang seperti merasa ditinggalkan anak atau saudara sendiri.

Entahlah ini sebuah kebetulan atau ada rahasia lain yang Allah swt persiapkan. Beberapa warga mengaku, usai Jenazah Slamet disholatkan, cuaca tiba-tiba kembali mendung setelah gerimis mengguyur kampung mereka. Keadaan ini tentu memudahan jenazah itu untuk dibawa ke pemakaman.

Tak sampai waktu menhabiskan waktu 15 menit, iring-iringan jenazah itu sudah sampai dilokasi yang berjarak sekitar setengah kilometer. Pasalnya lagi-lagi keranda yang diusung sangat ringan. Sesampainya disana, jenazah yang ada dikeranda itu segera dikeluarkan. Untunglah, gerimis yang turun tadi tidak terlalu membuat tanah lengket. Syahdan, tubuh Slametpun segera diletakkan didalam lubang kubur.

“Subhanallah..!!!” teriak semua orang yang menyaksikan kejadian aneh di pelupuk mata kepala mereka sendiri. Apalagi dua warga yang baru saja meletakkan jenazah Slamet masih berdiri didalam lubang kubur. Dua lelaki tua itu terkesiap kaget. Baru saja ia mau menggerakkan tubuh Slamet menghadap Kiblat, Jenazah itu bergerak miring menghadap arah sholat kaum muslimin itu dengan sendirinya.

Decak keheranan terus mengalir dari mulut pelayat kubur. Tapi ada sebagian kecil yang malah ketakutan melihat kejadian tersebut. Sebab bagaimana mungkin tubuh yang sudah tidak bernafas dan tak bernyawa bisa bergerak sendiri..? Dan tentu, ini adalah kali pertama kejadian aneh dan luar biasa dialami penduduk kampung merak.

Namun beum lagi hilang keterkejutan itu, mereka dikagetkan lagi oleh hal yang cukup membuat takjub orang-orang yang melihat kejadian tersebut, yaitu ketika Pak Yadi akan mau mengayunkan cangkul kearah gundukan tanah kuburan, tiba-tiba tanah gundukan yang ada di tepi  kuburan itu berjatuhan dengan sendirinya kedalam lubang kuburan Slamet yang barusan dimasukkan tadi.

“Cepat naik keatas Pak..!!!, teriak para pelayat yang ada diatas kuburan.Mereka khawatir urukan tanah yang berjatuhan dengan sndirinya itu menguruk kedua warga yang masih berada di liang kubur Almarhum Slamet Tanpa menunggu lama kedua warga yang berada di liang kubur itu naik keatas, dan hanya bisa melihat kejadian itu dengan keheranan dan membikin bulu kuduk merinding dibuatnya.

Menurut Wato (53 tahun) tetangga almarhum yang ikut menyaksikan kejadian itu sampai sekarang ini warga merak tidak bisa pernah melupkan kejadian tersebut “Saya dan warga disini merinding melihatnya”(urukan tanah-red)” katanya.

Dengan kejadian tersebut membuat, sangat cepat proses pemakaman berlangsung. Setelah jenazah Slamet selesai dikebumikan, cuaca yang mendung kembali cerah Keheranan itu lagi-lagi dirasakan warga kampung Merak. Pada hari ketiga tahlilan, dirumah ibu tua yang meminjamkan kain panjangnya untuk memandikan jenazah Slamet, aroma harum yang sangat lembut menebar keseluruh ruangan rumahnya. “Bukan cumin saya kok yang mencium bau wangi itu.

Tetangga disamping rumah juga menciumnya, “Jelas siIbu tua itu”, Sampai orang-orang ribut wangi apaan sih ini..? Apaada yang pakai minyak wangi..?tambahnya. Pihak keluarga Slametpun mangaku mencium aroma harum tersebut. Sebab dirumah mereka aroma yang sama menebar pula. Ibu Slamet ingat “Orang-orang yang membantu membuat makanan untuk tahlilan juga bilang begitu”, Bahkan berlangsung selama satuminggu setelah kematian almarhum.

Mengingat keganjilan-keganjilan tadi marbot dimasjid itu mengaku teringat pada guru mengaji Slamet , “Beberapa kali saya ernah dengar kalau ustadz sering bilang , “Kamu ahli Jannah (surga) Met..!  “Ahli Jannah “ kata marbot berujar sambil meniru ucapan si guru ngaji.

Karena itu, marbot masjid setempat sangat terkesan dengan perilaku almarhum yang selalu baik padanya. Bahkan bukan cumin pihak almarhum Wanto, Wagiman, maupun semua warga kampung Merak lainnya yakin kalau kejadian yang menimpa Slamet merupakan tanda yang Allah perlihatkan pada manusia yang masih hidup.

Sebagaimana Al-Quran menegaskan “Itulah Orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian disisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat yang mulia) “ (QS.Al-Anfal :4)

“Besar kemungkinan sangat berkaitan erat dengan amaliah si almarhum sewaktu hidup, “, lirihnya. Mereka merasa bahwa Slamet sudah tenang disisi Allah swt hingga kematiannya tidak menyusahkan banyak orang. Amiiin Wallahu a’lam bi-al-Shawab.

Semoga dapat menjadi I’tibar bagi kita semua dalam menjalani hidup di dunia ini karena semua apa yang kita lakukan di dunia ini  akan mendapatkan balasannya dari Allah bahakan masih berada didunia saja Allah sudah tunjukkan dan tampakkan  balasannya kepada hambanya.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian diatas untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebajikan didunia demi mengharap ridaha dari Allah swt Amiiiiiin.


Wallahu ‘alam Bhisawab
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com Juni 2018 -

ZAKAT FITRAH MENGGUNAKAN UANG, SAHKAH..?

ZAKAT FITRAH   MENGGUNAKAN UANG SAHKAH..?

Baca Juga " Ketika Jenazah siti Maryam dimandikan"

Dasbor " EDUCASI ISLAM"
ZAKAT  FITRAH MENGGUNAKAN  UANG, SAHKAH..?

“Zakat fitrah menggunakan uang yang senilai  boleh saja asal konsisten dengan pendapat yang ita yakini kebenarannya “

Zakat fitrah itu berupa makanan pokok, mungkin itulah yang kita kenal dan pahami selama ini. Pasalnya dari berbagai  keterangan yang dapat kit abaca dari kitab-kitab klasik disebutkan bahwa zakat fitrah selalu berhubungan dengan makanan pokok daerah setempat. Tiak ada satupun dalil kita temukan tentang adanya mata uang sebagai pengganti zakat fitrah.

Mari kita simak dia hadits ini. Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah dari bulan Ramadhan 1Sha’ gandum atas hamba, orang merdeka laki-laki, perempuan, anak-anak dan orang dewasa dari kalangan Muslimah (HR. Ibnu Umar). Demikian pula hadits Abu Sa’id ra, ia berkata, “Kami memberikan zakat fitrah dizaman Nabi sebanyak 1 sha’ dari makanan , I sha’ kurma, 1 sha’ gandum, ataupun 1 sha’ kismis (anggur kering) ”.        (HR. Bukhari).

Kedua hadist tersebut menerangkan kadar jumlah dan jenis bahan apa yang harus dikeluarkan. Para ulama berbeda pendapat dalam memahami isi hadits tersebut, seperti beragamnya jenis bahan yang harus dibayarkan (kurma, gandum, keju, dan lain-lain).Ada yang menyatakan kebolehan memilih, dan pilihan itu diserahkan kepada yang berkewajiban yang mengeluarkannya.

Baca Juga "Beberapa Penyebab Islam Hancur"

Namun sebagian ulama yang lain menyatakan, beragamnya jenis bahan makanan tersebut menunjukkan adanya realitas keragaman makanan pokok di suatu daerah. Menurut pendapat kedua ini, yang harus dipilih untuk zakat fitrah adalah jenis makanan pokok yang umumnya berlaku disuatu daerah. Di Indonesia, misalnya beraslah, beraslah yang kita keluarkan jika waktunya tiba.

Adapun kadar yang dikeluarkan adalah satu sha’. Satu sha’ sama dengan 4 mud, dan satu mud sama dengan 6,75 ons. Jadi jadi satu sha’ sama dengan 27ons (2,7kg). Ini menurut Mazhab Imam Maliki. Sedangkan menurut Mazhab Syafi’I dan hambali satu sha’ sama dengan 2,75kg. Di Indonesia berat satu sha’ dibakukan menjadi 2,5 kg.

Jika ada pertanyaan kenapa zakat fitrah mesti berupa makanan pokok..?. Sebab zakat fitrah bertujuan untuk menggembirakan para fakir dan miskin. Jangan sampai pada hari Raya Idul Fitri yang penuh kebahagiaan, ada orang muslim yang kelaparan karena tidak memiliki bahan makanan yang bisa dimakan. Sehingga seandainya diberi sesuatu yang bukan dari makanan pokoknya, maka tujuan itu menjadi kurang tepat sasaran.

Di samping itu, syariat telah menyebutkan apa yang mesti dilkeluarkan sehingga tidak boleh menggantinya dengan yang lain. Zakat sendiri juga tidak lepas dari nilai ibadah, maka yang seperti ini bentuknya harus mengikuti perintah Allah. Jika zakat fitrah berupa uang, bisa jadi membuka peluang untuk menentukan sendiri harganya.

Sehingga lebih selamat jika menyelaraskan dengan apa yang disebut dengan hadits. Inilah pendapat jumhur ulama, seperti Maliki, Syafi’I dan Hambali, yang menyatakan bahwa zakat fitrah harus berupa makanan pokok..

Mengganti Dengan Uang
Pendapat mayoritas ulama memang jelas bahwa makanan pokok daerahlah yang mesti dikeluarkan untuk zakat fitrah. Hanya persoalannya menimbang tingkat keefektifan dan kepraktisan di zaman sekarang banyak orang yang terkadang berfikir bahwa uang bisa menggantikan posisi makanan pokok sebagai zakat fitrah. Toh uang yang senilai dengan zakat fitrah itu juga fungsinya bisa sama dengan kebutuhan pokok..

Munculnya ijtihat penggantian makanan pokok dengan sejumlah yang senilai ini sesungguhnya sudah pernah menjadi perbincangan para ulama salaf, bukan hanya terjadi belakangan ini saja, Imam Abu Hanifah, Hasan al-Bisri, Sufyan ats-Tsauri, bahkan Umar bin Abdul Aziz sudah membicarakannya. Mereka inilah orang-orang yang menyetujuinya.

Beda dengan pendapat ketiga mazhab besar diatas, Mazhab Hanafi justru membolehkan membayar zakat dengan uang senilai dengan bahan makanan pokok yang wajib dibayarkan. Namun ukuran satu sha’ menurut mazhab ini lebih tinggi dari pendapat para ulama yang lain, yakni 3,8 kg. Satu sha’ menurut Imam Abu Hanifah 8 rithl ukuran Irak. Satu rithl Irak sama dengan 130 dirham atau sama dengan 3,83 kg (www.gp-ansor.org).

Malahan seperti dilansir http://majalah.hidayatullah.com, membayar zakat fitrah fitrah dengan uang bukan saja boleh, tetapi justru dalam keadaaan tertentu lebih utama. Mungkin saja saat Idul Fitri jumlah makanan yang dimiliki fakir miskin jumlahnya berlebihan. Karena itu, mereka menjualnya untukepentingan yang lain. Dengan membayar dengan menggunkan uang, tentu mereka tidak perlu repot-repot menjualnya kembali yang justru nilainya menjadi lebih rendah. Dan dengan uang itu pula, mereka dapat membelanjakannya sebagian utuk makanan, selebihnya untuk kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya.

Tetang penggantian dengan uang ini juga dibenarkan oleh KH. Ali Yafie. Menurutnya, ketika uang sudah menjadi alat utama dalam kehidupan sehari-hari manusia seperti perkembangan dunia sekarang ini, uang senilai dengan kebutuhan pokok yang harus dikeluarkan untuk zakat fitrah bisa menggantikan kebutuhan pokok. Jadi zakat fitrah tidak harus berupa kebutuhan pokok melainkan juga bisa berupa uang. Hanya saja, lanjut ulama fiqih saat ini, tetap yang afhal adalah berupa barangnya (kebutuhan pokok). Artinya mengeluarkan zakat fitrah berupa kebutuhan pokoklah tetap lebih utama ketimbang menggantikan dengan uang mengacu dengan nash-nash yang sudah ada.

Yang Penting Konsisten
Khilafiyyah diantara para ulama diatas perlu tak perlu dimasalahkan bahkan suatu kewajiban mengingat tidak ada nash qath’I (pasti) yang menyebut berzakat fitah dengan uang. Karena itu maslah zakat fitrah dengan mengganti uang ini masuk area ijtihadiyah, dimana antara satu ulama (mujtahid) mungkin berbeda dengan mujtahid yan lain.

Kendati khilafiyah, kita sebagai muslim tidak perlu bingung. Kita bisa mengacu salah satu pendapat yang kita yakini kebenarannya dan kita anggap rasional asalkan konsisten. Artinya jika seseorang itu memang menunaikan zakatnya berupa makanan pokok, maka mau tidak mau harus sesuai dengan pendapat jumhur ulama yakni sebesar 2,75 atau 2,5 kg ukuran di Indonesia.

Sebaliknya jika seseorang mebayar zakat fitrah berupa uang maka harus konsisten dengan pendapat yang membolehkannya dengan uang (Mazhab Hanafi) yang memutuskan ukuran satu sha’ sama dengan 3,8 kg dengan kata lain, orang yang ingin mengeluarkan zakatnya berupa uang tidak boleh senilai 2,5 kg atau 2,7 kg melainkan harus berpatokan 3,8 kg. Menurut semua mazhab, orang tidak boleh mengambil enaknya sendiri yang mudah dan ringan.

Bahkan tidak sah ketika membayar dengan uang (pendapat Hanafi yang menetapkan senilai 3,8 kg makanan pokok) di satu sisi, namun disisi lainnya menyesuikan dengan pendapat Syafi’I atau mazhab lain yang menetapkan 2,75 kg atau 2,5 kg.

Kesimpulannya jelas, zakat fitrah berupa kebutuhan pokok daerah setempat maupun dengan uang yang senilai sama-sama diperbolehkan dengan agama.Semuanya ada argumentasi dan acuannya yang benar. Mungkin saja tentang hadits keharusan berzakat fitrah dengan kebutuhan pokok disebabkan konteks waktu itu dimana geliat perekonomian masih dominan dengan barter barang, sementara seiring kemajuan zaman seperti sekarang ini, semuanya bisa tergantikan dengan uang karena sudah menjadi alat utama untuk semua transaksi.
( Berbagai Sumber )
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - Juni 2018

KETIKA MAKAM SANG PENDOSA DIGALI

KETIKA   MAKAM SANG PENDOSA DIGALI


Dasbor "Rahasia Illahi 1"
Dasbor "Rahasia Illahi 2"
KETIKA MAKAM SANG PENDOSA   DIGALI

“Roni meninggal akibat over dosis. Karena suatu kesalahan, jenazahnya yang baru dikuburkan digali kembali. Suatu keanehan terjadi, ada asap dan kilatan api yang telah membakarnya. Apakah ini bukti siksa kubur...? “.

Roni anak kedua dari tiga bersaudara. Berasal dari keluarga yang cukup berada di kampung Jambu Alas, di sebuah kota kecil di Kabupaten Pringsewu. Roni adalah teman sepermainan Abdul sejak kecil  Pertemanan itu semakin akrab ketika mereka sama-sama duduk dibangku sekolah dasar yang sama dan kelas yang smaa pula. Boleh dikatakan, kemana-mana mereka selalu berdua layaknya kakak beradik. Dan Roni sangat loyal pada teman, serta cenderung agak nakal.

Baca Juga "Setelah Era Kenabian Kemanakah Jibril..?"

Abdul masih ingat, waktu itu mereka kelas enam SD, mereka sama-sama pulang dari sekolah melalui pematang sawah. Di sisipematang sawah ada kali kecil, semacam saluran air yang jernih. Sat mereka berada diatasnya, terlihat cukup banyak ikan lele yang berkeliara. Tanpa dikomando, Roni langsung melepas sepatu dan meletakkan tasnya diatas pematang. Roni menceburkan tubuhnya dan berusaha menangkapi ikan – ikan lele itu dengan kedua tangannya.

Selanjutnya, mereka masuk SMP yang sama setelah lulus SD. Meskipun berbeda kelas, tapi pertemanan Abdul dengan Roni masih berjalan baik. Ini terlihat dari saling kunjung diantara mereka berdua untuk bertukar dan meminjambuku pelajaran atau sekedar ngobrol.

Saat kenaikan kelas tiga SMP, Roni dibelikan sepeda motor oleh orang tuanya sebagai hadiah. Tak lama setelah itu terjadi sedikit perubahan pada diri Roni dan persahabatan mereka sedikit renggang. Roni mempunyai gank yang sebagian besar beranggotakan anak-anak orang kaya, baik di sekolah maupun luar sekolah. Dapat dikatakan, Roni sudah mempunyai teman-teman baru dan dia kelihatan sangat menyukainya serta sibuk sekali dengan kegiatan pertemanan barunya itu. Sehingga sejak saat itu, dia mulai jarang bergaul ketempat Abdul. Dan ketika Abdul berusaha untuk mengunjunginya, Roni tak ada dirumah, ibunya bilang sedang ke bengkel.

Baca Juga " 10 Alasan Do'a belum terjawab"

Kenakalan dan keberanian Roni yang dimiliki sejak Abdul kenal di SD dulu sudah tidak bisa dikontrol dengan baik. Ini terlihat ketika Roni dan gank – nya bergerombolan di lorong sekolahan. Abdul melihat Roni tapa malu sering menggoda atau sekedar mencolek teman sekolah satu sekolah dan tak jarang memalak teman-teman pria yang lemah, yang kebetulan melintas sendirian. 

PERTEMUAN TERAKHIR.
Ketika Abdul sudah tidak memikirkannya lagi, malam-mlam Roni datang kerumah Abdul, Jalannya agak sempoyongan dan dari mulut tercium bau aneh, seperti bau minuman keras yang sudah dioplos dengan beberapa bahan racikan. Meskipun demikian, Roni masih sanggup mengendarai sepeda motornya dan bicaranya juga tidak ngaco. Awalnya Abdul terkejut, tapi ia berusaha tersenyum dan menerimanya dengan baik. Walau bagaimanapun juga, Roni adalah temannya,meskipun sekarang sudah banyak berubah.
“Hai, kamu Ron Tumben..?”.

“Iya Dul, maaf Dul kalau aku baru kemari “, jelasnya “Aku lagi sibuk ngeband dan latihan balap motor !”.
.”Iya itu bagus kok, tapi kalau bisa jangan mabuk-mabukan gitu ong Ron..!.

“Cuma lagi sekali ini aja kok, Dul. Lagi bête nih. Aku numpang nginep disini yan Dul, bolehkan,,? Soalnya kalaulangsung pulang kerumah bisa-bisa aku kena damprat ayah samaibuku.
Ternyata kejadian itu sering diulang Roni. Setiap ketempat Abdul, pasti dalam keadaan mabuk dan hanya numpang nginep. Ktika ditanya soal itu jawabannya Roni selalu yang itu-itu saja: Ah, cumin minumdikit aja kok Dul!” Atau “Ya sesekali buat ngilangin stress Dul”.

Abdul sedikit bangga, akhirnya Roni dapat lulus dari SMP walaupun dengan nilai yang sangat pas-pasan. Mereka berbeda sekolah saat SMA dan punya kesibukkan masing-masing Abdul sibuk dengan teman-teman barunyasedangkan Roni sibuk dengan ganknya meskipun demikian terkadang Roni juga mampir ketempat Abdul.

Seperti biasa,malam – malam Roni mengetuk jendela kamar Abdul yang kebetulan berada dibagain belakang rumah, sehingga orang tua tidak mengetahuinya. Roni mabuk lagi. Tapi kali ini lain. Mulutnya tidak bau lagi dengan aroma minuman keras hanya matanya saja yang tamapk merah dan semakin cekung, badannya menipis,gerakkannya lambat dan jalan pikirannya agak lemah.

“Ron, kondisi badanmu makain parah aja. Kasihan sama diri kamu yang kurus kering begini..?. lagi pula apa gak kasihan pada kedua orang tua kamu !. Iya ul Sory ! Aku gak bisa lepas dari barang-barang ini “. Ujar Roni sambil mengeluarkan beberapa butir obat dari saku celananya, kemudian ditelannya sebutir.

Abdul tidak tahu apa namanya jenis pil itu. Mungkin obat pusing mungkin juga obat batuk, pil KB atau pil anjing. Entahlah, yang jelas Roni mabuk mabuk-mabukan karena alcohol, karena mabuk juga minum obat.

Esoknya setelah bangun dan sadar, Abdul memberikan temannya itu sebuah ultimatu. “Ini untuk yang terakhir kalinya kamu boleh nginap disini Ron, Aku gak mau kamu kesini dalam keadaan mabuk atau nge-drugs. Kalau sampai ketahuan ayahku, apa jawabku, “Jelas Abdul agar Roni sedikir insyaf.

“Iya Dul maafkan aku ya. Aku sudah sering banget nyusahin kamu, akau akan coba saran kamu, Dul !”, kata Roni. Rupanya pagi itu percakapan terakhir Abdul dengan Roni. Setelah peristiwa pagi itu memang tidak pernah lagi Roni datang ke tempat Abdul. Abdul mendengar kabar dari salah satu teman sekolahnya yang kebetulan teman SMP Abdul dulu kala Roni lagi diskors karena ketahuan bawa obat terlarang.

Pernah sekali Abdul berusaha datang kerumahnya untuk mengetahui keadaannya. Tapi ibunya menjawab kalau Roni lagi latihan Band. Sangat disayangkan, orang tuanya tidak mengetahui apa yang sedang terjadi sesungguhnya pada diri Roni. Mungkin ini karena orang desa dan kurang pengetahuan mengenai hal-hal demikian. Abdul juga juga merasa tidak enak untuk mengatakan yang sebenarnya takut dikatakan fitnah dan mengada-ada.

MENINGGAL AKIBAT OVER DOSIS.
Beberapa bulan kemudian Abdul kaget mendengar berita kalau Roni meninggal akibat over dosis obat-obatan terlarang. Hari itu juga Abdul melawat kerumah Roni Abdul tidak mau melihat wajah Roni. Sang ibu yang awam akan obat-obatan terlarang terus menangis, sedangkan sang ayah tampak tabah meskipun iar matanya kelihatan mengembang pada kesu kelopak matanya.

Siang itu juga setelah dimandikan dan disholatkan, jenazah Roni dibawa ke pemakaman untuk segera dikuburkan di peristirahatan terakhir. Saat berada di lokasi pemakaman, semua orang bingung karena ada dua lubang kubur yang berjejer persis bersebelahan dikiri dan kanan.

Rupa-rupanya hari itu ada dua jenazah yang satunya entah siapa belum nampak. Ditengah kebingungan lubang mana yang akan ditempati Roni. Mashadi, Ayah Roni segera mengambilinisiatif. Dengan menebak-nebak, tangan Mashadi menunjuk lubang yang ada di sebelah kiri. Ahirnya, saat itu juga jenazah Roni dikuburkan dan kembang-kembang ditaburkan diatas pusara Roni, sang Lebe (petugas urusan agama di kampung Jambu Alas) kemudian memanjatkan doa untuk jenazah Roni.

Ketika doa belum sampai selesai dipanjatkan, tiba-tiba datang rombongan dari jenazah lainnya. Dan si empunya jenazah lain protes, kalaukuburan Roni salah tempatnya. Seharusnya jenazah Roni dikuburkan dilubang sebelah kanan, bukan sebelah kiri.

Negosiasi kedua belah pihak gaga. Si empunya jenazah lain bersikeras agar jenazah perempuan dipihaknya dikuburkan dilubang sebelah iri. Akhirnya dengan perasaan berat kuburan Roni yang baru selesai itu digali kembali untuk dipindahkan dilubang sebelah kanan.
Saat penggalian sampai pada jenazah dan sudah terlihat kain kafan dari mendiang Roni, timbullah keanehan dan kebesaran Allah swt. Subhanallah, rupanya Allah swt ingin menunjukkan kepada pelayat yang hadir di pemakaman itu bahwa perbuatan manusia di dunia itu ada balasannya di ahirat kelak.

Dan Allah sepertinya memberi tahukan bahwa siksa kubur itu benar adanya. Saat itulah sang penggali kubur dan beberapa orang pelayat lainnya melihat ada percikan – percikan api dan kilatan- kilatan dibawah jenazah Roni. Si penggali kubur tersentak kaget dan melompat keatas karena melihat kain kafan dari jenazah Roni yang terbakar dan mendengar seperti suara cambukan yang amat keras.
Beberapa orang melihat dengan cukup jelas peristiwa tak lazim tersebut. Betul-betul ada asapputih yang keluar dari jenazah Roni dan bau seperti terbakar. Petugas kematian dan para pelayat lannya hanya bisa mengucapkan Astagfirullah dan Subhanallah.

Setelah jenazah roni diangkat untuk dipindahkan, tampak kain kafan pembungkus jenazah Roni segaian gosong, hitam dan terbakar serta bau sesuatu yang menyengat hidung. Spontan saja Inayah Ibu Roni yang sudah mulai tabah, kembali menangis pilu dan tak berapa lama kemudian jatuh pingsan.

Sedangkan Mashadi turut pula menangis haru menyesali kepergian sang anak yang ternyata penuh dosa. Sementara itu, para petugas kematian dan para tetangga terus berdzikir dan berusaha menenangkan kedua orang tua almarhum Roni.

Dari peristiwa ini menunjukkan bahwa siksa kubur itu memang benar-benar ada.Walaupun hanya segelintir pelayat saja yang melihatnya secara langsung, termasuk abdul. Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua ,khususnya para remaja jangan sampai terjerumus dengan hal-hal yang bebrau maksiat

(Demi menjaga kerahasiaan dan nama baik semua nama pelaku (kecuali nama tempat) yang tercantum dalam kisah Rahasial Illahi 1 ini telah disamarkan ).

(Wallahu A’lam bi-al-Shawab)

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 8 Juni 2018

ASMAUL HUSNA

MAKNA   NAMA - NAMA ALLAH SWT

Gambar 2

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...