Blog Konten Islam

Tuesday 15 May 2018

BAGAIMANA NABI ADAM DAN SITI HAWA BERPUASA....?

BAGAIMANA   NABI ADAM DAN SITI HAWA BERPUASA....?

BAGAIMANA NABI ADAM DAN SITI HAWA BERPUASA? :
Ada banyak pendapat ulama’ bagaimana Nabi Adam berpusa;
1.  Adam berpuasa selama selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun.
2.  Adam berpuasa pada tanggal 10 Muharam sebagai rasa syukur karena bertemu dengan istrinya, Hawa di Arafah.
3.  Nabi Adam berpuasa sehari semalam pada waktu dia diturunkan dari taman surga oleh Allah swt.
4.  Adam berpuasa 40 hari 40 malam setiap tahun.
5.  Aam berpuasa dalam rangka mendoakan putra – putrinya.
6.  Adam berpuasa pada hari jumatuntuk mengenang peristiwa penting, yakni dijadikannya dia oleh Allah swt, haru diturunkannya ke bumi, dan diterimanya taubat Adam oleh Allah swt.
PUASA NABI YUNUS DIDALAM PERUT IKAN:
Puasa juga dilakukan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad saw , salah satunya adalah Nabi Yunus as. Dia berpuasa dari makan dan minum saat berada dalam perut ikan besar selama beberapa hari. Kemudian berbuka puasa setelah dimuntahkannya kembali dari dalam perut ikan itu. Unturk berbuka, dikisahkan bahwa ia memakan buah semacam labu yang tumbuh di tepi pantai. Nabi Ayub berpuasa pada waktu ia hidup dalam serba kekurangan dan menderita penyakit selama bertahun-tahun sampai akhirnya penyakitnya dan cobaannya diangkat oleh Allah swt.

PUASA BERBICARA YANG DILAKUKAN SITI MARYAM  :
Ibadah puasa sejatinya tiak hanya dilakukan secara jasmani, tapi juga dengan ruhani. Salah satunya adalah dengan tidak banyak bicara. Yang dimaksud tidak banyak bicara adalah, berbicara hanya untuk sesuatu yang bermanfaat saja dan membawa nilai ibadah dan sedekah.

Berbicara bila tidak ada manfaatnya lebih baik diam. Seperti yang dilakukan oleh Siti Maryam. Puasa berbicara dilakukan oleh Siti Maryam yang terekam dalam (QS. Maryam :28-29).Kala itu kalangan Bani Israel tersiar desas desus mengenai kelahiran anak Siti Maryam, yakni Isa Al-Masih. Lalu Allah memerintahkan Siti Maryam melalui Malaikat Jibril untuk berpuasa berbicara. Ia pun menjalankan perintah Allah itu

NOT NADA LAGU TERNYATA BERASAL DARI HURUF ARAB :
Darimana asal mula not nada…?. Sarjana barat maupun Timur mengakui bahwa orang Arablah yang memperkenalkan not-not do-re-mi-fe-sol-la-si. Bunyi – bunyi itu diambil dari huruf-huruf Arab : dal, ra, mim, fa, shad, lam, dan sin. Adalah hasan bin Nafi’ yang lebih dikenal dengan Ziryab yang mula-mula menemukannya. Ia seorang maula dari Irak, murid Ishaq al-Maushuli, seorang musisi dan biduan kenamaan di istana harun Ak-Rasyid.Ziryab tiba di Cordova pada tahun pertama pemerintahan Abd al-Rahman II-Ausath. Ia pula dikenal sebagai peletak dasar music Spanyol modern.

JUMLAH PENYEBUTAN PRIA DAN WANITA DALAM AL-QURAN SAMA  :
Beberapa ayat didalam Al-Quran menggambarkan pentingnya persamaan hak antara pria dan wanita (secara perhitungan matematik). Kata “Pria dan “wanita” di dalam Al-Quran sama-sama berjumlah 24. Dr. Tariq AlSwaidan mengungkapkan bahwa meskipun ha ini masuk akal secara tata bahasa , namun fakta yang luar biasa adalah bahwa jumlah penyebutan kata pria dan wanita jumlahnya sama-sama berjumlah 24, oleh karena ungkapan ini membenarkan pengertian secara tata bahasa namun juga secara mate matis dan ini juga meruntuhkan persamaan hak anatar pria dan wanita yang di perjuangkan kartini jauh sebelum Kartini lahir Al-Quran sudah berbicara persamaan hak antara pria dan wanita.
Baca Juga "Rahasia Anggaran Keuangan Muslim"
Al-QURAN ADALAH BUKU TERLARIS DI BENUA EROPA :
Meskipun gendering perang terhadap kesucian islam ditabuh secara meluas di Negara-negara Eropa, baik secara personal, maupun lembaga, terutama terhadap kesucian Al-Quran, yang terbaru adalah film “Fitna” di Belanda, namun penodaan itu tidak berpengaruh terhadap orang-orang di Barat untuk membaca dan menelaah Al-Quran. Al-Quran tetap menjadi buku terlaris di Erop. Surat Kabar di Belanda , De Telegraf, mengatakan bahwa penggunaan mushaf Al-Quran elektronik meningkat tajam , sebagai bukti perhatian mereka terhadap Kitab Suci Umat Islam.Merka juga menolak penodaan terhadap Islam dan umatnya.

ALABANIA, NEGARA DI EROPA YANG MAYORITAS PENDUDUKNYA MUSLIM :
Albania merupakan Negara satu-satunya di benua Eropa yang 70% penduduknya beragama islam. Albania adalah sebuah Negara yang terletak di Eropa bagian Tenggara. Penduduk Albania merupakan keturunan non – Slavia , kelompok suku non Turki yang dikenal sebagai Illyria, yang datang di Balkan sekitar 2000 SM. Penduduk Albania modern tetap membedakan antara Gheg (suku utara) dan Tosk (suku selatan). Perkiraan jumlah penduduk Albania yaitu 3.195.000 jiwa. Menurut CIA World Factbook, 70% penduduk Albania memeluk Islam , 20% Orthodoks, dan 10% Katolik Roma.
Baca Juga "Keajaiban Sedekah Pak Komar"

HARAMNYA MENGKONSUMSI HEWAN BERTARING :

Adalah haram mengkonsumsi daging hewan bertaring.  Hal ini berdasarkan hadits Nabi saw yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim. Binatang bergigi taring diantaranya adalah kucing, macan, ular, buaya dan sebagainya. Ternyata secara medis , binatang tersebut tak baik untuk kesehatan. Menurut drh Husnul Hamdi, seorang dokter hewan ,binatang bertaring umumnya mengkonsumsi bangkai hewan. Ini berefek tidak baik untuk tubuh manusia  karena hal itu akan mudah menularkan berbagai jenis peyakit .


HALALNYA DUA JENIS BANGKAI DAN DARAH  :

Abdullah bin Umar mengatakan bahwa Rasulullah saw telah bersabda, “Telah dihalalkan untuk kami (orang islam)  dua macam bangkai dan darah. Adapaun dua bangkai itu yaitu bangkai belalang dan ikan. Adapun dua darh maka itu adalah limpa dan hati (HR. Ibnu Majah dan Ahmad). Hadits ini dapat dijumpai dalam Kitab Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam. Hadits ini juga diperkuat sejumlah pendapat ulama fiqih bahwa semua yang ada dilaut hukumnya halal, termasuk ikan yang sudah mati atau bangkai ikan..


ILMU ISLAM PERNAH MELAMPAUI BARAT DAN CHINA :

Toby E Huff dalam buku The Rise of Early Modem Science menyebutkan tentang keberhasilan umat islam dalam bidang ilmu pengetahuan. Dia mengatakan bahwa dari abad kedelapan hingga akhir abad keempat belas , ilmuwan pengetahuan Arab (islam) barangkali adalah sains yang paling maju di dunia, yang jauh melampaui Barat dan China. Hal ini menunjukkan prestasi ilmiah umat Islam yang sangat gemilang di berbagai ilmu pengetahuan , ilmu sosial, maupun ilmu eksakta.

PERINGATAN SAAT NONGKRONG DI PINGGIR JALAN :

Abu Said Alkhudri mengatakan bahwa Rasul bersabda, “Berhati-hatilah kamu dari duduk-duduk di pinggir jalan”. Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah kami tidak dapat meninggalkan tempat duduk-duduk kami bercerita-cerita ngobrol , maka sabda Nabi saw, “Adapun jika kamu tidak dapat meninggalkannya, maka berilah hak jalan itu ;, Sahabat bertanya, “Apakah haknya..?”. Jawab Nabi saw, “Memejamkan mata , menahan gangguan, menjawab salam, menganjurkan kebaikkan, dan mencegah kejahatan (HR. Bukhari dan Muslim).

HUSNU DZHAN DAPAT MENCEGAH GEJALA STRES :

Dr.Barnard, Penulis buku 50 ways to a Healty Heart, menyebutkan bahwa selalu berfikir positif kepada Tuhan adalah cara mencegah agar seseorang terhindar dari gejala stress. Sebab, kalau seseorang berpikir negative, Maka, ia akan mudah terkena stress ketika mendapat tekanan persoalan. Apapun yang menimpa seorang hamba pada hakikatnya adalah untuk kebaikkan dirinya. Dimata manusia, Ujian mungkin dipandang sebagai ketidak berpihakkan Tuhan padanya. Padahal dimata Allah itu untuk kebaikan dirinya bahkan lebih dari itu sebuah proses pendewasaan diri dan dalam mengadapi hidup dan juga proses seseorang akan dinaikkan derajatnya oleh Allah swt.

RAHASIA ADZAN SHOLAT SUBUH :

Menceritakan rahasia bersetubuh dengan istrinya kepada orang lain ternyata mendapat kecaman keras dari Alla swt. Sebuah riwayat hadits dari Abu Sa’id Alkhudri mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya sejahat-jahatnya manusia disisi Allah pada hari kiamat adalah lelaki yang berkumpul (bersetubuh) dengan istrinya juga wanita-wanita yang berkumpul dengan suaminya kemudian membuka rahasia persetubuhan itu (pada orang lain)”. (HR.Muslim).

HARAMNYA RAMBUT DAN TAHI LALAT PALSU :

Membuat rambut palsu dan menyambungnya dengan rambut palsu sangat dilarang oleh Nabi Muhammad saw. Bahkan Nabi akan melaknat perbuatan tersebut. Begitu juga dengan membuat tahi lalat palsu. Keduanya adalah perilaku yang diharamkan oleh Allah swt dan merupakan perbuatan syetan. Soal ini Ibnu Umar mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw telah melaknat orang-orang yang menyambung rambutnya dengan rambut palsu serta melaknat wanita yang membuat tahi lalat palsu dengancara apapun (HR. Bukhari dan Muslim)

{ Berbagai Sumber}
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 15 Mei 2018

JALAN PERTOBATAN SANG GERMO

JALAN  PERTOBATAN SANG GERMO


JALAN  PERTOBATAN  SANG GERMO

“ Bertahun-tahun Sukardi (40 tahun) berprofesi sebagai Germo. Ia hidup berkecukupan dari bisnis haram ini.Namun suatu ketika ia menyadari jika pekerjaannya menyimpang dari agama .“
DASBOR"RAHASIA ILLAHI 2"
Baca Juga "Apakah Lailatul Qadar Bisa dibuktikan..?"
Dulu, Sukama adalah orang yang buta agama.Hidup tidak berpijak pada pondasi agama yang dipeluknya. Dimatanya tak ada yang batil, semua pekerjaan adalah halal asalkan tak merugikan orang lain.

Karena kebiasaan nongkrong ditempat-tempat hiburan dan tempat remang-remang, ia mengenal betul seluk beluk dunia malam yang identik dengan dunia yang penuh kemaksiatan. Sukardi acuh dengan norma-norma agama yang mengikatnya.

Hingga suatu ketika, datanglah seorang lelaki setengah baya , bertampang BOS. Lelaki ini menghampiri Sukardi yang sedang duduk-dududk sambil mengamati tingkah laku para pengunjung dari pojok café.

“Selamat malam, saya Dandy ‘, lelaki itu memperkenalkan dirinya.
“Malam, Sukardi” lelaki itu menyapa Sukardi, “Malam” jawab Sukardi
“Saya perhatikan anda sering datang ketempat ini, dan saya sedikit tahu tentang siapa Anda”,

“Darimana Anda tahu tentang saya”..?.
“Sudahlah tak perlu darimana saya tahu . Maukah Anda berbisnis dengan saya..?. kata lelaki itu.
Bisnis apa ya yang bapak tawarkan…?.
Sukardi sepertinya kepincut dengan bisnis yang ditawarkan lelaki yang belum lama dikenalnya itu.
“Mudah sekali”, Anda cari saja gadis cantik yang mau kerja dengan ku. Aku butuh mereka yang berpenampilan menari. Jika berhasil, Anda akan mendapat fee yang lumayan. Itu saja tugas Anda. Soal-gadis-gadis itu, biar saya saja yang mengurus. Pekerjaan ini tak akan mengganggu pekerjaan Anda saaat ini.
Bagaimana..?’, kata Dandy menegaskan.

Sukardi tak segera menjawab. Pikiran melayang jauh. Memang sekarang ia masih bekerja di instansi dimana setiap minggunya, ia tetap mendapatkan gaji. Ia membayangkan setumpuk uang yang bakal diterimanya jika berhasil memenuhi tawaran itu.

Agaknya setelah sejenak memutar-mutar  otaknya Sukardi seolah sudah mengantongi jawabannya. Ditenggaknya sesloki bir yang ada didepan mejanya. Dipandangi lelaki yang ada didepannya dengan penuh penasaran dan keinginan bisnis dengannya.

“Bagaimana sudah ada jawaban…?”.
“Baiklah, Nanti saya kabari jika ada info’, ucap Sukam sedikit menjanjikan kepada lelaki itu.
“Bagus Hubungi saja saya, sambil menyodorkan secarik kertas kecil berisi nomor HP.
Inilah awal Sikam terjerumus kedalam kubang dosa yang dalam dan bergelut dalam dunia hitam pelacuran. Iming-iming uang yang besarlah yang membuat Sukardi mata hatinya buta, nuraninga tak lagi bisa lagi membedakan mana benar dan mana yang salah.

Baginya, apapun yang bisa mendatangkan uang dan penghasilan untuk mempertebal pundi-pundi uangnya akan dilahapnya. Toh tak ada orang yang dirugikan dan juga mengganggu orang lain yang penting  sama-sama menguntungkan.
Tersesat Dalam Dunia Hitam
Mulailah petualangan Sukardi memburu mangsanya, mendekati gadis-gadis cantik sambil meniming-imingi penghasilan besar yang bakal diterima jika mau bekerjasama dengannya.Tentu tidak asal sembarangan ia menggaet gadis-gadis cantik yang mau diajaknya bekerja. Ia sengaja mencari gadis-gadis yang mabuk akan kenikmatan dunia. Mereka yang tercepit oleh tekanan ekonomi dan membutuhkan banyak rupiah, bukan saja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari namun juga menghiasi dirinya dengan penampilan yang mempesona.

Perkaraseperti itu tak sulit bagi Sukardi, karena telah lama ia akrab dengan dunia malam. Pergaulannya juga cukup luas sehingga memungkinkan bagi dirinya untuk menemukan sasaran-sasarannya. Setiap ia mendapatkannya, ia langsung menghubungi Dandy sang BOS yang dikenalnya di café saat itu, Transaksi disepakati dan rupiah pun dibayar kepada Sukardi.

Lama-kelamaan Sukardi mulai berpikir, senadainya ia sendiri yang menyediakan para gadis cantik dan berhubungan langsung dengan peminat ( para lelaki hidung belang) tentu hasilnya lebih menggiurkan. Karena ia bisa medapatkan langsung dari pelanggan tanpa dipotong oleh orang lain. Dan ia sendirilah yang akan memberi bayaran kepada para gadis binaannya.

Mengingat Sukardi sudah paham betul dengan liku-liku bisnis hitam ini, maka ia berupaya menjaga betul agar gadis binaanya bisa betah bekerjasama dengannya. Ia memberikan penghasilan yang lumayan yang telah dijanjikan lebih dulu agar kedua belah pihak yang berkepentingan tidak ada yang saling menjegal dan tidak ada yang dirugikan.

Disamping itu dia juga merasa nyaman dan merasa di-orangkan , tidak merasa dieksploitasi. Semula ada 4-5 orang perempuan yang setia dengan Sukardi, tapi karena perlakuan baik sang majikan, membuat gadis-gadis lain tertarik bekerjasama dengannya hingga kemudian ada sekitar belasan para gadis cantik yang bernaung dibawahnya.

Profesi ini dilakoni Sukardi selama beberapa tahun. Segalanya telah didapatkan. Surga dunia sepertinya telah berhasil direngkuhnya. Kemana, ia pergi dan apapun yang ia inginkan seakan dapat dipenuhi dengan penghasilan yang ia dapat dari lembah hitam ini.

Ia tak perlu mondar-mandir lagi, cukup duduk manis dirumah sambil ongkang-ongkang kaki menikmati segelas kopi manis sama membaca Koran pagi. Tatkala ada lient yang menggunakan jasanya, cukup, komunikasi via HP, transaksi besaran tariff dan modal yang diinginkan aka disepakati setelah menyesuaikan waktunya, rupiahpun datang dengan sendirinya.

Biasanya transaksi ini dilakaukan disuatu tempat yang telah disepakati bersama.Bisnis haram yang dijalankan Sukardi berjalan mulus tanpa ada hambatan yang berarti. Kalaupun ada mungkin hanya sekedar selisih pendapat atau masalah-masalah kecil diantara binaannya, semuanya bisa diselesaikannya dengan baik.

Lima tahun Sukardi menjadi Germo. Selama itu pula, ia sudah bisa membahagiakan banyak orang dengan mepekerjakan mereka dengan penghasilan yang memadai. Pintu hatinya seolah tertutup dengan gelimang harta dan dosanya. Semakin lama ia menggeluti bisnis haram ini, semakin bertumpuk pula harta serta dosa-dosa yang dipikulnya. Akal sehat dan nalarnya benar-benar seakan telah tertutup.

Sang istripun enjoy-enjoy saja dengan pekerjaan yang dilakoni suaminya itu.tak protes lantaran backgroundnya tak jauh beda. Sama-sama dari lembah hitam, jadi keimanansang istri pun juga tak kokoh. Andaikat pemahaman agama mereka juga telah terpatri dalam hati kuat-kuat, tentu setidaknya ada rasa malu dan sesal terjun di bisnis haram itu.

Namun ketenangan yang dirsakana Sukardi dalam menjalankan roda bisnisnya mulai terusik. Sang germo mulai uring-uringan karena sang istri yang biasanya adem ayem saja mendadak protes terus menerus padahal nafkah yang diberikan kepadanya sudah lebih dari cukup. Pun para wanita pendulang rupiah baginya juga mulai menuntut aneh-aneh. Dan masalah-maslah lain mulai bermunculan.

Sukardi pusing tujuh keliling. Rasanya tekanan-tekanan yang menderanya sulit dicarikan pemecahannya. Pikirannya sungguh kalang kabut. Maklumlah sebelum tidak pernah mengalami kendala dan masalah yang cukup berat seperti sekarang ini.

Biasanya problem bisa diatasi dan diselesaikan dengan segera. Kemana harus mengadu, ia tak tahu. Ke teman-teman, ia malu karena bila ia tahu pekerjaannya bukan solusi yang didapat melainkan celaan. Kepada, Tuhan selama ini ia jauh dari agama malahan bergumul dengan lingkaran syetan. Ia frustasi kemana harus meminta pertolongan.

Baca Juga "ADAKAH JIN ISLAM...?"

TEMAN LAMA YANG PEDULI
Dalam keningungannya, untunglah Sukardi bertemu dengan sahabat karibnya yang selama bertahun-tahun tak pernah bertemu secara tidak sengaja tatkala jalan disebuah pertokoan. Padahal ia hampir lupa dengan temannya waktu perpisahannya setelah lulus SMA. Sebut saja namanya Rahman.

Hati Sukardi berbunga-bunga lantaran dengan temannya yang satu ini, ia biasa bicara blak-blakan tanpa tedeng aling-aling.Lantas ia mengajak untuk makan siang dan bincang-bincang. Sukardi merasabahwa inilah saatnya yang tepat untuk menumpahkan uneg-uneg nya selama ini kepada sahabatnya, sengan harapan sahabatnya bisa menolong dirinya dari maslah-masalah yang menghimpitnya selama ini.

Dengan agak malu-malu akhirnya Sukardi menceritakan tentang kisah hidupnya selama ini kepada teman lamanya yang baru dijumpainy. Sang sahabat mendengarkan dengan seksama penutura temannya yang kini ternyata menggeluti pekerjaan yang sungguh tak terduag dalam pikirannya.

Yakni sebagai Germo. Rahman tak ingin melukai temannya yang sudah bercerita dan berkata jujur padanya tentang jati dirinya yang sebenarnya saat inidengan jawaban yang menyakitkan. Lelaki yang seumur dengan Sukardi ini hanya mengelus dada, menyesalkan teman akrabnya ini hingga terjun kelembah dosa. Ia bisa menahan diri dan mencoba menenangkan diri.

“Astagfirullah hal adzim”. Sukardi, kita tentu ingat sewaktu kelas III SMA bahwa Engakau bercita-cita menjadi wiraswastawan yang sukses. Apkakah tak ada pekerjaan lain dari itu…?.tanya temannya

“Aku menikmati kok sebelum datang segudang masalah seperti sekarang ini “, jawab Sukardi enteng.
“Bagaimana dengan istri dan anakmu…?.
“No problem istri dan anakku tak mempermaslahkan sebelumnya. Anakk belum tahu apa-apa masih kecil”.

Sampai kapan kamu menekuni pekerjaan seperti ini..?”.
“Entahlah”,
Pertemuan dua sahabat sekitar satu setengaj jam itu jelas membekas dalam diri keduanya. Rahman cukup perihatin dengan keadaan Sukardi. Secara materi memang berkecukupan, tapi tentu hasil yang didapatkan tidak berkah, justru sebaliknya membuat hidup temannya itu menemukan ketidak tenangan dalam hidupnya.

Menurut Rahman sesuatu yang didapatkan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan agama pasti akan ada akibat dan konskwensinya. Pertama, menikmati uang haram adalah bagian dari dosa. Kedua, memanfaatkannya akan berpengaruh pada perilaku dan cara berpikir yang tidak baik lebih cendering ke hal negativenya daripada ke hal positivenya.

Sebagai teman Rahman tak ingin temannya semakin hancur dan berkubang dalam lembah dosa. Mungkin ini saat dan waktunya membantu Sukardi keluar dari maslah-maslah yang menderanya dan mengarahkannya ke jalan yang diridhai Allla swt. Hanya saja, Rahman tak ingin gegabah. Cara yang dilakukannya harus halus dan bicara dari hati ke hati. Maklumlah, mengajak dan mengarahkan orang yang terlalu jauh tersesat dari jalan-Nya tidak bisa ceroboh dan sembarangan. Buuh kesabaran dan ketelatenan.

Jika ada waktu, Rahman mengajak Sukardi untul sekedar makan bersama, kemudian mampir mengikuti pengajian di majelis dzikir yang sudah biasanya ia ikuti setiap seminggu sekali. Mudah-mudahan dengan cara ini temannya kembali sadar bahwa jalan yang ditempuhnya selama ini salah.

Alhamdulillah gayung bersambut. Sukardi mau menerima ajakkan baiknya Rahman, malahan Sukardi merasa senang teman lamanya begitu peduli pada dirinya dan peduli terhadap problem yang dihadapi. Soalnya sebelumnya ia tak tau harus kemana mengadukan masalahnya yang dihadapinya saat ini.

Butuh waktu lama, namun Sukardi merasa persoalan-persoalan yang dihadapinya dan yang menghantamnya beberapa waktu lalu berangsur-angsur merasa ringan dikepalanya.Ia sudah bisa mengendalikan diri , menahan amarahnya bila para binaan memprotesnya atau istrinya masih sering melontarkan grundelan-grundelan. Bahkan ketenangan mulai menjalar dalam dirinya.

Malahan tanpa diminta, Sukardi berinisiatip mengaak sahabatnya untuk bersilaturahmi kepada ustadz yang kerap mengisi acara dzikir mingguan untuk meminta petunjuknya. Sukardi kembali menuturkan perjalanan panjangnya yang penuh dengan aroma kemaksiatan.

Skardi menangis tersedu-sedu, tapi terus bercerita hingga tuntas meski tersendat-sendat. Kini, ia sadar betul bahwa dirinya adalah orang yang hina dengan pekerjaan yang sehari-harinya penuh dengan lumuran dosa. Biarlah kalau sang ustadz memarahinya sejadi-jadinya saat mendengar kisahnya, yang penting hatinya plong. Syukur-syukur ada solusi yang ditawarkan sang ustaz. Anehnya sang ustadz tidak marah tatkala mendengar penuturannya. Sang ustadz malah tersenyum.

“Orang yang menyadari dirinya telah khilaf dan punya keingina kuat untuk kembali memperbaiki dirinya itu jauh lebih baik ketimabng orang yang merasa dirinya benar padahal sesungguhnya ada tumpukkan dosa yang selalu melekat pada dirinya.

Sukardi semakin simpatik dengan metode dakwah sang ustadz yang santai dan tidak terkesan mengguruiUstadz tersebut tidak lah seperti ustadz-ustadz lain atau kyai-kyai pada umumnya yang lebih mudah mengeluarkan doktrin haram atau halal, meskipun sang ustadz tahu betul bahwa pekerjaan germo jauh menyimpang dari ajaran agama. Namun yang menggembirakan hatinya , Sang Ustadz menjawab dengan halus, penuh kasih sayang.

“Bagaimana dengan nasib keluarga dan para binaanmu..?”.
“Itulah yang saya pikirkan, Ustadz. Tapi Rahman mau membantu untuk mencarikan jalan terbaik”,  jawab Sukardi.
“Mudah-mudahan niat mulia ini mendapatkan ridha Allah swt sesekali tidak ada salahnya kalau kau ajak istrimu dan para binaanmu untuk ikut mengaji di temapat ini”.

“Tapi saya kan seorang germo yang kotor, Ustadz..?. Mereka juga kotor penuh dengan lumuran dosa, Ustadz.
Kenapa tidak..?. Tak jadi soal, apakah mereka berlatar belakang germo, pelacur, preman, pencuri, perampok sekalipun.Kami selalu terbuka menerima siapapun. Maksud baik , pasti kita sambut baik pula. Yang punya maksud jelek pun, kita doakan agar mendapat pencerahan. Justru bodoh orang yang membeda-bedakan hanya gara-gara punya masa lalu yang kelam. Inilah salah satu wujud dari amar makruf”.

Nasehat sang ustadz bener-benar menyentuh hati Sukardi.Semangatnya untukbelajar agama kini terpompa. Setiap pengajian mingguan yang diisi Sang Ustadz, selalu diikuti meski pekerjaan lamanya masih belum ditinggalkan. Ia mulai berpikir lebih tenang. Selanjutnya ia ajak pula anak dan istrinya ketempat pengajian pula agar mendapat pemahaman agama yang benar.

Ia juga berkeinginan untuk mengajak binaan-binaannya untuk mengikutipengajian yang sudah diikuti lebih dulu. Sekaligus ingin mengajak binaannya kembali ke jalan yang lurus. Menurutnya, mereka terjun kelembah hitam juga melalui perantara dirinya.Karena itu ia merasa sangat berdosa sekali jika dan tak bisa menghapus dosa-dosanya itu bila belum mengantarkan mereka untuk menggapai cahaya illahi.

“Pelan- pelan namun pasti. Niat baik Insya Allah akan berbuah baik pula “, kata sang Ustadz singkat. Waktu berjalan. Perubahanpun terjadi, Sukardi yang dulu menjadi germo dengan para binaannya, kini telah berubah.Sukardi sudah meninggalkan pekerjaan itudan ikut menyemangati mantan-mantan binaannya menjalani hidup dengan benar sehingga mendapat ridhan-NYa Sukardi tak putus-putus memperbaiki diri, menebus dosa masa lalunya dengan lembaran hidup yang lebih bersih.

Jadi cerita diatas dapat dijadikan I’tibar bawah seorang hamba yang sudah banyak berkubang dengan dosa tidak ada kata terlambat untuk bertaubat selagi nyawa masih dikandung badan dan insya Allah siapa yang bertaubat dengan taubatan Nasuha Allah akan menerima taubatnya itu. Dan barang siapa yang diberi kesempatan dan mau bertaubat itulah hakekatnya orang-orang yang sudah mendapat hidayah Alla SWT. Amiiin.
(nama dan tempat dalam cerita ini memang sengaja disamarkan)
Wallahu a’lam bis-shawab    

 [Dikutip dari Majalah Hidayah] Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 16 Mei 2018

MENINGGAL DITENGAH PESTA MINUMAN KERAS

MENINGGAL  DITENGAH PESTA MINUMAN KERAS

MENINGGAL

DITENGAH  PESTA  MINUMAN  KERAS
“ Jony (25 tahun) berdiri setengah sempoyongan. Badannya oleng kekanan kekiri . Dua kakinya tak mampu menyangga berat badannya. Sementara ditangan masih memegang sebotol minuman keras. Tak lama kemudian ia ambruk.“
DASBOR"RAHASIA ILLAHI 1"
DASBOR"RAHASIA ILLAHI 2"
DABOR"SIRAMAN RUHANI"
Muda senang-senang, tua masuk surga. Mungkin inilah filosofi keliru yang dianut sebagian orang – seperti Jony dan kawan-kawan yang hanya memikirkan kesenangan dan kenikmatan semata. Hidup bagi kalangan ini adalah hura-hura.

Mumpung masih muda, fisik masih kuat dan masih bisa mencari uang, masa muda merupakansaat paling tepat untuk mereguk kenikmatan sepuasnya. Toh nanti saat usia senja dan meninggal dunia, ada waktu dan ruang untuk memperbaiki diri sehingga peluang surga tetap bisa diperoleh.

Namun bagi kita, pemahaman seperti ini tentu menggelikan. Sebab bagaimana mungkin seseorang bisa menjamin dirinya masuk surga ..?. Orang yang menghambakan dirinya sepenuhnya kepada Sang Khaliq dalam setiap detak nafasnya pun tak akan berani menjamin dirinya masuk surga, apalagi orang-orang yang jauh dari-Nya bahkan mengisi hari-harinya dengan hal-hal yang membuat murka-Nya.

Rasanya api jauh dari panggang. Orang yang tahu diri tentu menyadari betapa dirinya tidak mempunyai daya apa-apa, belum bisa berbuat banyak, masih berlumur dengan dosa, dan terus interopeksi dan memacu diri agar semakin dekat dengan Allah.

Namun Jony tidak lah demikian senang atau nafsunya terlampiaskan itu esensi dari mensyukuri nikmat yang ada, tanpa peduli apakah yang tampak menyenangkan dimatanya diridhai oleh agama yang dipeluknya atau tidak.

Karena kesembronoan Jony memuaskan dahaganya akan kesenangan dunia dan menganggap remeh-larangan-larangan Allah, Ia menuai akibatnya. Ia tewas dalam kondisi mengenaskan saat sedang berpesta minuman keras dengan teman-temannya dirumah.
Kebiasaan Buruk
Jony hidup disebuah perkampungan yang agak jauh dari perkotaan. Akan tetapi bukan berarti lokasi yang tidak terlalu dekat dengan perkotaan membuat dirinya jauh dari perkembangan di luar. Tidak , karena pada dasarnya segala sesuatu yang baik, maupun yang buruk, juga sudah merambah ditempat tinggal Jony.

Dalam kondisi demikian, mampu tidaknya seseorang menatap dunia beserta imbasnya tergantung masing-masing individu. Bila mampu membedakan mana yang layak untuk ditiru, dipelajari dan mana yang harus dibuang jauh-jauh, tentu tidak akan menjadi soak. Masalahnya, bila hanya sekedar meniru dari apa yang kita lihat atau bahkan mudah tergoda oleh pergaulan yang salah, maka jelas itu menjadi problem serius.

Sayangnya kondisi psokologis Jony labil. Ia mudah sekali terpesona oleh gelimpangan kesenangan dunia yang semu. Ia tumbuh dalam lingkungan keuarga yang kurang agamis sehingga cara berpikirnya pun cenderung pragmatis. Dunia pendidikan mulai dasar hingga menengah pun dijalani, namun apa yang didapatnya rasanya masih kering kerontang.

Pasalnya, Ia mengabaikan nilai-nilai agama , karena pendidikan dimaknai sebagai jaminan masa depan belaka. Menurutnya, pendidikan adalah sarana untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Tak mengherankan setelah menamatkan SMA, ia pun berniat mencari pekerjaan dengan mengandalkan ijazah serta sedikit keterampilan yang dimiliki. Harapannya dengan bekerja, ia tak perlu merepotkan orang lain lagi.

Karena dengan penghasilan sendiri, ia bebas menggunakan penghasilannya untuk apapu tanpa perlu meminta kepada orang taunya. Hari berganti hari, minggu deminggu terlewati, malahan sudah kesempatan untuk bekerja di instansi yang diinginkan belum juga datang padanya.

Semula lelaki ini masih sabar menunggu, tapi penantian lama yanh tak jelas itu akhirnya membuat dirinya putus asa. Ia stress merasa mimpi-mimpinya tak mungkin digapai. Pelariannya adalah berkumpul dengan sesame teman-temannya yang sama-sama tak punya pekerjaan yang jelas. Nongkrong, kelutyran, kesana kemari tanpa tujuan yang jelas.

Dalam hati Jony berkata,ketimbang sedih menyesali nasibmujur yang tak kunjung datang, lebih baik melupakannya semuannya. Pekerjaan teman-teman Jony tidak menentu terkadang mengamen dari satu tempat satu ke tempat yang lain, kadang-kadang menjadi tukang parker.

Parahnya setiap kali mereka mendapatkan uang dari kerjanya selalu tidak berumur lama , karena selalu ludes untuk kesengan semata, seperti keluyuran malam atau mabuk-mabukkan. Mereka biasanya patungan untuk mendapatkan barang-barang yang diinginkan. Singkat cerita, kebiasaan buruk Jony dan gerombolannya terus berlangsung dari waktu ke waktu.

Waktu terus bergulir hingga suatu saat datanglah salah seorang saudara Jony menghampiri. Ia bermaksud menawarkan pekerjaan disebuah perusahaan yang memang lagi butuh beberapa karyawan . Tawaran ini bagai mimpi disiang bolong tatkala dirinya sudah melupakan impian untuk bekerja disebuah perusahaan. Secepat kilat, lelaki ini menyetujui.

Mulailah Jony menapaki kehidupan baru. Cita-citanya untuk mandiri, berdiri diatas kaki sendiri terpampang didepannya. Dari pagi hingga sore, ia mnejalani rutinitas sebagai karyawan kecuali hari sabtu dan minggu dan tanggal merah.Malamnya kembali kumpul bersama teman-teman lamanya sekedar bercengkrama hanya sekedar melepaskepenatan dan beban kerja setelah seharian bergumul dengan pekerjaan.

Kebiasaan lama pun terulang. Setiap dua atau tiga hari  mereka berkumpul disuatu tempat yang mereka sepakati dan menenggak minuman keras bersama. Menjelang tengah malam, mereka menghentikkan dan pulang kerumahnya masing-masing.

Apabila malam minggu tiba, merekapesta kecil-kecilan bersama. Lagi-lagi menenggak minuman keras bersama hingga larut malam hingga tidak jarang sampai dini hari. Pagi harinya, toh Jony bisa istirahat seharian penuh. Jony benar-benar menikmati kebahagiaan semu itu, tak perduli dengan norma-norma agama yang ada yang mengaturnya. Memang ia tahu bahwa agama melarangtentang mengkonsumsi minuman keras, tapi ia mengacuhkannya. Persetan dengan sedikit pengetahuan ajaran agama yang pernah dipelajarinya.

Sebenarnya Jony juga banyak mendengarmelalui Koran-koran atau berita-berita di televise tentang dampak orang yang mengkonsumsi minuman keras atau narkoba. Di antaranya banyak kasus tersebut, tak tak sedikit dari orang kalangan biasa hingga pejabat yang diciduk oleh polisi akibat menyalah gunakan obat-obatan atau minuman keras yang terlarang itu.

Demikian pula, banyak orang tewas akibat over dosis, menenggak minuman keras secara berlebihan, bahkan dengan cara dioplos dengan berbagai campuran yang sungguh tak lazim untuk di konsumsi. Akan tetapi sebagai contoh tersebut tak pernah menyurutkan kebiasaan buruk Jony.

Menurutnya, mereka yang ditangkap itu memang sengaja memamerkan kecerobohannya didepan petugas, yakni dengan menenggak dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang ditempat-tempat keramaian seperti, di diskoticque night club, dan café-café yang memang setiapwaktu rentan digerebeg.

Karena kebiasaan buruk ini terus berlanjut ini terus berlanjut, tak ayal jika gaji yang diperoleh Jony pun tak pernah tersimpan lama dalam kantongnya. Di samping itu ongkos transport setiap harinya, selebihnya untuk melampiaskan kesenangan bersama teman-temannya.
Malapetaka di Malan itu
Mabuk sudah menjadi hal biasa bagi Jony dan kawan-kawan. Hanya saja, itu dilakukan bukan di tempat umum. Meski biasa mabuk, ia tetap tak ingin merugikan orang lain.

Bosan dengan minum yang biasa-biasa saja, ia dan eman-temannya pun mulai bereksperimen dengan dengan mencampur minuman keras dengan bahan-bahan lain yang tidak wajar dan tak lazim untuk digunakan yang sungguh membahayakan nyawannya. Seperti, Bensin, alcohol. Spritus, obat nyamuk dan sebagainya. Dengan cara itu , mereka mengira mereka bakal mendapatkan kenikmatan yang lebih sensasional dibandingkan sebelumnya, yang pada hakekatnya hal itu sudah jelas-jelas maut akan mengintai dirinya dan teman-temannya.

Mereka tidak perduli dengan apa yang mereka lakukan yang bisa mempercepat kematiannya. Karena oplosan berbagai bahan yang sangat membahayakan untuk dikonsumsi.di awal eksperimennya, mereka memang sepertinya menemukan kenikmatan baru  sehingga mereka ketagihan untuk terus mencoba lagi dari biasanya dengan menambahkan dosis oplosannya.

Suatu saat, pada malam Kamis, Jony sempat berujar kepada teman-temannya agar mau datang ketempatnya besok malam Minggu. Untuk maksud apa, tak satupun teman-temannya mengetahui.

“Ada apa kawan, kok tak seperti biasanya..?. kata Soni
“Nanti kalian juga akan tahu sendiri. Seperti biasa lah “, jawab Jony

“OK”, yang lain menimpali. Mereka berpisah dimalam itu. Waktu menunjukkan jam sebelas malam.Jony sendiri segera meluncur kerumahnya. Matanya merah jalannya agak sempoyongan.

Malam yang dinantikan tiba. Penduduk sudah mulai menutup rapat-rapat pintu rumahnya karena hari mulai merambat malam. Keempat teman Jony berharap-harap cemas, kejutan apa yang diberikan kepada Jony seperti yang dijanjikan sebelumnya. Cuaca malam itu sedikit mendung. Keheningan malam mulai merayap. Jam 9 malam mulai berlalu sekitar 20 menit yang lalu, mereka masih duduk-duduk di halaman sambil menyedot rokoknya. Asap-asap membumbung. Sesekali mereka meminum kopi  yang sudah terhidang sejak tadi.

“Son, cari ditempat biasa”, ujar Jony memecah pembicaraan sembari menyerahkan sejumlah uang padanya.
“Hari ini aku ulang tahun. Aku ingin merayakan bersama kalian biar semuanya aku yang membiayai kini mala mini nikmati sepuasnya tambah Jony.

Seketika mereka bersorak seraya member ucapan selamat kepada sang tuan rumah. Mereka baru mengetahui maksud dari ucapan yang dijanjikan Jony tempo hari.

Alunan music dangdut segera terdengar dari tape recorder pelan. Sambil manggut-manggut mengikuti alur hentakkan music, mereka menyantap hidangan yang telah disediakan sang tuan rumah. Satu jam lewat, akhirnya apa yang ditunggu-tunggunya datang juga. Satu persatu segera menyambut kedatangan kedua temannya yang membawa sekantong plastic besar berisi minuman keras dan oplosannya.Minuman keras mulai dituang kemudian dicampur dengan bahan-bahan  yang sudah ada.

Pesta pun dimulai, seteguk demi seteguk , minuman panas itu masuk kedalam kerongkongan mereka> Hentakkan irama dangdut masih menemani, sementara ruangan sudah penuh dengan kepulan asap rokok. Suasan bertambah panas.

Malam semakin larut, kelima pemuda itu tenggelam dalam surga dunia. Beban pikiran yang mengelayuti pikiran mereka seolah srina. Bahkan oplosan semakin banyak dituangkan dalam cairan alcohol tersebut. Baunya sungguh bisa membuat kepala orang yang tak biasa menjadi pusing. Entah mungkin sudah biasa, kegilaan mereka justru semakin menjadi –jadi. Secara perlahan, cairan, panas tersebut terus mereka tenggak.

Akibatnya bicara mereka ngawur, takkaruan. Rupanya kesadaran mereka berangsur-angsur hilang. Jony berdiri setengah sempoyongan. Badannya oleng kekanan, kekiri. Dua kakinya tak mampu menahan berat badannya. Sementara ditangan masih memegang sebotol minuman keras oplosan.

Ditangan kanannya terselip sebatang rokok yang tinggal menyisakan beberapa hisapan saja.Matanya nanar dan merah padam. Dalam hitungan detik ia sudah roboh tak sadarkan diri. Ia ambruk. Cairan dalam botol digenggaman tangannya tumpahberserakkan dilantai.Ia jatuh dalam posisi tengkurap. Tubuhnya kejang-kejang kemudian terdiam.

Dua temannya yang masih melek, mendelik melihat pemandangan itu. Keduanya keheranan dan rasa takut mulai menghantui mereka. Mereka terus memelototi sang tuan rumah yang telah terkapar. Adapun dua teman Jony yang lain juga mengalamai hal yang serupa. Keduanya klenger ditempat duduknya. Tak berselang lama, kedua pemuda yang tadinya masih bisa menyaksikan ketiga temannya yang sudah tak sadarkan diri menyusul.

Pemandangan memilukkan sungguh benar-benar terjadi dalam sebuah pesta minuman keras malam itu. Malam ulang tahun yang berujung malapetaka. Malam yang diharapkan bisa memuaskan kelima pemuda berubah menjadi malam yang mengerikan dan mengundang malaikat maut datang. Botol-botol dan gelas-gelas berserakkan diatas meja. Cairan tertumpah dimana-mana. Bau asap rokok dan aroma bir bercampur dengan bensin, obat nyamuk, merebak. Kelimanya sekarat seolah-olah menyambut sang Malaikat maut yang sebentar lagi menghampiri mereka.

Tak ada yang tahu tentang kejadian itu.Barulah sejam kemudian diketahui, setelah ada petugas ronda keliling yang mencurigai rumah Jony yang daun pintunya masih sedikit terbuka. Petugas itu mendatanginya dengan maksud memberitahukan agar pintu rumah  dikunci dari dalam. Tetapi alangah kagetnya ketika mengetahui keadaan didalamnya mendapati kelima  pemuda terkapar dilantai dalam kondisi yang mengenaskan.

Aroma arak masih menyengat. Minuman keras dan dan cairan yang tumpah, botol dan gelas bercecer diaman-mana. Dua diantara mereka telah tewas, sementara yang tiga lainnya masih terdengar detak nafasnya. Warga lain yang segera mengetahui kejadian itu membawa ketiganya kerumah sakit, Namun ditengah perjalanan nyawa ketiganya pun menyusul temannya yang sudah tidak bernyawa sebeblumnya.

Kelimanya meninggal ditengah pesta minuman keras. Na’udzu billah mindzalik
Semoga cerita diatas bisa menjadi I’tibar bagi kita semua bahwa apa-apa yang dilarang oleh agama pasti ada madharatnya bagi kita. Hidup ini sebenarnya simple jika kita mau menjauhi larangan dan mau menjalankan perintah agama Insya Allah hidup kita akan selamat dunia Akhirat. Semoga kita bisa menjadi orang yang istiqamah dalam menjalankan perintah dan larangan-Nya Amiiin. .
Wallahu a’lam bis-shawab    
( dikutip dari Majalah Hidayah )
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 15 Mei 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...