Blog Konten Islam

Saturday 12 May 2018

BAGAIMANA MENGADOPSI ANAK MERUJUK ISLAM..?

BAGAIMANA  MENGADOPSI ANAK MERUJUK ISLAM

BAGAIMANA    MENGADOPSI  ANAK MERUJUK  ISLAM..?

“Adopsi termasuk perbuatan mulia. Tetapi nasab anak adopsi tetap melekat pada orang tua kandungnya, bukan pada orang tua asuhnya. Sehingga hukum waris mewarispun jalurnya hanya bisa pada orang tua kandungnya.”

Sepasang suami istri tentu sangat mengharpakan kehadiran seorang anak dirumah. Kehadiran anak bisa makin mendatangkan keceriaan dan kebahagiaan rumah tangga. Tetapi tidak sedikit orang yang sudah sekian lama berumah tangga, belum juga diakruniai momongan.

Ini kerap terjadi menjadi keresahan keluarga bahakan lebih dari itu bisa menjadi sebuah sumber maslah keretakkan dalam rumah tangga. Baik dari pasangan suami istri itu sendiri maupun orang tua dari kedua belah pihak yang segera ingin menimang cucu.

Tenanglah, tidak perlu bersedih !. Tidak perlu resah !. Apabila tidak atau sulit memiliki momongan, Agama membolehkan kok untuk mengangkat seorang anak. Adopsi namanya. Adopsi atau mengangkat anak bisa menjadi solusi alternative penawar rindu akan hadirnya seorang anak.

Adopsi bukan obat kerinduan saja melainkan adopsi juga bagian dari amal shaleh. Karena termasuk menolong sesama, terutama mereka yang sangat membutuhkan pertolongan, semisal anak dari keluarga kurang mampu atau miskin. Anak tersebut jelas perlu diperhatikan kebutuhan dasarnya, seperti makan, minumnya, sandangnya, juga pendidikan yang memadai.

Namun pembolehan adopsi ini ada batas-batasnya.Tidak bisa dengan alasan saking sayangnya terhadap anak asuhnya, lantas memperlakukan layaknya anak kandung dalam segala hal. Ada ketentuan yang harus diperhatikan agar nantinya tidak jatuh pada perbuatan dosa.

BOLEH DAN TIDAK BOLEH
Kata Adopsi dalam islam dikenal dengan istilah Tabanni. Dalam Kamus Al-Munawwir, kata tabanni mempunyai arti mengambil, mengangkat anak atau mengadopsi.

Mengambil anak orang lain untuk diasuh adalah hal yang sangat mulia dalam agama. Labih-lebih bagi pasangan yang memiliki rezeki yang cukup namun belum mempunyai atau dikaruniai anak. Seperti diketahui, kebanyakkan anak adopsi adalah anak yang punya latar belakang kurang mampu.
Dengan mengadopsinya, maka anak tersebut akan mendapatkan ‘hak’ – nya , baik yang sifatnya fisik (seperti; makan, tempat tinggal, kesehatan) maupun non fisik (pendidikan, bimbingan agama dan sebagainya). Dari dulu hingga sekarang, kebiasaan adopsi sudah biasa terjadi. Hanya saja pada masa pra islam.

Anak adopsi statusnya disetarakan dengan anak kandung sehingga nasabnya pun diubah mengikuti orang tua asuhnya, tidak lagi ke nasab orang tua kandungnya. Semua hubungan nasab anak asuh, berpindah ke orang tua asuh. Dengan begitu, mereka bisa saling mewarisi, bisa menjadi mahram, bisa menjadi wali nikah dan sebagainya. Intinya, anak adopsi memiliki hak dan hukum yang sama seperti halnya anak kandung.

Kebiasaan ini sudah baku di masyarkat Arab. Begitu pun saat Rasulullah saw sebelum menjadi nabi mengambil Zaid bin Haritsah (mantan budaknya) sebagai anak angkat, masyarakat Arab memanggil dengan panggilan Zaid bin Muhammad. Padahal nama ayah kandungnya Zaid  adalah Haritsah. Hingga keudian, Ibnu Umar mengatakan :

“Kami tidak pernah memanggil Zaid  bin Haritsah, namun Zaid bin Muhammad, sampai Allah menurunkan firman – Nya di surat Al-Ahzab ayat 5 “. ( HR.Bukhari). Bunyi ayat tersebut artinya, “Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka ; itulah yang lebih adil disisi Allah swt, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, panggilah mereka sebagai saudara saudaramu seagama atau maulamu. Tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan Allah Maha Mengampun lagi Maha Penyayang “.

Dengan turunya QS. Al-Ahzab ayat 5 ini sekaligus menghapus perlakuan adopsi yang sudah kebablasan. Anak angkat yang dulu dinasabkan ke orang tua asuh , kemudian nasabnya harus tetap melekat pada orang tua andungnya. Termasuk juga tidak berlaku hubungan saling mewarisi, tidak bisa menjadi mahram, dan wali nikah. Pengertian adopsi yang terakhir (tidak ada hubungan nasab antara anak asuh dan orang tua asuh). Inilah yang dibenarkan dalam agama.

Sehingga bila disimpulkan, adopsi atau tabanni itu ada yang diperbolehkan dan ada yang tidak diperbolehkan. Selagi tanpa memberi status anak kandung kepada anak asuh tersebut, maka hal ini sah dilakukan.
Sebaliknya jika orang tua asuh sudah menganggap anak adopsi tersebut sebagai anak kandung yang bisa mewarisi , bagian dari mahram , dan nasab ke orang tua asuhnya, maka hal ini bertentangan dengan ajaran agama.

Jangan Mengubah Nasab
Hadits dan QS. Al-Ahzab : 5 di atas merontokkan anggapan bahwa anak asuh sama statusnya dengan anak kandung status hukumnya. Perlakuan dalam hal pengasuhan dan perawatan anak asuh memang bisa diperlakukan seperti anak sendiri, tetapi perlakuan dalam hal-hal tertentu yang menyangkut dengan hubungan nasab dan mahramnya tidak bisa disamakan.

Betapapun cinta dan sayangnya terhadap anak asuh, ia tidak bisa memasukkan sebagai bagian dari anak kandungnya. Keduanya tidak terikat pertalian darah sama sekali. Hubungan yang ada adalah hubungan sesama manusia yang satu punya kepedulian terhadap orang yang lain dengan cara menjadikan seorang anak untuk diasuh, dirawat, dibimbing, dibekali pendidikan layaknya anak sendiri.

Terkait adopsi ini sudah termasuk dalam hukum positif di Indonesia. Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 171 hurf h KHI menyatakan bahwa yang dimaksud anak angkat adalah anak yang dalam pemeliharaan untuk hidupnya sehari-hari , biaya pendidikan dan sebagainya, beralih tanggung jawabnya dari orang tua asal kepada orang tua angkatnya berdasarkan putusan pengadilan.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah menfatwakan soal adopsi. Fatwa itu merupakan salah satu hasil Rapat Kerja Nasionalis MUI pada Maret 1984, diamana salah satu butirnya pertimbangannya adalah silam mengikuti keturunan nasab yang sah, yaitu anak yang lahir dari perkawinan. MUI memandang, mengangkat anak tidak lantas mengubah status nasab dan agamanya.

Sebab Rasulullah saw sendiri mencontohkan tetap mepertahankan nama ayah kandung Zaid, yakni Haritsah di belakang nama Zaid dan tidak lantas mengubahnya dengan nama bin Muhammad.

Pun dalam Munas Alim Ulama di Situbondo, Jawa Timur pada tanggal 21 Desember 1983, para ulama NU menfatwakan bahwa mengangkat anak orang lain untuk diperlakukan, diakui sebagai anak sendiri hukumnya tidak sah.Pegangkatan anak tidak bisa menjadikan anak itu sederajat dengan anak sendiri didalam nasab mahram maupun waris.

Seperti tidak dibenarkan jika anak tersebut sudah baleq diperlakukan seperti anak sendiri karena biar bagaimanapun dia bukanlah mahram. Terus, kalau orang tua asuhnya meninggal , lantas anak asuhnya dianggap bisa mendapatkan warisan, itu juga tidak benar. Anggapan tersebut sangatlah keliru.

Terlarang pula saat anak asuhnya (perempuan) menikah, ayah asuhnya menjadi walinya. Larangan keras mengubah nasab anak asuh menjadi anak sendiri ini pernah ditegaskan oleh Rasulullah saw, dalam hadits dari Sa’id , Nabi saw mengatakan, “Siapa yang mengaku anak seseorang sementara dia tahu bahwa itu bukan bapaknya maka surga haram untuknya “. (HR. Bukhari).

Kesimpulannya, islam melarang pemberian status nasab anak asuh sama persis dengan anak kandung. Sebab selain dapat menguburkan status seseorang, juga ada unsur memalsukan asal-usul seorang anak, sehingga status orang lain (ajnabi) biasa hilang dan menjadi mahram.

Sehingga dengan demikian, hubungan anak angkat dengan orang tua asuh tetap seperti sebelum diadopsi yang tidak mepengaruhi kemahraman dan kewarisan.


( Berbagai Sumber)

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 12 Mei 2018

MERETAS PERADABAN ISLAM DI CHINA

MERETAS  PERADABAN ISLAM DI CHINA

MERETAS    PERADABAN  ISLAM DI CHINA



“Sa’ad bin Abi Waqas adalah sahabat yang pertama kali menyebarkan dakwah di negeri tirai bambu ini “..”




Catatan tentang kehadiran islam di China sebenarnya telah lama terekam dalam sejarah negeri ini. Kehadiran islam di negeri ini bukan hanya terpaut sedikit dari masa Nabi Muhammad saw menyebarkan islam di tanah Arab. Sebuah catatan kuno dari zaman dinasti Tang menyebutkan bahwa babak baru kehadiran Islam ke negeri itu ditandai dengan ‘kunjungan agung Sa’ad  ibn Abi Waqas, salah seorang sahabat Nabi saw pada tahun 650 atau 29 H. Sa’ad merupakan delegasi pertama yang diutus khalifah ketiga, Ustman bin Affan. Ia ditugaskan untuk menyeru kaisar China memeluk islam.


Dengan berani, Sa’ad memperkenalkan islam kepada rakyat China. Ia memaparkan inti ajaran islam kepada khalayak didalam kerajaan, yang saat itu disaksikan langsung oleh kaisar China. Usai beberapa lama menyimak penjelasan Sa’ad , Kaisar Yung Wei, pemimpin yang berkuasa waktu itu, tidak menutup kegusarannya terhadap islam.

Kendati demikian, sang kaisar, tetap menaruh hormat terhadap ajaran yang diserukan oleh Sa’ad. Kaisar Yung Wei merasa bahwa antara ajaran islam dan ajaran Konfusius, keyakinan penduduk China waktu itu, terdapat kemiripan. Itulah sebab mengapa dia merasa yakin bahwa ajaran islam bisa disandingkan dengan ajaran Konfusius.

Untuk menunjukkan rasa simpatik kepada islam, Kaisar Yung Wei memberi izin kepada kaum muslimin untuk membangun sebuah masjid di kawasan Chang’an. Masjid yang kemudian diberi anama Canton (Memorial Mosque) ini merupakan masjid pertama yang dibangun di China. Walau telah berusia 14 abad sampai kini Canton Mosque masih tetap berdiri kokoh.
Sebenarnya, sebelum islam masuk ke China, hubungan bangsa Arab dan China sudah lama terjalin melalui jalur perdagangan. Hubungan ini semakin terlihat semakin erat tatkala islam telah benar-benar masuk ke negeri itu. Bahkan sejak itu , hubungan perdagangan tersebut mengalami kemajuan yang cukup signifikan.

Eratnya hubungan perdagangan semakin terlihat ketika seorang bernam Cheng Aan, dimasa pemerintahan dinasti Tang, mencetuskan membangun sebuah perkampungan islam. Pedirian perkampungan islam ini ternyata banyak mengundang warga Negara lain untuk menetap di China.

Mereka banyak berdatangan dari kawasan Arab, Persia, dan Asia Tenggara. China yang berada dimasa puncak peradaban, rupa-rupanya menjadikan kawasan yang menjanjikan untuk mengail penghidupan.

Sejak itu, China kemudian menjadi Bandar perdagangan yang banyak didatangi pedagang muslim dari berbagai penjuru. Saat Dianasti Umayyah dan Abasiyah berkuasa, pernah ada enam delegasi yang diutus untuk terlibat dalam aktivitas perdagangan itu.

Mereka diterima baik disana, sebagaimana islam akhirnya banyak dianut oleh sebagian besar warga China. Umat muslim secara perlahan tapi pasti , mulai mendominasi bidang ekspor-impor selama dinasti Sung (960-1279) berkuasa. Terlebih saat pemerintahan dinasti Ming (1368-1644) berkuasa. Inilah fase dimana Islam sedang menunjukkan kegemilangannya.

MUATAN LOKAL.
Tak bisa dipungkiri, kondisi islam di China nampak lebih mirip dengan kondisi islam yang tersebar di Indonesia. Akulturasi budaya kerap mewarnai kehidupan beragama kaum muslimin China. Sebagian besar dari mereka masih banyak yang meyakini kepercayaan leluhurnya. Mereka masih percaya kepada konsep Yin dan Yang sebagai unsure kekuatan hidup makhluk.

Dari sisi arsitektur bangunan, seringkali dibuat mengikuti arsitektur bangunan China. Ini bisa dilihat dari desain kubah. Sedang dibagian pintu , biasanya terdapat tabir tipis dari plastic, yang yang diyakini dapat mencegah bala. Selain itu, dalam kepercayaan masyarakat China pintu terlarang menghadap ke depan. Biasanya pintu dibuat agak berliku. Jika pintu dipaksakan langsung menghadap ke depan, biasanya akan ada tirai yang menghalangi.

Bukan hanya masjid, rumah-rumah hunian kaum muslimin China pun banyak yang tetap mengikuti unsur budaya setempat. Uniknya, di sejumlah gedung-gedung bersejarah islam, tulisan-tulisan Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri China nampak banyak terlihat.

Kaligrafi yang tertera di gedung-gedung sejarah itu merupakan bentuk takzim ungkapan terima kasih masyarakat muslim China kepada nabi Muhammad saw. Nabi seolah memberikan perhatian khusus kepada China, dengan menyebut – nyebut negeri China dalam sabdanya.

Yang tak kalah menarik adalah menyaksikan dari dekat berbagai pusat – pusat kerajinan khas China berupa kain sutra serta keramik-keramik bertuliskan bahasa mandarin dan khat Arab. Sampai saat ini kegiatan demikian masih terus berlangsung.

Asimilasi kebudayaan tak bisa dihindari ketika kaum muslim bertintegrasi dalam komunitas Han. Mereka mengadopsi nama dan kebudayaan Han. Banyak dari mereka yang menikahi wanita dari suku itu , untuk kemudian mencantumkan nama sang istri kepada nama anaknya. Tapi ada juga yang memakai nama semisal MO, Mai, dan MU, adopsi nama dari asal kata Muhammad Mustafa atau Ma’oud.

Sedang dibidang literature keagamaan, telah banyak buku-buku agama ditulis kedalam bahasa Han, seperti buku-buku hadits, fiqih, akhlaq, dan sejarah. Penulis seperti Ma Chu, Leo Tse dan Chang Chung (1500-1700 Masehi) adalah tokoh yang berjasa menerjemahkan teks Arab dan Parsi kedalam bahasa lokal. Bahkan diantara buku-buku tersebut ada yang ajarannya bercampur ajaran filsafat Konfusius.

Dibidang penerjamahan, pada abad 19, Ma Pu Shu, cendikiawan yang terkenal kala itu, telah berhasil menerjemahkan Al-Quran kedalam bahasa lokal, walau hanya lima juz saja. Meski belum lengkap, apa yang dikerjakan Ma Pu Shu tentu berarti bagi warga muslim China. Cara ini sekaligus  menunjukkan cara ‘elegan’ dalam menyebarkan Islam agar mudah diterima.


Memasuki abad ke 20 , umat islam China terus menuai sukses. Sejumlah ulama’ berusaha meneruskan langkah Ma Pu Shu. Bukan saja Al-Quran, penerjemahan juga dilakukan terhadap teks-teks keagamaan lain, seperti Hadits Arbain  an-Nawawy Syaikh Wang Jing Chai dan Yang Shi Chian adalah orang yang berjasa menerjemahkan kitab-kitab tersebut.

Pasang Suru Kejayaan Islam.
Pada tahun 133 H, terjadi pertempuran besar yang menentukan sejarah islam di Asia Tengah dibawah pimpinan Ziyad. Meski tak jelas berapa korbannya, China termasuk Negara yang harus mengalami kekalahan menyedihkan dalam pertempuran. Sebaliknya, islam meraih kemenangan.Kemenangan itu membuka pintu lebar-lebar bagi umat islam. Mereka mengontrol penuh hampir seluruh wilayah Asia Tengah.

Pada tahun138 H, Jendral Lieu Chen melakukan pemberontakkan melawan Kaisar Sehwan Tsung. Untuk menumpas pemberontakkan itu Kaisar meminta bantuan Khalifah Al-Mansur dari dinasti Abbasiyah. Al-Mansur menyanggupi dengan mengirimkan Kaisar Sehwan empat ribu tentaranya ke China. Dengan bantuan tersebut, Kaisar bisa menakhlukkan para pemberontak. Peristiwa ini sekaligus awal sejarah tentara muslim mulai hadir di China.

Islam terus menunjukkan perkembangan baik dalam bidang ilmu agama maupun filsafat dan aktifitas sosial. Bahkan tidak sedikit para ulama islam ikut mewarnai filsafat Konfusius. Sayang, keadaan yang tenang adem  ayem kini akhirnya terganggu manakala dinasti Manchu(1644-1911 Masehi) naik tahta.

Akan tetapi menurut sumber www.masjid_cina.or.id dinasti yang tengah berkuasa saat itu adalah dinasti Ching.hanya saja, dinasti ini didominasi etnis Manchu, sehingga segala kebijakkan yang dikeluarkan tak lepas dari pengaruh dinasti Manchu. Padahal, waktu itu Manchu tak lebih dari kelompok minoritas belaka.

Etnis Manchu banyak mengembangkan taktik pecah belah untuk melanggengkan kekuasaanya. Karena itu, dimasa ini banyak terjadi pertikaian antara etnis. Seperti pertikaian yang terjadi antara orang Han, Tibet, Kaum Muslim dan bangsa Mongolia. Bahkan, sentimen anti islam pun merebak luas. Muslim China terus mengalami cobaan dan tekanan. Mereka dianggap sebagai warga Negara kelas dua, merekapun tak jarang mendapat intimidasi dari penguasa.

Keadaan semakin diperparah dengan banyaknya peperangan yang sering terjadi. Sedikitnya telah terjadi lima kali peperangan ; lanchu, Che Kanio, Singkiang, Uunanan, dan Shansi. Kelima peperangan itu merupakan perang yang paling menegangkan dan banyak memakan korban.

Dalam kelima peperangan itu, kaum Muslim terlibat didalamnya dan harus mengalami kekalahan. Korban akhirnya berjatuhan tak terhitung jumlahnya.Ini berakibat pada jumlah kaum muslimin yang menyusut drastis. Diperkirakan, jumlah umat islam waktu itu hanya sepertiga dari jumlah sebelum peperangan terjadi.

Pada titik ini, wajar bila kemudian Manchu dituding bertanggungjawab telah menggunakan tentara Han menekan kaum Muslim di seantero negeri. Ketika dinasti Manchu runtuh tahun 1911, Tampilah Sun Yat Sen menggantikannya. Dalam kepemimpinannya ia meproklamirkan persamaan hak dan kewajiban diantara etnis Han, Hui (Muslim), Man (Manchu), Meng (Mongol), dan The Tsang (Tibet). Kebijakan ini pada akhirnya menghadirkan hubungan yang lebih baik diantara kelompok etnis tersebut.

Umat islam memulai babak baru. Peradaban di masa Mao Zeong (1893-1976). Negarawan besar ini punya andil dalam membentuk peradaban Islam di China. Bahkan, sebagian kaum Muslimin China banyak yang bersimpatik kepadanya. Ini bisa terbaca manakala dia menetapkan markasnya pindah ke Niyan, warga Muslim mendukung penuh keputusan itu. Bahkan ada pula yang turut serta bergabung dalam tentara Merah pimpinan Zedong.

Namun tidak bisa di pungkiri, dalam catatan sejarah Islam, justru pada fase inilah keadaan kembali memburuk. Ketika itu China dilanda revolusi Budaya dan paham Komunisme digembar-gemborkan Zedong. Bahkan bukan hanya umat islam, kaum minoritas lainnya, kembali hidup dalam tekanan. Mereka harus berjuang melawan pengaruh Komunis.

Pada 1953, akhirnya meletus perlawanan dari kaum Muslimin. Mereka mengingingkan pembentukkan Negara  Islam sendiri. Namun hal ini dilawan secara represif oleh militer China yang disusul dengan penggiatan propaganda anti islam di seluruh wilayah negeri.

Sepanjang pemerintahan rezim Mao Zedong, umat Muslim terus hidup dibawah tekanan. Kaum minoritas terus berlangsung. Keadaan makin diperparah dengan munculnya upaya untuk menghilangkan jejak-jejak peradaban Islam dan identitas etnis muslim China.

Bahasa Uygur contohnya, yang Selama berabad-abad menggunakan tulisan Arab, dipaksa mengadopsi tulisan alphabet latin. Seang etnis Uygur dan kaum Muslim lainya, menjadi obyek utama pekerja paksa sejumlah privinsi.Para pekerja paksa waktu itu diperkirakan sejumlah sekitar 30 ribu.

Pemerintah juga telah menutup paksa 29 ribu Masjid. Di bawah tekanan pula, dibidang penididikan, sejumlah sekolah islam ditutup dan para murid dipindahkan ke sekolah yang hanya mengajarkan ajaran Mao dan Marxis. Sedang sekitar 360 ribu muslim ditangkap.

Setelah kematian Mao dan berakhirnya rezim garis keras komunis , barulah pemerintahan komunis China beralih mendorong Liberalisasi. Pada masa ini pemerintah mulai memberi kelonggaran kepada umat Islam dan kelompok minoritas. Maka lambat laun, komunitas islam khususnya etnis Uygur Turki mulai mendapatkan kebebasan dalam mengekspresikan identitas budayanya.

Kendati demikian, pemerintah tetap belum mengizinkan menggunkan huruf Arab untuk pemakaian Bahasa Uygur. Pada sisi ini, kebijakkan yang diskriminatif terhadap etnis Uygur Turki,oleh warga non Muslim China yang saat ini menetap diprovinsi berpenduduk Muslim terbesar China, Xinjiang, masih berlanjut.

Secercah Harapan.
Pada 1954, pemerintah menjamin kebebasan warga Muslim China untuk kembali melaksanakan sholat, upacara ritual dan budaya serta mengekspresikan kehidupan sosialnya sendiri. Sebagai perbandingan terhadap etnis minoritas lainnya, mereka juga diberi kebebasan, terutama menjalin hubungan dengan Muslim lain di dunia. Belakangan Pemerintah China perlakuan khusus bagi mereka. Caranya dengan memberikan otonomi atau provinsi khusus.

Pemerintah China memberi hak khusus kepada etnik minoritas. Sebagai bukti, di luar dari 22 provinsi , ada 5 daerah otonomi penuh yang didasarkan pada pengakuan atas hak warga minoritas, bukan saja muslim tapi juga etnik lain. Wilayah itu adalah : Zhuang di Guangxi Zhuangzu, Hui wilayah Muslim di Ningxia Huizu, Uygurs di Xianjiang uygurs, Tibet  di Tibet, dan Mongol di wilayah khusus Mongol. Wilayah khusus lain dibedakan lantaran perjanjian dengan Inggris seperti Hongkong, yang telah dikembalikan secara resmi.

Islam terus menemukan setitik harapan pada saat kebebasan beragama dideklarasikan tahun 1978. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Muslim China untuk bangkit kembali.

 ( Berbagai Sumber)
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 12 Mei 2018

Friday 11 May 2018

MAKANLAH YANG HALAL LAGI BAIK !

MAKANLAH YANG HALAL LAGI BAIK

MAKANLAH    YANG HALAL  LAGI  BAIK !


“Halal dab baik adalah pijakkan dasar bagi seorang muslim dalam ‘menentukan’ rezeki yang datang padanya “

Allah menjadikan yang halal lagi baik untuk kita sebagaimana firman Allah, “Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan ; karena sesungguhnya syaithan adalah musuh yang nyata bagimu “. (QS.Al-Baqarah : 168).

Demikian pula mengharamkan yang buruk untuk dimakan , sebagaimana Allah swt berfirman,”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani, benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil ! dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkan ke jalan Allah , maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih “. (At-Taubah [9] : 34).
Perintah untuk mengkonsumsi halal lagi baikini dimaksudkan agar kesehatan jasmani dan ruhani terjaga dari penyakit. Baik penyakit hati maupun penyakit yang merusak tubuh. Oleh karenanya secara tegas perintah untuk memakan makanan yang halal juga diikuti dengan kata-kata yang baik. Dengan kata lain, kehalalan semata belum cukup tanpa diimbangi dengan makanan yang baik atausehat.

Unsur baik atau sehati ini sejalan dengan perintah Rasulullah saw. Yang demikian manusia terhindar dari segala macam penyakit. Sebab makanan yang baik merupakan cara terbaikuntuk menjaga lambung agar tidak tercemar penyakit.

Abu Hurairah ra berkata, “Rasulullah saw berkata, “Wahai manusia sesungguhnya Allah swt Maha Baik, (yang) tidak akan menerima selain yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan sesuatu yang telah Dia perintahkan kepada Rasul. Allah berfirman, “Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal sholeh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. “Allah (juga) berfirman, ‘Hai orang-orng yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik, yang kami berikan kepadmu”.
Rasulullah lau menceritakan tentang lelaki yang memperlama perjalanan (nya); ia bernatakkan dan berdebu, (seraya) menengadahkan kedua tangannya ke langit, “Ya Tuhan, Ya Tuhan, sedangkan makanannya haram, minumnya haram, pakain haram, an diberi makanan dengan yang haram. Maka, mungkinkah dia dikabulkan karena itu”.

Meski halal tapi tidak baik, hendaknya tidak kita kita makan Adapun yang dimaksud criteria makanan yang baik itu bergizi tinggi, makanan lengkapdan berimbang atau kita kenal dengan makanan 4 sehat 5 sempurna seperti nasijagung, lauk/pauk, sayuran, buah-buahan dan terakhir susu. Semua makanan tersebut mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita.

Ada baiknya ditambah dengan herbal seperti madu , pasak bumi, habbatus saudah, minyak zaitun, dan sebagainya agar tubuh kita sehat. Selain itu tidak mengandung zat-zat yang membahaykan bagi kesehatan kita, misalnya kolesterol tinggi atau bisa memicu asam urat kita. Maknan juga sebaiknya yang alami, tidak mengandung berbagai zat kimia , pestisida kimia, pengawet kimia, (misalnya formalin), pewarna kimia, perasa kimia (misalnya biang gula/aspartame, MSG, dan sebagainya).
Lalu seyogyanya masih segar. Tidak membusuk atau basi sehingga warna , baud an rasanya berubah. Tidak berlebihan. Maknan sebaik apapun jika berlebihan , akhirnya jadinya tidak baik. Dari situ kita berusaha mendapat sumber karbohidrat seperti beras organic yang bebas dari pupuk kimia, pestisida kimia, dan sebaginya. Lebih baik jika bibitpun didapat dari proses alami.

Bukan varian baru yang diberi radiasi agar jadi “bibit unggul” yangbisa panen lebih dari 2 kali dalam setahun. Lauk pauk sebaiknya yang alami. Bukan ayam atau sapi yang disuntik hormon agar cepat besar. Karena ini bisa mengganggu pertumbuhan anak kita dan tidak sehat bagi tubuh kita.

Pentingnya rezeki yang asuk kedalam tubuh kita ditegaskan Rasulullah saw adalah juga memudahkan diijabahnya doa. Oleh karena itu jangan heran bila banyak permohonan dan doa-doa manusia belum dikabulkan. Salah satu penyebabnya. Adalah makanan yang tidak sehat dan tidak dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Salah satunya karena minimnya kesadaran mengkonsumsi segala hal yang termasuk makanan yang halal dan baik.
CARA MENAPATKAN
Bagian lain yang harus diperhatikan adalah pentingnya seseorang memerhatikan bagaimana ia mendapatkan rejeki. Rasulullah saw menegaskan bahwa penting bagi seorang muslim untuk mencari makanan hala dengan kedua tangannya sendiri. Ini berarti rejeki yang dihasilkan dengan usaha sendiri.

Ini berarti, rejeki yang dihasilkan dengan usaha sendiri dengan cara halal sangat diwajibkan. Sebab kehalalan juga terkait dengan cara mendapatkan rejeki. Bilamana caranya salah , maka rusaklah seluruh rejeki yang didapatnya, Jalan haram seperti mencuri, merampok, dan menggunakan cara – cara yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama islam. Rejeki yang didapat dari hasil kezaliman niscahya akan mempengaruhi juga sikap, perilaku,pola pikir dan tindakan-tindakan yang akan menimbulkan ketidak baikkan juga bila sudah masuk kedalam perut kita.

Usaha yang didapat dengan jalan mencuri merupakan perbuatan terkutuk yang dikecam agama. Rejeki yang didapat dengan cara ini tentu akan membuat tubuh dan ruhani orang yang mengkonsumsinya menjadi buruk. Demikian pula pihak-pihak lain seperti anak, istri serta keluarga lain yang ikut menikmatinya.

Demikian pula doa-doa yang dipanjatkan tidak akan pernah didengar oleh Allah swt dan penduduk langit.Kedua tangannya yang berbuat dzalim membuatnya menjauhkan  dari semua kebaikkan-kebaikkan. Islam sangat tegas menyatakan bahwa orang yang mencuri harus dihukum seberat-beratnya, sebagaimana Allah swt berfirman, “Lelaki yang mencuri dan perempuan yang mencuri potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah (QS. Al-Maidah :38).

Senada dengan hal tersebut Aisyah juga berkata,”Sebagai perempuan makhzumiyah meminjam barang dan mengingkarinya. Maka Nabi memerintahkan agar tangannya dipotong “ Allah kemudian menurunkan ayat, ‘Maka barang siap yang bertobat (diantara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “. (QS. Al-Maidah : [5} : 39).

Setelah itu wanita tersebutpun memperbaiki taubatnya. Selain itu ia datang dan mengadukan keperluannya kepada Rasulullah saw. Hasan Al-bashri juga menyatakan bahwa, “Barang siapa yang memotong kedua tanganku maka aku lebih takut dia melemparkanku ke neraka, sementara ia tidak peduli “. Keharaman adalah pisau yang dipegang oleh manusia untuk memotong tangan sendiri.

JANGAN MENGAHARAP KEPADA ORANG LAIN
Perintah untuk usaha dengan kedua tangan sendiri ini menjadi pelajaran bagi siapapu juga bahwa hendaknya manusia tidak menggantungkan hidup kepada orang lain. Islam menekankan agar manusia secara mandiri mampu mengusahakan rejekinya, betapapun berat usaha yang harus dilakuakn.

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa yang demikian telah secara jelas disebutkan dalam sebuah firman Allah, “Dan jangan lah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah swt kepada sebahagian kamu lebih banyak dari pada sebahagian yang lain. (karena) bagi orang lelaki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia –Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.(QS. An-Nisa : 32).

Demikian pula Ibnu Abbas menegaskan bahwa hendaknya manusia tidak menaruh iri terhadap apa yang dimiliki orang lain.Jangan pula ia punya berandai-andai akan rejeki yang akan didapatkan akan sama dengan yang orang lain miliki. “Jangan lelaki (atau perempuan) berharap sehingga berkata, “Seandainya aku memiliki harta seperti keluarag si fulan. Allah swt melarang hal seprti itu. Tapi mintalah anugerah dari Allah swt.

Dengan berusaha menjaga jasmani dan ruhani hanya dengan mengkonsumsi yang baik, semoga kitapun terhindar dari segala keburukkan yang akan menyengsarakan kehidupan kita.Amiin..

Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 12 Mei 2018

Thursday 10 May 2018

INSYAF SETELAH KAKI MEMBUSUK

INSYAF  SETELAH KAKI MEMBUSUK

INSYAF SETELAH  KAKI MEMBUSUK


“ Barulah setelah merenung akan penyakitnya yang sudah berlangsung lama dan tak kunjung sembuh itu , Ariman teringat akan perbuatannya saat berada di Kalimantan.“
Sejak lulus SMA di Jambi, Ariman (nama disamarkan) warga desa Batanghari ini pergi merantau ke Balikpapan Kalimantan Selatan. Di kota minyak ini , karena tak mempunyaipengalaman sedikitpun daripada mengganggur ,Ariman rela bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan Padang.

Ke DASBOR >>> "RAHASIA ILLAHI 2"

Tak lama bekerja dirumah makan pinggir jalan itu pria yang masih lajang itu melamar di perusahaan catering. Nasib baik rupanya berbihak pada Ariman . Dia diterima bekerja di sana. Kali pertama bekerja , Ariman ditempatan disebuah pertambangan batu bara di Kota Baru, Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

Sejak menjalani profesi menjadi tukang ojek , Ariman memilih tinggal diluar Balikpapan. Pria ini hijrah ke dusun Gunung Lampu, Kelurahn Amburawang , Kecamatan Samboja ,Kutai Kertanegara. Karena di Karena di tempat barunya dia tak memiliki sanak saudara , maka dia kemudian menumpang dirumah salah seorang warga setempat bernama Jamaludin (nama disamarkan). Karena sama-sama dari Sumatera. Ariman berasal dari Jambi,Sedang Jamaludin berasal dari Paang. Maka sejak itu , Ariman sangat akrab dengan Jamaludin. Bahkan sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.

Tak hanya itu dari sisi ekonomi Jamaludin lebih mampu. Untuk makan sehari-hari Ariman tak perlu membayar kepada Jamaludin yang memiliki usaha warung dan toko kecil-kecilan ini. Dengan begitu, selama menjadi tukang ojek yang melayani rute Gunung Lampu-Argosari yang merupakan kerkampungan eks tahanan politik, sedikit demi sedikit Ariman bisa menabung. Apalagi, hasil jerih payahnya sebagai tukang ojek ,paling-paling hanya berkurang untuk member rokok dan jajan jika ia merasa kepengin marung ditepat lain.

Rupanya, melihat kesuksesan Jamludin dalam berdagangsalah seorang tetangganya, yakni Rahardi,berminat juga membuka warung dan toko. Tak lama Rahardi benar-benar membuka toko  plus warung makan. Padahal rumah Jamaludin dan Rahardi jaraknya tidak terpaut begitu jauh. Dengan begitu didaerah yang sebenarnya sepi itu terdapat dua warung.

Hanya dalam hitungan bulan , usaha Rahardi berkembang pesat mengungguli usaha Jamaludin. Sementara , usaha Jamaludin kemudian justru menjadi kian kembang kempis. Hal inilah yang tak disukai Jamaludin. Sebagai manusia biasa timbul rasa iri dan dengki terhadap keberhasilan Rahardi. Hingga pada suatu malam , saat duduk berdua dengan Ariman dia mengutarakan isi hatinya kepada sahabatnya. Selain curhat maslah toko dan warungnya yang kian sepi karena mulai ada pesaing, Jamaludin pun menyampaikan ide gila.

Baca Juga >>> "Meninggal Saat Sholat Qabliyah"

Intinya, Jamaludin meminta bantuan Ariman agar mencarikan seorang dukun yang bisa menghambat laju usaha Rahardi. Bahkan kalau bisa, mencari dukun yang mampu mematikan usaha tetangganya itu. Karena merasa berhutang budi kepada Jamaludin , Ariman kemudian menyanggupi permintaan Ariman.

Esok harinya, setelah pembicaraan empat mata dengan Jamaludin, Ariman langsung menuju ke Tenggarong Kutai. Di kota itu, sebenrnya Ariman juga buta dimana dia harus mencari dukun yang mampu dimintai tolong seperti permintaan rekannya. Namun saran atau petunjuk tukang ojek sahabatnya, akhirnya Ariman mendapat petunjuk dimana rumah sang dukun yang mampu mewujudkan permintaan teman tersebut.

Singkat kata setelah ketemu dengan dukun yang dimaksud , Ariman langsung mengutarakan niatnya. Hanya dengan beberapa lembar uang pecahan lima puluh ribu , dukun itu menanggupi permintaan pasiennya. Setelah diberi syarat plus mentera oleh sang dukun yang didatangi Arimanpun langsung pulang.

Sesmpai dirumah, benda pemberian dukun berupa batu kecil itu langsung diserahkan kepada Jamaludin. Atas saran sang dukun seperti apa yang disampaikan kepada Arima, malam harinya benda itu langsung ditanam oleh Jamaludin di dikolong rumah Rahardi. Sekedar diketahui , rata-rata rumah warga diman Jamaludin tinggal memang merupakan rumah panggung. Hal inilah yang membuat dengan mudahnya Jamaludin menanam benda yang dimaksud di area rumah Rahardi.

Suatu hari, ua hari, hingga satu minggu berselang , tak ada tanda-tanda kebangkrutan Rahardi, Hal ini semakin membuat Jamaludin penasaran. Bahkan , toko serta warung nasi Rahardi kian banyak dikunjungi orang.

Karena merasa dukun dari tenggarong tidak mempan, Jamaludin kemudian kembali meminta bantuan kepada Ariman lagi untuk mencarikan dukun yang lebih sakti lagi. Lagi-lagi karena merasa berhutang budi , Ariman pun menyanggupi permintaan Jamaludin.

Esoknya, Ariman langsung mencari dukun di wilayah Gunung Tembaj, Balikpapa. Setelah bertanya kesana-kemari akhirnya rumah dukun yang dicarinya berhasil ditemukan juga oleh Ariman.Tanpa basi-basi Ariman langsung mengutarakan niatnya. Bahkan, karena trauma dengan dukun sebelumnya, Ariman meminta kepada dukun kedu yang didatngiya agar membuat sarana yang jos dan cespleng.

Baca Juga >>> "Perempuan & Lubang kuburnya Melebar"

Rupanya, keinginan Ariman atas permintaan sahabatnya itu tak bertepuk sebelah tangan. Pasalnya , dukun yang didatangi sanggup membuat piranti agar usaha Rahardi benar-benar bangkrut total. Bahkan sang dukun juga menjanjikan dalam waktu yang dekat, tak hanya usahanya yang bangkrut , tapi Rahardi juga akan segera hengkang dari rumahnya.

Merasa dapat jaminan dari sang dukun, setelah tiba dirumah Jamaludin, dengan bangga Ariman menyerahkan piranti dari sang dukun tersebut kepada Jamaludin. Sama seperti dukun sebelumnya , sang sang dukun juga memerintahkan agar piranti itu ditanam dibawah kolong rumah Rahardi.

Malam harinya, piranti yang dibungkus kain kafan putih itu oleh Jamaludin ditanam dikolong rumah pesaingnya itu, dengan car mengendap-endapa mencari celah agar tidak ketahuan Rahardi yang dianggap sebagai pesaingnya.

Pikirannya setelah menanam benda itu setelah menunggu tak lama, Rahardi yang dianggap sebagai pesaingnya itu akan bangkrut dan setrusnya akan pulang kampung ke jawa. Rupanya dugaan Jamaludin meleset. Terbukti , setelah ditunggu satu minggu, 1 bulan lamanya, usaha Rahardi masih tetap seperti biasanya. Tetap saja banyakpembeli. Bahkan kian pesat saja omset penjualannya.

Karena usaha keduanya gagal, Jamaludin kembali meminta bantuan kesekian kalinya kepada sahabatnya Ariman. Kali ini permintaan Jamaludin mungkin diluar dugaan Ariman, saat ini permintaan Jamaludin lebih ektsrim dan mengerikan yaitu agar sahabatnya itu mencarikan seorang dukun santet. Ya dukun santet…!.

Jamaludin mmeminta Ariman untuk mencarikan dukun santet untuk melenyapkan Rahardi. Namun Ariman tak berani menyanggupi permintaan yang berlebihan itu terhadap temannya yang dianggapnya sudah keterlaluan. Tapi Ariman berjanji akan mencarikan dukun sakti dari Tanah Jawa.

Dan lagi-lagi, demi seorang sahabat, pada suatu ketika Ariman menghubungi salah seorang temannya di Pulau Jawa. Intinya , Ariman meminta bantuan temannya agar dicarikan dukun yang bisa mematikan usaha seseorang. Selang satu minggu kemudian, temannya itu menghubungi Ariman dan mengatakan jika dukun yang dimaksud Ariman sudah didapatkan.

Syaratnya, harus menjalani lelaku sendir. Setalah diberikan berbagai syarat ritualnya, yaitu harus berpuasa satu hari serta mencuri batu nisa di kuburan, lalu ditanam dihalaman yang dimaksud. Maka malam harinya, ketika istri Jamaludin tertidur pulas, Ariman memberitahukan syarat itu kepada sahabatnya.

Rupanya, Jamaludin tidak sanggup berpuasa satu haripun. Ketika bulan Ramadhan tiba, dimana seluruh umat islam berbondong-bondong mencari berkah bulan suci ramadhan, maka lelaki yang bertumbh tambun ini hanya berpura-pura menjalankan puasa didepan keluarga dan di sekitar warganya.

Oleh karena itu, dengan penuh harap Jamaludin meminta kepada Ariman untuk melakukan hal itu. Dan lagi-lagi karena merasa hutang budi, Ariman pun menyanggupi permintaan temannya itu.

Meski yang diminta sahabatnya untuk yang ketiga kalinya itu terasa berat baginya. Ariman bukan persoalan puasnya, melainkan harus mencuri batu nisan segala. Lebih-lebih saat mencuri batu nisan tidak boleh dicabutdengan menggunakan tangan. Tapi harus dicabut dengan kaki.

Baru setelah batu nisan tercabut dengan kaki, selanjutnya bisa diambil dengan tangannya. Meski dirasa berat, namun tetap saja permintaan sahabatnya dilaksanakan juga oleh Ariman. Setelah menjalani puasa selama satu hari malamnya, dengan diantar Jamaludin , Ariman menuju kesebuah pemakaman umum dusun, Argosari yang merupakan pemakaman umum eks tahanan politik dan keluarganya yang masih masuk dalam wilayah kelurahan Amborawang.

Pemakaman umum ini sengaja dipilih, karena letaknya jauh dari pemukiman warga  ek Tapol. Sekitar pukul 01.00 WITA, Ariman langsung memilih makam yang tampak masih baru. Pasalnya di batu nisan tersebut tak tercantum nama orang yang meninggal.

Setelah terlebih dahulu membaca mantera seperti yang sudah disanrankan oleh sang dukun , dengan tubuh sedikit gemetar , kakinya langsung ditempelkan ke batu nisan yang sudah dipilih. Karena pemakaman itu tanahnya berpasir , hanya dengan sekali hentakkan saja batu nisan tersebut bisa diangkat. Keluar oleh Ariman.

Dengan sedikit tergesa-gesa Ariman, kemudian segera membungkus batu itu dengan karung yang telah dibawanya. Selanjutnya, kedua orang ini langsung tancap gas menuju rumah. Dan agar tidak ada orang yang curiga, sekitar 100 m sebelum tiba dirumah sengaja mematikan mesin sepeda motornya. Kemudian kendaraan roda dua ini dituntunperlahan sampai kerumah Jamaludin.

Malam itu juga sekitar pukul 03.00, jamaludin dengan ditemani Ariman, mengenap-endap dibawah kolong rumah Rahardi. Setelah dirasa cukup aman, keduanya langsung menanam batu nisan curian dibawah kolong rumah Rahardi, Esok harinya, seperti tak pernah terjadi apa-apa Ariman kembali ngojek seperti biasanya.

Rupanya saran yang didapat Ariman dari dukun asal Jawa ini dengan perantara temannya ini cukup manjur. Ini terbukti hanya berselang tak lebih satu minggu, usaha Rahardi , baik itu toko maupun warungnya, langsung sepi pembeli.

Para pembeli hampir semuanya beralih kewarung Jamaludin. Atas hasil ini, Jamaludin kian memanjakan Ariman. Tak hanya makan yang diberikan Jamaluin ke Ariman tak jarang Ariman sering dibelikan rokok.

“Pokokya, setelah usaha Rahardi mulai mengalami kemunduran, saya mulai dimanjakan oleh Bang Jamal. Mulai makan rokok semuanya geratis. Bahkan ketika motor saya rusak dan ngojek pakek motor dia Bang Jamal tak mau menerima uangnya. Karena biasanya kalau saya memakai motornya , hasil dari ngojek langsung dibagi dua, “Kenang Ariman”. Dalam keadaan sakit waktu itu.

Hingga pada suatu ketika, Ariman harus pulang ke Jambi. Sejak saat itu hubungan keduanya secara otomatis terputus. Namun sesekali waktu, Ariman menyempatkan diri menelepon atau kirim SMS kepada Jamaludin. Tapi setelah satu tahun di Jambi Ariman tidak lagi mengkontak sahabatnya itu. Dengan begitu, sejak Ariman tidak lagi menelepon atau mengirim SMS hubungan keduanya putus total.

Sejak terputusnya hubungan persahabatan dengan Jamaludin, hal-hal aneh mulai terjadi pada dirinya (Ariman). Pada suatu hari, telapak kakinya terdapat sebuah bintik kemerah-merahan. Karena merasa gatal, kemudian bintik itu digaruk hingga mengoreng.

Saat itu airman tidak memperhatikan luka kecil bekas garukkannya. Apalagi rasanya tidak sakit. Namun semakin lama, luka kecil itu semakin membesar. Tapi meski begitu tetapsaja Ariman tidak mersakan sakit sedikitpun.

Karena merasapenasaran dengan penyakit anehny, Ariman mendatangi seorang dokter. Karena diaknosa doter hanya luka infeksi. Maka dokterpun hanya memberika resep antibiotic. Tapi, setelah obat yang dibelinya dari apotek habis , luka pada kakinya tak kunjung sembuh. Begitu juga saat dirinya kembali resep oleh dokter dengan antibiotic dosis tinggi, hasilnya tetap sama.

Menurut Ariman, sudah tak terhitung dirinya pergi ke dokter . Tapi hasilnya tetap nihil. Karena itulah saat berkunjung kerumah saudaranya di Bandar lampung beberapa waktu , atas saran dari keluarganya, kemudian Ariman diantar ke klinik Laboratorium.

Baca Juga >>> "Hidayah Lelaki Yang di Perlihatkan Siksa Kubur"

Saat sebelum diperiksa oleh petugas medis itu para petugas mengira jika Ariman kena penyakit diabetes atau lebih dikenal dengan sebutan kencing manis. Selain itu hasil tes juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi. Hal inilah yang membuat Ariman bingung setengah mati.

Barulah setelah merenung tentang penyakitnyayang sudah berlangsung lama dan tak kunjung sembuh itu,Ariman teringat akan perbuatannya saat berada di Kalimantan . dirinya langsung berpikir , penyakit anehnya itu pasti ada hubungannya dengan perbuatannya yang telah dilakukannya demi ambisi gila sahabatnya.

Karena itu, Ariman langsung mencari orang pinter untuk mencari jalan keluarnya. Hingga akhirnya, atas saran keluarganya Ariman mendatangi orang pintar yang ternyata seorang Kyai di wilayah Kalianda, Lampung Selatan. Dan dugaannya ternyata tidak meleset.

Dari keterangan Kyai Tabrani (bkn nama sbnarnya) yang didatanginya, Ariman mendapatkan penjelasan jika penyakit yang dideritanya itu berawal dari perbuatan saat masih tinggal merantau di Kalimantan. Beruntung Kayai Tabrani masih bisa mengobati penyakit aneh yang dideritanya. Namun ada beberapa syarat yang harus dilakukan Ariman, yaitu memohon ampun kepada Allah dengan membaca istigfar sebanyak-banyaknya setiap hari.

Kini, berangsur-angsur luka aneh yang membusuk pada kakinya mulai membaik. Namun , meski begitu tetap saja ada rasa khawatir pada diri Ariman jika sewaktu-waktu luka itu kembali kambuh. Apalgi seperti disaksikan sendiri oleh penulis luka pada telapak kaki Ariman belum sembuh 100%

“Sekarang saya benar-benar bertaubat. Kalau saya nanti punya uang, saya akan berangkat ke Kalimantan dan meminta kepada arwah pemilik bat nisan yang saya telah curi sekaligus mengganti batu nisannya secara doam-diam serta meminta maaf kepad Rahardi. Tah, “Mudah-mudahan saj luka dikai ini bisa sembuh total selamanya. Dengan begitu saya bisa mengerjakan sholat lima waktu dan menjadi orang baik “. Tandas Ariman dengan penuh penyesalan.

Semoga kisah diatas menjadi ibrah bagi kita semua yang masih hidup di dunia. Agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain dan pasti itu lambat – laun, sekarang atau lusa akibatnya akan berdampak pada diri kita sendiri dan pada hakekatnya jika kita melakukan keburukkan sama halnya kita juga melakukan keburukkan pada diri kita sendiri.


Wallahu a’lam bis-shawab     

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 11 Mei 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...