Blog Konten Islam

Saturday, 21 July 2018

BUAH SEDEKAH, MERCEDES

BUAH   SEDEKAH, MERCEDES


Dasbor "Rahasia Illahi 2"


BUAH SEDEKAH, MERCEDES

“ Orang lain snagat mengidamkan mempunyai mobil mewah, kamu malah sebaliknya. Sudah punya malah disumbangkan “.

Sebuah kendaraan mewah meluncur perlahan di atas aspal jalan alternative. Jalan yang lenggang, membuat si pengemudi yang belum satu bulan duduk di kursi belakang kemudi itu sangat nyaman.  Ditemani music religi dan AC ( air Condotioner) mobil yang sejuk , ia seolah berada dirumah. Sebab, mobil mewah yang terus melaju itu terasa tanpa ada guncangan.


Namun, tiba-tiba saja, si pengendara, Bang Haji [sebut saja begitu] menurunkan laju kendaraannya sampai level terendah, hingga kendaraan itu seperti berhenti saja. Sepasang mata Bang Haji memandangi sebuah bangunan ibadah yang cukup besar diseberang jalan. Masjid setengah jadi yang masih nampak berantakan disana – sini.

Baca Juga "Lubang Kubur Kekurangan Tanah"
Baca Juga "Tumbuh Bulu dan Ekor Saat Sakaratul Maut


“Jika sudah selesai dibangun, masjid itu pasti sangat indah dan banyak jamaah yang mengagungkan nama Allah disana (didalamnya). Posisinya sangat strategis”, ucap Bang Haji dalam hati.


Kendaraan menepi sesaat , Bang Haji keluar dari dalam mobil dan mendatangi masjid yang belum jadi itu, ia dengan seksama mendatangi baitullah itu.


“Kemana para pekerja bangunan itu..?. batin Bang Haji.
“Oh mungkin hari ini sedang cuti kerja sehingga tak ada kegiatan pemabangunan”, gumamnya kembali, didalam hati. Ia kemudian msauk kembali kedalam mobilnya dan melaju menuju ketempat tugasnya.


MASJID YANG TERBENGKALAI

Kini, hampir setiap hari Bang haji melewati jalan alternative itu, terhitung hampir sepuluh hari dan ia merasakan satu keanehan terhadap masjid setengah jadi itu. Selama sepuluh hari itulah. Bang Haji tak melihat adanya kegiatan pembangunan. Kalau petugasnya memang sedang cuti kerja, mengapa selama ini..?.


Rasa penasaran membuat Bang Haji bertanya kepada seseorang yang ia kira penduduk setempat dan jawaban orang itu cukup mengejutan.
“Mungkin sudah tiga bulan lebih pengerjaan pembanguna masjid itu terhenti”.
“Tiga bulan lebih..?. Bapak tahu kenapa..?.
Tanya Bang Haji lebih jauh.
“Setahu saya dananya tidak ada, Pak Haji. Soalnya pembangunan itu secara swadaya masyarakat saja. Tidak ada donatur juga bantuan pemerintah. Sekarang ini mungkin masyarakat setempat sedang mengumpulkan dana, nanti jika sudah terkumpul dan cukup, pembangunan pasti dilanjutkan”, jawab penduduk cukup panjang.


Bang Haji menganggukkan kepala. Setelah mengucapkan terima kasih ia melanjutkan perjalanan ketempat tugas. Namun Bang Haji sempat menyemyatkan niat bahwa sepulang kerja nanti ia akan mampir ke masjid dan menemui ta’mir masjid untuk mengetahui lebih lanjut tentang keadaan masjid yang bernama Al-Istiqamah itu. Bang Haji tidak mau Baitullah itu terbengkalai cukup lama.


Sore harinya setelah semua tugas selesai dengan baik Bang haji langsung meluncur dengan Mercedes barunya menemui ta’mir masjid Al-Istiqamah.
“Betul Pak haji, sudah lebih dari tiga bulan pembangun masjid ini terhenti. Kita panitia pembangunan sedang mengumpulkan dana untuk kembali melanjutkan pembangunan ini”, jelas salah satu pengurus masjid.


Bang Haji terdiam dengan sepasang mata mengelilingi ruang dalam masjid yang lumayan luas.
“Pak Haji berniat menjadi donatur pembangunan Masjid Al-Istiqamah ini..?.


Pertanyaan ta’mir masjid membuat Bang Haji memalingkan matanya dari memandang setiap sudut ruangan masjid lalu ia memberikan sulas senyum. “Insya Allah “, jawab Bang Haji . Setelah itu ia pamit dan berlalu dari muka masjid Al-Istiqamah.


BANG HAJI DAN ISTRI
Niat Bang Haji sudah bulat untuk tidak membiarkan baitullah itu terengkalai. Tertanam didalam hatinya bahwa ia akan bersungguh-sungguh membiayai masjid tersebut. Marcedes yang baru satu bulan lebih ia eli dijualnya kembali dan hasil penjualan mobil mewah itu diserahkan ke ta’mir masjid Al-Istiqamah.


Saat menyerahkan uang ke ta’mir masjid Bang Haji datang diantar oleh ojek. Sang ta’mir sempat terkejut saat melihat kedatangan Bang Haji tanpa mengendarai Mercedes mewahnya. Sehingga terceplos ucapan menanyakan mengapa Bang Haji tidak mengendarai mobil mewahnya..?.


Bang Haji tersenyum dan menjawab.
“Saya tingkatkan nilainya menjadi shodaqah”.
Saang ta’mir masjid mengerti  makan ucapan Bang Haji maka senyum kekaguman pun tersungging indah dari bibir lelaki separoh abad itu.


Namun, tersungging senyum indah dibibir sang ta’mir terbalik tigaratus enam puluh derajat dengan istri Bang Haji yang monyong 360 sentimeter dengan rasa yang kecut.


Sang istri marah dengan Bang Haji setelah mengetahui mobil mewah yang belum lama dibeli dijual dan uangnya disumbangkan untuk pembangunan masjid.


“Saya tidak melarang abang bersedekah itu bagus..! tapi dengan cara seperti ini ..! gerutu sang istri dengan bibir yang terus monyong-monyong. Bang Haji tidak meladeni. Dengan keikhlasan hati ia mendengarkan gerutuan sang istri yang dianggapnya sebagai sesuatu yang manusiawi. Istrinya kecewa , Bang Haji mahfum.


Istri mana yang tidak kecewa baru beberapa saat memiliki harta yang membanggakan ternyata harta itu raib disumbangkan.
“Orang lain sangat mengidamkan punya mobil mewah, kamu malah sebaliknya. Sudah punya malah disumbangkan..!”. itu gerutu terakhir sang istri, sebab setelah itu Bang Haji lebih banyak didiambakn istrinya.


BUAH DARI KEIKHLASAN

Bukanlkah Allahswt sudah menjanjikan balasan berkali lipat dengan seorang hamba yang ikhlas bersedekah ..?. Maka, balasan itu bukan janji-janji belaka melainkan sebuah kenyataan yang begitu banyak hamba-hamba Allah swt lebih menikmati buah keikhlasannya bersedekah.


Bang Hajipun demikian adanya. Tidak beberapa lama setelah Mercedes mewahnya berubah menjadi pasir , batu bata dan paku. Tak lama setelah itu usahanya berkembang cukup pesat. Bang Haji sebagai pengusaha garmen grosir kebanjiran order. Nyaris ia tidak memenuhi pesanan yang harus mengalir seperti banjir di kali ciliwung.


Jikalau Bang Haji mau menghitung, maka dari kebanjiran order yang ia terima, maka saat itu pula ia akan dapat mengembalikan Mercedes mewah yang telah ia sumangkan ke masjid dan akan memberikannya pada sang istri bahkan lebih dari itu dua Mercedes pun bisa ia persembahkan untuk sang istri. “Subhanallah”


Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 22 Juli 2018

SAAT IBADAH HAJI, HILANG TAK DITEMUKAN

SAAT IBADAH HAJI,  HILANG TAK DITEMUKAN

Dasbor "Rahasia Illahi 1"


SAAT IBADAH HAJI,
HILANG TAK DITEMUKAN

“Hingga kini, istri pak Sugi belum ditemukan. Kalupun ia telah meninggal dunia, jasad dimana. Kalaupun tidak, dimana keberadaannya. Kenapa sulit sekali ditemukan ini aneh sekali “.

Siapapun yang pergi haji pasti ingin, hajinya lancar-lancar saja. Tidak ada hambatan apapun, termasuk kesehatannya. Namun , hal ini nampaknya tidak dialami oleh Pak Sugi. Pasalnya istri tercintanya mengalami sesuatu yang tak diinginkan. Yang lebih menyedihkan setelah itu ia justru harus kehilangannya. Hingga kini ia belum ditemukan.


Sebagai hamba Allah Pak Sugi sejatinya diberikan karunia banyak oleh Tuhan. Bukan saja keluarga yang bahagia, tapi juga kedudukan yang terhormat dikampungnya. Ya, ia adalah seorang pejabat daerah lurah).

Hanya saja sayangnya, Pak Sugi memiliki erorang istri yang cerewet, pelit dan suka marah-marah tertama kepada anak buanya didesa. Bagi sang suami sebenarnya perkara itu tidak masalah namun akan berbeda ketika sudah berhadapan dengan ibu Sugi . Bisa dikatakan Ibu Sugi adalah kepala daerah yang sesungguhnya bukan Pak Sugi. Diaterlalu ikut campur pada urusan-urusan yang sebenarnya menjadi kebijkan suaminya dan bukan menjadi kebijakannya.


Suatu ketika Pak Sugi mengajak istrinya pergi haji. Pada awalnya ibu Sugi tidak berkenan Sebab ia berpikir kalau ibadah haji otomotis ia akan kehilangan waktu untuk hangout bersama kawan-kawanya. Ia akan kehilangan kumpul-kumpul bersama kawan-kawannya atau temen-temen arisannya. Sementara ia adalah wanita yang sangat senang dengan hura-hura. Senang jajan dan belanja. Warga sangat hormat kpeada Pak Sugi , tapi tidak dengan istrinya.


Akirnya ibu sugi mau diajak pergi haji karena dibujuk terus oleh suaminya. “Mah kita kan tidak lama disana, hanya sebulan lebih sedikit” bujuk Pak Sugi pada istrinya.


Singkat kata merekapun berangkat menunaikan ibadah haji. Maklum ia termasuk pejabat daerah hampir selruruh aparatur daerah pun ikut mengantarkan mereka keasrama haji hingga pelepasan terakhir menuju Jakarta Warga berharap bahwa Pak Sugi dan istrinya akan menjadi Haji dan Hajah yang mabrur dan mabrurah.


Terkena Stroke

Setelah melakukan perjalanan haji menuju Tanah Suci, mereka akhirnya sampai juga ke tujuan yang diinginkan. Hari pertama lancar demikian juga pada hari kedua, ketiga, dan keempat. Memasuki hari kelima, sesuatu terjadi pada ibu Sugi. Saat sedang makan siang tiba-tiba saja ia merasakan sakit kepala yang sangat akut.


Iapun segera dibrikan obat sakit kepala. Namun bukannya sembuh malah sakitnya bertambah parah. Kali ini bukan sakit kepala saja namun sakit yang lain.Pandangan ibu Sugi dirsakan mulai kabur. Setelah itu tiba-tiba kakinya sulit digerkkan, demikian juga dengan kedua tangannya. Bahkan bibirnya, mulai menyon . Ternyata , Ibu sugi terserang stroke.


Hal itupun mengejutkan Pak Sugi. Padahal, ketika berangkat dari rumah kondisi kesehatan istrinya baik-baik saja. Sejauh ini Pak Sugi ketahui, pada pola makan istrinya sangat terjaga, karena itu tak habis pikir dan mengerti kenapa tiba-tiba istrinya terkena stroke. Dilihat dari usianya belum juga tua amat, masih muda dan segar bugar.


Istri pak sugi kemudian dibawa kerumah sakit untuk selanjutnya diberi pengobatan. Sementara istrinya dirawat dirumah sakit Pak Sugi tetap menjalankan segala kegiatan ibadah hainya, Biarkan istrinya gagal beribadah, asalkan dirinya tidak. Lagi pula dirumah sakit ada orang yang menjaganya yaitu perawat.


Namun begitu, kondisi istrinya yang sedang dirawat membuat konsentrasi Pak Sugi jadi kacau. Ibadah hainya menjadi tidak khusuyu’. Ia terus memikirkan istrinya.


Hilang Entah Kemana

Setelah seminggu dirawat dirumah sakit Pak sugi mendapatkan kabar yang sangat mengejutkan. Ia dikabari bahwa istrinya telah hilang dari rumah sakit. Kabar ini benar-benar terdengar bagaikan petir ditelinga Pak sugi. Ia Sock dan meminta bebrbagai pihak termasuk KBRI disana membantu mencarikan istrinya yang hilang Pihak aparat keamanan disanapun dikerahkan untuk mencari istri Pak Sugi.


Namun hingga Pak Sugi selesai dari ibadah hajinya kabar soal istrinya yang hilang belum menemui titik terang juga. Semua rang menjadi bingung. Apakah ini politik..?. apakah hilangnya merupakan kesengajaan..?. karena Pak Sugi seorang penjabat..?. Artinya ia diculik oleh seseorang untuk kemudian dihilangkan jejaknya. Semuanya tidak ada yang tahu yang ada hanyalah tanda ? besar dan penuh misteri.


Sementara waktu kepulangan Pak Sugi kekampung halaman tinggal menunggu hitungan jam saja. Awalnya ia memutuskan untuk tidak pulang kampung. Biarkan ia di sana saja sampai istrinya ditemukan. Tapi ia dinasehati berbagai pihak. Biarkan semuanya diserahkan pada aparat disana untuk megurusnya dan dia tetap bisa bekerja sebagai kepala daerah dikampungnya.


Pak Sugi mau mengerti, ia pun pulang kekampung halaman karena ibadah hajinya telah selesai. Ia pulang dengan meninggalkan jejak istrinya yang belum ditemukan. Sungguh miris nasib Pak Sugi. Berharap pergi haji agar dapat menyadarkan istrinya yang memang disadarinya kurang baik, justru berbuah kehilangan.


Pak Sugi pulang kampungpun dengan perasaan yang sangat sedih. Apa yang harus dikatakan ketika harus bertemu dengan anak-anaknya yang memang sudah tumbuh dewasa.Pasti yang disalahkan dirinya sebagai seorangn suami dan juga bapak dari mereka.


Hingga kini istri Pak Sugi belum ditemukan. Kalaupun ia telah meninggal dunia jasadnya dimana..?. Kalaupun tidak, dimana keberadaannya. Kenapa ia sulit sekali ditemukan..?. Ini aneh sekali. Terkadang Pak Sugi berpikir akan menuntut pihak rumah sakit yang tidak pecus menjaga istrinya. Tapi, ia kembali berpikir bahwa semuanya telah menjadi takdir Tuhan. Hanya itu yang bisa ia lakukan agar hatinya tetap ikhlas, jika istrinya memang sudah benar-benar tidak bisa ditemukan lagi.


Meski begitu, ia tetap berdoa dan berharap agar kelak istrinya bisa ditemukan meskiitu dalam bentuk tubuhnya yang sudah kaku alias meninggal dunia. Semoga Pak sugi dan keluarganya diberikan kesabaran dan ketabahan. Insya Allah swt mereka akan mendapatkan jalan yang terbaik dari Tuhan.
Aamiin Ya Rabbal alamiin


(Wallahu A’lam Bisshawab)

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 21 Juli 2018

Friday, 20 July 2018

SUDAH MENIGGAL, MASIH TERLIHAT SYIAR AGAMA

SUDAH MENIGGAL,   MASIH TERLIHAT SYIAR AGAMA


DASBOR "RAHASIA ILLAHI 2"



SUDAH MENIGGAL, MASIH TERLIHAT SYIAR AGAMA

“ Seseorang sempat menyaksikan Kayai Jamaluddin memberikan tausiah disuatu tempat, padahal sang Kyai sudah lama wafat “.

Dia seorang lelaki yang cukup disegani bukan karena kedigdayaanya, bukan juga karena ilmu kanuragan, tetapi karena ia seorang lelaki yang berilmu yang tawadhu, yang ramah, rendah hati namun selalu mengedepankan amal ma’ruf nahi munkar.


Apa yang dalam pandangannya terlihat kurang pantas tak segan ia berantas dengan cara yang pas, dan pendekatan yang ikhlas, sehingga hasilnya tidak ada yang merasa disalahkan.Dia seorang lelaki yang gemar menebar kebajikan, merangkul siapa saja yang berniat meniti jalan yang lurus, sehingga semua tak terbawa arus yang membuat mereka terjerumus.


Kita sebut saja lelaki itu Kyai Jamaluddin. Berikut sepenggal kisah hidupnya yang insya Allah bisa menjadi ikhtibar yang dapat kita teladani.


UMUR
Kullu nafsin dzaiqatul maut, setiap sesuatu yang bernyawa pasti akan meraskan mati. Manusia, baik tua maupun muda pada saat yang telah ditentukan pasti akan kembali kehadapan Zat Yang Maha Rahman dan Rahim.


Kyai Jamaluddin pun memiliki perjanjian batas umur, saat dimana ia harus pulang, menghadap Rabb Yang Maha Agung seluruh murid dan semua jamaah terjerat dalam rasa kehilangan yang panjang. Panjang karena kehidupan masih terus berlanjut , yang ma’ruf harus terus ditegakan dan yang munkar harus ditukar atau diganti dengan sifat-sifat yang berdiri tegak diatas pondasi agama yang dibawa dan diajarkan oleh manusia yang paling mulia, manusia yang merupakan kekasih Allah swt yaitu Nabi Muhammad saw.


Kepergian Kyai Jamaludiin merupakan tercerabutnya ilmu agama dari muka bumi, sebab kepergiannya membawa serta ilmunya dan tiada lagi dapat diwarisi secara langsung kepada orang-orang yang belum sampai menimba ilmu darinya. Semua merasa kehilangan. Sosok yang tegas menentang kebatilan telah pergi. Akankah kebatilan juga ikut pergi..?.


Meskipun semuanya belum siap menerima kepergian Kayai Jamaluddin karena ikut perginya ilmu yang dimiliki sang Kyai dan juga masih merebaknya yang mungkar dimuka bumi, tapi semua ikhlas dan akan melanjutkan perjuangan sang Kyai.


Karena keikhlasan semuanya, maka prosesi pemakaman Kyai pun tiada tertunda. Meski merasa kehilangan, namun menyegerakan pemakaman menjadi yang utama. Dalam pemakaman itu berjalan sempurna, tak ada kejadian-kejadian yang menjadi pertanyaan.


DUA BULAN KEMUDIAN
Dua bulan sudah kepergian seorang Kyai yang sangat dibanggakan. Warga itu. Meskipun beliau sudah tiada , rasa terkenang dan mahabbah masih terus melekat di hati jamaah terlebih di hati para murid yang setiap saat menerima ilmu dan wejangan yang sangat berarti dari sang Kyai.


Karena rasa mahabbah yang mendalam, kubur sang kyai tak pernah sepi oleh para peziarah. Setiap hari, kubur sang kyai, selalu diziarahi hinga suatu ketika…
“Alangkah baiknya jika makam Kyai Jamaluddin ini dipindahkan kebagian dalam bersanding dengan makam Kyai-Kayi lain. Sepertinya hal itu lebih afdhal sebagai bukti penghormatan kita atas kemuliaan perjuangan beliau dimasa hidup “, begitu ucap seorang penta’ziah kepada salah seorang pengurus makam.


Ucapan yang tersampaikan dengan penuh kelembutan itu teras begitu menyentuh dan mengandung kebenaran. Karena itu pengurus makam menyambung ucapan itu kepada keluarga Kyai yang lain. Alhasil usulan itu dimufakati selanjutnya ditindaklanjuti dengan pemindahan makam.


Keluarga Sang Kyai Jamaluddin, para murid, jamaah, tetangga berkumpul untuk menyaksikan penggalian makamseluruh yang hadir mungkin mengira kalau jenazah sang Kyai sudah berubah, tidak utuh seperti semula, bahkan mungkin yang tinggal hanya tulang belulangnya saja.


Beberapa penggali kubur yang diperintahkan terlihat bekerja penuh hati-hati semakin dekat mata cangkul mencangkul tanah yang menimbun jasad Kyai Jamaluddin seakin hati-hati para penggali menancapkan mata cangkul , khawatir mata cangkul itu mengenai jasad atau tulang belulang Kyai yang lain.


Ketika tanah yang menimbun jasad sang Kyai semakin melebar dan terlihat kain kafan yang masih putih bersih. Orang-orang yang hadirpun tercengang dibuatnya dan para penggali kuburpun diperintahkan untuk lebih hati-hati lagi.


“Hati-hati kang, nanti terkena tubuh Kyai “, ucap salah seorang yang punya hubungan dekat dengan Kyai Jamaluddin. Penggali kubur benar-benar menuruti perintah tersebut , mata paculnya tidak ditancapkan ditanah hanya ditempelkan lalu ditarik perlahan. Bahkan petugas lainnya megangkat tanah dengan tangannya karena khawatir mata cangkul menggores bagian tubuh jenazah Sang Kyai


Penggalian terus dilakukan dengan sangat hati-hati. Kini sudah terlihat tanah yang menimbun sudah semakin dekat dengan sasaran, bahkan ada bagian-bagian yang sudah menampakkan celah yeng memperlihatkan sesuatu yang berwarna putih.


“Hati-hati kang. Sudah semakin dekat jangan sampai ada yang tergores”, ujar salah seorang yang mempunyai hubungan kerabat dengan Kyai Jamaluddin. Ia mengira, warna putih yang sudah terlihat sedikit itu adalah bagian kain kafan pembungkus jenazah Sang Kyai.


Para penggali terus mengikuti arahan tersebut, dan ketika galian tanah semakin meluas. Nampaknya kain kafan yang masih utuh, mulus dan putih pun terlihat.
“Subhanallah Allahu Akbar”.


Terdengar ucapan asma Allah swt keluar hampir bersamaan. Mereka sungguh takjub dengan pemandangan yang terlihat. Bagaimana mungkin jenazah yang sudah dikubur selama dua bulan itu masih utuh.., bukan hanya daging dan kulit yang tidak dijamah binatang-binatang di dalam liang kubur, tetapi kain kafan pun juga tidak tersentuh oleh kotoran dan yang lainnya karena tampak begitu bersih dan masih kelihatan baru bagai baru dimakamkan.


Dan semakin yang membuat orang-orang yang hadir disitu tercengang adalah terciumnya aroma harum yang menebar dari jenazah utuh yang sudah bersih dari timbunan tanah.
“Harum wanginya”, komentar seseorang
“Yah Harum”, tambah yang lainnya
“Ayo terus kang bersihkan seluruh tanah dan hati-hati “, arahan it uterus terdengar.


Para penggali terus mengikuti arahan. Mereka sangat hati-hati. Pun ketika harus mengusung jenazah keatas , mereka benar-benar hati-hati , karena mereka sangat menghormati dan memuliakan sang Kyai.


Kejadian yang nyata terlihat oleh orang-orang yang hadir disitu menjadikan sebuah contoh atas kemuliaan seseorang. Apakah kisah yang didpaparkan narasumber Hidayah hanya sampai disitu.


PENGGALIAN KE DUA

Setelah jenazah Kyai Jamaluddin yang sudah dimakamkan selam dua bulan selesai dipindahkan kedalam area pemakaman yang dihuni makam-makam para Kyai bertahun-tahun kemudian datang lagi. Usulan dari seseorang yang berpendapat bahwa makam Kyai Jamaluddin lebih layak disandingkan dengan makam Kyai yang berada di blok utama dari area pemakaman itu. Hal itu semata sebagai penghormatan dan memuliakan Kyai Jamaluddin yang semasa hidupnya selalu memegang teguh amal ma’rif nahi munkar.


Keluarga dan kerabat dekat Kyai Jamaluddin kembali mengabulkan ususlan kedua itu dan kembali penggalian kedua dilaksanakan. Ketika pada penggalian pertama, orang-orang yang hadir tak memikirkan keanehan apa yang akan terjadi, namun pada penggalian kedua ini, kepala mereka telah terformat dengan kejadian pada penggalian pertama dimana jasad sang Kyai terlihat masih utuh dan berbau wangi.


Dalam kepala mereka muncul dua pertanyaan..?. setelah bertahun jenazah sang Kyai tertimbun tanah apakah jenazah sang Kyai masih utuh juga,…?
Puji-puji mengagungkan dan membesarkan nama Allah Azza Wajalla kembali terdengar manakala penggalian kedua selesai dilaksanakan dan tersaji pemandangan yang sungguh siluar pikiran nalar manusia. Bertahun-tahun jasad Kyai tertimbun tanah , tapi semuanya masih utuh dan jasad itu masih mengeluarkan aroma harum mewangi, bahkan lebih harum dari jasad penggalain pertama.


Semua yang hadir takjub dengan kenyataan yang terlihat , apalagi setelah seorang bercerita bahwa dirinya sempat menyaksikan Kyai Jamaluddin memberikan Tausiah disuatu tempat , padahal sang Kyai sudah beberapa lama wafat, “Subhanallah”..!


Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 20 Juli 2018

Wednesday, 18 July 2018

AKHIR HAYAT ORANG ANTI YASIN & TAHLIL

AKHIR HAYAT   ORANG ANTI YASIN & TAHLIL

Dasbor "Rahasia Illahi 1"




AKHIR HAYAT ORANG ANTI
YASIN & TAHLIL

“Dulu, dia sering mengatakan dan berjanji kepada saya agar tidak dibacakan Yasin dan Tahlil kalau meninggal dunia.. “.

Kisah nyata bisa jadi hanya kebetulan. Namun, dari kisah ini, kita bisa mendapat pelajaran yang banyak bahwa janganlah kita menyalahi pendapat mayoritas. Kemudian, janganlah kita berjanji buruk pada Allah swt atas sesuatu yang sebenarnya baik untuk dikerjakan.


Kisah ini diceritakan oleh seorang ustadz saat ia mengisi sebuah ceramah Maulid Nabi Muhammad saw di sebuah masjid disalah satu perumahan Bogor. Sebut saja namanya ustadz Ahmad (nama samara) dia adalah saksi sejarah atas kisah ini. Sebab, ia sendiri adalah tetangga dari sang tokoh dalam kisah ini. Sebut saja namanya Abduh.


Diceritakan oleh ustadz, Abduh adalah seorang guru berusia 45-an. Sebagai pribadi, sesungguhnya ia adalah orang yang cukup baik. Sebagai kepala rumah tangga dia juga sosok yang bertanggungjawabterhadap istri dan anak-anaknya.


Suatu hari Abduh diserang penyakit jantung. Sebenarnya, keluarga tidak punya riwayat penyakit jantung. Karena itu, istri dan keluarganya pun terkejut dengan penyakitnya itu.


Berbagai pengobatan sudah dilakukannya, Namun juga tak kunjung sembuh juga. Yang ada, uangnya semakin habis untuk biaya pengobatan. Kita tahu sendiri betapa mahalnya biaya berobat, apalagi sekelas penyakit jantung yang katanya penyakit khas untuk orang-orang berduit. Sedangkan Abduh hanyalah orang biasa.


Penghasilannya dari seorang guru bisa kita tebak sendiri berapa besarnya. Bisa untuk makan sehari-hari saja sudah Alhamdulillah. Meski nasib guru zaman sekarang jauh lebih baik, sejak gaji guru dinaikkan dan dapat tunjangan sani-sini.


Setelah berbulan-bulan bergelut dengan rasa sakitnya, Abduh pun tampak tak kuat lagi. Sepertinya dia sudah berada diambang kematian. Hal ini bisa dilihat dari wajahnya yang mulai tampak membiru dan pucat pasi.


Nafasnya pun terengeh-engeh naik turun. Matanya melotot sepertinya ia ingin mengucapkan sesuatu, tapi tak bisa dilakukannya”, ujar sang ustad sebelum tempil ceramah.


Oleh ustadz, istrinya pun ditanya. Sudah berama lama bapak sakit bu..?.
“Parah sudag tiga bulan yang lalu ustadz”, jawab sang istri.
Namun, lelaki itu sudah sering sakit tapi sembuh lagi. Kali ini tampaknya yang paling parah.


“Maaf kalau boleh saya tahu, Sebelumnya bapak pernah melakukan apa saja..?. Bisa jadi, itu yang menyebabkan bapak dalam kondisi seperti ini..?”, tanya ustadz lebih lanjut.


Sang istrikemudian mengingat-ingat. Akhirnya ia ingat sesuatu yang sering dikatakan oleh suaminya saat hidup dan sehatnya dulu, “Dulu ustadz, dia sering mengatakan sesuatu ..?”, ujar sang istri.


Tiba-tiba ucapan sang istri tersekat.
“Ayo katakana saja..!, kata ustadz memintanya untuk berterus terang.
“Dulu, dia sering mangatakan dan berjanji kepada saya agar tidak dibacakan Yasin dan Tahlil kalau meninggal dunia!”, terang istri.


Ustadz itupun memehaminya masalahnya. “Emang mengapa dia mengatakan seperti itu..?”, tanya ustadz lagi.
“Katanya Bid’ah. Dan orang dan orang yang mengatakan bid’ah akan masuk neraka”, jelas sang istri.


“Terus dengan ibu sendiri bagaimana…?, tanya ustadz.
“Saya sendiri kurang sependapat dengan suami saya. Saya sering diajarkan oleh orang tua dari kecil untuk selalu baca Yasin dan Tahlil”, ujar sang istri jujur.


Apakah ibu pernah menasehati sang suami soal itu..?, tanyaustadz.
“Pernah, tapi saya malah dimarahi. Akhirnya saya menurut apa kata suami saja. Tapi terus terang dalam hati kecil sayasaya juga senang kalau ada orang baca yasin dan Tahlil”, terang sang istri lebih lanjut.


Ustadz itupun mengernyitkan dahinya. Tampaknya tampaknya ia dapat lampu hijau dari sang istrinya. Mungkin inilah pangkal persoalannya rupanya. Sewaktu hidupnya ia sering kali pada Tuhan agar tidak dibacakan Yasin dan Tahlil kalau meninggal dunia.

Rupanya ia termasuk pengikut islam aliran garis keras yang gampang membidahkan persoalan-persoalan khilafiyah, yang oleh kebanyakkan ulama diseluruh dunia justru dianggap sebagai masalah-masalah sunnah dan dianjurkan.


“Gini saja bu, ujar ustadz mulai memberikan saran.
“Ada apa ustadz..?”, jawab istri.
“Kita bacakan Yasin dan Tahlil saja bersama-sama, ibu juga boleh ikut membacanya”, terang ustadz.


“Tapi amanat suami saya dia tidak boleh dibacakan Tahlil dan Yasin pak ustadz”, jawab sang istri.


“Amanat itu boleh kita langgar kalau memang tidak baik, bukita serahkan saja pada Allah Insya Allah Dia akan memberikan jalannya “, terang ustadz lagi. Perempuan itu mengangguk-anggukan tanda setuju.


Akhirnya, ia bersama keluarganya dan langsung dipimpin oleh ustadz mulai membacakan Yasin dan Tahlil. Ketika dibacakan Yasin dan Tahlil. Nafasnya tidak lagi berdegup kencang , sudah agak menurun. Rupanya itu yang ingin diucapkan oleh Abduh saat sakaratul mautnya, yaitu dibacakan Yasin dan Tahlil. Namun ia tidak bisa mengungkapkannya.


Ketika bacaan Yasin dan Tahlil selesai. Tak lama kemudian Abduh pun meregang nyawa. Ia pergi meninggalkan istri dan anak-anaknya setelah sekian lama bergelut dalam sakaratul maut yang menakutkan. Ia pun terbebas dari siksa sakaratul maut.


Jenazah Abduh kemudian dikubur. Setelah itu tinggallah kisah memilukan tentang Abduh sewaktu hidupnya. Rupanya sikap Abduh yang membenci Yasin dan Tahlil telah menyadarkan sitrinya. Ia dan keluarganya pun kembali pada tradisi kedua orang tuanya, yaitu sering baca Yasin dan Tahlil.


Sebuah tradisi yang bersumber dari sunnah Rasul dan dipraktekkan oleh mayoritas umat islam seluruh dunia dahulu hingga sekarang. Namun, kemudian segelintir orang yang datang mengaku-ngaku sebagai penegak sunnah Rasul lantang berbicara dan membidahkan bacaan Yasin dan Tahlil. Sebuah sikap yang menyalahkan pendapat mayoritas ulama.


Dari kisah ini juga bisa kita ambil pelajaran janganlah kita bersumpah atas sesuatu yang sebenarnya diperbolehkan bahkan (Sunnah) untuk melakukannya. Misalnya, bacaan Yasin dan Tahlil. Janganlah kita bersumpah untuk tidak dibacakan Yasin dan Tahlil ketika meninggal dunia. Sebab selain sunnah, bacaan Yasin dan Tahlil merupakan ayat Al-Quran juga. Dan Tahlil merupakan untaian dzikir yang dianjurkan oleh Nabi untuk kita lakukan juga. Jadi, tidak ada yang salah ketika seseorang mengamalkan Yasin dan Tahlil.


Kita tidak boleh melakukannya. Yang dilarang adalah ketika kita mengatakan bahwa bacaan Yasin dan Tahlil adalah Bid’ah dan pelaku bid’ah akan masuk neraka. Sebab yang tahu urusan seseorang masuk neraka atau surganya Allah swt hanyalah Allah swt. Selama itu seperti yang dikatakan diatas, bacaan Yasin dan Tahlil adalah tradisi yang memang telah dipraktekan para ulama sejak dahulu. Dan para ulama itu tentulah bukan orang-orang yang bodoh. Mereka adalah orang-orang yang ahli dibidang al-Quran dan hadits serta hukum islam.


(Wallahu A’lam Bisshawab)

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 19 Juli 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...