Dasbor "Rahasia Illahi 1"
SAAT IBADAH
HAJI,
HILANG TAK DITEMUKAN
“Hingga kini, istri pak Sugi belum
ditemukan. Kalupun ia telah meninggal dunia, jasad dimana. Kalaupun tidak,
dimana keberadaannya. Kenapa sulit sekali ditemukan ini aneh sekali “.
Siapapun yang pergi haji pasti ingin,
hajinya lancar-lancar saja. Tidak
ada hambatan apapun, termasuk kesehatannya. Namun , hal ini nampaknya tidak
dialami oleh Pak Sugi. Pasalnya istri tercintanya mengalami sesuatu yang tak
diinginkan. Yang lebih menyedihkan setelah itu ia justru harus kehilangannya.
Hingga kini ia belum ditemukan.
Sebagai hamba Allah Pak Sugi sejatinya diberikan karunia
banyak oleh Tuhan. Bukan saja keluarga yang bahagia, tapi juga kedudukan yang
terhormat dikampungnya. Ya, ia adalah seorang pejabat daerah lurah).
Baca Juga "Saat sakaratul Maut Seperti Ayam Disembelih"
Baca Juga "Mata Melotot Menjelang Sakaratul Maut"
Hanya saja sayangnya, Pak Sugi memiliki erorang istri
yang cerewet, pelit dan suka marah-marah tertama kepada anak buanya didesa.
Bagi sang suami sebenarnya perkara itu tidak masalah namun akan berbeda ketika
sudah berhadapan dengan ibu Sugi . Bisa dikatakan Ibu Sugi adalah kepala daerah
yang sesungguhnya bukan Pak Sugi. Diaterlalu ikut campur pada urusan-urusan
yang sebenarnya menjadi kebijkan suaminya dan bukan menjadi kebijakannya.
Suatu ketika Pak Sugi mengajak istrinya pergi haji. Pada
awalnya ibu Sugi tidak berkenan Sebab ia berpikir kalau ibadah haji otomotis ia
akan kehilangan waktu untuk hangout bersama kawan-kawanya. Ia akan kehilangan
kumpul-kumpul bersama kawan-kawannya atau temen-temen arisannya. Sementara ia
adalah wanita yang sangat senang dengan hura-hura. Senang jajan dan belanja.
Warga sangat hormat kpeada Pak Sugi , tapi tidak dengan istrinya.
Akirnya ibu sugi mau diajak pergi haji karena dibujuk
terus oleh suaminya. “Mah kita kan tidak lama disana, hanya sebulan lebih
sedikit” bujuk Pak Sugi pada istrinya.
Singkat kata merekapun berangkat menunaikan ibadah haji.
Maklum ia termasuk pejabat daerah hampir selruruh aparatur daerah pun ikut
mengantarkan mereka keasrama haji hingga pelepasan terakhir menuju Jakarta
Warga berharap bahwa Pak Sugi dan istrinya akan menjadi Haji dan Hajah yang mabrur
dan mabrurah.
Terkena Stroke
Setelah melakukan perjalanan haji menuju Tanah Suci, mereka akhirnya
sampai juga ke tujuan yang diinginkan. Hari pertama lancar demikian juga pada
hari kedua, ketiga, dan keempat. Memasuki hari kelima, sesuatu terjadi pada ibu
Sugi. Saat sedang makan siang tiba-tiba saja ia merasakan sakit kepala yang
sangat akut.
Iapun segera dibrikan obat sakit kepala. Namun bukannya sembuh malah
sakitnya bertambah parah. Kali ini bukan sakit kepala saja namun sakit yang
lain.Pandangan ibu Sugi dirsakan mulai kabur. Setelah itu tiba-tiba kakinya
sulit digerkkan, demikian juga dengan kedua tangannya. Bahkan bibirnya, mulai
menyon . Ternyata , Ibu sugi terserang stroke.
Hal itupun mengejutkan Pak Sugi. Padahal, ketika berangkat dari rumah
kondisi kesehatan istrinya baik-baik saja. Sejauh ini Pak Sugi ketahui, pada
pola makan istrinya sangat terjaga, karena itu tak habis pikir dan mengerti
kenapa tiba-tiba istrinya terkena stroke. Dilihat dari usianya belum juga tua
amat, masih muda dan segar bugar.
Istri pak sugi kemudian dibawa kerumah sakit untuk selanjutnya diberi
pengobatan. Sementara istrinya dirawat dirumah sakit Pak Sugi tetap menjalankan
segala kegiatan ibadah hainya, Biarkan istrinya gagal beribadah, asalkan
dirinya tidak. Lagi pula dirumah sakit ada orang yang menjaganya yaitu perawat.
Namun begitu, kondisi istrinya yang sedang dirawat membuat konsentrasi
Pak Sugi jadi kacau. Ibadah hainya menjadi tidak khusuyu’. Ia terus memikirkan
istrinya.
Hilang Entah Kemana
Setelah seminggu dirawat dirumah sakit Pak sugi mendapatkan kabar yang
sangat mengejutkan. Ia dikabari bahwa istrinya telah hilang dari rumah sakit.
Kabar ini benar-benar terdengar bagaikan petir ditelinga Pak sugi. Ia Sock dan
meminta bebrbagai pihak termasuk KBRI disana membantu mencarikan istrinya yang
hilang Pihak aparat keamanan disanapun dikerahkan untuk mencari istri Pak Sugi.
Namun hingga Pak Sugi selesai dari ibadah hajinya kabar soal istrinya
yang hilang belum menemui titik terang juga. Semua rang menjadi bingung. Apakah
ini politik..?. apakah hilangnya merupakan kesengajaan..?. karena Pak Sugi
seorang penjabat..?. Artinya ia diculik oleh seseorang untuk kemudian
dihilangkan jejaknya. Semuanya tidak ada yang tahu yang ada hanyalah tanda ?
besar dan penuh misteri.
Sementara waktu kepulangan Pak Sugi kekampung halaman tinggal menunggu
hitungan jam saja. Awalnya ia memutuskan untuk tidak pulang kampung. Biarkan ia
di sana saja sampai istrinya ditemukan. Tapi ia dinasehati berbagai pihak.
Biarkan semuanya diserahkan pada aparat disana untuk megurusnya dan dia tetap
bisa bekerja sebagai kepala daerah dikampungnya.
Pak Sugi mau mengerti, ia pun pulang kekampung halaman karena ibadah
hajinya telah selesai. Ia pulang dengan meninggalkan jejak istrinya yang belum
ditemukan. Sungguh miris nasib Pak Sugi. Berharap pergi haji agar dapat
menyadarkan istrinya yang memang disadarinya kurang baik, justru berbuah
kehilangan.
Pak Sugi pulang kampungpun dengan perasaan yang sangat sedih. Apa yang
harus dikatakan ketika harus bertemu dengan anak-anaknya yang memang sudah
tumbuh dewasa.Pasti yang disalahkan dirinya sebagai seorangn suami dan juga
bapak dari mereka.
Hingga kini istri Pak Sugi belum ditemukan. Kalaupun ia telah meninggal
dunia jasadnya dimana..?. Kalaupun tidak, dimana keberadaannya. Kenapa ia sulit
sekali ditemukan..?. Ini aneh sekali. Terkadang Pak Sugi berpikir akan menuntut
pihak rumah sakit yang tidak pecus menjaga istrinya. Tapi, ia kembali berpikir
bahwa semuanya telah menjadi takdir Tuhan. Hanya itu yang bisa ia lakukan agar
hatinya tetap ikhlas, jika istrinya memang sudah benar-benar tidak bisa
ditemukan lagi.
Meski begitu, ia tetap berdoa dan berharap agar kelak istrinya bisa
ditemukan meskiitu dalam bentuk tubuhnya yang sudah kaku alias meninggal dunia.
Semoga Pak sugi dan keluarganya diberikan kesabaran dan ketabahan. Insya Allah
swt mereka akan mendapatkan jalan yang terbaik dari Tuhan.
Aamiin Ya Rabbal alamiin
(Wallahu A’lam Bisshawab)