Blog Konten Islam

Saturday, 21 July 2018

SAAT IBADAH HAJI, HILANG TAK DITEMUKAN

SAAT IBADAH HAJI,  HILANG TAK DITEMUKAN

Dasbor "Rahasia Illahi 1"


SAAT IBADAH HAJI,
HILANG TAK DITEMUKAN

“Hingga kini, istri pak Sugi belum ditemukan. Kalupun ia telah meninggal dunia, jasad dimana. Kalaupun tidak, dimana keberadaannya. Kenapa sulit sekali ditemukan ini aneh sekali “.

Siapapun yang pergi haji pasti ingin, hajinya lancar-lancar saja. Tidak ada hambatan apapun, termasuk kesehatannya. Namun , hal ini nampaknya tidak dialami oleh Pak Sugi. Pasalnya istri tercintanya mengalami sesuatu yang tak diinginkan. Yang lebih menyedihkan setelah itu ia justru harus kehilangannya. Hingga kini ia belum ditemukan.


Sebagai hamba Allah Pak Sugi sejatinya diberikan karunia banyak oleh Tuhan. Bukan saja keluarga yang bahagia, tapi juga kedudukan yang terhormat dikampungnya. Ya, ia adalah seorang pejabat daerah lurah).

Hanya saja sayangnya, Pak Sugi memiliki erorang istri yang cerewet, pelit dan suka marah-marah tertama kepada anak buanya didesa. Bagi sang suami sebenarnya perkara itu tidak masalah namun akan berbeda ketika sudah berhadapan dengan ibu Sugi . Bisa dikatakan Ibu Sugi adalah kepala daerah yang sesungguhnya bukan Pak Sugi. Diaterlalu ikut campur pada urusan-urusan yang sebenarnya menjadi kebijkan suaminya dan bukan menjadi kebijakannya.


Suatu ketika Pak Sugi mengajak istrinya pergi haji. Pada awalnya ibu Sugi tidak berkenan Sebab ia berpikir kalau ibadah haji otomotis ia akan kehilangan waktu untuk hangout bersama kawan-kawanya. Ia akan kehilangan kumpul-kumpul bersama kawan-kawannya atau temen-temen arisannya. Sementara ia adalah wanita yang sangat senang dengan hura-hura. Senang jajan dan belanja. Warga sangat hormat kpeada Pak Sugi , tapi tidak dengan istrinya.


Akirnya ibu sugi mau diajak pergi haji karena dibujuk terus oleh suaminya. “Mah kita kan tidak lama disana, hanya sebulan lebih sedikit” bujuk Pak Sugi pada istrinya.


Singkat kata merekapun berangkat menunaikan ibadah haji. Maklum ia termasuk pejabat daerah hampir selruruh aparatur daerah pun ikut mengantarkan mereka keasrama haji hingga pelepasan terakhir menuju Jakarta Warga berharap bahwa Pak Sugi dan istrinya akan menjadi Haji dan Hajah yang mabrur dan mabrurah.


Terkena Stroke

Setelah melakukan perjalanan haji menuju Tanah Suci, mereka akhirnya sampai juga ke tujuan yang diinginkan. Hari pertama lancar demikian juga pada hari kedua, ketiga, dan keempat. Memasuki hari kelima, sesuatu terjadi pada ibu Sugi. Saat sedang makan siang tiba-tiba saja ia merasakan sakit kepala yang sangat akut.


Iapun segera dibrikan obat sakit kepala. Namun bukannya sembuh malah sakitnya bertambah parah. Kali ini bukan sakit kepala saja namun sakit yang lain.Pandangan ibu Sugi dirsakan mulai kabur. Setelah itu tiba-tiba kakinya sulit digerkkan, demikian juga dengan kedua tangannya. Bahkan bibirnya, mulai menyon . Ternyata , Ibu sugi terserang stroke.


Hal itupun mengejutkan Pak Sugi. Padahal, ketika berangkat dari rumah kondisi kesehatan istrinya baik-baik saja. Sejauh ini Pak Sugi ketahui, pada pola makan istrinya sangat terjaga, karena itu tak habis pikir dan mengerti kenapa tiba-tiba istrinya terkena stroke. Dilihat dari usianya belum juga tua amat, masih muda dan segar bugar.


Istri pak sugi kemudian dibawa kerumah sakit untuk selanjutnya diberi pengobatan. Sementara istrinya dirawat dirumah sakit Pak Sugi tetap menjalankan segala kegiatan ibadah hainya, Biarkan istrinya gagal beribadah, asalkan dirinya tidak. Lagi pula dirumah sakit ada orang yang menjaganya yaitu perawat.


Namun begitu, kondisi istrinya yang sedang dirawat membuat konsentrasi Pak Sugi jadi kacau. Ibadah hainya menjadi tidak khusuyu’. Ia terus memikirkan istrinya.


Hilang Entah Kemana

Setelah seminggu dirawat dirumah sakit Pak sugi mendapatkan kabar yang sangat mengejutkan. Ia dikabari bahwa istrinya telah hilang dari rumah sakit. Kabar ini benar-benar terdengar bagaikan petir ditelinga Pak sugi. Ia Sock dan meminta bebrbagai pihak termasuk KBRI disana membantu mencarikan istrinya yang hilang Pihak aparat keamanan disanapun dikerahkan untuk mencari istri Pak Sugi.


Namun hingga Pak Sugi selesai dari ibadah hajinya kabar soal istrinya yang hilang belum menemui titik terang juga. Semua rang menjadi bingung. Apakah ini politik..?. apakah hilangnya merupakan kesengajaan..?. karena Pak Sugi seorang penjabat..?. Artinya ia diculik oleh seseorang untuk kemudian dihilangkan jejaknya. Semuanya tidak ada yang tahu yang ada hanyalah tanda ? besar dan penuh misteri.


Sementara waktu kepulangan Pak Sugi kekampung halaman tinggal menunggu hitungan jam saja. Awalnya ia memutuskan untuk tidak pulang kampung. Biarkan ia di sana saja sampai istrinya ditemukan. Tapi ia dinasehati berbagai pihak. Biarkan semuanya diserahkan pada aparat disana untuk megurusnya dan dia tetap bisa bekerja sebagai kepala daerah dikampungnya.


Pak Sugi mau mengerti, ia pun pulang kekampung halaman karena ibadah hajinya telah selesai. Ia pulang dengan meninggalkan jejak istrinya yang belum ditemukan. Sungguh miris nasib Pak Sugi. Berharap pergi haji agar dapat menyadarkan istrinya yang memang disadarinya kurang baik, justru berbuah kehilangan.


Pak Sugi pulang kampungpun dengan perasaan yang sangat sedih. Apa yang harus dikatakan ketika harus bertemu dengan anak-anaknya yang memang sudah tumbuh dewasa.Pasti yang disalahkan dirinya sebagai seorangn suami dan juga bapak dari mereka.


Hingga kini istri Pak Sugi belum ditemukan. Kalaupun ia telah meninggal dunia jasadnya dimana..?. Kalaupun tidak, dimana keberadaannya. Kenapa ia sulit sekali ditemukan..?. Ini aneh sekali. Terkadang Pak Sugi berpikir akan menuntut pihak rumah sakit yang tidak pecus menjaga istrinya. Tapi, ia kembali berpikir bahwa semuanya telah menjadi takdir Tuhan. Hanya itu yang bisa ia lakukan agar hatinya tetap ikhlas, jika istrinya memang sudah benar-benar tidak bisa ditemukan lagi.


Meski begitu, ia tetap berdoa dan berharap agar kelak istrinya bisa ditemukan meskiitu dalam bentuk tubuhnya yang sudah kaku alias meninggal dunia. Semoga Pak sugi dan keluarganya diberikan kesabaran dan ketabahan. Insya Allah swt mereka akan mendapatkan jalan yang terbaik dari Tuhan.
Aamiin Ya Rabbal alamiin


(Wallahu A’lam Bisshawab)

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 21 Juli 2018

Friday, 20 July 2018

SUDAH MENIGGAL, MASIH TERLIHAT SYIAR AGAMA

SUDAH MENIGGAL,   MASIH TERLIHAT SYIAR AGAMA


DASBOR "RAHASIA ILLAHI 2"



SUDAH MENIGGAL, MASIH TERLIHAT SYIAR AGAMA

“ Seseorang sempat menyaksikan Kayai Jamaluddin memberikan tausiah disuatu tempat, padahal sang Kyai sudah lama wafat “.

Dia seorang lelaki yang cukup disegani bukan karena kedigdayaanya, bukan juga karena ilmu kanuragan, tetapi karena ia seorang lelaki yang berilmu yang tawadhu, yang ramah, rendah hati namun selalu mengedepankan amal ma’ruf nahi munkar.


Apa yang dalam pandangannya terlihat kurang pantas tak segan ia berantas dengan cara yang pas, dan pendekatan yang ikhlas, sehingga hasilnya tidak ada yang merasa disalahkan.Dia seorang lelaki yang gemar menebar kebajikan, merangkul siapa saja yang berniat meniti jalan yang lurus, sehingga semua tak terbawa arus yang membuat mereka terjerumus.


Kita sebut saja lelaki itu Kyai Jamaluddin. Berikut sepenggal kisah hidupnya yang insya Allah bisa menjadi ikhtibar yang dapat kita teladani.


UMUR
Kullu nafsin dzaiqatul maut, setiap sesuatu yang bernyawa pasti akan meraskan mati. Manusia, baik tua maupun muda pada saat yang telah ditentukan pasti akan kembali kehadapan Zat Yang Maha Rahman dan Rahim.


Kyai Jamaluddin pun memiliki perjanjian batas umur, saat dimana ia harus pulang, menghadap Rabb Yang Maha Agung seluruh murid dan semua jamaah terjerat dalam rasa kehilangan yang panjang. Panjang karena kehidupan masih terus berlanjut , yang ma’ruf harus terus ditegakan dan yang munkar harus ditukar atau diganti dengan sifat-sifat yang berdiri tegak diatas pondasi agama yang dibawa dan diajarkan oleh manusia yang paling mulia, manusia yang merupakan kekasih Allah swt yaitu Nabi Muhammad saw.


Kepergian Kyai Jamaludiin merupakan tercerabutnya ilmu agama dari muka bumi, sebab kepergiannya membawa serta ilmunya dan tiada lagi dapat diwarisi secara langsung kepada orang-orang yang belum sampai menimba ilmu darinya. Semua merasa kehilangan. Sosok yang tegas menentang kebatilan telah pergi. Akankah kebatilan juga ikut pergi..?.


Meskipun semuanya belum siap menerima kepergian Kayai Jamaluddin karena ikut perginya ilmu yang dimiliki sang Kyai dan juga masih merebaknya yang mungkar dimuka bumi, tapi semua ikhlas dan akan melanjutkan perjuangan sang Kyai.


Karena keikhlasan semuanya, maka prosesi pemakaman Kyai pun tiada tertunda. Meski merasa kehilangan, namun menyegerakan pemakaman menjadi yang utama. Dalam pemakaman itu berjalan sempurna, tak ada kejadian-kejadian yang menjadi pertanyaan.


DUA BULAN KEMUDIAN
Dua bulan sudah kepergian seorang Kyai yang sangat dibanggakan. Warga itu. Meskipun beliau sudah tiada , rasa terkenang dan mahabbah masih terus melekat di hati jamaah terlebih di hati para murid yang setiap saat menerima ilmu dan wejangan yang sangat berarti dari sang Kyai.


Karena rasa mahabbah yang mendalam, kubur sang kyai tak pernah sepi oleh para peziarah. Setiap hari, kubur sang kyai, selalu diziarahi hinga suatu ketika…
“Alangkah baiknya jika makam Kyai Jamaluddin ini dipindahkan kebagian dalam bersanding dengan makam Kyai-Kayi lain. Sepertinya hal itu lebih afdhal sebagai bukti penghormatan kita atas kemuliaan perjuangan beliau dimasa hidup “, begitu ucap seorang penta’ziah kepada salah seorang pengurus makam.


Ucapan yang tersampaikan dengan penuh kelembutan itu teras begitu menyentuh dan mengandung kebenaran. Karena itu pengurus makam menyambung ucapan itu kepada keluarga Kyai yang lain. Alhasil usulan itu dimufakati selanjutnya ditindaklanjuti dengan pemindahan makam.


Keluarga Sang Kyai Jamaluddin, para murid, jamaah, tetangga berkumpul untuk menyaksikan penggalian makamseluruh yang hadir mungkin mengira kalau jenazah sang Kyai sudah berubah, tidak utuh seperti semula, bahkan mungkin yang tinggal hanya tulang belulangnya saja.


Beberapa penggali kubur yang diperintahkan terlihat bekerja penuh hati-hati semakin dekat mata cangkul mencangkul tanah yang menimbun jasad Kyai Jamaluddin seakin hati-hati para penggali menancapkan mata cangkul , khawatir mata cangkul itu mengenai jasad atau tulang belulang Kyai yang lain.


Ketika tanah yang menimbun jasad sang Kyai semakin melebar dan terlihat kain kafan yang masih putih bersih. Orang-orang yang hadirpun tercengang dibuatnya dan para penggali kuburpun diperintahkan untuk lebih hati-hati lagi.


“Hati-hati kang, nanti terkena tubuh Kyai “, ucap salah seorang yang punya hubungan dekat dengan Kyai Jamaluddin. Penggali kubur benar-benar menuruti perintah tersebut , mata paculnya tidak ditancapkan ditanah hanya ditempelkan lalu ditarik perlahan. Bahkan petugas lainnya megangkat tanah dengan tangannya karena khawatir mata cangkul menggores bagian tubuh jenazah Sang Kyai


Penggalian terus dilakukan dengan sangat hati-hati. Kini sudah terlihat tanah yang menimbun sudah semakin dekat dengan sasaran, bahkan ada bagian-bagian yang sudah menampakkan celah yeng memperlihatkan sesuatu yang berwarna putih.


“Hati-hati kang. Sudah semakin dekat jangan sampai ada yang tergores”, ujar salah seorang yang mempunyai hubungan kerabat dengan Kyai Jamaluddin. Ia mengira, warna putih yang sudah terlihat sedikit itu adalah bagian kain kafan pembungkus jenazah Sang Kyai.


Para penggali terus mengikuti arahan tersebut, dan ketika galian tanah semakin meluas. Nampaknya kain kafan yang masih utuh, mulus dan putih pun terlihat.
“Subhanallah Allahu Akbar”.


Terdengar ucapan asma Allah swt keluar hampir bersamaan. Mereka sungguh takjub dengan pemandangan yang terlihat. Bagaimana mungkin jenazah yang sudah dikubur selama dua bulan itu masih utuh.., bukan hanya daging dan kulit yang tidak dijamah binatang-binatang di dalam liang kubur, tetapi kain kafan pun juga tidak tersentuh oleh kotoran dan yang lainnya karena tampak begitu bersih dan masih kelihatan baru bagai baru dimakamkan.


Dan semakin yang membuat orang-orang yang hadir disitu tercengang adalah terciumnya aroma harum yang menebar dari jenazah utuh yang sudah bersih dari timbunan tanah.
“Harum wanginya”, komentar seseorang
“Yah Harum”, tambah yang lainnya
“Ayo terus kang bersihkan seluruh tanah dan hati-hati “, arahan it uterus terdengar.


Para penggali terus mengikuti arahan. Mereka sangat hati-hati. Pun ketika harus mengusung jenazah keatas , mereka benar-benar hati-hati , karena mereka sangat menghormati dan memuliakan sang Kyai.


Kejadian yang nyata terlihat oleh orang-orang yang hadir disitu menjadikan sebuah contoh atas kemuliaan seseorang. Apakah kisah yang didpaparkan narasumber Hidayah hanya sampai disitu.


PENGGALIAN KE DUA

Setelah jenazah Kyai Jamaluddin yang sudah dimakamkan selam dua bulan selesai dipindahkan kedalam area pemakaman yang dihuni makam-makam para Kyai bertahun-tahun kemudian datang lagi. Usulan dari seseorang yang berpendapat bahwa makam Kyai Jamaluddin lebih layak disandingkan dengan makam Kyai yang berada di blok utama dari area pemakaman itu. Hal itu semata sebagai penghormatan dan memuliakan Kyai Jamaluddin yang semasa hidupnya selalu memegang teguh amal ma’rif nahi munkar.


Keluarga dan kerabat dekat Kyai Jamaluddin kembali mengabulkan ususlan kedua itu dan kembali penggalian kedua dilaksanakan. Ketika pada penggalian pertama, orang-orang yang hadir tak memikirkan keanehan apa yang akan terjadi, namun pada penggalian kedua ini, kepala mereka telah terformat dengan kejadian pada penggalian pertama dimana jasad sang Kyai terlihat masih utuh dan berbau wangi.


Dalam kepala mereka muncul dua pertanyaan..?. setelah bertahun jenazah sang Kyai tertimbun tanah apakah jenazah sang Kyai masih utuh juga,…?
Puji-puji mengagungkan dan membesarkan nama Allah Azza Wajalla kembali terdengar manakala penggalian kedua selesai dilaksanakan dan tersaji pemandangan yang sungguh siluar pikiran nalar manusia. Bertahun-tahun jasad Kyai tertimbun tanah , tapi semuanya masih utuh dan jasad itu masih mengeluarkan aroma harum mewangi, bahkan lebih harum dari jasad penggalain pertama.


Semua yang hadir takjub dengan kenyataan yang terlihat , apalagi setelah seorang bercerita bahwa dirinya sempat menyaksikan Kyai Jamaluddin memberikan Tausiah disuatu tempat , padahal sang Kyai sudah beberapa lama wafat, “Subhanallah”..!


Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 20 Juli 2018

Wednesday, 18 July 2018

AKHIR HAYAT ORANG ANTI YASIN & TAHLIL

AKHIR HAYAT   ORANG ANTI YASIN & TAHLIL

Dasbor "Rahasia Illahi 1"




AKHIR HAYAT ORANG ANTI
YASIN & TAHLIL

“Dulu, dia sering mengatakan dan berjanji kepada saya agar tidak dibacakan Yasin dan Tahlil kalau meninggal dunia.. “.

Kisah nyata bisa jadi hanya kebetulan. Namun, dari kisah ini, kita bisa mendapat pelajaran yang banyak bahwa janganlah kita menyalahi pendapat mayoritas. Kemudian, janganlah kita berjanji buruk pada Allah swt atas sesuatu yang sebenarnya baik untuk dikerjakan.


Kisah ini diceritakan oleh seorang ustadz saat ia mengisi sebuah ceramah Maulid Nabi Muhammad saw di sebuah masjid disalah satu perumahan Bogor. Sebut saja namanya ustadz Ahmad (nama samara) dia adalah saksi sejarah atas kisah ini. Sebab, ia sendiri adalah tetangga dari sang tokoh dalam kisah ini. Sebut saja namanya Abduh.


Diceritakan oleh ustadz, Abduh adalah seorang guru berusia 45-an. Sebagai pribadi, sesungguhnya ia adalah orang yang cukup baik. Sebagai kepala rumah tangga dia juga sosok yang bertanggungjawabterhadap istri dan anak-anaknya.


Suatu hari Abduh diserang penyakit jantung. Sebenarnya, keluarga tidak punya riwayat penyakit jantung. Karena itu, istri dan keluarganya pun terkejut dengan penyakitnya itu.


Berbagai pengobatan sudah dilakukannya, Namun juga tak kunjung sembuh juga. Yang ada, uangnya semakin habis untuk biaya pengobatan. Kita tahu sendiri betapa mahalnya biaya berobat, apalagi sekelas penyakit jantung yang katanya penyakit khas untuk orang-orang berduit. Sedangkan Abduh hanyalah orang biasa.


Penghasilannya dari seorang guru bisa kita tebak sendiri berapa besarnya. Bisa untuk makan sehari-hari saja sudah Alhamdulillah. Meski nasib guru zaman sekarang jauh lebih baik, sejak gaji guru dinaikkan dan dapat tunjangan sani-sini.


Setelah berbulan-bulan bergelut dengan rasa sakitnya, Abduh pun tampak tak kuat lagi. Sepertinya dia sudah berada diambang kematian. Hal ini bisa dilihat dari wajahnya yang mulai tampak membiru dan pucat pasi.


Nafasnya pun terengeh-engeh naik turun. Matanya melotot sepertinya ia ingin mengucapkan sesuatu, tapi tak bisa dilakukannya”, ujar sang ustad sebelum tempil ceramah.


Oleh ustadz, istrinya pun ditanya. Sudah berama lama bapak sakit bu..?.
“Parah sudag tiga bulan yang lalu ustadz”, jawab sang istri.
Namun, lelaki itu sudah sering sakit tapi sembuh lagi. Kali ini tampaknya yang paling parah.


“Maaf kalau boleh saya tahu, Sebelumnya bapak pernah melakukan apa saja..?. Bisa jadi, itu yang menyebabkan bapak dalam kondisi seperti ini..?”, tanya ustadz lebih lanjut.


Sang istrikemudian mengingat-ingat. Akhirnya ia ingat sesuatu yang sering dikatakan oleh suaminya saat hidup dan sehatnya dulu, “Dulu ustadz, dia sering mengatakan sesuatu ..?”, ujar sang istri.


Tiba-tiba ucapan sang istri tersekat.
“Ayo katakana saja..!, kata ustadz memintanya untuk berterus terang.
“Dulu, dia sering mangatakan dan berjanji kepada saya agar tidak dibacakan Yasin dan Tahlil kalau meninggal dunia!”, terang istri.


Ustadz itupun memehaminya masalahnya. “Emang mengapa dia mengatakan seperti itu..?”, tanya ustadz lagi.
“Katanya Bid’ah. Dan orang dan orang yang mengatakan bid’ah akan masuk neraka”, jelas sang istri.


“Terus dengan ibu sendiri bagaimana…?, tanya ustadz.
“Saya sendiri kurang sependapat dengan suami saya. Saya sering diajarkan oleh orang tua dari kecil untuk selalu baca Yasin dan Tahlil”, ujar sang istri jujur.


Apakah ibu pernah menasehati sang suami soal itu..?, tanyaustadz.
“Pernah, tapi saya malah dimarahi. Akhirnya saya menurut apa kata suami saja. Tapi terus terang dalam hati kecil sayasaya juga senang kalau ada orang baca yasin dan Tahlil”, terang sang istri lebih lanjut.


Ustadz itupun mengernyitkan dahinya. Tampaknya tampaknya ia dapat lampu hijau dari sang istrinya. Mungkin inilah pangkal persoalannya rupanya. Sewaktu hidupnya ia sering kali pada Tuhan agar tidak dibacakan Yasin dan Tahlil kalau meninggal dunia.

Rupanya ia termasuk pengikut islam aliran garis keras yang gampang membidahkan persoalan-persoalan khilafiyah, yang oleh kebanyakkan ulama diseluruh dunia justru dianggap sebagai masalah-masalah sunnah dan dianjurkan.


“Gini saja bu, ujar ustadz mulai memberikan saran.
“Ada apa ustadz..?”, jawab istri.
“Kita bacakan Yasin dan Tahlil saja bersama-sama, ibu juga boleh ikut membacanya”, terang ustadz.


“Tapi amanat suami saya dia tidak boleh dibacakan Tahlil dan Yasin pak ustadz”, jawab sang istri.


“Amanat itu boleh kita langgar kalau memang tidak baik, bukita serahkan saja pada Allah Insya Allah Dia akan memberikan jalannya “, terang ustadz lagi. Perempuan itu mengangguk-anggukan tanda setuju.


Akhirnya, ia bersama keluarganya dan langsung dipimpin oleh ustadz mulai membacakan Yasin dan Tahlil. Ketika dibacakan Yasin dan Tahlil. Nafasnya tidak lagi berdegup kencang , sudah agak menurun. Rupanya itu yang ingin diucapkan oleh Abduh saat sakaratul mautnya, yaitu dibacakan Yasin dan Tahlil. Namun ia tidak bisa mengungkapkannya.


Ketika bacaan Yasin dan Tahlil selesai. Tak lama kemudian Abduh pun meregang nyawa. Ia pergi meninggalkan istri dan anak-anaknya setelah sekian lama bergelut dalam sakaratul maut yang menakutkan. Ia pun terbebas dari siksa sakaratul maut.


Jenazah Abduh kemudian dikubur. Setelah itu tinggallah kisah memilukan tentang Abduh sewaktu hidupnya. Rupanya sikap Abduh yang membenci Yasin dan Tahlil telah menyadarkan sitrinya. Ia dan keluarganya pun kembali pada tradisi kedua orang tuanya, yaitu sering baca Yasin dan Tahlil.


Sebuah tradisi yang bersumber dari sunnah Rasul dan dipraktekkan oleh mayoritas umat islam seluruh dunia dahulu hingga sekarang. Namun, kemudian segelintir orang yang datang mengaku-ngaku sebagai penegak sunnah Rasul lantang berbicara dan membidahkan bacaan Yasin dan Tahlil. Sebuah sikap yang menyalahkan pendapat mayoritas ulama.


Dari kisah ini juga bisa kita ambil pelajaran janganlah kita bersumpah atas sesuatu yang sebenarnya diperbolehkan bahkan (Sunnah) untuk melakukannya. Misalnya, bacaan Yasin dan Tahlil. Janganlah kita bersumpah untuk tidak dibacakan Yasin dan Tahlil ketika meninggal dunia. Sebab selain sunnah, bacaan Yasin dan Tahlil merupakan ayat Al-Quran juga. Dan Tahlil merupakan untaian dzikir yang dianjurkan oleh Nabi untuk kita lakukan juga. Jadi, tidak ada yang salah ketika seseorang mengamalkan Yasin dan Tahlil.


Kita tidak boleh melakukannya. Yang dilarang adalah ketika kita mengatakan bahwa bacaan Yasin dan Tahlil adalah Bid’ah dan pelaku bid’ah akan masuk neraka. Sebab yang tahu urusan seseorang masuk neraka atau surganya Allah swt hanyalah Allah swt. Selama itu seperti yang dikatakan diatas, bacaan Yasin dan Tahlil adalah tradisi yang memang telah dipraktekan para ulama sejak dahulu. Dan para ulama itu tentulah bukan orang-orang yang bodoh. Mereka adalah orang-orang yang ahli dibidang al-Quran dan hadits serta hukum islam.


(Wallahu A’lam Bisshawab)

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 19 Juli 2018

Tuesday, 17 July 2018

WANITA MALAM, WAFAT DIATAS SAJADAH

WANITA MALAM,  WAFAT DIATAS SAJADAH

Dasbor "Rahasia Illahi 2"



WANITA MALAM, WAFAT DIATAS SAJADAH

“ Tidak ada kata terlambat untuk kembali. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Karena, sebaik-baiknya tempat kembali adalah Allah swt  “.

Malam begitu sunyi. Disebuah kamar seorang wanita bersujud diatas sajadah. Suaranya lirih terdengar. Lafal-lafal doa ia panjatkan dalam setiap gerakkannya. Ia sepertinya tak sanggup melanjutkan gerakkannya. Dadanya berdetak keras.Jantungnya berdebar. Nafasnya mulai berar. Ah, ini pertanda waktu yang ia tak diduga sebelumnya. Tenggorokkannya begitu sakit yang luar biasa. Dan tiba-tiba nafasnya berhenti. Ia pun tergelak di sajadah tak sadarkan diri.


Malam itu, tidak ada yang tahu apa yang terjadi dikamar tidur itu. Tak ada yang memperlihatkan, dan tak ada yang tahu . Wanita itu tak sadarkan diri dilantai beralaskan sajadah ketika sedang sholat Malam dalam kondisi lengkap mengenakan mukena.

Baca Juga "Apa Lailatul Qadar Bisa Di Buktikan..?"
Baca Juga "Benarkah Sayap Malaikat Bertuliskan Surat Al-Ikhlas..?"

Ya, ia sedang menunaikan sholat malam. Sementara ia berada dikamar itu sendirian. Taka ada siapa-siapa. Para penghuni dirumah itu pun sedang tidur semua. Wanita itu sebenarnya sedang kurang sehat. Sudah seminggu ia mengalami rasa sakit didadanya.Ia juga punya riwayat sakit asma. Derita sakit asmanya sudah lama ia derita. Namun, jarang ia periksa ke dokter. Ia pun punya penyakit jantung.


Pagi harinya, sekita pukul 6 pagi, ketika tetangga kamarnya mengetuk pintu kamarnya, tak ada sautan suara dari dalam. Beberapa kali dipanggil tak juga ada suara. Wati (31thn) sebut saja demikian , salah seorang tetangga kamarnya tak berani masuk kek kamarnya. Ia pun pergi berlalu.


Ketika pukul 8 pagi, wati kembali mengetuk pintu kamar itu. Tak mendapat jawaban dari dalam kamar , ia memaksakan masuk. Ternyata kamar itu tak terkunci. Betapa kagetnya Wati, ketika melihat penghuni kamar itu sduah tergeletak dilantai beralaskan sajadah. Rasa panic langsung muncul. Ia lalu menghampiri wanita yang sudah tak sadarkan diriitu. Ia lalu membangunkan , namun jasad itu tak juga dapat dibangunkan.


Ternyata wanita itu sudah tak bernyawa. Wati lalu berteriak memanggil seisi rumah kos itu. Ia mengabarkan kepada semuanya bahwa salah seorang kawannya tidak sadarkan diri. Mukanya sebagian sudah membiru. Telapak kakinya juga membiru. Ini pertanda bahwa ia sudah meninggal sejak tadi malam.


Lalu banyak orang bertandangan. Salah seorang pengurus RT setempat memastikan bahwa wanita itu memamng sudah meninggal dunia. Namun anehnya tak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Entah itu benda berbahaya, obat-obatan, atau apalah. Pengurus RT itu lalu memanggil polisi setempat, dan beberapa hari kemudian didapati kesimpulan bahwa wanita yang meninggal itu lantaran terkena serangan jantung dan penyakit asma yang diderita.


UJIAN ALLAH
Wanita yang bergelatak beralaskan sajadah itu bernama Bunga. Demikian ia biasa dipanggil. Umurnya masih muda, 27 tahun ia tinggal dirumah kos tersebut sekitar satu tahun.Ia tinggal dirumah kos terseut sekitar satu tahun. Ia dikenal sangat baik oleh tetangganya kamar kosnya. Pemilik rumah kos juga berpendapat demikina. Dalam pergaulan di lingkungan rumah kos yang berpenghuni sekitar 20 orang anak kos itu. Bunga termasuk wanita yang supel dalam pergaulan.


Namun, bukan rahasia lagi, bahwa Bunga adalah wanita penghibur malam. Semua penghuni kos ditepat itu paham. Bunga bekerja disebuah tempat karaoke. Ia biasa berangkat dari rumah kos itu sekitar petang hari dan pulang ke kosan pagi hari. Ia menjadikan malam sebagai siang dan siang sebagai malam. Begitulah ia menjalani kehidupannya.


Namun demikian tidak ada yang tahu, bahwa ternyata BUnga adalah seorang yang mandiri, kuat dan tak cengeng. Sejak kecil ia hidup dengan neneknya Ibunya meninggal sementara ayahnya kabur entah kemana..?. Ia sejak kecil belum pernah melihat, apalagi tahu sosok ayah kandungnya. Neneknya hanya berkata bahwa ayahnya pergi ke Malaysia dan tak ada kabar lagi. Sumber menyebutkan ayahnya telah meninggal tak atahu dimana kuburnya.


Bunga lalu pergi kekota bersama temannya. Awalnya ditawari bekerja sebagai penjaga toko, tapi ternyata ia diajak menjadi wanita penghibur di tempat hiburan malam. Sudah beberapa kali ia pindah tempat kerja. Dan, terakhir ia bekerja di sebuah tempat karaoke. Neneknya meninggal belum lama ini. Maka, hiduplah ia sebatangkara. Itulah sebabnya ia memiliki kepribadian yang mandiri dan kuat.


Meski demikian, Bunga tergolong wanita periang. Ia jarang sedih. Ia selalu tampil gembira. Ia mampu menyimpan kesedihan dihadapan teman-temannya. Namun, entah kenapa, beberap bulan ini ia begitu meluapkan kegelisahannya lewat status yang ia tulis di medsos . Terakhir ia menulis status , “Aku ingin segera pulang Ampuni hamba-Mu Ya Allah “.


MERATAPI DOSA
Sudah  begitu banyak lelaki yang ia temani ditempat hiburan. Sudah banyak pula dosa yang ia perbuat . Pegaulan dunia hiburan malammembawanya menjadi wanita nakal. Minuman keras, berzina dan obat-obatanadalah perkara biasa baginya. Setiap malam ia biasa minum-minuman keras. Hampir setiap malam ia pun biasa melayani laki-laki hidung belang. Dan, ia pun biasa mendapati tamu-tamunya mengkonsumsi obat-obatan terlarang.


Perkara dosa menjadi sesuatu yang biasa ia jumpai di tempat kerjanya. Perenungan dalam dirinya hadir manakala ia bermimpi ketemu neneknyDaam mimpinya itu ia mendapati neneknya sedang dipukul seorang laki-laki berjubah hitam. Laki-laki itu juga membawa cambuk besar, dan terus memukul-mukuli neneknya. Namun, ia tidak bisa menolong neneknya, karena posisinya berada diseberang sungai yang lebar. Ia tidak bisa berenang dan mencegah laki-laki yang jahat itu.


Dalam mimpi itu, anehnya lagi, ia melihat dua orang yang sedang tenggelam di sungai itu. Mereka meminta tolong kepadanya : “Tolong Nak. Tolong Ibu”, kata wanita setengah tua itu.


Laki-laki itu juga mengatakan hal yang sama ;”Nak tolong ayah, nak Tolong”.
Kedua orang yang tenggelam di sungai itu memanggilnya dengan sebutan “Nak”. Sepertinya kedua orang itu adalahorang tuanya , karena memang sejak kecil ia sudah ditinggalmati oleh kedua orangtuanya.


Spontan saja ia menjerit dalam mimpi itu. Ia menangis, ia ingin menolong kedua orang tuanya itu, namun ia tidak bisa berenang. Ia ingin menolong neneknya yang sedang disiksa orang diseberang sungai, namun ia tidak bisa menggapainya. Ia pun terbangun dari mimpinya, lalau menangis seorang diri di kamarnya.


Keesokkan harinya, ia menceritakan perihal mimpinya itu kepada teman dekatnya : Wati. Ia mencurahkan semua kegundahan hatinya. Ia ceritakan pula mimpi buruk yang ia alami. “Mimpi itu adalah bunga tidur. Jangan terlalu dirisaukan, kata Wati.


“Tapi, mimpi ini aneh. Baru kali ini aku bermimpi seperti ini”, kata Bunga, berkilah.
“Bisa jadi, mimpi itu adalah peringatan , Bunga”.
“Peringatan apa maksud kamu, Wati..? kata Bunga balik bertanya.
“Maaf sebelumnya, Bunga.Mungkin mimpi itu ingin menggambarkan kepada kamu bahwa kedua orang tuamu butuh doa-doamu dan begitu juga nenek kamu “, jelas Wati.

“Maksud kamu aku harus berziarah..?.
Ya mungkin itu salah satunya”, jawab Wati.


BERTAUBAT
Jawaban Wati tentang makna mimpi itu ia pikirkan betul-betul. Apa mungkin begitu makna mimpi yang ia alami..?. Apa bisa jadi lebih dari itu..?. Kedua orang tuanya dan neneknya sedang disiksa dialam kubur.


Suatu siang ia masuk kedalam sebuah surau. Ini untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir ia masuk suarau. Ia lalu mengambil wudhu. Lalu ia menunaikan sholat dzuhur. Usai sholat Dzuhur , ia meihat  ada seorang ustadz usianya sudah tua, hendak keluar dari suarau itu, lalu ia mencegahnya.


“Pak Maaf saya mau tanya apa ada waktu..?”.
“Tanya apa dik..? tanya ustadz itu.
“Saya mau konsultasi soal agama pak apa boleh..?”>
“O ya boleh silahkan”.


Bunga pun menceritakan perihal mimpinya itu. Sang ustadz mendengarkan ceritanya mimpinya Bunga dengan serius. Lalu sang ustadz berujar, “Saya tidak tahu persis arti atau makna mimpi kamu itu. Saya bukan orang yang pandai dalam memaknai mimpi. Tapi mungkin ada kaitannya dengan apa yang kamu kerjakan.


“Maksudnya Pak..?” tanya Bunga.
“Begini dik..Bisa jadi ada peringatan dari Allah swt untuk kamu. Ada kaitannya dengan hidup kamu. Mimpi itu bisa jadi adalah peringatan untuk kita yang masih hidup. Bukankah kedua orang tua kamu dan nenek kamu sudah meninggal..?. Mungkin mereka ingin kamu berubah..?”.


Maksudnya Bapak, kedua orang tua saya dan nenek saya sedang disiksa di alam kubur..? tanya bunga penuh penasaran.
“Saya tidak bisa memastikan begitu karena yang namanya alam ghaib itu adalah rahasia Allah swt. Kita manusia sedikit sekali mengetahui hal ghaib itu. Begini saja dik, bisa saja mimpi untuk sebuah peringatan bahwa kita harus banyak berdzikir , taubat dan berdoa.Sudahlah kita bertaubat dari perkara dosa dan maksiat..?.


Sudahkah kita memperbanyak dzikir dan ingat kepada allah swt..?”. sudah banyakkah kita mengirim doa kepada kedua orang tua kita dan nenek kitayang sudah meninggal..?. Jawaban itu yang tahu adalah kamu sendiri”, kata ustadz itu menerangkan.


Setelah mendapatkan jawaban itudari ustadz, Bunga lalu pulang. Ia mulai merenungi apa yang sidampaikan pak Ustadz itu kepadanya. Dalam benaknya ia mulai menangis ia mulai menyadari bahwa jalan hidup yang ia jalani saat ini adalah sudah melenceng dan jauh dari jalan Allah swt. Ini harus diubah kembali ke jalan Allah swt.


Sejak itu ia mulai tidak masuk kerja. Ia lebih banyak merenungi nasibnya. Ia mulai takut apabila neraka adalah tempatnya kembali lantaran ia banyak dosa. Akibatnya, ia terlalu banyak merenung itu akahirnya ia lalu jatuh sakit. Penyakit samanya yang dulu kambuh lagi. Di tengah sakit yang ia derita itu ia lalu banyak berdizikir. Ia juga tak lupa sholat lima waktu Dopertengahan malam ia terbangun dan sholat malam.


Ditengah-tengah sholat malam inilah ia menghembuskan nafas terakhirnya. Inna lillahi wai inna illaihi raajiuun [kita milik Allah swt dan kembali kepada Allah swt]


(seperti yang diceritakan Wati kepada Hidayah, beberapa waktu lalu. Wati adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta)

Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 18 Juli 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...