Dasbor "Rahasia Illahi 1"
Dasbor "Rahasia Illahi 2"
“Roni meninggal akibat over dosis.
Karena suatu kesalahan, jenazahnya yang baru dikuburkan digali kembali. Suatu
keanehan terjadi, ada asap dan kilatan api yang telah membakarnya. Apakah ini
bukti siksa kubur...? “.
Roni anak kedua dari tiga bersaudara.
Berasal dari keluarga yang cukup berada di kampung Jambu Alas, di sebuah kota
kecil di Kabupaten Pringsewu. Roni adalah teman sepermainan Abdul sejak
kecil Pertemanan itu semakin akrab
ketika mereka sama-sama duduk dibangku sekolah dasar yang sama dan kelas yang
smaa pula. Boleh dikatakan, kemana-mana mereka selalu berdua layaknya kakak
beradik. Dan Roni sangat loyal pada teman, serta cenderung agak nakal.
Baca Juga "Setelah Era Kenabian Kemanakah Jibril..?"
Baca Juga "Setelah Era Kenabian Kemanakah Jibril..?"
Abdul masih ingat, waktu itu mereka kelas enam SD, mereka
sama-sama pulang dari sekolah melalui pematang sawah. Di sisipematang sawah ada
kali kecil, semacam saluran air yang jernih. Sat mereka berada diatasnya,
terlihat cukup banyak ikan lele yang berkeliara. Tanpa dikomando, Roni langsung
melepas sepatu dan meletakkan tasnya diatas pematang. Roni menceburkan tubuhnya
dan berusaha menangkapi ikan – ikan lele itu dengan kedua tangannya.
Selanjutnya, mereka masuk SMP yang sama setelah lulus SD.
Meskipun berbeda kelas, tapi pertemanan Abdul dengan Roni masih berjalan baik.
Ini terlihat dari saling kunjung diantara mereka berdua untuk bertukar dan
meminjambuku pelajaran atau sekedar ngobrol.
Saat kenaikan kelas tiga SMP, Roni dibelikan sepeda motor
oleh orang tuanya sebagai hadiah. Tak lama setelah itu terjadi sedikit perubahan
pada diri Roni dan persahabatan mereka sedikit renggang. Roni mempunyai gank
yang sebagian besar beranggotakan anak-anak orang kaya, baik di sekolah maupun
luar sekolah. Dapat dikatakan, Roni sudah mempunyai teman-teman baru dan dia
kelihatan sangat menyukainya serta sibuk sekali dengan kegiatan pertemanan
barunya itu. Sehingga sejak saat itu, dia mulai jarang bergaul ketempat Abdul.
Dan ketika Abdul berusaha untuk mengunjunginya, Roni tak ada dirumah, ibunya
bilang sedang ke bengkel.
Baca Juga " 10 Alasan Do'a belum terjawab"
Baca Juga " 10 Alasan Do'a belum terjawab"
Kenakalan dan keberanian Roni yang dimiliki sejak Abdul
kenal di SD dulu sudah tidak bisa dikontrol dengan baik. Ini terlihat ketika
Roni dan gank – nya bergerombolan di lorong sekolahan. Abdul melihat Roni tapa
malu sering menggoda atau sekedar mencolek teman sekolah satu sekolah dan tak
jarang memalak teman-teman pria yang lemah, yang kebetulan melintas sendirian.
PERTEMUAN TERAKHIR.
Ketika Abdul sudah tidak memikirkannya lagi, malam-mlam Roni datang
kerumah Abdul, Jalannya agak sempoyongan dan dari mulut tercium bau aneh,
seperti bau minuman keras yang sudah dioplos dengan beberapa bahan racikan.
Meskipun demikian, Roni masih sanggup mengendarai sepeda motornya dan bicaranya
juga tidak ngaco. Awalnya Abdul terkejut, tapi ia berusaha tersenyum dan
menerimanya dengan baik. Walau bagaimanapun juga, Roni adalah temannya,meskipun
sekarang sudah banyak berubah.
“Hai, kamu Ron Tumben..?”.
“Iya Dul, maaf Dul kalau aku baru kemari “, jelasnya “Aku lagi sibuk
ngeband dan latihan balap motor !”.
.”Iya itu bagus kok, tapi kalau bisa jangan mabuk-mabukan gitu ong Ron..!.
“Cuma lagi sekali ini aja kok, Dul. Lagi bĂȘte nih. Aku numpang nginep
disini yan Dul, bolehkan,,? Soalnya kalaulangsung pulang kerumah bisa-bisa aku
kena damprat ayah samaibuku.
Ternyata kejadian itu sering diulang Roni. Setiap ketempat Abdul, pasti
dalam keadaan mabuk dan hanya numpang nginep. Ktika ditanya soal itu jawabannya
Roni selalu yang itu-itu saja: Ah, cumin minumdikit aja kok Dul!” Atau “Ya
sesekali buat ngilangin stress Dul”.
Abdul sedikit bangga, akhirnya Roni dapat lulus dari SMP walaupun dengan
nilai yang sangat pas-pasan. Mereka berbeda sekolah saat SMA dan punya
kesibukkan masing-masing Abdul sibuk dengan teman-teman barunyasedangkan Roni
sibuk dengan ganknya meskipun demikian terkadang Roni juga mampir ketempat
Abdul.
Seperti biasa,malam – malam Roni mengetuk jendela kamar Abdul yang
kebetulan berada dibagain belakang rumah, sehingga orang tua tidak
mengetahuinya. Roni mabuk lagi. Tapi kali ini lain. Mulutnya tidak bau lagi
dengan aroma minuman keras hanya matanya saja yang tamapk merah dan semakin
cekung, badannya menipis,gerakkannya lambat dan jalan pikirannya agak lemah.
“Ron, kondisi badanmu makain parah aja. Kasihan sama diri kamu yang kurus
kering begini..?. lagi pula apa gak kasihan pada kedua orang tua kamu !. Iya ul
Sory ! Aku gak bisa lepas dari barang-barang ini “. Ujar Roni sambil
mengeluarkan beberapa butir obat dari saku celananya, kemudian ditelannya
sebutir.
Abdul tidak tahu apa namanya jenis pil itu. Mungkin obat pusing mungkin
juga obat batuk, pil KB atau pil anjing. Entahlah, yang jelas Roni mabuk
mabuk-mabukan karena alcohol, karena mabuk juga minum obat.
Esoknya setelah bangun dan sadar, Abdul memberikan temannya itu sebuah
ultimatu. “Ini untuk yang terakhir kalinya kamu boleh nginap disini Ron, Aku
gak mau kamu kesini dalam keadaan mabuk atau nge-drugs. Kalau sampai ketahuan
ayahku, apa jawabku, “Jelas Abdul agar Roni sedikir insyaf.
“Iya Dul maafkan aku ya. Aku sudah sering banget nyusahin kamu, akau akan
coba saran kamu, Dul !”, kata Roni. Rupanya pagi itu percakapan terakhir Abdul
dengan Roni. Setelah peristiwa pagi itu memang tidak pernah lagi Roni datang ke
tempat Abdul. Abdul mendengar kabar dari salah satu teman sekolahnya yang
kebetulan teman SMP Abdul dulu kala Roni lagi diskors karena ketahuan bawa obat
terlarang.
Pernah sekali Abdul berusaha datang kerumahnya untuk mengetahui
keadaannya. Tapi ibunya menjawab kalau Roni lagi latihan Band. Sangat
disayangkan, orang tuanya tidak mengetahui apa yang sedang terjadi sesungguhnya
pada diri Roni. Mungkin ini karena orang desa dan kurang pengetahuan mengenai
hal-hal demikian. Abdul juga juga merasa tidak enak untuk mengatakan yang
sebenarnya takut dikatakan fitnah dan mengada-ada.
MENINGGAL AKIBAT OVER DOSIS.
Beberapa bulan kemudian Abdul kaget mendengar berita kalau Roni meninggal
akibat over dosis obat-obatan terlarang. Hari itu juga Abdul melawat kerumah
Roni Abdul tidak mau melihat wajah Roni. Sang ibu yang awam akan obat-obatan
terlarang terus menangis, sedangkan sang ayah tampak tabah meskipun iar matanya
kelihatan mengembang pada kesu kelopak matanya.
Siang itu juga setelah dimandikan dan disholatkan, jenazah Roni dibawa ke
pemakaman untuk segera dikuburkan di peristirahatan terakhir. Saat berada di
lokasi pemakaman, semua orang bingung karena ada dua lubang kubur yang berjejer
persis bersebelahan dikiri dan kanan.
Rupa-rupanya hari itu ada dua jenazah yang satunya entah siapa belum
nampak. Ditengah kebingungan lubang mana yang akan ditempati Roni. Mashadi,
Ayah Roni segera mengambilinisiatif. Dengan menebak-nebak, tangan Mashadi
menunjuk lubang yang ada di sebelah kiri. Ahirnya, saat itu juga jenazah Roni
dikuburkan dan kembang-kembang ditaburkan diatas pusara Roni, sang Lebe
(petugas urusan agama di kampung Jambu Alas) kemudian memanjatkan doa untuk
jenazah Roni.
Ketika doa belum sampai selesai dipanjatkan, tiba-tiba datang rombongan
dari jenazah lainnya. Dan si empunya jenazah lain protes, kalaukuburan Roni
salah tempatnya. Seharusnya jenazah Roni dikuburkan dilubang sebelah kanan,
bukan sebelah kiri.
Negosiasi kedua belah pihak gaga. Si empunya jenazah lain bersikeras agar
jenazah perempuan dipihaknya dikuburkan dilubang sebelah iri. Akhirnya dengan
perasaan berat kuburan Roni yang baru selesai itu digali kembali untuk
dipindahkan dilubang sebelah kanan.
Saat penggalian sampai pada jenazah dan sudah terlihat kain kafan dari
mendiang Roni, timbullah keanehan dan kebesaran Allah swt. Subhanallah, rupanya
Allah swt ingin menunjukkan kepada pelayat yang hadir di pemakaman itu bahwa
perbuatan manusia di dunia itu ada balasannya di ahirat kelak.
Dan Allah sepertinya memberi tahukan bahwa siksa kubur itu benar adanya.
Saat itulah sang penggali kubur dan beberapa orang pelayat lainnya melihat ada
percikan – percikan api dan kilatan- kilatan dibawah jenazah Roni. Si penggali
kubur tersentak kaget dan melompat keatas karena melihat kain kafan dari
jenazah Roni yang terbakar dan mendengar seperti suara cambukan yang amat
keras.
Beberapa orang melihat dengan cukup jelas peristiwa tak lazim tersebut.
Betul-betul ada asapputih yang keluar dari jenazah Roni dan bau seperti
terbakar. Petugas kematian dan para pelayat lannya hanya bisa mengucapkan
Astagfirullah dan Subhanallah.
Setelah jenazah roni diangkat untuk dipindahkan, tampak kain kafan
pembungkus jenazah Roni segaian gosong, hitam dan terbakar serta bau sesuatu
yang menyengat hidung. Spontan saja Inayah Ibu Roni yang sudah mulai tabah,
kembali menangis pilu dan tak berapa lama kemudian jatuh pingsan.
Sedangkan Mashadi turut pula menangis haru menyesali kepergian sang anak
yang ternyata penuh dosa. Sementara itu, para petugas kematian dan para
tetangga terus berdzikir dan berusaha menenangkan kedua orang tua almarhum
Roni.
Dari peristiwa ini menunjukkan bahwa siksa kubur itu memang benar-benar
ada.Walaupun hanya segelintir pelayat saja yang melihatnya secara langsung,
termasuk abdul. Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua ,khususnya
para remaja jangan sampai terjerumus dengan hal-hal yang bebrau maksiat
(Demi menjaga kerahasiaan dan nama baik semua nama pelaku
(kecuali nama tempat) yang tercantum dalam kisah Rahasial Illahi 1 ini telah
disamarkan ).
(Wallahu A’lam bi-al-Shawab)