Blog Konten Islam

Tuesday 1 May 2018

DALAM SEJARAH MANUSIA ADA 3 BAYI BICARA DALAM BUAIAN

DALAM SEJARAH MANUSIA   ADA 3 BAYI BICARA DALAM BUAIAN


DALAM SEJARAH MANUSIA

ADA 3 BAYI  BICARA DALAM BUAIAN




“ Sang ibu meraa seperti ada rahasia yang disimpan oleh bayi yang dususuinya. Dia pun bertanya kepada bayi tersebut. “Mengapa kamu melakukan hal-hal tadi, wahai bayiku..? “.

Pelan-pelan, perempuan itu turun dari bukit, kemudian meniti jalan dengan penuh kehati – hatian karena sedang menggendong bayi. Sesekali wanita itu menciumi bayi yang ia dekap dalam gendongan dan menutupkan tudung agar sang bayi yang ada dalam gendongan itu tidak tersengat matahari.

Wanita itu terus berjalan , seakan-akan tidak peduli dengan apa yang nati terjadi. Ia sudah diberi satu kekuatan oleh Allah swt “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini. (QS.Maryam Ayat :26).

Wanita itu adalah Maryam, Ibunda Nabi Isa. Detik demi detik yang mendebarkan itu akhirnya tiba. Wanita itu akhirnya sampai ditengah-tengah kaumnya. Iapun memasuki kampung dengan tanpa bicara, diam seperti manusia asing yang takperlu dihiraukan apapun yang akan terjadi nanti.

Saat orang-orang kampung melihat Maryam datang, mereka pun memandang dengan penuh keheranan. Maklum, sebelum pergi Maryam tak membawa seorang Bayi.

Kembali Ke>>>"Dasbor"

Tetapi, saat berjalan pulang ke kampung halaman tiba-tiba wanita yang suci disisi Allah swt itu berjalan dengan menggendong seorang bayi. Siapa yang tidak terkejut..?.

Salah seorang dari orang – orang itu kemudian berkata dengan penuh keheranan dan penuh tudingan, “Lihatlah itu Maryam, anak Imran membawa seorang bayi !.”

Yang lainnya bertanya,”Itu Maryam yang sedang menuju mihrabnya di tempat suci “. Maryam hanya diam, tidak tidak bicara sepatah katapun. Ia sudah bernazar tidak akan bicara sekalipun orang-orang kampug mengunjing dan membicarakan dirinya yang dituding hina.

Ia tidak mau mendengar apapun kata orang. Ia sudah bertekad, tak akan menanggapi apapun yang dibicarakan oleh orang-orang kampung tentang dirinya. Juga , tentang bayi yang dibawa pulang yang ada dalam gendongannya.

Baca Juga>>"Ketika Jenazah Siti Maryam dimandikan"

Tapi kebungkaman Maryam menjadikan kabar (bahwa Maryam pulang menggendong bayi) itupun tersebar dengan cepat, kesegala penjuru arah seperti dibawa oleh angin. Orang-orang membicarakan perihal Maryam yang membawa anak dengan penuh tanda tanya. Semua orang-orang tidak bisa disangkal –merasa heran, tapi orang yang beriman lebih memilih diam.

Sementara itu, sebagian besar orang jahat tak bisa menaham kata-kata yang cukup pedas dan bahkan tak senonoh keluar dari mulut mereka. Tanpa ada bukti apapun, tanpa ada dalil apapun, mereka langsung menuduh Maryam dengan tuduhan yang takpantas didengar.

Hingga akhirnya, kabar dan tudingan miring itu sampai ketelinga Nabi Zakaria. Desas-desus itu bagai misteri yang sulit dipecahkan. Akhirnya, Nabi Zakaria dan orang-orang ahli nujum memutuskan pergi ketempt suci , tempat dimana selama ini Maryam tinggal untuk melihat secara langsung , dan menanyakan perihal itu kepada Maryam.

Saat Nabi Zakaria dan orang-orang itu mendatangi tempat suci yang diajdikan tempat tinggal Maryam menghabiskan waktu bermunajat kepada Allah , kebetulan Maryam sedang sholat dan bayi yang baru dilahirkan Maryam itu tertidur didalam buaian. Nabi Zakaria bersama ahl Nujum memasiki ruangan dengan menyimpan segumpalpertanyaan.


Mereka diam menunggu Maryam selesai sholat. Setelah semuanya tenang dan Maryam selesai seorang ali nujum berkata dengan kasar kepada Maryam, “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar “. (QS.Maryam Aya :27)

Tidak hanya orang itu, yang lainpun ikiut menimpali, “Hari Saudara perempuan Harun, Ayahmusekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukan seorang pezina”. (QS.Maryam Ayat :28)

Maryam diam,tak berkata sepatah kata pun. Lalu Ia menunjuk kearah bayinya dengan jarinya. Orang-orang itu heran dan berkat, “Bagiamana kami akan berbicara dengan anak ecil yang masih dalam ayunan”. (QS. Maryam Ayat : 29).

Saat orang itu bertanya-tanya, sebuah keajaiban pun terjadi. Bayi itu kemudian menjawab pertanyaan mereka.
“Sesungguhnya Aku ini adalah hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang berbakti dan dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendiri-kan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidu; dan berbakti kepada ibuku dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku , pada hari aku dilahirkan dan pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkanhidup kembali “. (QS. Maryam Ayat :33).

Saat Zakaria mendengar kata-kata dari mulut bayi itu, diapun beriman kepada Isa yang tak lain adalah putra Maryam. Lalu bersujud kepada Allah. Sebagian orang mengimani akan hal ini sebagai mukjizat tetapi yang lain tak mau menerima kenyataan dan memilih mengingkari hal itu.

Kisah Lain tentang bayi yang dianugerahi kemampuan oleh Allah bisa berbicara ketika masih dalam buaian adalah seorang bayi yang sempat membelit kehidupan Juraij. Dulu, ada seorang dari Bani Israel yang bernama Juraij. Dia itu dikenal oleh orang-orang sebagai seorang yang ahli ibadah.

Suatu hari , Juraij menunaikan sholat. Tapi , tiding selang lama setelah Juraij mendirikan sholat, tiba-tiba ibunya memanggil-manggil Juraij, Juraij mendengar panggilan ibunya.

Kegamanganpun terjadi dalam hati Juraij. Dalam hati , Juraij pun berbisik ,”Apakah aku ahrus menjawab panggilan ibuku atau menlanjutkan sholat..?”.

Detik-detik berlalu dan Juraij dihadapkan pada pilihan sulit. Hingga akhirnya Juraij memilih melanjutkan sholat. Panggilan sang ibu seperti membentur bilik tempat Juraij sholat , tak mampu membatalkan sholat Juraij. Sang ibu merasa diabaikan oleh Juraij dan kemudian sang ibu itu berdoalah kepada Allah.

“Ya Allah jangan lah engkau matikan dia sebelum dia melihat wanita-wanita sundal..!.

Hari pun berlalu Juraij sudah melupakan hal itu. Suatu hari ketika Juraij berada dirumah ibadah , tempat dia biasa menghabiskan waktu dalam mengisi hari-harinya , tiba-tiba ia didatangi seorang wanita yang menawarkan diri untuk berbuat zina.

Wanita itu menawarkan kepada Juraij untuk melakukan zina, Juraij yang memang teguh imannya secara spontak menolak ajakan wanita tersebut. Untuk menikmati tubuhnya.

Setealah tak berhasil merayu Juraij wanita tersebut lalu pergi. Wanita itu akhirnya menemui seorang penggembala , dan menawarkan tubuhnya untuk melakukan perbuatan zina. Penggembala itu tak menolak akhirnya terjadilah perbuatan yang dimurkai Allah swt.

Selang beberapa waktu wanita itupun hamail. Hari berlalu, minggu berbilang, bulanpun terlewati. Dan pada waktunya akhirnya wanita itupun melahirkan seorang bayi. Orang-orang dibuat kaget dan bertanya-tanya.

Pasalnya wanita itu melahirkan seorang bayi yang tidak diketahui siapa ayahnya. Orang-orangpun kemudian bertanya kepada wanita itu, “Siapa ayah dari Bayi mu itu..?.

Sungguh diluar dugaan banyak orang. Wanita itu menjawab , “Ini adalah Bayi Juraij “ bagaimana tidak membuat orang-orang itu tercengang dan tak habis pikir dibuatnya. Selama ini Juraij dikenal alim dan ahli ibadah.

Tapi wanita itu tiba-tiba mengakui bahwa bayi yang telah dilahirkan itu adalah hasil hubungan terlarang Juraij dengan wanita itu. Tanpa berpikir panjang lagi , orang – orang itupun langsung mendatangi tempat Juraij.

Orang-orang itu menghancurkan tempat ibadah Juraij, dan bahkan menyeret Juraij dari tempat suci tersebut. Juraij pun dicemooh dan dihujat habis-habisan.

Juraij diam seribu bahasa. Tuduhan itu benar-benar mengoyak hatinya hingga akhirnya ia mengambil air wudhu , kemudian mendirikan sholat. Setelah itu Juraij bersama orang-orang yang menuduhnya mendatangi tempat ibu dan bayi tersebut.

“Wahai bayi, Siapakah sbenarnya ayahmu..?”.Tanya Juraij kepada bayi yang masih ada dalam buaian tersebut. Bayi itupun rupanya tidak tega melihat Juraij dituduh padahal dia tidak melakukan seperti apa yang dituduhkan oleh orang-orang tersebut.

Kemudian Bayi yang masihada dalam buaian itu pun menjawab bak seorang anak yang sudah dewasa, “Ayahku adalah seorang penggembala yang bernama Fulan…”

Orang-orang yang semula menuduh Juraij telah berbuat senonoh pun bungkan seribu bahasa ganti dibuat tercenggang dan bersalah oleh pengakuan sang bayi yang diluar dugaan orang-orang tersebut.

 Jawaban bayi tersebut telah meluruskan apa yang dituduhkan kepada wanita dan orang-orang terhadap Juraij. Akhirnya orang-orang itupun menawarkan kepada Juraij , “Apa kamu mau jika tempat ibadahmu kami bangun kembali dengan lapisan emas..? ucap orang-orang tersebut.

Juraij menolak tawaran tersebut “Tidak perlu”. Cukup dari batu  dan tanah liat saja !”.

Kisah ketiga Bayi yang bicara saat dalam buaian. Dulu , ada seorang wanita dari Bani Israel yang sedang menyusui anaknya. Saat menyusui itulah tiba-tiba melintas seorang laki-laki menunggan kuda dengan berpakaian yang penuh kewwibawaan.

Dalam hati wanita itupun terbesit doa,”Y a Allah jadikanlah anaku ini sperti laki-laki itu “. Tetapi tiba-tiba bayi itu melepaskan putting susu ibunya. Dia tak mau menyusu lagi. Bayi itu seolah-olah menolak doa yang dipanjatkan oleh sang ibu. Akhirnya wanita itupun sadar , lantas menghadap kearah laki-laki itu , “Ya Allah jangan engkau jadikan anaku ini seperti laki-laki itu.

Setelah berdoa seperti itu kemudian bayi itu kemudian mau menyusu lagi kepada ibunya. Tidak selang lama wanita itu melihat seorang budak wanita yang melintas. Lalu dia berdoa, “Ya Allah jangan engkau jadikan anaku seperti perempuan itu “.

Baca juga>>>"Apa yang dilakukan Nabi Muhammad di Hari Jum'at"

Tiba-tiba bayi yang tengah disusui ibunya itupun melepas lagi putting susunya dari ibunya. Perempuan itu kemudian menghadap kearah wanita budak tersebut dan berdoa, ”Ya Allah jadikanlah anaku ini seprti wanita itu (dalam kesalehannya)”.

Sang ibu seperti ada rahasia yang disimpan oleh bayi yang disusuinya. Diapun bertanya kepada bayi tersebut, “Mengapa kamu melakukan hal-hal tadi wahai bayiku..?.

Bayi itu menjawab, “Penunggang hewan tunggangan itu adalah penguasa yang zhalim, sedangkan budak wanita itu difitnah telah mencuri dan berzina padahal ia tidak melakukan semua itu.

Berbagai Sumber)

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 2 Mei 2018

PERAN KELUARGA MENANGKAL LGBT

PERAN  KELUARGA MENANGKAL LGBT


PERAN KELUARGA,    MENAGKAL  LGBT

“Pengawasan dan pendampingan orang tua sangat penting agar anak-anak tak terpapar aktivitas LGBT ( Lesbian, Gay, Biseksual dan transgender).“”


Fenomena perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) kini merebak dan semakin banyak diperbincangkan. Pasalnya praktek LGBT kini menjadi realita yang mudah ditemukan.

Media masapun cukup sering memberitakan komunitas LGBT ini berikut beberapa agenda dan kegiatan yang mereka lakukan , Seiring itu, media sosial juga cukup memudahkan jalan merebaknya fenomena ini.

Ke Dasbor"Education Islam"

Misalkan saja yang paling menghebohkan jagad maya beberpa waktu lalu memunculkan akun twiter @gaykids_botplg. Dalam akun tersebut sempat ditampulkan foto dan video seksual yang tidak layak untuk dilihat sehingga tak beberapa lama ukun tersebut ditutup.

Tentu saja fenomena ini cukup meresahkan banyak kalangan tak terkecuali para orang tua. Bahwa Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menolak keras keberadaan LGBT karena dianggap telah melanggar HAM. Mereka meyakini bahwa LGBT sangat mebahayakan tumbuh kembangnya anak., karena dianggap sebagai perilaku sosial yang menyimpang.

Menurut ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh, dalih HAM ( Hak Asasi Manusia )yang sering diusung untuk menyokong keberadaan LGBT, ini jelas tidak berdasar, karena banyak HAM orang lain yang justru terganggu dan resah karena keberadaan mereka .

Fenomena ini telah merusak tatanan kehidupan pribadi dan sosial masyarakat.

Badan Penasehat, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) sebagai organisasi professional yang bersifat sosial keagamaan sebagai mitra kerja Kementrian Agama dan Institusi terkait dalam mewujudkan keluarga Sakinag Mawaddah warahmah juga cukup keras menyoroti persoalan ini.

Mereka mengeluarkab rilis yang menyatakan bahwa LGBT member pengaruh tidak baik terhadap mental dan moral generasi bangsa, yang lamabat laun bisa mempengaruhi perilaku masyarakat LGBT bertentangan dengan nilai-nilai agama, kepribadian dan budayabangsa Indonesia.Oleh karenanya senada dengan KPAI , dalam HAM yang digunakan untuk menyokong eksistensi LGBT ini tidak tepat.

BP4 menyerukan kepada banyak pihak untuk membendungny. Sebagaimana dilansir situs bimasislam kemenaggo.id bahwa BP4 menyerukan pemerintah untuk mengambil sikap dan langkah tegas sesuai hokum dan konstitusi untuk tidak member pengakuan danmelegalisasi perilakuhomoseksual dan perkawinan sesam jenis di seluruh wilayah Indonesia serta menertibkan pihak-pihak yang secara sengaja enampilkan , mengkampanyekan, menyebarluaskan pembenaran serta mengajak kepada perilaku dan gaya hidup LGBT.

Upayakan keluarga memperkuat pendidikan dan menciptakan suasana keluarga yang kondusif dimana komunikasi orang tua dan anak harus dibangun secara baik. Setiap orang tua wajib mengenal lingkungan pergaulan anak-anaknya serta membekalinya dengan pendidikan dan ajaran serta nilai-nilai agama yang kuat.

SIKAP ORANG TUA
Di tengah pro-kontra LGBT dan merebaknya komunitas tersebut tentu saja telah memaksa institusi keluarga harus bergerak cepat. Keluarga harus segera membendung perilaku menyimpang ini jika tak ingin anggota keluarganya terpapar tindakan yang menyalahi fitrah manusia ( Baca LGBT Fitrah atau bukan..?).


Fakta dilapangan banyak menyebut bahwa mereka yang terlibat dalam kelompok LGBT ditengarai berasal dari lingkungan kehidupan keluarga yang tidak kondusif. Misalnya Broken Hoe, pernah mengalami pelecehan seksual, terpegaruh media porno, yang secara masla dikonsumsi, pergaulan yang salah serta alasan lain yang menunjang munculnya bibit-bibit penyimpangan seksual.


Perilaku seksual yang menyimpang ini bukan saja muncul dalam bentuk tindakan, tetapi sudah muncul sejak dalam pikiran dan hasrat kejiwaan. Dengan begitu, aksi atau tindakan yang menyimpang sulit sekali ditebak bila tak diamati dengan seksama.


KPAI mendesak para orang tua agar berupaya sekuat tenaga melindungi anak-anak merekadari paparan fenomena dan informasi tentang orientasi seksual yang tidak sesuai dengan norma hokum maupun budaya bangsa.


Kepala Devisi Pengawan , Monitoring dan Evaluasi KPAI, Maria Advianti , menyatakan bahwa anak adalah kelompok yang paling rentan karena belum mampu menyaring informasi yang sesuai dengan perkembangan dirinya (baca “Melindungi Anak dari bahayaTeknologi”) , sementara gerakkan serta penyebarannya sudah sangat massif terutama di media sosial.


Langkah segera yang bisa dilakukan antara lain yani pengawasan penyebaran paham LGBT di dunia siber dan pemantauan terhadap pergaulan anak termasuk media sosial dan program televise.


Menurutnya, pergaulan anak di media masa sasial saat ini sangat mempengaruhi tumbuh kebang anak. Banyak anak yang terpapar LGBT melalui media sosial. Sementara banyak pembawa acara di televisi yang memerankan lelaki bergaya seperti perempuan dan sebaliknya.


Keluarga benar-benar menjadi ujung tombak pencegahan penyimpangan orientasi seksual. Untuk itu, benteng keluarga dengan pengetahuan agama dan jalani perintah dan larangan-Nya, didik anak-anak sejak didni sesuai dengan jenis kelaminnya berikan pemahaman kepada keluarga terutama anak-anak supaya tidak menyerupai lawan jenisnya.


Laki-laki tidak boleh bergaya menyerupai perempuan begitu pula sebaliknya. Jangan lupa untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang LGBT dengan cara dan bahasa yang mudah dimengerti anak.


Jika salah dimengerti bisa jadi anakmalah justru akan mencari penjelasan dari pihak luar. Dan disinilah celah pemahaman yang salah terbuka lebar akan dikonsumsi anak. Hal lain yang perlu diperlihatkan berdasarkan temuan komunitas Peduli Sahabat (PS) , Komunitas yang dengan konsen mengajak dan mengakui kelompok LGBT dan kelompok SSA kedekatan sosok ayah bagi anak cukup berpengaruh besar.


Di Indonesiaperan ayah dalam mendidik anak sangat minim bahkan cenderung jadi musuh anak-anak. Ayah adalah sesuatu yang menakutkan bagi mereka. Mulai dari anak-anak, TK samapi SMP SD sebagian pendidik formal adalah perempuan. Role model yang tidak imbang dalam pola asuh punya potensi menumbuhkan perilaku SSA. Sebab itu , berilah contoh kepada anak bagaimana seorang ayah dan ibu yang baik.


BILA SUDAH TERPAPAR BAGAIMANA..?

Banyak orang bersikap memusuhi dan menghakimi terhadap komunitas LGBT ini daripada merangkul dan mengajak mereka untuk kembali ke fitrah. Padahal dengan menjauhkan mereka , yang terjadi justruakan sebaliknya membuat kelompok ini semakin solid karena harus bersikap resisten terhadap gempuran pandangan umum masyarakat.


Inilah yang membuat Sinyo Egi menggagas Komunitas Peduli Sahabat. Menurut Sinyo dan Peduli Sahabat (PS) , orang yang tersanera dengan persoalan demikian justru harus didampingi , dikuatkan dan dibekali pengetahuan yang benar.


Karena tidak sedikit dari mereka yang sebenarnya ingin kembali dari kehidupan normal, yakni memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Oleh karena itu PS tidak menyebut realita ini sebagai sebuah penyakit melainkan tidak sesuai dengan fitrah nya sebagai laki-laki atau perempuan “ Sesuai pengalaman kami , ini member dampak positif walau mungkin maksudnya sama.


Klien kamilebih diterima sebagai orang yang inginberubah , bukan sebagai pesakitan “. Demikian rilis dari PS yang Hidayah terima. Untuk itu, bila orang tua mendapati anaknya menyukai sesame jenis, sikap yang harus ditunjukkan pertama kali adalah JANGAN PANIK. Kedua Pelajari Dunia SSA dengan baik dan bantu dia untuk belajar berubah. Kalau kesulitan , bisa menghubungi Peduli Sahabat (PS).


Senada dengan Peduli Sahabat KPAI bersama Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan Kementrian Sosial serta pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), melakukan rehabilitasi terhadap anak-anak tersebut.


KPAI juga bekerjasama dengan sekolah dan masyarakat untuk mengatasi perilaku sosial yang dinilai menyimpang di masyarakat ini


(Berbagai Sumber)
Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 1 Mei 2018

Monday 30 April 2018

LGBT... FITRAH ATAU BUKAN...?

LGBT... FITRAH ATAU BUKAN...?


LGBT,    FITRAH  ATAU BUKAN..?

“Berpasang – pasangan lelaki dan perempuan  dalam satu ikatan pernikahan itu adalah fitrah manusia. Tetapi bila pasangan itu sesame jenis, lelaki dengan lelaki atau perempuan dengan perempuan, Apakah termasuk fitrah..? .“


LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) menggeliat lagi kali ini.Pendukung komunitas ini ditengarai mulai muncul di kampus Jakarta . Gempar sudah pasti. Mengingat LGBT ini sudah sejak lama berjuang agar mereka juga punya hak yang sama untuk diakui Negara dan masyarakat.

Jika selama ini dalam hokum positif di Indonesia hanya melegalkan pernikahan hetroseks yang seagama, tidak pasangan homoseks, maka kalangan LGBT merasa dirinya dipandang sebelah mata, bahkan dianggap jijik.

Mereka merasa tidak diakui ,padahal komunitas LGBT ini nyata-nyata ada dan jumlahnya juga tidak seikit. Orientasi seksual terhadap sesame jenis menurut LGBT dansimpatisan adalah hal wajar dan alamiah.Sama seperti kewajaran kaum heteroseks dimana lelaki menyukaiperempuan dan sebaliknya.

Karena itu bagi kalangan LGBT, tidak semestinya mereka yang memiliki orientasi seksual terhadap sesame jenis , diperlakukan secara diskriminatif bahkan tidak diberikan tempat sama sekali.

Mereka mengatakan praktik liwath pada zaman Nabi  Luth as bukanlah homoseksual, tetapi pelaku anal seks baik laki-laki terhadap laki-laki maupun laki-laki terhadap perempuan.

Jadi , yang diazab bukan homoseksualnya tapi anal seksnya. Logika lain mereka adalah makna “An-Nisa “ pada Al-Quran mereka artikan bukan sebagai perempuan secara fisiknya, melainkan manusia yang mempunyai sifat lemah lembut sperti perempuan.

Baca Juga>>>"Rahasia Anggaran Keuangan Muslim Merujuk Al-Quran dan Hadits"

Dengan tafsir seperti itu , maka laki-laki boleh juga mengawini laki-laki yang perilakunya lemah lembut dan gemulai seperti perempuan. Demikian sebaliknya, perempuan yang tampak perkasa disetarakan dengan laki-laki dan boleh menikahi perempuan lainnya.

Dengan argument diatas LGBT, menilai bahwa menyukai sesame jenis merupakan hal alami dan tidak ada bedanya dengan lelaki yang menikahi perempuankarena itu mereka menilai keberadaan kaum LGBT juga harusnya mendapatkan pengakuan.

Menyukai sesame jenis juga bagian dari hak asasi, sam juga dengan kaum heteroseks yang memiliki hak asasi juga.
Pertanyaanya adalah bagaimana sesungguhnya agama melihat keberadaan LGBT ini..? .

Apakah benar agama cenderung diskriminatif..? Ataukah kaum LGBT yang tidak bisa menyadari kalau orientasi seksualnya dan perbuatnnya itu menyimpang..?

Kembali ke Dasbor>>>"Education Islam"

AGAMA MEMULIAKAN MANUSIA
Agama manapun mengajarkan keadilan dan kesetaraan. Agama manapun mengajarkan akhlaq yang baik . Tidak satupun agama didunia ini mengajarkan sikap diskriminatif dan sikap perilaku yang menyimpang dari kenormalan.


Demi kesetaraan,orang tak bisa seenaknya melabrak batas-batas kemanusiaan. Demi hak asasi, orang tak bisa mengesahkan perbuatan yang terlarang agama. Apa jadinya, bila sesuatu mengatas namakan Hak Asasi Manusia (HAM), tetapi justru bertolak belakang dengan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri.

Seperti halnya komunitas LGBT yang ingin eksis dan diakui atas nama HAM. Namun sesungguhnya LGBT oleh komunitas HAM sendiri justru dinilai sebagai sebuah penyimpangan perilaku . Komisioner Nasional (Komnas) HAM , Maneger Nasution, pernah menyebut pernikahan sejenis bentuk perilaku yang melampaui keadaban manusia normal.

Pasalnya perilaku tersebut sudah menyimpang dan diluar naluri manusia pada umumnya. Menurut Maneger Nasution , perilaku menyukai sesame jenis bertentangan dengan HAM yang adil dan beradab seperti yang tercantum dalam sila kedua Pancasila.

Kemanusiaan yang adil dan beradab Hewan saja tidak mau kawin dengan sesame jenis, seharusnya manusia bukan justru kebalikkannya (Republika.co.id/4/7/15).

Ironis memang LGBT yang dinilai oleh banyakorang sebagai penyimpangan penyakit sosial sekaligus bertentangan dengan nilai agama ini justru belakangan unjuk gigi di negeri yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Mungkin saja karena terinspirasi negeri AS dimana komunitas LGBT mendapatkan ruang yang sama dengan komunitas lain, maka komunitas LGBT dan para simpatisan di Indonesia juga ingin menyuarakan hak yang sama.

Sayangnya, tidak ada agama yang melegalkan homoseksual. Dalam agama islam, para ulama sudah sepakat bahwa homo seks adalah haram. Dan kajian fiqih menyebutkan, perilaku homoseks ini termasuk Fahisyah (perbuatan dosa). Oleh karenanya, sangat wajar bila suatu perbuatan yang menimbulkan dosa besar dianggap sebagai keburukkan dan tidak pantas untuk ditumbuhkembangkan.

Dalam catatan sejarah, penyimpangan seksual ini berawal pada masa Nabi Luth as , yang diutus untuk kaum Sodom. Yang terjadi justru kaum Nabi Luth as berperilaku melampaui batas , bahkan mereka menentang seruan Nabi Luth as yang menganjurkan agar mereka (kaum lelaki) menikah saja dengan para perempuan, begitu pun sebaliknya ketimbang menyalurkan syahwat yang terlarang oleh agama.

Penyimpangan kaum Nabi Luth as ini diabadikan dalam Al-Quran QS. AlA’raf :80-84 “. Dan Luth ketia berkata kepada kaumnya , ‘mengapa kalian melakukan perbuatan Fahisyah (keji) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu. Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk melepaskan syahwat, bukan kepada wanita, malah kalian ini kaum yang melampaui batas .’Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan .

“Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri. “Kemudian kami selmatkan dia dan pengikut-pengikut kecuali istrinya ; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).


Dan kami turunkan kepada mereka hujan (batu) maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdoa ituAkibat kelakuan mereka diluar  dibatas Allah swt. Kemudian menurunkan azab sangat mengerikan.


 “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang diatas kebawah (Kami balikkan) , dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu , dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim “. (QS.Hud :82-83).


Secara gambling ayat-ayat mengecam perilaku kaum Luth.Nah ,kelainan seksual yang dilakukan oleh Kaum Luth as tersebut termasuk bagian dari Fahisyah, yakni perbuatan yang menjijikkan dan bertentangan dengan kodrat dan tabiat manusia.Karena itulah para ulama’mengharamkannya.

Dalam Hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan An-Nasa’I juga dinyatakan bahwa Allahswt melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan Kaum Luth, (Rasulullah saw, mengulangi sebanyak tiga kali). Ibnu Qadamah Al-Maqdisi menyebutkan bahwa penetapan hokum haramnya praktik homo seksual adalah Ijma’ ulama’ berdasarkan nash-nash Al-Quran dan Hadits.


Pun M Quraish Shihab dalam Tafsir Al Mishbah mengatakan bahwa homoseksual merupakan perbuatan yang sangat buruk sehingga dinamakan Fahisyah. Hubungan seks yang merupkan fitrah manusia bisa dibenarkan terhadap lawan jenis, tentunya perempuan dan sebaliknya.


Karena itu pula ,pendiri PSQ (Pusat Studi Al-Quran) ini menolak tegas apabila ada wacana pelegalan LGBT di Indonesia. Menurutnya, biarlah Negara seperti AS melegalkan adanya pernikahan sesame jenis, akan tetapi tidak apabila di terapkan di Indonesia.


Ia meyakini Indonesia memiliki pendapat hokum yang berbeda dan tidak keluar dari tuntunan agama. Ia juga menegaskan, bahwa tidak ad agama yang melegalkan LGBT. Walhasil agama itu memuliakan manusia. Salah satu bentuk penghormatannya adalah hidup berpasang-pasangan (lelaki dengan perempuan).


Melalui pernikahan dan itulah fitrah yang sesungguhnya bukan lelaki berpasangan dengan lelaki (Gay) atau perempuan berpasangan dengan perempuan (lesbian). Yang perlu kita pahami bahwa segala perintah dan larangan agama pastilah tujuan akhirnya untuk menciptakan kemaslahatan kehidupan di dunia dan di akhirat.


Yang diperintahkan pastilah manfaatnya baik bagi manusia , yang dilarang pastilah membawa kemudharatan. Tinggal manusianya saja, mau memilih jalan yang selamat atau memilih jalan menuju kemurkaan Allah seperti yang dialami kaum Nabi Luth as.


(Berbagai Sumber)

Wallahu ‘alam Bhisawab


Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 1 Mei 2018

QUNUT TERAKHIR SANG GURU

QUNUT  TERAKHIR SANG GURU


QUNUT     TERAKHIR   SANG GURU

“Semua jamaah di mushalla sama sekali tak menduga bila kehadiran Guru Badri untuk berjamaah di tempat itu merupakan sholat jamaah terakhir yang diikutinya.”

Doa qunut yang dibacakan sang imam belum juga usai. Waktu itu harus sampai pada bacaan “Waqina birahmatika syaraa ma qadhaita”. Namun tiba-tiba saja Pak Badri yang makmum persis dibelakang imam oleng. Tubuhnya lemas.

Kedua kaki yang menopang mendadak serasa tak berdaya. Akhirnya ia tersungkur diatas tempat sujudnya. “Astagfirullah ..” spontan makmum disampingnya sempat berucap demikian melihat Pak Badri tak mampu menyelesaikan rakaatnya. Relfek satu dua orang makmum membatalkan sholatnya.

Baca Juga"Mantan Pegawai Bank Jadi Pemulung"

Sebagian yang lain menyelesaikan rakaat terakhirnya yang tinggal satu rekaat. Kedua makmum tadi mencoba menolong Pak Badri yang tertelengkup di tempat sujudnya. Sementara sang imam dan jamaah lainnya, menlanjutkan jamaah hingga usai.

Barulah usai sang imam salam , jamaah ramai-ramai mendekati Pak Badri. Mereka mengerubungi. Terus terang , mereka kaget melihat kejadian tersebut. Tubuh Pak Badri yang ambruk itu kemudian ditelentangkan.

Jamaah yang lain memberi ruang agar ada suplai oksigen yang cukup. Mereka berharap , Pak Badri segera sadar dari ketidak sadarannya.
“Pak….Pak..Guru…1” kata Pak Ali (50 tahun) coba membangunkan.

Lelaki yang berusia 60 tahunan itu digoyang-goyangkan badannya. Berulang kali jamaah yang ada disitu berupaya membangunkan Pak Badri yang juga seorang guru madrasah di kampungnya. Tetapi sayangnya tak ada reaksi.

Lelaki yang tak pernah absen jamaah sholat fardhu tersebut bungkam seribu bahasa. “Bagaimana Pak..?. tanya Lek Domo. “Entahlah” sepertinya aneh ,” sahut Pak Ali
“Aneh Kenapa Pak..?.
Mudah-mudahan tidak apa-apa “ hanya pingsan saja karena kecapekkan”. Tambah Pak Ali menenagnkan.

Mukamereka penuh kekhawatiran. Itu tak bisa diingkari . Sebab, Pak Badri tak jua sadar. Dalam hati mereka bertanya, ada apa dengan Pak badri..?. Adakah penyakit yang diderita Pak Badri..?. sehingga begitu mendadak terjatuh dan tak sadarkan diri .

Kembali Ke Dasbor>>>"Rahasia ILLAHI 2"

Tubuh Pak Badri dibaringkan dilantaiMushalla. Pakaiannya dilonggarkan agar aliran darah lancar, tak terganggu.Setelah itu denyut nadi diperiksa beberapa saat begitu pula detak jantungnya.

“Bagaimana Pak..?.
“Panggil Dokter saja..!”
Melesatlah seorang jamaah meninggalkan mushalla.Dengan terburu-buru mencari dokter terdekat. Tak beberpa lama kemudian, yang ditunggu sudah tiba. Langsung sang dokter memeriksa tubuh Pak Badri. Masih ada reaksi sama sekali.

Dokterpun tak mampu berbuat banyak. Dirabanya kaki dan tangan Pak Badri yang mulai terasa dingin dan membiru. Dia pun member isyarat bahwa Pak badri sudah meninggal dunia. Dokter menduga bahwa kematian mendadak yang dialami oleh Pak Guru ini disebabkan oleh serangan jantung. Mungkin, selama ini,gejalanya tidak dirasakan oleh lelaki itu, tetapi melihat tanda-tanda diduga karena gangguan jantung.

Yakni tekanan darah mendadak turun yang mengakibatkan berkurangnya pasokan darah ke otak. Hal inilah yang menyebabkan otak kekurangan oksigen.Menurut medis, penurunan aliran darah ini biasanya akanlangsung diseimbangkan oleh tubuh secara otomatis. Tetapi karena proses penyesuaian tidak berjalan normal, maka berpotensi jatuh kemudian tak sadarkan diri.

Dan apabila tak segera diberi pertolongan orang bisa meninggal dunia. “Inaa lillahi wa inna ilaihi ra jiun “. Spontan kalimat istirja’ meluncur dari mulut jamaah. Meski akhirnya menggotng jenazah bersama-sama kerumahnya.

Rumah Pak Badri tidak jauh dari mushalla, hanya sekitar 100 m. Biasanya ia memang sholat berjamaah di mushalla itu dengan jalan kaki. Matahari belum menampakkan sinarnya pagi itu. Udara bertiup sepoi-sepoi sehingga membuat suasana masih sejuk di kampung, sembribit kata orang jawa.

Para jamaah shaolat subuh beramai-rami mengantarkan jasad Pak badri kerumahnya termasuk Pak Dokter yang memeriksa tadi. Sesampai di rumah, sang istri dan anak-anaknya kontan terkejut.

“Ada apa dengan bapak..?” tanya istri Pak Badri. Perempuan beranak tiga dari perkawinannya dengan Pak Guru ini tak kuasa menahan linangan air mata.
“Tadi bapak sholat jamaah di mushalla , tetapi saat baca qunut , bapak tiba-tiba tersungkur. Seketika itu juga ia tak sadar”

“Terus, bagaimana kondisinya sekarang..?. bibirnya bergetar.
“Ibu yang sabar ya. Ibu harus tabah, demikian juga anak-anak. Bapak sudah tiada , Bu doakan saja semoga ia mendapatkan temat terbaik disisi Allah “. Jawab dokter.

Kalimat istirja’ dari mulut perempuan itu langsung terlontar. Lelehan air matanya makin deras. Membasahi kedua pipinya. Sungguh tak dinyana sama sekali. Lantaran suaminya tak pernah mengeluh apa-apa sebelumnya. Begitupun saat berangkat ke mushalla sbuh itu. Biasa-biasa saja, sebagai istri ia tak menangkap sesuatu yang aneh dari suaminy. Semua berjalan normal seperti sebelumnya.

Maka dari itu, ia kaget bukan kepalang suaminya pulang dari mushalla sudah dogotong ramai-ramaioleh jamaah. Dan ternyat sudah dipanggil oleh Allah swt. Masih dibulan Ramadhan 5 tahun silam, saat menunaikan sholat subuh berjamaah.

Kematiannya menjadi perbincangan orang-orang kampung. Pebincangan soal kematian bertepatan saat sholat berjamaah dan masih berada di bulan Ramadhan. Terlepas dari penyakit mungkin yang mendera tubuh Pak Guru, tetapi orang-orang percaya, dimudahkannya ia meninggal apalagi saat sholat berjamaah, sunnguh kematian yang dianggap suci.

Kematian yang meninggalkan jejak lampah yang baik, yang khusnul khatimah. Makanya, tidak sedikit yang iri, berharap suatu saat maut menjemput , mereka juga meninggal dalam keadaan yang baik.

Keseharian  Pak Guru
Tetangga-tetangga dan jamah sekitar sudah tahu persis siapa Pak badri dan aktivitas hariannya. Lelaki tersebut dikenal sangat santun dan sederhana hidupnya, tetapi termasuk lelaki yang taat dan sholeh.

Dalam kamus hidupnya, takmengenal kata neko-neko. Hidupnya lurus-lurus saja. Bermasyarakat dengan baik tak mau menyakiti sesame.Sehari-hari, ia mengajar di sebuah madrasah kecil di kampungnya.

Dengan baju koko dan peci hitam dikepalanya, menjalani rutinitas ngajar. Siang berangkat sore pulang. Materi yang diajarkan olehnya adalah akidah akhlaq dan fiqih.

Sedang kalau pagi hari hingga Dzuhur, waktunya ia gunakan mengurus sawahnya. Dari bercocok tanam inilah yang ia jadikan sebagai mata pencahariannya. Adapaun mengajar di Madrasah , ia niatkan Lillahi ta’ala, berharap ridha Allah swt semata.

Kalaupun ada honor yang diberikan oleh pihak madrasah , ia terima saja , tanpa mengeluh sama sekali. Sebab di madrasah sudah dianggap sebagai pengabdian dan pengamalan ilmunya agar bermanfaat banyak orang.

Malamnya, usai berjamaah sholat Magrib di mushalla, ia tidak langsung pulang ke rumah kecuali setelah jamaah Isya’ usai. Nah , di sela-selaantara Magrib dan Isya’ guru satu ini menyimak bacaan anak-anak yang mengaji Juz’Ama. Ia telateni betul setiap malam dan hanya libur pada jum’at malam saja.

Prinsip hidupnya adalah memberikan manfaat bagi banyak orang. Di dalam hatinya juga tertanam sebuah pepatah yang sangat berharga bahwa ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon yan tidak berbuah.

Atas dasar inilah, sedikit ilmu yang pernah ditimbanya di madrasah, di tempat ngaji bersama Kyai , juga yang ia pelajari dari kitab-kitab suatu mondok dipesantren , ia praktikkan. Coba ia tularkan kepada nak-anak didiknya.

Pak Badri menjalani semua itu penuh bahagia. Tiada beban. Yang terpenting buatnya, senantiasa bersyukur atas karunianya yang telah diberikan kepada Allah swt. Itulah baginya yang dianggap kunci kebahagiaan; lahir maupun batin.

Bukan kekayaan atau fasilitas yang super lengkapjaminannya. Karena Pak Guru juga melihat fakta , banyak orang yang bergelimang harta , tetapi toh tidak bahagia hidupnya. Tidak sedikit yang stress , depresi, dan putus asa.

Tidak itu saja, banyak harta juga membuat orang kadang hilang sifat welas asih terhadap sesama, berganti dengan sikapangkuh, congkak dan sombong.

Meskipun harus diakui, banyak juga orang kaya baik hati, dermawan dan peduli sesame. Sebaiknya mereka yang miskin harta , tidak sedikit yang lebih enjoy menjalani hidupnya.

Dengan rumah sederhana , namun membawa ketenangan jiwa. Itulah alasan Pak Guru senantiasa memelihara rasa syukur , agar ia dijauhkan dari sifat-sifat yang buruk.

Sehingga, orang kampung di tempatnya menaruh hormat padany. Dihormati karena kesederhanaannya, ilmunya , serta budi baiknya. Wajarlah apabila Masyarakat berbondong-bondong takziyah kerumahnya ketika dikabarkan ia sudah meninggal.

“Kita kehilangan seorang guru sederhana yang sedemikian ikhlas mengabdikan dirinya untuk kepentingan umat, “Ucap Pak Ali”

Pentingnya Ilmu dan Amal
Kisah sederhana dari seorang guru yang sederhana. Tetapi nilai-nilai positifnya sungguh luar biasa. Ada tiga hal penting yang bisa kita ambil hikmahnya.

Pertama : Apa yang kita lakukan seharusnya diniatkan untuk mengharap ridha Allah swt. Apapun jenispekerjaannya. Guru Badri memberikan contoh. Motivasinya hanyalah untukitu semata, mendapatkan ridha agar hidupnya penuh dengan limpahan berkah.

Sebab Guru Badri yakin akan janji Allah swt ..,”Dan orang-orang yang berjihad / bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami (QS. Al-Ankabut: 69).

Kedua : Mengamalkan ilmu jauh lebih berharga , nilainya tak bisa disandingkan dengan materi. Mengamalkan ilmu yang sedikit itu lebih baik ketimbang berilmu banyak tetapi hanya digunakan sebagai ujaran belaka yang sewaktu-waktu malah menjadi boomerang sendiri, “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan..?. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (QS.As-Shaff :2-3)

Oleh karena itu, ilmu mesti disertai dengan amal. Kita mencari ilmu agar kitadapat mengamalkannya, bukan hanya sekedar “mengoleksi” ilmu saja. Namun ilmu harus bercermin dalam amalan , abik amalan hati , lisan, maupun perbuatan. Apabila merujuk pada pepatah Arab , maka , ilmu itu seperti pohon , sedang amal adalah buahnya.

Ketiga : Memberikan manfaat. Kita hidup di dunia ini tidak sendirian , tetapi bersama banyak orang dengan segala ragam perbedaan. Tetapi apabila kita bisa membaur diri dengan masyarakat lalu bisa memberikan manfaat sebanyak-banyaknya, itulah makna hidup didunia.

Sekecil apapun pengetahuan kita , apabila dalam praktiknya memberikan manfaat bagi banyak orang itu sangatlah baik. Kata Rasulullah saw, “Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak member manfaat bagi orang lain “. (HR. Bukhari-Muslin)


Wallahu ‘alam Bhisawab

( Dikutip dari Majalah Hidayah)

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 30 April 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...