Blog Konten Islam

Friday 27 April 2018

INSPIRASI KEDERMAWANAN ALI bin ABI THALIB

INSPIRASI KEDERMAWANAN ALI bin ABI THALIB
INSPIRASI

KEDERMAWANAN

ALI  bin ABI THALIB

“Banyak kisah inspiratif  yang bisa direguk  dari riwayat kedermawanna ALI bin ABI THALIB. Apa saja…??.

Suatu hari, Ali bin Abi Thalib pulang. Lalu, dia bertanya kepada Fatimah, “Wahai wanita yang mulia, apakah kamu punya makanan untuk suamimu ini “.
Fatimah menjawab,”Demi Allah, aku tak mempunyai sesuatu (makanan apapun) , tapi ini ada 6 dirham (uang perak) hasil kerjaku dan Salman (al-Farisi) meminta bulu-bulu domba milik orang Yahudi. Rencananya akan kubelikan makanan untuk Hasan dan Husain..!.

“Biar aku saja yang membeli makanan itu” tegas Ali. 
Ali pergi ke pasar. Tapi dalam perjalanan, Ali bertemu seseorang. Orang itu berkata, “Siapakah orang yang mau meminjami Tuhan Yang Maha Pengasih , Dzat yang selalu menepati janji ..?.

Ali menyerahkan 6 dirham digenggaman. Padahal uang itu harusnya dibelikan makanan buat keluarga. Setelah itu, Ali pulang Fatimah menangis melihat Ali pulang dengan tangan hampa.

“Wahai wanita mulia, mengapa engkau menangis ..??.
“Wahai Ali, engkau pulang tanpa membawa sesuatupun…?tanya Fatimah.
“Wahai wanita mulia, aku meminjamkan uang itu kepada Allah..! jawab Ali.

Tanpa perlu penjelasan panjang lebar, Fatimah memahami apa yang terjadi. Setelah itu, Ali keluar rumah, hendak menemui Nabi Muhammad saw tapi ditengah jalan dia bertemu seorang badui. “Wahai Abul Hasan , belilah unta ini..!.

“Aku tak punya uang’ jawab Ali
“Kau bisa membayarnya lain waktu”
“Berapa.?” tanya Ali
“100 dirham”
“Baiklah “ Jawab Ali.
Ali menuntun unta itu. Belum jauh ia menuntun unta itu muncullah seorang badui lain menghampirinya, “Wahai Abul Hasan , apakah engkau mau menjual untamu..?
“Ya”Jawab Ali tanpa pikir panjang
“Berapa..?”
“300 dirham”
“Baiklah”
Setelah mendapatkan uang 300 dirham Ali segera membeli beberapa makanan untuk keluarganya dan pulang.
“Wahai Abul Hasan, apa yang terjadi kali ini” tanya Fatimah.
Ali menceritakan apa yang terjadi. Selang itu , Ali menemui Nabi, begitu ia masuk masjid , Nabi tersenyum “Wahai Abul Hasan , engkau yang bercerita, atau aku saja yang berscerita…?

“Wahai Rasulullah Engkau saja yang bercerita”.
“Berbahagilah Abul Hasan, engkau telah meminjamkan 6 dirham kepada Allah, Allah memberimu 300 dirham . Setiap dirhamnya dibalas lima puluh lipat (50lipat).

Orang Badui yang pertama menjumpaimu itu Malaikat Jibril, sedang yang kedua adalah Malaikat Mikail.
Suatu hari Ali diuji salah satu anaknya demam tinggi. Ali berharap anaknya sembuh, dan dia bernazar akan melaksanakan puasa selama tiga hari apabila anaknya sembuh.

Selang beberapa hari anaknya pulih, Ali memenuhi nazar. Dia dan istrinya puasa 3 hari.Hari pertama puasa , saat waktu Magrib tiba pintu rumah diketuk.

Tamu itu seorang miskin. Ali tak tega , lalu memberi makanan berbuka. Malam itu, Ali dan Fatimah berbuka puasa hanya dengan beberapa teguk air.

Hari kedua, kejadian serupa terjadi, saat waktu Magrib tiba pintu rumah kembali diketuk. Tamu kali ini anak yatim Ali kembali memberi makanan, yang sejatinya dipersiapkan untuk berbuka. Malam itu Ali dan Fatimah melewati malam dengan perut lapar.

Begitu pula hari ketiga, juga terjadi serupa seseorang tawanan datang, lagi-lagi makanan untuk berbuka diberikan selama 3 hari berpuasa, tak sebutir kurma atau sepotong roti masuk kedalam perut.

Tetapi keduanya sanggup menahan lapar dan menjalani puasa.Atas kedermawanan Ali dan Fatimah Al-Zahra, sebagaimana pendapat Ibnu Abbas Allah berkenan menurunkan ayat Al-Quran  “Mereka melaksanakan nazar dan takut akan suatu hari, yang azabnya merata dimana-mana.

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak-anak yatim dan orang tawanan. Sungguh, kami memberikan makanan kepada-mu hanyalah mengharap keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kami tidak menghendaki balasan darimu dan tidak pula ucapan terima kasih.

Sesungguhnya kami takut akan azab suatu hari ,pada saat itu orang-orang bermuka masam penuh kesulitan , yang datang dari Tuhan kami “ (QS.Al-Insan :7-10)

Baca juga>>>"Kisah setelah pengangkatan Nabi Isa as"

Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai seorang dermawan. Asbagh bin Nabatah menceritakan bahwa suatu hari ada seorang laki-laki yang datang kepada Ali bin abi Thalib .

Lelaki itu berkata “Wahai amirul mukminin, saya memiliki keperluan dengan anda. Saya sudah mengadukan keperluan ini kepada Allah, sebelum saya mengajukan kepada Anda.

Jika Anda memenuhi keperluan saya ini , niscahya saya akan memuji Allah dan memaafkan Anda “.

“Tulislah keperluanmu ditanah. Aku tidak ingin melihat hinanya meminta-minta pada wajahmu “ jawab Ali. Laki-laki itu menulis kalimat pendek di tanah “Saya orang yang membutuhkan”.

Ali kemudian memanggil pembantunya , meminta kalung emas ,lalu Ali mengulurkan perhiasan itu. Laki-laki itu menerimanya lalu mengenakan dileher. Tidak lama kemudian aki-laki itu melantunkan syair.

“Kau memakaikan padaku perhiasan yang akan usang kebagusannya// Maka aku akan kenakan kepadamu pujian yang baik sebagai perhiasan// Jika kau mendapatkan bagusnya pujianku, kau telah meraih kemuliaan// Kau tak perlu mencari kemuliaan lain pengganti bagusnya pujianku// Pujian akan menghidupakan nama baik orang yang dipuji// Bagaiakan hujan menghidupkan lembah dan gunung// Selamanya jangan pernah enggan melakukan kebaikkan// Setiap  orang akan dibalas sesuai amalannya “.

Usai mendengar syair tersebut, Ali kembali meminta pembantunya mengambilkan uang dinar (uang mas) di rumah 100 dinar. Uang ini diserahkan oleh Ali bin Abi Thalib kepada peminta-minta itu.

Dengan penuh rasa heran Asbagh bin Nabatah pun bertanya “Wahai Amirul mukminin, Anda memberikan kepadanya perhiasan emas dan uang sebanyak 100 dinar..?.

Ali pun menjawab “Ya, saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda  :”Tempatanlah manusia menurut kedudukan mereka !“. Asbagh bin Nabatah hanya bisa mengangguk – anggukkan kepala.

“Inilah kedudukan orang ini menurut pandanganku “. Ujar Ali lebih lanjut.
Ya, itulah salah satu kedermawanan Ali. Ali tidak marah ataupun jengkel dengan ulah pengemis itu. Ali tidak memaki-maki atau mengusir pengemis itu.

Ali sepenuhnya paham bahwa pengemis itu memang lain dari yang lain. Itu tidak lain karena Ali menghayati perintah Nabi untuk menyikapi manusia menurut sifat dan kedudukan orang tersebut.

Pengemis yang pengaruk harta hanya akan puas jika mendapatkan harta yang banyak, meski untuk mendapatkan semua itu, dia harus berbuat diluar batas , merendahkan si pemberi dan meninggalkan derajat dirinya sendiri.

Ali yang dikenal dermawan, dan tidak gila harta memberikan harta dalam jumlah besar kepada si pengemis itu.

Dilain kisah,. Siang itu Ali pulang Fatimah menyambut dengan senyum , dan berharap Ali membawa sedikit rejeki. Tapi kenyataan berkata lain. Ali tak membawa uang sesenpun . Walau begitu, Fatimah tetap senyum , meski keperluan dapur menunggu.

Ia tidak menunjukkan sikap kecewa atau sedih. Setelah itu Ali pergi ke masjid. Sepulang dari masjid, dijalan ia dihentikan oleh seorang tua “Maaf anak muda , betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib..?.

Ali menjwab “Ya betul”.
“Dulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sampai membayar upahnya , ayahmu sudah meninggal. Jadi terimalah uang ini , sebab engkaulah ahli warisnya “.

Sesampai dirumah, Ali menceritaan kejadian itu. Ali mendapat uang 30 dinar. Fatimah senang memperoleh rejeki yang tak disangka-sangka, lalu menyuruh membelanjakan semua demi keperluan beberapa hari.

Ali berbgegas ke pasar. Sebelum masuk pasar ia melihat seorang fakir. Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.
Fatimah heran melihat suaminya pulang tidak membawa apa-apa, lalu Ali menerangkan peristiwa yang dialaminya, dan Fatimah pun memaklumi.
(BERBAGAI SUMBER ) 

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com-27 April 2018

Thursday 26 April 2018

10 ALASAN DOA . BELUM DIKABULKAN….?

10 ALASAN   DOA BELUM BELUM DIKABULKAN..?


10   ALASAN DOA .
BELUM DIKABULKAN….? 


“Sebagian Anda barang kali merasa gemas dan “menyalahkan” Allah SWT lantaran berdoa belum juga dikabulkan-Nya. Nah, menurut Ibrahim bin Adham, ada sepuluh alasan Allah swt yang membuat doa hamba-Nya tidak dikabulkan-Nya antara lain “:
Engkau menegnal Allah, tapi tidak memenuhi hak-haknya yang dimaksud, hak Allah tersebut itu adalah melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.

Engkau membaca Al-Quran, tapi belum mau mengamalkannya. Hal ini menegaskan bahwa seorang muslim yang sudah memiliki pengetahuan yang terkandung dalam Al-Quran tapi juga belum mau mengamalkannya. Dan bagi mereka yang belum bisa membaca Al-Quran, tapi belum juga berniat belajar untuk membacanya.

Baca juga>>>" 21 Alasan berjamaah di Masjid"

Engkau mengaku mencintai Rasulullah saw, tapi meninggalkan sunnah-sunnahnya,
Engkau mengaku menjadi musuh setan, akan tetapi  engkau malah menjadi temannya dan bersekutupadanya.
Kalian memohon dari siksa api neraka, tapi kalian malah memasukkan diri kalian sendiri ke dalamnya.

Artinya seseorang berdoa kepada Allah seyogyanya sudah membersihkan diri dari kekotoran dan kekeruhan batin. Ia seharusnya takut pada azab Allah yang pedih dengan meninggalkan segala sifat-sifat jeleknya.

Kalian berdoa, agar dimasukkan kedalam surga , tapi kalian enggan melakukan {untuk bisa masuki} nya.
Artinya, Seorang pendoa seyogyanya sudah mulai membiasakan diri melakukan segenap kebaikkan-kebaikkan yang membuat doanya dikabulkan Allah.

Tidak sebaiknya, ia belumnya juga mengganti perilaku buruknya dengan perilaku yang baik. Engaku tahu bahwa kematian itu benar adanya, akan tetapi kalian tidak mempersiapkan diri {untuk menjumpainya}.

Kalian sibuk dengan aib orang lain, namun dengan aib sendiri kalian tidak mau tahu.

Kalian telah banyak memakan nikmat Tuhanmu , akan tetaoi kalian tidak mensyukurinya.

Baca juga>>>"Benarkah sayap Malaikta bertuliskan surta Al-Ikhlas..?".

Hal ini menekankan bahwa seseorang pendoa yang kufur nikmat tentu saja akan membuat doanya sulit didengar Allah. Sebab Allah tidak akan menyukai orang-orang yang tidak mau berterima kasih {mensyukuri} nikmat yang telah dianugerahkannya.

Kalian sering ikut menguburkan mayat, tapi kalian tidak pernah mengambil ikhtibar darinya. Poin ini menegaskan betapa kita memang seringkali alpa mengambil pelajaran berharga dari sebuah peristiwa kematian hingga terus-menerus melakukan kejelakkan.

Tentu saja doa orang seperti ini akan tidak diperhatikan Allah swt. Demikianlah, berdoa bukan semata-mata meminta kepada Allah swt tapi sebuah laku ibadah yang sangat terkait dengan sikap dan perilaku kita sebagai muslim.

Untuk itulah sejauh mana kita sudah memenuhi adab berdoa..? Sudahkah kita memantaskan diri agar doa-doa kita diijabah oleh Allah swt.

Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com- 27 April 2018

HIKMAH TERTIPU DAN MENGIKHLASKANNYA SEBAGAI SEDEKAH

HIKMAH TERTIPU DAN MENGIKHLASKANNYA SEBAGAI SEDEKAH
HIKMAH     TERTIPU   DAN MENGIKHASKANNYA SEBAGAI SEDEKAH

“Juki mengangguk, Tohir mati kutu. Sebab, jika seseorang sudah mengikhlaskan uangnya keluar sebagai sedekah atau sodaqah, tak ada lagi yang pantas untuk digugat .“


Juki, demikian saya biasa memanggilnya. Seorang kawan yang supel dalam pergaulan.Perangai sosialnya pun baik entah kepada tetangga maupun orang lain yang tak dikenalnya.

Pembawaannya pendiam, tapi ia ramah. Meski bekerja sebagai freelancer (tenaga paruh waktu). Juki biasa mengerjakan tugasnya selayaknya karyawan tetap.

Ia bukan saja mengutamakan ketepan waktu dalam menyelesaikan tugasnya , tapi juga mempertimbangkan kualitas dan skala prioritas. Dan lebih menarik lagi , Juki selalu mengerjakan pekerjaannya dengan ikhlas.

Baca juga>>>"Pencarian Spirituliatas diri sang Rocker (Nikki Asrtria)"

Juki menyadari bahwa ikhlas itu ibadah. Barang kali dengan pola pikir seperti itu, hasil kerjanya menjadi maksimal sehingga membuat orang-orang bekerjasama dengan Juki merasa terpuaskan.

Dan tak heran kalau hasil kerja juki banyak dinanti, sehingga, rezeki bagi juki terus mengalir lancar .  rezeki juki adalah kebahagian bagi teman teman, sebab mereka juga dapat merasakan rejeki juki. Jika Juki mendapatkan uang semua teman dapat merasakanny, makan bareng, ngopi bareng, dan merokok bareng.

Juki memang baik. Kaebaikkannya tidak sebatas materi, tetapi juga ilmu. Juki tak segan-segan membagi ilmu yang dimiliki pada teman-temannya yang memang berniat menekuni bidang yang sama dengan Juki.

Lebih dari itu, Juki bahkan membantu menyalurkan kepandaian mereka sehingga teman-temannya itupun menghasilkan rejeki untuk dirinya sendiri.

Tidak sampai disitu, bagi teman-teman yang tidak mempu menyerap ilmu yang diberikan Juki, maka Juki menawarkan alternative lain, yaitu menjadi perantara atau kurir dari hasil pekerjaannya. Sebuah tawaran yang arif.

Baca Juga>>>"Keajaiban Sedekah Pak Komar "

Namun, kebaikkan juga terkadang juga disalah  artikan oleh beberapa teman. Mereka memanfaatkan kebaikan Juki sebagai ladang penghasilan tanpa dirinya harus bekerja keras.

Hasil-hasil kerja Juki dipasarkan kepada perusahaan dengan nilai yang disetor jauh lebih kecil dari yang dibayarkan. Dalam istilah lai, sang teman berani mencatut rejeki Juki.

Dalam istilah yang ekstrim, sang teman tega menipu Juki. Apakah Juki marah dan membalas dendam..?. Ternyata tidak ketika ia mengetetahui ulah sang teman, meski ada rasa kecewa secara manusiawi, Juki berusaha menerima kenyataan itu dengan ikhlas.

“Aka nada rejeki lain, “Begitu pendapatnya” ikhlas ish boleh, Juk, “Komentar Tohir, seorang temannya. “Tapia pa yang dilakukan teman kita itu lama-lama jadi kebiasaan,”lanjut teman Juki tak senang menyaksikan teman menipu teman.

Juki hanya tersenyum. Tapi senyuman Juki dibalas Tohir dengan kerutan dahi. “Bukan itu. Nama kamu bisa menjadi tercemar karena pencatutan nama yang sesuai dengan kualitas kerjanya, “lanjut Tohir.

“Segala sesuatu itu ada batasnya, Her. Begitu juga penipuan yang dilakukan teman kita. Bila masanya tiba, aksinya akan terhenti. Entah karena dianya bertobat lebih dulu atau perusahaan yeng memecat karena tahu tingkah polahnya.

“Demikian balas Juki sambil terus mengerjakan tugasnya. “Kalau menunggu dia dipecat apalagi taubat, kerugianmu semakin banyak, “Jawab Tohir masih tetap tidak bisa menerima.

“Kalau kita bisa menganggapnya sebagai sedekah,malah kita dapat untung Her, “tegas Juki. Tohir melongo. “Sedekah..?. Juki mengangguk. Tohir mati kutu. Sebab, jika seseorang sudah mengikhlaskan uangnya keluar sebagai sedekah, tak ada lagi yang pantas untuk digugat.

Baca juga>>>"Mantan Pegawai Bank Jadi Pemulung Tetap Istiqamah Beribadah"

Sedekah adalahsebuah keikhlasan, bukan pemaksaan. Barang kali, hal inilah yang membuat Tohir semakin kagum pada Juki, sebab ini adalah sebuah penipuan oleh seorang teman yang sudah dianggap sebagai saudaranya sendiri.

Berawal dari sebuah arisan yang bernilai puluhan juta rupiah. Tahir betul ihwal kedekatan Juki dengan teman yang menjadi arisan yang diikuti Juki. Setiap bulan penghasilan Juki dipotong oleh teman tersebut untuk membayarkan arisan dan si teman kemudian mengusulkan agar Juki mengambil nomer terakhir, sebab Juki akan mendapatkan uang yang utuh dan tidak mengeluarkan uang kembali setiap bulannya, kecuali jika Juki mau ikut kembali pada putaran arisan berikutnya.

Juki senang menerima usulan itu, apalagi Juki punya rencana tersendiri dengan uang arisan itu. Dengan nilai puluhan juta yang didapat pada akhir arisan, Juki sudah membayangkan kalau rencananya akan dapat terealisasi.

Namun lagi-lagi Juki tertimpa kasus, jeruk makan jerukpada saat Juki harus menerima uang puluhan juta pada akhir arisan , sang teman tanpa merasa berdosa member tahu kalau arisan terkendala dan uangnya akan dibayarkan setelah ketua arisan laku menjual rumahnya.

Yaa ampun..! Juki kecewa berat atas ulah temannya itu. Ia meradang, tapi si teman tak bisa ditendang  karena dia terus menghilang. Apakah kali ini keikhlasan Juki berlaku..?. dan menganggap uang puluhan juta yang raib sebagai sedekah..?. Itu hanya Juki yang tahu.

Tohir tak berani berkesimpulan, namun dari banyak musibah penipuan yang dialami Juki, keikhlasan dalam nuansa sedekah selalu terlihat pada sikap Juki. Dan Tohir, bukan saja dapat menerka, tapi juga dapat merasakan keberkahan pada Juki.

Meski berpuluh juta uang Juki yang raib, pendapatan yang masuk kekantong Juki mengalir lebih dari itu. Sebaliknya nasib teman yang suka memakan teman terhimpit dalam kesusahan.

Buktinya Tohir dapat menyeaksikan dengan mata kepala sendiri. Seorang teman yang gemar menipu Juki, ia tersingkir dari usahanya sebagai penawar jasa. Bukan Cuma itu, ia juga tersingkir dari kampungnya dari rasa malu.

Sedangkan teman yang lain, ia harus menelan pil pahit karena dipecat dengan tidak hormat dari perusahaan. Tetapi Juki,,? Sampai saat ini, ia masih eksis dengan pekerjaan dan pundi-pundi uang pun masih tetap mengalir aman kedalam rekeningnya.

Mungkinkah ini karena keikhlasan Juki dan menganggap uangnya yang raib sebagai sedekah..?.

Wallahu ‘alam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com- 27 April 2018

APA YANG DILAKUKAN NABI MUHAMMAD SAW DI HARI JUM’AT..?

APA YANG DILAKUKAN NABI MUHAMMAD SAW DI HARI JUM'AT..?

APA YANG DILAKUKAN NABI MUHAMMAD SAW DI HARI JUM’AT..? :
Al Suyuthi daam kitabnya, Amal Yaum wa Lailah, mengatakan, “ Nabi Muhammad saw membaca surat Al-Ikhlas, A-Falaq, dan An-Nas usai sholat Jum’at sebanyak tujuh (7) kali dan beliau memperbanayak shalawat pada hari jum’at dan malamnya. Ia juga mengerjakan sholat sunnah setelah sholat jum’at dirumahnya, tidak di masjid.
Setelah itu apa yang dilakukan Nabi Muhammad saw..?. Beliau mengunjungi saudara-saudaranya menjenguk orang sakit, menghadiri penyeenggaraan jenasah, dan menghadiri akad nikah.
Hari Jum’at juga daijadikan Rasuulah saw sebagai momentum untuk silaturahmi kepada sanak family , semisal mengunjungi orang-orang yang sedang sakit ataupun ditimpa musibah, membantu proses penyelenggaraan pemakaman jenasah dan menghadiri akad nikah.    .
Baca Juga>>>"Memahami Konsep Tawakal"

KIAT SHOLAT AGAR KHUSYUK MENURUT AL-GHAZALI :
Langkah pertama yang dilakukan saat sholat, menurut Al-Ghazali dalam Ihya Ulumudin, Ia mengenai penyebab utama ketidakfokusan sholat. Pengelihatan dan pendengaran merupakan sumber utama godaan .

Segala sesuatu yang pernah dilihat dan didengar biasanya hadir secara tiba-tiba ketika mengerjakan sholat. Inilah yang membuat pikiran kacau balau sehingga tidak fokus memaknai bacaan yang dihafalkan ketika sholat.
Oleh karena itu, tundukkan pandangan atau pejamkan mata. Melalui cara ini , setidaknya pengelihatan kita tidak terlalu luas dan liar disaat mengerjakan sholat. Atau bisa juga dengan mengerjakan sholat ditempat yang gelap dan sepi.

SEDEKAH ITU MAKNA NYA LUAS :
Hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah ra berikut “Rasulullah saw bersabda, “Setiap anggota badan manusia diwajibkan bersedekah setiap harinya selama matahari masih terbit, kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, kamu menolong menaikan orang naik keatas kendaraannya ataumengangkat barang bawaannya keatas kendaraannya adalah sedekah : setiap langkah kakimu menuju tempat sholat juga dihitung sedekah dan menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah (HR.
Bukhari dan Musim )

MENGHADIAHKAN FATIHAH KEPADA YANG MENINGGAL:
Ibnu  Taimiyah yang meyatakan bahwa “Sesungguhnya orang yang teah meninggal dunia mendapatkan safaat dari bacaan Al-Quran, sebagaimana manfaat yang diperolehnya dari ibadah maliyah (yang berkaitan dengan harta) seperti sedekah. “ Penjelasan lain Ibnu Qoyyim dalam kitab “Ar-Ruh” mengatakan bahwa hadiah yang paing utama diberikan kepada mayit atau orang yang telah meninggal dunia adalah sedekah, bacaan istigfar, dan doa, serta ibadah haji untuknya .

Baca Juga>>>"Tahukah Anta 1"

MENANAM POHON ITU SEDEKAH :
Nabi saw bersabda “Tak satupun seorang muslimyang menanam pohon kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu kan menjadi pahala sedekah baginyadan yang dicuri orang lain akan bernilai sedekah.
Apa saja yan dimakan binatang buas darinya makasesuatu (yang dimkan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan burung darinya maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Kecuali itu akan menjadi sedekah baginya “.

KETIKA NABI MELIHAT ORANG KENCING DI MASJID:
Seorang badui mendadak kecing dipojokkan masjid. Para sahabat Nabi marah. Kata-kata bernada keras pun menluncur dari lidah mereka. Menanggapi peristiwa ini Rasulullah tetap tenang.
Justru beliau melarang reaksi sahabat yang berlebihan itu dan membiarkan si badui menuntaskan buang air kecilnya. Usai kencing, Nabi lantas member nasehat bijak kepada si Badui tentang fungsi dan etika memperlakukan masjid.
 “ Berdirilah, ambilkan seember air dan guyurlah air kencing tersebut , “Tutur Nabi kepada para sahabat, Mereka kemudian bangkit dan melaksanakan perintah itu.

KETIKA IMAM SYAFI’I TIDAK QUNUT SHOLAT SUBUH :
Suatu ketia Imam Syafi’I meninggalkan doa Qunutsaat sholat subuh. Perilaku ganjil yang sepintas tampak mengkhianati buah pikirannya sendiri initerjadi di Baghdad Irak.
Persisnya didekat sebuah makam. Mengapa..? Ternyata Imam Syafi’I sedang menaruh hormat yang tinggi kepada ilmu dan jerih payah pemikiran uam’ lain , kendatipun bersebrangan dengan pahamnya.
Karena ditanah makam disekitar tempat ia sholat telah bersemayam jasad Mujtahid Agung, Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit  alias Imam Hanafi, yang mefatwakan tidak qunut dalam sholat subuh.

PAHALA MENGABDI KEPADA ORANG TUA  SEBANDING DENGAN PAHALA JIHAD :
Diriwayatkan dari Imam Ahmad  sebagimana tercantum dalam Shahib Bukhari dan Ibnu Amru binAsh, bahwa seorang laki-aki menemui dan ia mohon izin untuk berjihad (berperang) di jalan Allah.
Nabi saw bertanya “Apakah masih hidup kedua orang tuamu..?. Ia menjawab “ Ya” Sabda Rasuullah “Maka pada keduanya ada jihad berjihadlah “.
Hadits ini menjelaskan bahwa jika kita masih mempunyai kedua orang tua, maka berbuat baiklah kepada keduanya dengan ikhlas dan sungguh-sungguh Insya Allah nilainya sama dengan jihad.
Maksud dari hadits ini adalah , bahwa berbakti kepada kedua orang tua menempati posisi muia sebagaimana orang berjihad.

MASJID AL-AQSA, POSISINYA  ADA DITENGAH DUNIA :
Dimanakah sebenarnya posisi pertengahan dunia itu..?. Apakah Negara kita berada diposisi pertengahan dunia..?. Jawabannya disini.
Diceritakan dalam Tafsir Mirah Labid bahwa seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Slam pernah bertanya pada Nabi mengenai hal tersebut,”Ya Rasulullah saw aku pernah membaca dalam kitab umat terdahulu , bahwa masjid Al- Aqsa itu tengah-tengahnya dunia, betulkah itu “Rasululah saw menjawab “Betul, wahai Abdullah.
Juga perlu engkau ketahui bahwa Masjid al- Aqsa itu disebut juga Baitul Muqaddas dan Zaitun, tapi jangan disebut Al-Haram

JABAL ABI KUBAIS, GUNUNG PERTAMA DI MUKA BUMI :
Jaba Abi Kubais, atau Gunung Abi Kubais terletak di Mekkah dan merupakan gunung yang paling dekat dengan Masjidil Haram. Menurut riwayat dari Ibnu Abas, Jabal Abi Kubais adalah gunung pertama yang diciptakan oleh Allah diatas bumi ini.
Pada zaman Nabi Nuh as , Allah memerintahkan kepada Nabi Nuh as supaya membuat perahu di Jaba Abi Kubais untuk menyelamatkan diri bersama-sama orang-orang beriman dari bencana banjir yang akan datang.
Umat Nabi Nu ash ingkar terhadap seruan Allah. Karena itu Allah kemudian memberikan azab berupa banjir yang sangat besar kepada umat Nabi Nuh as.

PERBEDAAN PENDAPAT SOAL LAFAL ADZAN DI KALANGAN ULAMA’ :
Ibnu Rusyd dalam Kitab Bidayatul Muhtahid, menjabarkan bahwa ada empat perbedaan pendapat lafal adzan.
Pertama : Adzan cara penduduk Madinah, yaitu membaca takbir 2x, syahadat tauhid 2x, syahadat Rasul 2x, seterusnya 2x.
Kedua : Adzan cara ulama’Mekkah, yaitu dengan membaca takbir awal 4x, syahadatain 4x, sedangkan lainya 2x 2x .
Ketiga : Adzan cara ulama’ Kuffah, yaitu dengan membaca takbir awal 4x, sedangkan lainnya 2x semua.
Keempat : Adzan cara ulama’ Basrah, yaitu dengan membaca takbir awal 4x, syahadat 3x,’hayya ‘ala ash-shalah’-hayya ala al-falah 3x.

AIR ZAM-ZAM MENGENYANGKAN PERUT SELAMA 30 HARI :

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, Nabi bertanya kepada Abu Dzarr, yang telah tingga selama 30 hari siang malam di sekitar Ka’bah tanpa makan-minum, selain zamzam, “Siapa yang telah memberimu makan..?.

Saya tidak mempunyai apa-apakecuali air zamzam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak diperutku “. Ab Dzarr menjelaskan , “Saya juga tidak merasa lelah atau letih karena lapar, dan tak menjadi kurus “. Tambah Abu Dzarr.

Lalu Nabi saw menjelaskan : “Sesungguhnya zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan makanan yang mengandung gizi “.


KISAH AIR ZAMZAM MENYEMBUHKAN BISUL DIMATA  :

Yusria Abdel-Rahman Haraz dari Negeri Arab , mengatakan bahwa ia terserang penyakit “bisul” di matanya.

Sakitnya bukan main, tak bisa disembuhkan dengan obat . Dia hampir mendekati buta. Seorang dokter terkenal menasehati dia untuk diinjeksi dengan obat khusus , yang mungkin bisa menyembuhkan sakitnya tapi efek sampingnya bisa membuat dia buta selamanya.

Dia lalu pergi melaksanakan umrah. Di Baitullah dia melakukan Tawaf lalu tinggal lebih lama di lokasi air zamzam. Dia terus membasuhkan kedua matanya yang sakit.

Ketika ia kembali ke hotel, aneh , kedua matanya yang sakit menjadi sembuh, dan bisulnya berangsur hilang.


KOTA MINA, KOTA PENGHARAPAN  NABI ADAM as :

Mina adalah sebuah hamparan padang pasir yang panjangnya 3,5 km, terletak dikawasan berbukit antara kota Mekkah dan Muzdalifah. Oleh orang-orang Arab. Mina disebut dengan nama Muna yang berarti pengharapan.

Menurut riwayat, di Mina inilah hati Nabi Adam as dibisiki bahwa dia memperoleh harapan, setelah 200 tahun berpisah akan bertemu dengan istrinya Siti Hawa.

Dan dengan izin Allah SWT, beberapa hari kemudian Nabi Adam as memang benar-benar bertemu demgan Siti Hawa yaitu di Jabal Rahmah, sebuah bukit kecil di sekitar padang Arafah.
{Berbagai Sumber}

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com-26 April 2018

Wednesday 25 April 2018

KETIKA JENAZAH SITI MARYAM DIMANDIKAN PARA BIDADARI

KETIKA JENASAH SITI MARYAM DIMANDIKAN PARA BIDADARI
KETIKA
JENAZAH  SITI MARYAM
DIMANDIKAN PARA BIDADARI


“ Aku sebenarnya adaah Malaikat Mikail dan sahabatku ini adalah Malaikat JIbril. Aku membawa obat tubuh dan kain kafan dari Tuhammu dan para Bidadari Jelita sekarang sedang turun dari surga untuk memandikan dan mengafankan ibumu “.

Siti  Maryam adalah wanita terbaik pada ,masanya jika tidak dikatakan sepanjang masa. Wanita terbaik dalam kurun sejarah wanita, dari mulai Siti Hawa sampai nanti wanita terakhir.

Allah berfirman dalam QS. Surat Al-Imran ayat 42 , “Dan (ingatlah) ketika Malikat (Jibril) berkata “Hai Maryam sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita didunia (yang semasa dengan kamu).

Siti Maryam adalah pemuka kaum wanita di surga. Dari Aisyah radhiyallahu’anha, bahwa Rasululah bersabda “Pemuka wanita ahli surge ada empat : Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasululah saw, Khadijag binti Khuwailid, dan Aisyah. “(HR. Hakim 4853).

Baca Juga>>>"Kisah Setelah Pengangkatan Nabi Isa as"

Siti Maryam adalah anak tunggal dari Imran, seorang tokoh dari ulama’ Bnai Israel. Ia memiliki seorang putra shaleh dan seorang Nabi, kekasih Allah, Ruh Allah, bernama Isa bin Maryam.

Meski dilahirkan tanpa seorang ayah, Siti Maryam mendidik putranya itu penuh kasih sayang dan ketakwaan kepada Allah. Nabi Isa pun tumbuh sebagai lelaki gagah, shaleh, dan penegak agama Allah yang gigih hingga kemudian beliau diangkat sebagai utusan Allah.

Suatu hari Nabi Isa berkata kepada ibunya, “Sesungguhnya dunia ini adalah kampung yang akan musnah dan sesungguhnya akhirat itu adalah kampung yang kekal.

Oleh karena itu, marilah ibu bersama saya. “Setelah berkata demikian maka berangkatlah mereka menuju ke gunung Lubnan. Ketika sampai ke gunung tersebut maka Nabi Isa as dan ibunya berpuasa disiang hari dan mendirikan sholat di malam hari.

Makanan mereka hanya dari pohon kayu dan meminum air hujan saja. Setelah sekian lama Nabi Isa dan ibunya tinggal digunung tersebut, suatu hari Nabi Isa as turun dari gunung tersebut untuk mencari daun kayu untuk mereka berdua berbuka puasa.setelah nabi isa turun ke bawah,datanglah malaikat menghampiri siti maryam dan berkata ,assalamualaikum ya maryam, orang yang sangat patuh mengerjakan puasa pada siang hari dan mengerjakan shalat  pada malam hari  .

Begitu siti maryam meihat orang yang memberi salam itu, maka maryam berkata siapakah kamu ini badan dan seluruh anggotaku gemetar dan merasa takut mendengar suaramu.

Malaikt tersebut menjawab, “ Aku adalah Malaikat yang tidak mempunyai belas kasihan kepada siapapun baik anak kecil, orang tua atau sebagainya sebab aku adaah Malaikat penjabut nyawa (Izrail).

Mendengar penjelasan Malaikat maut maka Siti Maryam bertanya, “Wahai Malaikat maut, apkah tujuan kamu kesini..?. Apakah kamu mau menziarahi aku atau ingin mencabut nyawaku..?. Izrail menjawab, “ Wahai Maryam kedatanganku untuk mencabut Rohmu “.

Baca Juga>>>"Meniru Ali bin Abi Thalib sosok figure yang sangat sederhana "

Siti Maryam yang mengetahu ajalnya yang sudah hampir dekat berkata lagi, “Wahai Maaikat maut, Apakah kamu tidak mau memberikan peluang sehingga anakku yang menjadi penawar mengobati kerisauan hatiku..?.

Malaikat maut menegaskan perintah Allah yang memerintahkannya untuk menjemput  Ruh Siti Maryamdan beliau tak dapat menyia-nyiakan walau sedetik saja.

Mendengar penjelasan Izrail, dengan hati yang ikhas, Siti Maryam berkata, “Wahai Malaikat maut, kamu teah menerima perintah Allah, oleh karena itu laksanakanah perintah itu dengan segera.

Izrail segera mendekati Siti Maryam dan mencabut Ruh nya. Di penghunjung waktu Isyak Nabi Isa as pulang dengan mendaki gunung tersebut dan membawa beka untuk berbuka puasa.

Beliau melihat ibunya sedang berada ditempat sholat dan menyangka bahwa ibunya sedang sembahyang. Beliau meletakkan bekal makanan untuk berbuka puasa dekat dengan ibunya lalu beliau berdiri menghadap kiblat.

Setelah sekian lama , beliau memanggil ibunya untuk berbuka puasa dan mengerjakan ibadah tanda syukur kepada Allah, namun beliau melihat tak sedikitpun makanan terusik oleh ibunya walau dua pertiga malam telah berlalu.

Nabi Isa memanggi lagi ibunya, “ Assalamu’alaikum Ya Umahu “ . Oleh karena fajar telah menjelma dan ibunya tidak lagi bangun , maka beliau menghampiri ibunya dan meletakkan pipinya pada pipi ibunya lalu menciumnya sambil menangis dan berkata , “ Assalamu’alaikum Ya Umahu.

Malam telah berlalu dan fajar teah menjelma ini adalah masa untuk menunaikan fardhu yang telah diwajibkan oleh Allah. “ Setelah Nabi Isa berkata demikian, maka menangislah para Malaikat dan para Jin yang berada disekitarnya dan bergoncanglah gunung dibawahnya.

Kemudian Allah mewahyukan kepada para Malaikat, “Apakah yang menyebabkan kamu semua menangis..?. Para Malaikat berkata, “ Ya Tuhan kami engkau Maha Mengetahui “.

Setelah itu tiba-tiba kedengaran satu suara berbunyi, “Wahai Isa angkatlah kepalamu itu, “sesungguhnya ibumu telah meninggal dunia dan Allah telah melipatgandakan pahalmu “.

Begitu Nabi Isa mendengar suara tersebut, maka beliau sambil menangis berkata , “Siapakah yang akan menjadi temanku tatkala aku sunyi dan dikala aku menangis ..?

Siapakah yang dapat aku ajak berkata-kata dan siapakah yang dapat membantu aku dalam ibadahky..? “. Kemudian Allah mewahyuan kepada gunung yang bermaksud, “Wahai gunung, nasihatilah Ruh ku (Isa as ).

Berkat-katalah gunung tersebut dengan izin Allah, “Wahai Ruh Allah apakah arti kesusahanmu itu, ataukah kamu mau Allah sebagai pedampingmu yang menggembirakan ..?.

Setelah mendengar nasehat gunung, lalu Nabi Isa turun kesuah desa tempat tinggal Bani Israel dan meminta pertolongan mereka untuk mengurus jenasah ibunya.

Namun mereka tak mau menolong Nabi Isa as, karena takut kepada ular besar yang ada di gunung tersebut. Nabi Isa as dengan perasaan hampa naik kembali ke gunung dan beliau melihat dua orang pemuda yang sangat tampan parasnya lalu beliau member salamdan meminta pertolongan mereka untuk memakamkan jenasah ibunya.

Lalu berkata salah seorang dari pemuda itu, “Aku ini sebenarnya adalah Malaikat Mikail dan sahabatku ini adalah Malaikat Jibril. Aku membawa obat tubuh dan kain kafan dari Tuhanmu dan para bidadari jelita sekarang sedang turun dari surga untuk memandikan dan mengkafankan ibumu “.

Setelah itu, Maaikat Jibrilpun menggali kubur diatas gunung. Ketika bidadari telah sampai di bumi, mereka langsung memandikan dan mengkafani jenasah Siti Maryam.

Setelah itu, jenasah Siti Maryam disholatkan kemudian dikuburkan. Nabi Is as kemudian berdoa kepada Allah, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui tempatku dan Engaku mendengar kata-kataku dan tidak sedikitpun urusanku yang tersebunyi dari Mu.

Ibuku telah meninggal dunia sedang aku tidak menyaksikannya sewaktu dia wafat. Oleh karena itu izinkanlah dia berkata sesuatu kepadaku “. Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Isa as, “Sesungguhnya aku telah member izin kepadanya “.

Nabi Isa as lalu pergi ke kubur ibunya dan berkat ,”Assalamu’alaikum Ya ibu, bagaimanakah tempat pembaringanmu dank e tempat kembalimu dan bagaimanakah pula kedatangan Tuhanmu..?.

Dengan izin Allah Maryam berkata “Tempat pembaringanku dan tempat kembaliku adalah sebaik-baik tempat, sedang aku menghadap kepada Tuhanku, aku tahu bahwa Dia telah menerimaku dengan rela “.

Berkata Nabi Isa as lagi, “Wahai ibu bagaimana rasa sakitnya mati..?. Ibunya menjawab, “Demi Allah yang telah mengutusmu sebagai Nabi dengan sebenar-benarnya, belum hilang lagi rasa pedihnya mati, demikianjuga dengan rupa Malaikat Maut yang belum hilang dari pandangan mataku.

Alaikasalam Wahai kasih sayangku sampai hari kiamat “ demikianlah kisah kematian Siti Maryam yang Agung. Sungguh suatu proses kematian dan penguburan yang sangat indah dan luar biasa.

Mulai dari pengurusan awal hingga terakhir (penguburan), semuanya diurus oleh kekasih-kekasih Allah di surga. Malaikat dan para bidadari. Prosesi pengurusan jenasah manakah yang lebih indah dari ini.

Semua ini merupakan balasan Allah atas keshalehan Siti Maryam dan Nabi Isa as itu sendiri sebagai kekasih Allah. Semoga kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita bahwa betapam kekasih Allah itu aan selalu mendapat pertolongan Allah swt.

Jadi , tidaklah usah merasa khawatir dengan kehidupan anda di dunia ini, jika anda benar-benar total mendekatkan diri anda kepada Allah swt.
(Berbagai Sumber)

{Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com 26 April 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...