Blog Konten Islam

Wednesday 11 April 2018

hidayah SEORANG LELAKI YANG DIPERLIHATKAN SIKSA KUBUR

HIDAYAH Seorang lelaki  YANG DIPELIHATKAN SIKSA KUBUR


hidayah  SEORANG  LELAKI     

 YANG  DIPERLIHATKAN SIKSA KUBUR


Seorang pemuda yang mengubur dirinya sebatas leher untuk membuktikan kebenaran siksa kubur. Dan dia menemukan bukti….?

Memang hanya Allah-lah yang kuasa menurunkan taufiqdan hidayah bagi manusia.Dia jugalah yang berkuasa penuh menghantarkan hidayah kepada siapapun dan dengan jalan apapun yang Dia kehendaki.

Seperti itulah yang dialami seorang pemuda sekitar 10 tahun yang lalu di sebuah kota di Jawa Barat. Allah berkenan mengilhamkan taufik dan hidayah baginya hingga jalan lurus terbentang dihadapannya.

Seraya membersitkan kesadaran penuh bahwa apa yang telah dia tempuh selam hidupnyaadalah salah. Seorang santri yang sekarang ini menimba ilmu di pesantren yang berada di ujung bagian barat pulau Jawa yang merupakan sahabat dari pemuda itu menceritakan kisah ini.

Kita sebut saja namanya Heri, tak sembarangan pemuda ini. Orang kampung dimana ia tinggal akan langsung merasa segan jika namanya disebut. Bisa dikatakan Heri adalah begundal papan atas di daerahnya.

Meskipun bukan jawara Heri dikenal nekat, kerjanya mabuk-mabukan dan memelak orang. Ia adalah pengguna Psikotropika yang lahab karena hampir segala jenisnya zat adiktif pernah ia rasakan.

Pil koplo, sabu-sabu, ganja, dan minuman keras. Lebih dari itu dia juga seorang Bandar narkoba sekalipun bukan Bandar besar. Hari-hari diisi dengan pekatnya maksiat, yang membuat dirinya terhalang menerima ketenangan batin.

Cahaya batinnya juga tersaput oleh noda hitam hingga ia tidak dapat mencerna kebenaran. Kelakuan dan amal perbuatan sehari-hari adalah khas pemabuk dan begundal seperti daerah lain. Namun yang menarik Heri sering sekali bilang bahwa dia sangat yakin bahwa siksa kubur itu tidak ada.

Bagi Heri cerita mengenai siksa kubur bohong belaka. Tak ada menurutnya Malaikat Munkar-Nakiryang akan menanyai orang tentang tauhid dan iman didalam kubur. Tak ada pula rangkaian penyiksaan sebagai balasan bagi kedzaliman dibalik gundukkan tanah itu. Heri meyakini itu seyakin-yakinnya.

Tentu, sekalipun seorang preman, Heri tetap berhubungan dengan orang lain yang bukan preman atau orang-orang yang kepremanannya masih setengah. Orang-orang ini cukup kaget dengan pernyataan Heri tentang ketidak percayaannya itu.

Barang kali pemuda mabuk tak terlalu aneh saat ini, tapi Tak Percaya Siksa Kubur …? Cukup menerbitkan rasa penasaran. Mereka menanyakan dan mengkritik keyakinan Heri seray menyebut bahwa siksa kubur itu ada, karena merupakan keyakinan umum di masyarakat.

Tidak ada itu, saya yakin tidak ada. Semua bohong! “ jawab Heri jika ada orang yang menyinggung masalh siksa kubur. Tak hanya siksa kubur Heri juga tak percaya akhirat. Seorang cukup terpandang didaerah itu bahkan sampai turut berbicara kepada Heri bahwa keyakinannya itu salah.

“ Apa Ustadz itu ? Tidak Benar “ ujar Heri kepada temannya setelah ustadz itu pergi darinya.

Memalak Santri
Barangkali dengan keyakinannya itulah bisa enjoy melakukan setiap perbuatan maksiatnya. Dia pikir kalau dia mati ya mati saja, habis cerita. Beberapa orang menduga ketidak yakinan Heri terhadap siksa kubur merupakan efek dari sudah demikian banyaknya narkoba masuk kedalam tubuhnya dan mempengaruhi pola pikirnya. Jadi mau didebat bagaimanapun, dinasehati bagaimanapun, dia tetap tak akan percaya. Keyakinan Heri sudah sedemikian kokoh.

Suatu ketika, saat sedang mabuk dan mangkal di pasar, Heri melihat seorang pemuda berbadan kecil sedang berjalan sendirian. Timbul niatnya untuk memalak. Bersama dua orang temannya, pemuda itu dihanpirinya.

“Minta Rokok dong?” ujar Heri memulai aksinya.
“Maaf saya gak merokok “ Duit-duit kalau begitu” ujar heri tak sabaran. Pemuda itu kita sebut saja Ahmad, sadar apa yang sedang dihadapinya ia mengeluarkan uang seribu.

“Apa-apa an lu ngasih uang segini buat apaan uang segini!” ujar Heri gusar
“ Saya punyanya segitu, “ ujar Ahmad berkelit.

Mulai naik pitam Heri merogoh kantong Ahmad itu dan mendapatkan lembaran lima puluh ribu dan langsung mengambilnya.Kontan Ahmad merebut kembali uang itu.

“ Lu mau macam-macam sama gua!” ujar Heri meradang.

“ Mau macam berapa juga saya layani ujar Ahmad yang juga mulai emosi. Mirip kisah di senetron, terjadilah perkelahian 1 lawan tiga. Ahmad rupanya seorang santri yang punya ilmu bela diri cukup baik.

Sekalipun bertiga kondisi Heri dan dua temannya tidak menguntungkan baginya karena mereka dalam kondisi mabuk. Ahmad dapat mengatasi sekalipun salah satu dari mereka mengeluarkan clurit.

Sesaat tiga orang itu bisa dilumpuhkan Ahmad Heri bahkan terjerembab masuk got. Kalah telak nyali Heri ciut ia sadar lawannya tak sembarangan. Heri kontan memohon maaf kepada Ahmad berkali-kali.

Singkat cerita dengan kejadian itu membuat Heri berteman dengan Ahmad. Ia sering mengunjungi Ahmad dikamarnya di sebuah pesantren salaf didaerah Sukabumi itu dan curhat tentang kondisi dirinya. Sekalipun tak serta merta taubat, Heri mulai tertarik untuk mengetahui jalan lurus.

Suatu ketika ia berkata kepada Ahmad “ Ssaya ingin tahu mati” ujar Heri pada Ahmad. “ Tapi bagaimana caranya?” ujarnya Heri lagi. Kepada Ahmad ia menceritakan bahwa keyakinannya tak percaya siksa kubur disebabkan karena hatinya jujur mengatakan itu.

Ahmad mengerti, buat buat orang seperti Heri nasehat atau argument hanya akan membuat dia bosan. Ia lebih memilih diam. Bergelut dengan pikiran dan renungannya sendiri muncullah keinginan Heri untuk membuktikan kebenaran siksa kubur dengan cara mengubur dirinya sendiri.

Hal ini ia ceritakan kepada sahabat dekatnya sesame preman tapi tidak pada Ahmad. Hari demi hari ia mengumpulkan tekad untuk melakukan hal itu. Sampai akhirnya ia menguatkan hati mengubur dirinya disamping kuburan ibunya yang semasa hidup sangat jarang ia turuti perkataannya.

Dengan keyakinan diri Heri menggali tanah disamping kuburan ibunya, kemudian ia masuk dengan posisi berdiri mengubur dirinya sebatas lehernya. Ia juga menutup matanya dengan kain hitam, sekokoh keyakinannya yang tak percaya siksa kubur ia ingin mencari bukti.

MENYAKSIKAN SISKA KUBUR DENGAN MATA SENDIRI

Dari siang hingga sore Heri tak merasakan apa-apa, ia hanya merasa badannya dingin diselimuti tanah sekalipun kepalanya hangat karena siang sangat terik. Memasuki malam Heri mulai merasakan hal lain. Pandangannya mulai berputar-putar, kilatan-kilatan gambar mulai muncul dalam pikirannya.

KIlatan-kilatan gambar itulah yang mulai membuat dirinya berkeringat karena ketakutan. Allah mengizinkan dia melihat dan merasakan sendiri siksa kubur yang hak, sebagai bagian dari janji-Nya tentang hari akhir. Ia melihat bagaimana malaikat Munkar – Nakir datang dengan wajah yang sangat mengerikan menanyai orang-orang yang durhaka dan lantas menyiksa mereka dengan siksaan yang dahsyat.

Heri juga diperlihatkan bagaimana api neraka memang betul-betul kayu bakarnya dari manusia-manusia durhakapula. Ia merasakan panasnya apai neraka tak ada bandingannya dengan api di dunia.

Tubuh Heri terguncang ia menangis seketika karena ketakutan. Kilatan-kilatan akhirat itu dirasakan Heri berjalan sangat panjang.

Bertahun bahkan berpuluh tahun, setiap inci ketidak percayaan terhadap siksa kubur dan hari akhir tercabik-cabik dengan pemandangan itu. Rangkaian azab itu demikian dahsyat tak terperikan. Hanya sedikit gambaran tentang yang ia lihat saat kilatan peristiwa itu sampai pada seorang perempuan cantik yang tengah duduk tenag di kursi dengan seorang lagi dibelakangnya yang mengayunkan kipas.

Rangkaian panjang peristiwa itu berhenti saat Heri tersadar setelah pagi tiba.Heri beristigfar sejadi-jadinya. Batinnya sudah dipukul sangat keras hingga membekas sangat dalam.

Semua perjalanan penguburan dirinya itu ia ceritakan kepada Ahmad. Tentu saja Ahmad tak mudah percaya. Tetapi seorang teman Heri yang menemani membenarkan hal itu hingga Ahmad bisa yakin. Apalagi ia tak menangkap satupun aura kebohongan dalam diri Heri selain niatan tulus untuk bertaubat.

Heri lalu minta dipertemukan dengan pimpinan Pesantren, didepan Kyai Heri mengulang lagi syahadatnya dan dibimbing beristigfar secara sempurna Heri menagis saat itu, hatinya sudah dibalikkan Allah ke jalan yang lurus.

Bersama Ahmad Heri menjalankan kehidupan pesantren di Sukabumi. Kegarangan Heri hilang sama seklai. Ia menuruti apapun perkataan Kyai. Heri juga khusyuk mengaji hingga di pesantren salaf yang tak member ijazah formal itu.

Heri mulai dapat mensejajari kemampuan agamanya dengan santri yang sudah lama belajar dan mendapat ijazah dari pesantren. Demikianlah Allah menghadirkan hidayah dengan cara yang paling cepat dengan salah seorang hamba-Nya. Ahmad yang setelah lulus menlanjutkan lagi belajar di pesantren lain di pandeglang, menyebut Heri kini di kabarkan sudah pergi ke Sumatera dan sudah menjadi mubaligh disana.

Kabar ini ia terima saat ia kembali mengunjunungi lagi pesantren di Sukabumi memenuhi undangan acara Maulid Nabi tahun 2006 lalu. Wallahu a’lam

HIKMAH
Sebuah hadits shahih yang masyhur riwayat Bukhari Muslim dari Ibnu Abbas merupakan dalil terdepan tentang haknya siksa kubur. Aat itu berdasar riwayat tersebut , Nabi saw berjalan melalui dua buah makam dan lalu bersabda: “ Kedua penghuni kubur ini sedang disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu karena suka mengadu domba dan yang lainnya tak mau membersihkan air kencing (cebok) sehabis buang air kecil.

Beliau lalu minta diambilkan pelebah buah kurma, setelah membelahnya jadi dua kemudian dia menanamnya pada kedua kubur tersebut. Lalu beliau bersabda “ mudah-mudahan ini bisa meringankan siksa mereka selama pelapah kurma ini belum kering”.

Banyak Hadits lain selain hadits diatas , tapi kiranya hadits yang riwayatnya kuat ini dapat menjadi pijakan yang kokoh. Al-Quran  sendiri menyiratkan pada bebrapa ayat. Seperti pada surat at-Takatsur ayat 1-3 “ Bermegah-megahan telah melalaikan kamu masuk kedalam kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui ”.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa  yang dimaksud “ Janganlah begitu kelak kamu akan mengetahui “, adalah siksa yang aan ditimpakan dialam kubur dan azab yang akan ditimpakan di akhirat.

Sebagaimana kematian siksa kubur dihadirkan tak lain sebagai nasehat agar dipetik sebagai pelajaran. Alam kubur sendiri tak lain adalah bagian dari yaumul akhir karena saat itu amal manusia sudah terputus dan hanya tinggal dipertanggungjawabkan. Apa yang dialami Heri tak lain adalah nasehat yang hadir atas perkenan Allah. Dan Dialah yang mempunyai pengetahuan penuh akan hal tersebut.Semoga kita dapat memetik hikmah dan termasuk orang-orang yang terhindar dari siksa kubur amiin
( dikutip dari Majalah Hidayah )

Ahmad SAHABAT Heri
“ Setelah kami berkelahi kami memang menjadi teman. Dia sering datang ke Kobong ( kamar) saya dipesantren. Dia memang dikenal suka mabuk dan memalak orangdidaerah itu.

Macam-macam cara mabuk yang sudah pernah ia lakukan. Dari minum , menelan bat samapai jarum suntik. Kepada saya mengutarakan niatnya untuk bertoubat tapi tak tahu harus bagaimana. Setelah agak lama tak bertemu, dia datang lagi menemui saya dan menceritakan pengalamannya mengubur diri untuk mencari kebenaran siksa kubur itu.

Gambar siksa itu menurut dia sangat jelas , dia merasa mengalami dalam waktu yang lama, padahal hanya semalam. Setelah itulah ia menghadap Kyai saya dan benar-benar bertaubat dan membaca syahadat kembal. Dia akhirnya memutuskan nyantri di pesantren saya.

Dia berubah total tak garang lagi dan menjadi penurut, terutama pada Kyai saya. Dia hidup mandiri di pesantren, masak sendiri untuk makan dia dan sebagainya.Dia juga sangat tekun belajar sampai Kyai saya mengakui sendiri bahwa dia sudah belajar dengan baik.

Santri-santri lain yang sudah belajar lebih lama dari dia malah bisa kalah pemahamannya. Sampai terakhir tahun lalu, saya mendapat kabar , bahwa dia sudah pergi ke Sumatera menjadi Da’I disana.
(MAJALAH HIDAYAH)

Tuesday 10 April 2018

Muslim “Sudan” : Antara Konflik, Gerakan ISLAM, dan Kepentingan Barat

Muslim"Sudan"  antara konflik,Gerakan ISLAM dan Kepentingan Barat



Selain terkenal kaya minyak, “Sudan” terkenal juga sebagai Negara yang kaya konflik, Silih berganti muslim negeri ini menghadapi konflik politik dan sosial.

Konflik, konflik dan konflik. Itulah kata yang kerap menyertai “Sudan” selama ini. KOnflik terjadi berturut-turut sejak kemerdekaan 1956 dari penjajahan Inggris dan awet berlangsung sampai sekarang.

Konflik yang terjadi ada 3 : konflik “Sudan” Selatan, konflik “Sudan” Utara, konflik Front Timur dan konflik Darfur. Sejak masih dijajah Inggris, “Sudan” dipisahkan secara politikmenjadi “Sudan” Selatan yang mayoritas beragamKristen dan animism dan “Sudan” Utara yang mayoritas Muslim.

Inggris melarang penduduk utara pindah keselatan dan sebaliknya. Kebijakan itu diklaim untk mencegah penyebaran malaria. Namun, sejatinya ada misi terselubung dari Inggris mendukung para misionaris guna menyebarkan Kristen di “Sudan” Selatan dan menghalangi penyebaran Islam dan tradisi muslim yang sudah berakar di Utara.

Untuk memuluskan niatnya , Inggris membangun kesadaran identitas penduduk “Sudan” Selatan merekalah penduduk afrika asli yang berbeda dengan utara yang dianggap Arab.


Ini menjadi bibit menjadi bibit konflik di kemudian hari. Tidak hanya itu, Inggris pun membangun pola pemerintahan tradisional dibawah pemimpinan para Syeikh di utara dan pemimpin suku di selatan yang memberikan adil terhadap lemahnya system pemerintahan “Sudan” dikemudian hari.

Setahun menjelanag kemerdekaan, pada tahun 1955 perang sipil mulai terjadi anatara “Sudan” Selatan dan “Sudan” Utara. “Sudan” Selatan yang tentu saja lebih loyal kepada Inggris takut kalau paska kemerdekaan akan didominasi oleh “Sudan” Utara yang dinilai dekat dengan Mesir yang loyal kepada AS.

Kemerdekaan “Sudan” pada 1 Januari 1956 itu akhirnya disertai terjadinya perang sipil pertama ( Civil war 1 ) anatar “Sudan” Selatan dan “Sudan” Utara yang berlangsung 18 tahun dari 1955 – 1972.

Pada tahun 1972 disepakati perjanjian penghentian perang dalam perjanjian Addis Ababa ( Addis Ababa Agreement –AAA ) yang disponsori oleh Dewan Gereja Dunia ( World Council of Churches ).

Konflik Selatan Utara ini berjalan seiring dengan gejolok politik di pemerintahan “Sudan”. Saat “Sudan” merdeka, terjadi perebutan pengaruh antara Inggris dan Amerika yang menggunakan tangan Presiden Mesir waktu itu, Gamal Abdul Nasher.

Meski yang menjadi PM “Sudan” Ismail Azhari yang dekat dengan Nasher dan termasuk loyalis Amerika, namun kekuasaan sebenarnya kekuasaan di “Sudan” masih berada di tangan orang-orang yang loyal kepada Inggris yang membuat ketegangan dan pesetruan terus berlangsung.

Pada tahun 1958, Jendral Ibrahin Abbound melakukan kudeta dan merebut kekuasaan. Dia termasuk yang loyal kepada Amerika namun memperlihatkan perhatian kepada islam dan sering dikatakan proses Arbisasi.

PAda tahun 1969 , kelompok komunis dan sosialis  yang dipimpin kolnel Jafar Muhammad Numairi berhasil meraih kekuasan dan Numairi menjadi presiden. Saat berkuasa Numairi berusaha merubah batas antara “Sudan” Selatan dengan “Sudan” Utara.

Ia juga membatalkan AAA (Addis Ababa Agreement ) dan menampakkan keinginan untuk menerapkan Syariah. Langkah itu kembali memeansakan konflik “Sudan” Selatan dan “Sudan” Utara.

Konflik ini terus berlangsung sampai sekarang sebagai konflik tradisional yang pernah hilang sekalipun pemerintahan “Sudan” berganti.

Krisi lain yang terjadi di “Sudan” adalah di kota Darfur, krisis Darfur ini pada beberapa sisi berbeda dengan konflik selatan utara, karena 100% penuduk Darfur adalah muslim. Krisis Darfur, menurut pengamat, jika ditelisik lebih jauh memiliki 3 faktor penyebab sehingga sampai pada tingkat yang ruwet seperti sekarang.

Ketiga fakto itu adalah adanya konflik lama yang sudah terjadi puluhan tahun di anatara suku-suku yang berkaitan dengan tanah, padang gembalan dan masalah air, adanya marginalisasi Darfur oleh pemerintah pusat di Kharthoum, Ibu kota “Sudan”, dan terjadi kedzaliman dan ketidak adilan, dan terakhir adalah factor dari luar yaitu pertarungan pengaruh AS melawan Eropa ( Perancis, Inggris dan Jerman ).

Konflik Darfur disulut oleh suku Zaghawa yang tak puas dengan pemerintah. Seiring waktu, mereka juga berusaha memasukkan suku-suku lain sebagai sekutu dengan cara menaku-nakuti dan menyerang suku-suku lain dan memaksakan pungutan.

Maka suku-suku lain dihadapkan pada 2 piliha bergabung dengan pemberontak atau membentuk milisi untuk melindungi diri dari serangan. Maka terbentuklah berbagai milisi cepat menjadi kuat karena tersebarnya senjata di Darfur yang dimasukkan dari Negara tetangga.

Maka konflik pun semakin krusial. Ribuan nyawa melayang, ratusan kampung musnah terbakar, ratusan ribu kehilangan tempat tinggal dan terpaksa beralaskan bumi, beratapkan langit dan sebagian dari mereka mengungsi ke Chad.

Bayak pengamat memandang konflik Darfur bermotif ekonomi. AS dan Negara Eropa bersaing merebutkan Darfur yang terbukti memiliki cadangan Uranium yang cukup besar selain minyak yang melimpah. Berbagai cara dan strategi dijalankan AS dan Eropa untuk menguasai Darfur dengan cara menciptakan situasi tidak stabil.

Saat ini peta konflik di Darfur dapat dilihat dari dua sisi : Pemerintah dan Pemberontak. Pemerintah didukung AS sementara pemeberontak didukung Eropa. Semuanya tak lain hanya untuk menguasai sumber-sumber ekonomi Darfur sementara rakyat yang sama-sama muslim harus saling membunuh.

Hal yang tak jauh berbeda juga terjadi pada konflik front timur , kelompok pemberontak di “Sudan” Timur yang juga disetir AS dan Eropa demi tujuan ekonomi menguasai kekayaan “Sudan”.

Nil Biru  dan Nil Putih
“Sudan” adalah Negara yang terletak di Afrika tengah bagian Timur , yang dalm peta dunia masuk kategori Afrika Utara ( north Africa ) berbatasan dengan banyak Negara, antara lain Mesir, Libya, Eritrea, Ethiopia, Chad, Republik Dekmokratik Congo, Uganda dan Kenya.

Nama lengkap “Sudan” adalah Jamahouriyah es-”Sudan” ad- Democratiya, terbagi dalam 26 Provinsi, dengan ibukotanya Khartoum.Hari kemerdekaan “Sudan” adalah 1 Januari (1956). Luas Wilayah “Sudan” adalah 2,5 juta kilometer persegi. Mata uang “Sudan” adalah ““Sudan”ese Dinar  ( SDD ).

Wilayah “Sudan” Umumnya dataran dan pemandangannya monoton. Pegunungan ada di wilayah darat yaitu Jabal Marra dan diselatan, yaitu gunung Kinyeti Imatong.

Wilayah selatan beriklim tropis sehingga di wilayah selatan ini terdapat  rawa-rawa dan dan sedikit hutan hujan, sedangkan wilayah utara berupa gurun pasir yang kering yaitu gurun Nubia. Di wilayah utara ini sering terjadi badai pasir yang disebut Habub dan kekeringan secara berkala.

Hulu sungai Nil, sungai terpanjang di dunia, ada di “Sudan” yaitu Nil Putih dan Nil Biru. Sungai Nil Putih  ( White Nil ) dan Nil Biru ( Blue Nil ) bertemu dan Kharthoum dan membentuk sungai Nil dan mengalir ke utara selanjutnya melewati Mesir  dan bermuara di laut tengah.

Nil Biru membentang sepanjang 800 km dan bertemu dengan sungai Dinder dan Rahad di daerah antara Sennar dan Kharthoum dan selnjutnya bertemu dengan Nil Putih di Kharthoum.

Saat ini sedang dibangun bendungan Merowe atau Hamdab di daerah Merowe 350 km sebelah utara Kharthoum dijadikan fasilitas PLTA yang merupakan PLTA terbesar di Afrika saat ini.

Ekonomi “Sudan” menurut laporan New York Times termasuk 10 negara I dunia dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi pada dua tahun terakhir. Minyak bumi saat ini menjadi tulang punggung ekonomi.


Ekspor minyak bumi dimulai pada paruh 1999 dan sejak saat ini baik produksi maupun perannya bagi perekonomian meningkat pesat. Sekitar 15 juta Barel minyak “Sudan” disedot setiap bulan. Sementara data jelas mengenai cadangan minyak “Sudan” tak pernah diketahui.

Selain minyak “Sudan” memiliki cadangan gas, mineral, berharga diantaranya Emas, Perak, Chrome, Asbes, mangan, Gypsum, Mica, Seng, Timbal, Uranium, Tembaga, Marmer, Nikel dan Timah.

Sejak perang sipil II tahun 1972 – 1982 “Sudan” sudah dikuasai oleh militer. Kudeta silih berganti. Jumlah penduduk “Sudan” adalah 38 juta jiwa dimana 70% Nuslim ( Sunni ), Kristen 5% dan Animisme 25%. Bahasa Nasional adalah Arab, disamping bahasa local : Nurbia , Ta Bedawie, serta bahasa Inggris. Etnik terbesar adalah52% asli Afrika dan 39% Arab.

Dalam data populasi muslim dunia “Sudan” berada di peringkat 13 dengan 27 juta penduduk muslim. Kepemimpinan Umar Hasan Ahmad al-Bashir diperoleh setelah melakukan kudeta tak berdarah atas pemerintahan Ja’far Numairi pada Juni 1989.

Merakkan Islam
Kehidupan keras dalam konflik berkepanjangan di “Sudan” ternyata tak membuat perkembangan keilmuan islam di “Sudan” menurun. Dengan mayoritas penduduk muslim dan tradisi yang mengakar , “Sudan” memiliki ulama serta pemikir Islam yang dikenal di dunia luar.

Hasan Turabi barangkali yang terdepan untuk disbut. Tokoh yang satu ini bisa dikatan seorang aktivis dan pemikir gerakkan islam papan atas dikawasan Afrika yang garis perjuangannya bertalian dengan Hasan al-Banna dari Mesir.

Turabi dilahirkan pada tahun 1932 dari keluarga yang mewarisi 400 tahun tradisi keilmuan islam. Beliau mempelajari islam sejak kecil dan menguasai ilmu-ilmu yang terkandung didalamnya.

Beliau lulus dalam bidang undang-undang di Universitas Kharthoum pada tahun 1955. Pemikiran Turabi dikenal keras yang membuatnya masyur sebagai idiologi dan praktisi gerakkan islam. Ia menulis beberapa buku tentang pemikiran politiknya yang sangat berpengaruh di “Sudan” dan sekitarnya.

Persoalan-persolan penting di sekitar politik dan dakwah, gerakkan dan organisasi islam tarbiyah, dan sebagainya merupakan hal yang menjadi perhatian Turabi yang ia tuangkan dalam berbagai tulisan yang kemudian tersebar dikawasan islam lain du dunia.

Turabi bisa dikatakan salah satu tokoh dibalik penerapan hokum Syariah dalam Negara yang ada di “Sudan” sekarang. Tokoh tenar “Sudan” lain adalah Mahmud Thaha dan muridnya. Abdullah Ahmad Al-Nuaim dua tokoh ini melahirkan konsep tentang dua periode doktrin Islam : Islam Mekkah dan Islam Madinah.

Pesan-pesan Al-Quran di Mekkah banyak menekankan segi universitas islam, isu persamaan, kebebasan dan anti kekerasan. Sementara Islam Madinah melakukan kompromi dengan kehidupan masyarakat setempat sehingga pemahan akan konteks penerpan hokum islam menjadi penting.

Organisasi-organisasi Islam di “Sudan” saat ini  tumbuh cukup subur. Beberapa diantaranya adalah turunan dari ikhwanul Muslimin , yang berkembang di Mesir. Di “Sudan” juga terdapat cabang Hizbut Tahrir yang memperjuangkan Khilafah Islamiyah.

Tak heran jika di “Sudan” isu-isu Islam dunia direspon keras, seperti isu Kartu Nabi di Denmark dan fobia islam. Pada isu Kartun nabi pemerintah “Sudan” adalah salah satu Negara yang melarang semua prodik Denmark masuk ke negeri itu termasuk tak menerima pejabat Denamrk di “Sudan” saat itu sedang hangat.

Pengaruh gerakkan Islam “Sudan” bahkan dirasakan langsung oleh Indonesia yang membuat “Sudan” memiliki hubungan baik dengan Indonesia sampai saat ini. Menurut Mantan wakil DPR RI AM Fatwa, Umat muslim di Indonesia berhutang budi kepada rakyat “Sudan” karena pemikir pembaharu silam dari “Sudan” turut berperan dalam membantu rakyat Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya. Pemikiran itu pulalalh yang memberi Inspirasi bagi KH. Ahmad Dahlan untuk mendirikan Muhammadiyah.

Kemudian ketika Indonesia menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955 .”Sudan” yang ketika itu masih tergabung dengan Mesir juga telah mengirimkan wakilnya. Hasilnya, seruan Dasa Sila Bandung mempercepat rakyat “Sudan” untuk mendapatkan kemerdekaan dari inggris dan Mesir pada 1 Januari 1956.

Saat ini tercatat 170 mahasiswa Indonesia menempuh pendidikan S1 dan S2 –nya di Kharthoum sebagian besar dari mereka mendapat beasiswa dari pemerintah “Sudan”. Konflik di “Sudan” saat ini sebanranya bisa menjadi cermin bagi kita. Kekayaan “Sudan” yang diperebutkan Barat dan melahirkan pertikaian mirip dengan kondisi kita jika melihat kondisi Aceh dan Papua kerakusan Barat inilah yang telah merongrong kehidupan tentram di “Sudan”.

Hal ini sudah disadari bergai pihak karena konflik “Sudan” Selatan-”Sudan” Utara, Darfur dan “Sudan” Timur tak lain adalah strategi barat untuk menguasai minyak dan kekayaan “Sudan” yang lain.

Sejatinya “Sudan” tak pernah mengenal pertikaian anatar warga yang berbeda agama , apalagi bertentangan suku seagama yang keras seperti sekarang. Oleh sebab itulah, pertanyaan bagi muslim “Sudan” kiranya sama dengan muslim kita : Apkah kita terus melawan atau menderita dalam cengkraman ?
( berbagai sumber )

Wednesday 4 April 2018

JENAZAH TIDAK BISA DIKUBURKAN

JENAZAH  TIDAK BISA DIKUBURKAN
“Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan didalm kehidupan unia ini, adalah seperti perumpamaan angin yang mgandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri (QS.Ali Imran : 117)

Memiliki banyak harta, menjadi kaya adalah godaan yang senantiasa menghampiri kehidupan manusia. Keterbatasan dalam memenuhi kebuthan hidup selalu membawa seseorang kepada kondisi dilematis antara tetap sabar menjalani hidup atau keluar dari keadaan itu walau dengan mengerjakan perkara yang buruk dan dilarang agama.

Benar ucapan hikmah bahwa setan tak hanya berusaha menjauhkan manusia dari penyembahan yang sungguh-sungguh kepada Allah swt dengan menciptakan berhala-berhala, tetapi juga menciptakan keinginan-keinginan atas harta yang natinya menjadi berhala baru yang membuatnya menjauh dari naungan Allah swt.

Kisah yang terjadi beberapa puluh tahun yang lalu ini, yang terjadi di sebuah desa kecil di Pulau Jawa bisa menjadi Ibrah bahwa ada banyak cara bagi manusia untuk memiliki banyak harta dengan jalan yang batil, syirik, dan mendzalimi diri sendiri.

Cara-cara ini umumnya memang terbukti berhasil membuat seseorang yang tadinya miskin menjadi kaya, tapi kekayaan yang didapat adalah kekayaan yang semu karena tak ada berkah Allah swt didalamnya.

Orang bisa kaya dengan menipu korupsi , berdagang, dengan batil, atau membodohi orang lain, tapi semua itu adalah kesia-siaan karena tak memiliki nilai dan perbuatan kejinya itu harus dibayar kelak yaumul akhir.

Sungguh Allah yang Rahman sama sekali tak pernah menganiaya makhluk-Nya tapi makhluk-Nya itulah yang senantiasa menganiaya diri sendiri dengan perbuatan –perbuatanny. Naudzubila min dzalik……

JENAZAH itu kembali kerumah
Sungguh kejadian yang menimpa pak Dama , bukan nama sebenarnya diluar akal sehat dan kepatutan. Siang hari tadi keluarga dikejutkan dengan kematian Pak. Dama dengan tiba-tiba.

 Tak terdengar sakit, Pak Dama yang merupakan orang terkaya di kampung Citerjal , bukan nama sebenarnya diberitakan sudah wafat. Warga kampungpun terkejut dibuatnya.

Tapi mereka tak terlalu banyak omong karena Pak Dama adalah orang terpandang di kampung Citerjal. Sebagai warga yang baik mereka melayat kerumah Pak Dama dan membacakan Surat Yasin.

Dengan dipimpin seorang ustadz , warga kampung Citerjal bergotong royong mengurus jenazah Pak Dama dari mulai memandikan, mengkafani hingga mensholatkan.

Selepas diSholati, jenazahpun diantar ketempat istirahatnya terakhir, sebuah lubang berukuran 1X2 m di pemakaman umum kampung itu. Pemakaman berjalan dengan baik tanpa ada halangan sama sekali.

Setelah kubur ditimbun dengan tanah merah , sng ustadzpun memimpin doa untuk almarhum Pak Dama. Setelah semua selesai, para pengantar jenazah dan keluarga almarhum meninggalkan area pemakaman umum dengan nafas lega.

Karena jenazah sudah mereka kembumikan dengan baik. Para pngantarpun langsung kembali kerumah masing-masing. Sore hari setelah dikuburkan dengan layak, tak ada kejadian yang menghebohkan. Semua terasa biasa saja, seperti hari-hari yang lain.

Namun setelah malam muali beranjak tengah malam, tiba-tiba keluarga Pak dama dikejutkan dengan kejadian ganjil. Mereka mendengar seperti benda jatuh di dalam rumah tepatnya berada di ruang tamu rumah Pak. Dama.

Suaranya “buuk’ terdengar begitu jelas di ruang tamu tersebut. Keluarga Pak Dama bergegas mendatangi ruang utama tersebut. Alangkah terkejutnya mereka begitu melihat sebuah benda berwwarna putih teonggok dihadapa mereka.

Yang lebih mengejutkan lagi setelah didekati, mereka mendapati bahwa benda yang jatuh itu ternyata Jenazah Pak Dama yang baru saja dikuburkan sore tadi lengkap dengan kain kafannya.

Sungguh hanya Allah saja yang mengetahui bagaimana kejadian ganjil tersebut bisa terjadi. Kejadian tersebut tentu saja berada diluar nalar dan akal manusia.

Tapi warga Citerjal sebenarnya hal itu bukan barang baru dan tak hanya sekali terjadi. Jenazah”kembali” kerumah tak bisa dikuburkan ketanah atau setelah dikuburkan tapi kemudian tiba-tiba diatas kuburan keesokkan harinya.

Konon hal serupa sudah sering terjadi di kampung tersebut. “ Bagi warga disini itu disebut dengan mati ngepet”, biasanya terjadi pada orang yang mencari ilmu atau kekayaan dengan jalan syirik.

Walau bagaimanapun diusahakan, biasanya tetap jenazah yang mengalami mati ngepet itu tak bisa dikuburkan , “ujar kan Sardin, warga Citerjal bukan nama sebenarnya kepada Hidayah.

Seperti pengetahuan warga Citerjal lainnya, keluarga Pak Damapun mahfum dengan peristiwa ini mereka tahu, kemablinya jenazah Pak Dama pastilah disebabkan karena semasa hidupnya kepala keluarga mereka itu mengamalkan laku pesugihan.

Tak ingin kejadian ini sampai diketahui warga dan tetangga dan warga lainnya mereka bergerak cepat. Mereka segera mendatangi beberapa petani yang bisa menjadi kuli untuk mengurus jenazah Pak Dama yang kembali lagi itu.

“ Orang yang dihubungi itu ada delapan orang. Semua hal berkenaan dengan Pak Dama itu dibicarakan dengan ringkas dan rahasia. Keluarga mewanti-wanti jangan sampai kejadian itu bocor diketahui warga.

“ Oleh karenanya pihak keluarga Pak Dama menjanjikan imbalan yang tak sedikit “, ujar kang Sardin lagi serius. Lalu apa yang dilakukan dengan jenazah Pak Dama..?.

Sebagaimana laim pula diketahui oleh warga Citerjal, jika kejadian ini berlaku hanya ada satu cara agar jenazah itu tidak kembali lagi, yaitu jenazah tersebut dibuang kesungai.

Dan itulah yang akan dilakuakn oleh delapan orang yang ditugaskan oleh keluarga Pak Dama. Kontur tanah dan keadaan alam desa Citerjal berbukit-bukit dengan rumah warga yang jaraknya berjauhan. Misi rahasia ini karenanya menjadi tak terlalu sulit dilakukan.

Beberapa orang mencari bamboo yang kebetulan banyak tumbuh dikampung itu untuk membuat tandu penggotong jenazah Pak Dama.Demikianlah dalam kegelapan malam karena listrik belum menyentuh kampung Citerjal, delapan orang melakukan aksinya dalam keremangan.

Mencari tali akar pohon untuk mengingkat batang bamboo hingga menjadi tandu yang layak. Setelah selesai, jenazah lalu diletakkan diatasnya. Dalam keremangan malam mereka lalu berjalan menuju kawasan perbukitan , tempat hulu sungai berada , dimana aliran sungai mengalir ke wilayah hutan yang belum banyak penduduknya.

Arus Air, Hujan lebat dan Petir
Walau dengan hati yang was-was kedelapan petani ini menyusuri jalanan kampung. Di kampung Citerjal jika malam sudah tiba umumnya warga mengunci diri didalam rumahnya. Suasana sangat hening dan mencekam, ahanya ada suara binatang malam dan desau angin.

Menyusuri daerah persawahan dan perbukitan hutan kampung mereka berjalan menuju daerah yang agak tinggi , tempat hulu sungai berada. Sekalipun medan yang dilalui tak mudah, karena mereka mngenal baikdaerah disekitar kampung itu, delapan orang tersebut akhirnya sampai juga di hulu sungai.

Pelan-pelan lalu jenazah dibawa turun kesungai. Tandu tersebut lalu diletakkan begitu saja diatas bebatuan sungai diperciki aliran air yang mengalir.

Baru saja kedelapan petani itu beranjak, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Entah darimana datangnya tiba-tiba segulungan air menderu dan menerjang tandu yang diatasnya ada jenazah Pak Dama

Tandu itu terhempas, bergulung, hingga hanyut bersama gulungan air tersebut. Kedelapan orang itu melihat dengan merinding apa yang barusan terjadi didepan mata mereka.

Namun belum lagi rasa kagetnya hilang, tiba-tiba terdengar bunyi petir menggelegar, sekecap menerangi dikeramangan malam itu. Dan kemudian hujan hujan pun turun dengan lebat.

Menjadikan suasan hati kedelapan petani tersebut semakin tak karuan. Tak berpikir lama, mereka segera beranjak meninggalkan daerah huu sungai itu dengan langkah tergesa-gesa.

Jalanan yang curam semakin sulit dilalui karena guyuran hujan malam itu. Namun berkat pertolongan Allah swt, sekalipun dengan langkah tergopoh-gopoh, mereka bisa sampai kembali kerumah masing-masing.

Kejadian it uterus membekas dalam ingatan delapan orang yang memanggul jenazah Pak Dama. Mereka hanya dapat mengkirik dan tak mengerti apa hakekat dari semua kejadian yang baru mereka alami.

Kaya tapi jauh dari Agama
Pak Dama terkenal sebagai orang yang memiliki banyak harta didesa Citerjal. Sawahnya berpetak-petak dan ternaknya banyak. Tapi entah mengapa ia terkenal pula jauh dari agama.

Warga tak pernah melihat Pak Da,a menjalankan syariah agam yang pokok dalam hal sholat dan puasa. Tak hanya itu, sekalipun memiliki ternak yang banyak ia juga tak pernah melakukan kurban.

“ Ia seperti jaug dari ajaran Islam, tak mau menjalankan apa yang menjadi syariat agama yang ada  “. Ujar kang Sardin. Sehari-hari kehidupan Pak Dama diisi dengan mengurus hartanya yang banyak itu. Ia seperti keasyikan sendiri dan tak memperdulikan hal lain.

Hartanya itu benar-benar ia urus dan dijaga setiap hari, hingga seperti tak ada waktu untuk yang lain.Sampai kemudian warga mendengar kematian Pak Dama yang mendadak pada siang hari itu.

“Setelah meninggal, Harta Pak dama jatuh ketangan anak-anaknya yang kemudian sedikit demi sedikit habis dijual hingga tak tersisa sama sekali. Ujar kang Sardin.

Apa yang sebenarnya berlaku dalam kehidupan Pak Dama, hanya Allah lah yang mengetahuinya. Tapi kisah ini bisa menjadi pelajaran bahwa harta merupakan sarana yang terus dipakai setan untuk membuat manusia lupa bersujud kepada Tuhannya.

Keinginan memiliki harta yang banyak juga terus diapkai setan untuk membuat manusia tega menjual akidah dan kehormatan dirinya dengan melakukan hal-hal atau ritual-ritual mencari kekayaan dengan jalan syirik.

Allah yang Rahman tak pernah menganiaya makhluk-Nya, tapi makhluk-Nya itulah yang menganiaya dirinya sendiri dengan perbuatanya

Kang Sardin,
Kerabat salah satu penggotong jenazah Almarhum :
“ Almarhum Memang Terkenal Sangat Kaya “

Dulu, didaerah ini, almarhum memang terkenal sangat kaya, sawahnya banyak, kambingnya banyak.Sawahnya miliknya itu bahkan juga ada dikampung lain. Pokoknya sangat terkenal. Tapi ya itu, dia terkenal tak suka menjalankan ibadah.

Sama ajaran islam seperti jauh, tak mau mengerjakan. Kalau buan puasa. Orang berkuran di hari Raya Idhul Adha, dia tidak pernah melakukannya. Itu yang saya dengar.

Tapi dia tak pernah diberitakan jahat sama orang lain. Memaki,mendzalimi dan sebagainya. Yao rang kampung bisalah yang pendiam dan tak banyak tingkah. Pernah suatu ketika ia diberitakan ribut dengan sesepuh desa karena ia membawa seorang perempuan bukan muhrimnya kegubuk ditengah sawah tapi setelah itu tak ada kejadian lagi yang agak heboh tentang diri almarhum.

Menurut Paman saya yang menjadi salah satu dari delapan orang yang menggotong jenzah almarhum, jenazah almarhum diletakkan di hulu atau kepala sungai. Letaknya diata bukit yang jalannya terjal.

Waktu itu sudah malam jika sekarang saja dikampung ini kalau malam gelap, bisa dibayangkan waktu itu bagaimana gelapnya dan terjalnya jalan yang dilalui orang-orang yang menggotong jenazah almarhum karena jalan aspal yang ada dikampung ini baru ada beberapa tahun ini dibangun pemerintah.

Jenazah dibawa dengan tandu dari bambu, karena tidak mungkin meminjam keranda dari masjid atau musholla. Waktu itu bisa dikatakan perjalanan waktu itu dirahasikan. Setelah berada di kepala sungai diatas bukit yang jauh dari pemukiman penduduk itu, jenazah diletakkan begitu saja.

Nah disitulah terjadi kejadian ganjil entah dari mana datangnya air ada segulungan air bah yang datang dan menyapu jenazah tersebut hingga hanyut terbawa air sungai. Saat itu pula suara petir mengggelagar dan disertai turun hujan yang sangat lebat.

Kedelapan orang yang membawa jenazah itu harus pulang dengan guyuran air hujan yang sangat lebat. Setelah selesai karena kesepakatan dengan keluarga almarhum, 8 orang yang menggotong jenazah ini tutup mulut hanya keluarga-keluarga dekat saja yang diceritakan kejadian itu.

Bagaimanapun setiap perbuatan orang pastilah ada konskwensinya atau balasannya. Seperti Filosofi Orang Jawa …?
“ Sopo nandur bakal ngunduh, Sopo utang bakal nyaur, Sopo nyilih bakal balekno “.
“ Siapa menanam akan memanen, Siap berhutang akan membayar, Siapa meminjam akan mengembalikan “

Dan sudah banyak orang mengetahui bahwa orang yang menyekutukan Allah swt, meminta sesuatu selain pada-Nya, tak akan diterima tanah. Kejadian seperti itu tak hanya sekali terjadi dan menjadi pelajaran dari para orang tua pada anak-anaknya dikampung ini.
Wallahu ‘alam Bhisawab

(sumber Majalah Hidayah)

TAHUKAH ANTA

KONTEN INI BERISI TENTANG PENGETAHUAN ISLAM

Gambar 5
(Tri yudiono – Publishing )

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...