Dasbor"SIRAMAN RUHANI"
DILAKUKAN K1 NGANJUK...? (nyuwun 1000 bagi yg muslim)
“ Biasanya, sesuatu yang bening muncul saat hening anda
bisa berjenakjenak mengenali kembali diri anda ; memikirkan kembali makna
bekerja dan berkarya pada momen tersebut ”.
Ada
saat dimana Anda merasa spirit untuk berkarya terasa surut. Adam momen dimana
bekerja merasa menjenuhkan atau membosankan, atau membuat Anda merasa muak atau
barang kali galau. Pakai jurus apaun mengatasinya masalah itu datang kembali.
Ada
serupa jelaga yang menghantui Anda Buram, hitam. Padahal Anda membatin bukankah
pekerjaan itu dulu yang anda idam-idamkan, mimpi anda yang kemudian menjadi
kenyataan?.
Bulan-bulan
berlalu, tahun-tahun bergegas pergi. Kini Gundah itu datang. Semangat berkarya
melemah mulai pesimistik, mulai tidak bergairah menuntaskan sejumlah
tugas-tugas. Sialnya, rasa ini datang berkali-kali.
Anda
mulai meraba ketidak pastian meraih apa yang diinginkan dan yang dicita-citakan
serta asa yang sudah mulai jauh dari angan-angan (sesuatu yang membahagiakan
Anda). Anda seperti tidak menemukan Passion
lagi untuk berkarir. Sementara tetiba sudah masuk tahun 2018 perjuangan, usaha,
ikhtiar apapun sudah dilakukan. Sementara asa, resolusi dan keriaan yang kudu
ditangkup. Tapi, suasan batin Anda merasa masih terpuruk dalam pusaran yang
menjemukan itu.
Belum
lagi, bila Anda rajin mengudap berita bisnis dan ekonomi di sejumlah media.
Aspek yang satu ini tengah lesu. Nilai tukar dolar terhadap rupiah tidak
beranjak jauh dari kisaran 13-14.000-an/1$. Banyak kebutuhan ekonomi yang harus
dipenuhi sementara harga-harga kebutuhan ekonomi, sekolah anak dan lain-lain
yang semakin meroket dan kian akutlah rasa jenuh dan gundah itu.
Pada
titik nadir psikis itulah, bila Anda merasa Sang Maha Rahman masih menaungi
hidup Anda, Anda disarankan kembali kepad-Nya sebagai penyuluh momen-momen tak
elok yang tengah bergulat didalam kalbu dan benak Anda. Bukankah Dialah sang
Maha Pelipur yang siap menangkup apapun kondisi Anda..?
Ia
siap memelukmu jika kau ingin mendekap-Nya. Ia tidak pernah bosan dan tidak
pernah meninggalkanmu jika Anda mau mendekat dengan segala keluh kesahmumeski
kai tidak rutin menghadap-Nya.
Bila
Anda tidak pernah atau jarang bangun dikeheningan malam. Sholat dan munajatlah
sesekali di waktu-waktu dini hari. Biasanya, sesuatu yang bening muncul saat
hening. Anda bisa berjenak-jenak mengenali kembali diri Anda ; memikirkan
kembali makna bekerja dan berkarya dalam hidup Anda pada momen tersebut.
Anda
dapat meniti kembali apakah karis yang selama ini Anda tekuni merupakan Passion Anda. Bila ya, mintalah Rabb
Azza wa Jalla untuk bersetia mendampingi Anda agar tetap bersyukur, bersemangat,
berjuang dalam menempuh dan melaluinya.
Bila
tidak, mohonlah agar Dia memberikan solusi-solusi terbaik sebagai penggantinya.
Mengadulah dalam dzikir. Berterus teranglah dalam wirid. Berdialoglah kepada
Illahi disaat-saat hening itu tentang sejumlah gelisah, permasalahan hidup dan
jenuh Anda.
Bila
pagi tiba dan Anda masih butuh vitamin penyemangat jiwa, berdoalah untuk
mengawali langkah-langkah berkarir yang tidak lagi goyah dan gontai. Selarik
doa dalam hadits berikut ini barangkali bisa Anda rutinkan untuk membacanya Riwayat dari Umama, Rasulullah saw
pernah bersabda :
“Allah
swt mencela kelemahan, maka cerahkanlah semangatmu. Kalau tetap kalah (tidak
bersemangat), maka bacalah Tawakaltu ‘alallahi
atau hasbiyalllah wa ni’mal wakil (Aku berserah diri kepada Allah, atau Yang
mencukupkanku adalah Allah dan sebaik-baik pelindung)”, (HR. Tbarani)
Demikian sebuah hadits yang termaktub dalam kitab Majmau Jawaid, yang penulis
dapatkan dari KH. Adib Masruhan.
Doa
tersebut mungkin mudah dan ringkas. Tapi, ia bernas. Dan yang terpenting adalah
Anda mengimani bahwa satu pesan indah itu datangnya dari Rasulullah saw,
kekasih Allah swt, yang tidak ingin umatnya senantiasa galau dan gelisah dalam
berkarir dan berkarya.
Lalu..?
Biarlah waktu yang akan menjawabnya dan berkhusnudzan saja pada Allah, mungkin Allah swt mempunyai rahasia dibalik
semua ini dan pasti Allah akan memberikan sesuatu seperti kalimat yang indah
dibawah ini… ;
“Aku minta kepada Allah
setangkai bunga segar. Dia beri aku kaktus berduri. Aku minta kupu-kupu
diberinya ulat. Aku kecewa dan sedih. Namun tidak lama kemudian kaktus itu
berbunga indah sekali dan ulat itu menjadi kupu-kupu yang cantik. Begitu cara
Allah mengasihiku, selalu indah pada waktunya”.
Yang
terpenting Anda tidak berpangku tangan dalam menunggu jawabannya dalam
menemukan kegairahan untuk berkarya dan bekerja kembali.
Semoga
dengan tulisan ini dapat menginspirasi kita untuk menghadapi semua maslah hidup
dengan bijaksana dan tidak dengan emosi.
Semoga
bermanfaat Amiiiiiin.
Wallahu ‘alam Bhisawab
Catatan
:
Berikut ini adalah sejumlah Dalil
Qur'ani beserta Terjemah Qur'an Surat (TQS) yang menjadi dasar untuk bersikap
dalam memilih pemimpin bagi umat Islam :
1.
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS. 3. Aali 'Imraan : 28.
"Janganlah orang-orang mukmin
mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya
lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara
diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu
terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."
QS. 4. An-Nisaa' : 144.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan
orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah
(untuk menyiksamu) ?"
QS. 5. Al-Maa-idah : 57.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi
PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan,
(yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan
orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika
kamu betul-betul orang-orang yang beriman."
2. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai
Pemimpin walau Kerabat sendiri :
QS. 9.
At-Taubah : 23.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK
dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) jika mereka lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan
mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
QS. 58.
Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan
hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang
Allah dan Rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK
atau SAUDARA-SAUDARA atau pun KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan
pertolongan yang datang daripada- Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha
terhadap mereka, dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan
rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."
3.
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia
QS. 3.
Aali 'Imraan : 118.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi
TEMAN KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka
tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa
yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa
yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh
telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."
QS. 9.
At-Taubah : 16.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah
belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan
tidak mengambil menjadi TEMAN SETIA selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang
yang beriman ? Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
4.
Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat Islam
QS. 28.
Al-Qashash : 86.
"Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan
kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu,
sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang
kafir."
QS. 60.
Al-Mumtahanah : 13.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan PENOLONGMU
kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri
akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus
asa."
5.
Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim
QS. 3.
Aali 'Imraan : 149-150.
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang
yang KAFIR itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada
kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah),
Allah lah Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Penolong."
6.
Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga menguasai muslim
QS. 4.
An-Nisaa' : 141.
"...... dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada
orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman."
7. Al-Qur'an
memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 4.
An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan
mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil
orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka
sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah."
8.
Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 5.
Al-Maa-idah : 51.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka
adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
ZALIM."
9.
Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 5.
Al-Maa-idah : 80-81.
"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan
orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka
sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka
akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi
dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan
mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan
dari mereka adalah orang-orang yang FASIQ."
10.
Al-Qur'an memvonis sesat kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 60.
Al-Mumtahanah : 1.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada
mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya
mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir
Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada
Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan
mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan
secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih
sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu
nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya
dia telah TERSESAT dari jalan yang lurus."
11. Al-Qur'an
mengancam azab bagi yang jadikan kafir sbg Pemimpin / Teman Setia
QS.
58. Al-Mujaadilah : 14-15.
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu
kaum yang dimurkai Allah sebagai teman ? Orang-orang itu bukan dari golongan
kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk
menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi
mereka AZAB yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah
mereka kerjakan."
12.
Al-Qur'an mengajarkan doa agar muslim tidak menjadi sasaran fitnah orang kafir
QS. 60. Al-Mumtahanah : 5.
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (SASARAN)
FITNAH bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."