Dasbor "RAHASIA ILLAHI 1"
KUBURAN SI RENTENIR
“Bau amis yang menyeruak ditengah
perkampungan pagi itu, setengah tidak percaya mereka memburu bau amis itu.
Ternyata , sumbernya adalah dari kuburan seorang perempuan muda yang semasa
hidupnya melakukan praktek renten “.
Malam itu hujan deras mengguyur kampung
kutilang dibarengi angin kencang. Hawa dinginpun menusuk pori-pori. Kebanyakkan
warga kampung tak kemana-mana melainkan lebih memilih dirumah saja. Menarik
selimutnya rapat-rapat.
Sebagian ada yang meminum the hangat untuk menghangatkan
tubuh mereka sembari menonton siaran TV. Setelah kantuk menyergap, barulah
mereka menuju tempat tidurnya. Rupanya malam yang dingin itu benar-benar
melenakan warga, mereka lelap. Hingga tak terasa ayam berkokok terdengar dibeberapa
rumah warga. Pertanda pagi segera tiba. Hujan yang mengguyur malam itu sudah
reda. Tetapi masih menyisakan hawa dingin yang luar biasa, membuat sebagian
orang malas untuk mulai beraktivitas.
Baca Juga "Meninggal ditengah Pesta Miras"
Baca Juga "Meninggal ditengah Pesta Miras"
Matahari segentar lagi terbit angin berhembus cukup
kencang. Tetapi hari itu tampak hawa aneh sekali ,angin itu membawa bau anyir
ketengah perkampungan. Baunya cukup menyengat.
Pak Oji warga yang kebetulan tinggal yang tidak jauh dari
lokasi makam, mencium bau anyir tersebut. Begitupun istri dan anaknya mencium bau
tak sedap itu. Beberapa tetangga merasakan hal yang sama. Mereka heran, kenapa
ada bau aneh yang sangat mengganggu ini..?. baru kali ini rasanya merasakan
keganjilan ini.
Satu persatu warga keluar rumah Mereka saling bertanya
mengenai soal bau anyir tersebut. Hingga bertanya kenapa muncul bau anyir cukup
menyengat hidung mereka. Kemudian akhirnya mereka memutuskan mencari asal bau
anyir tersebut.
Bau seperti itu sebelumnya tak pernah mereka cium. Dengan
melihat dari mana arah angin berhembus, mereka curiga bau tersebut sumbernya
dari area kuburan. Sebab sejak tapak kaki mereka mendekati pemakaman umum , bau
anyir itu makin tajam terasa. Makin dekat sumber bau makin membuat mual mual
perut mereka seakan mau muntah. Seakan perut mereka diaduk-aduk hingga ingin
muntah saja.
Ternyata kecurigaan itu benar adanya. Sumber bau amis itu
ada di kuburan. Setelah dicermati betul-betul, bau itu berasal dari tanah
kuburan seorang perempuan muda bernama Siti, yang baru tiga hari dikuburkan
ditempat itu.
Dihinggapi rasa penasaran, Oji dan warga memutari kuburan
yang ditengarai mengeluarkan bau anyir tersebut !. Yang terjadi, sungguh
membuat mereka terperanjat. Spontanitas mata mereka terbelalak begitu melihat
ada tetesan merah keluar merembes dari sekitar gundukkan tanah kuburan. Air
sisa guyuran hujan disekitar rembesan itu berwarna merah darah.
Karuan saja mereka yang ada disitu, kaget bukan main
sekaligus miris. Sebab, ini pemandangan aneh , belum pernah terjadi sebelumnya
dikampung itu. Namun juga menyembulkan tanya, ada apa sebenarnya kuburan
tersebut kok bisa mengeluarkan bau yang luar biasa anyirnya..?.
Bagaimana juga bisa ada cairan merah seperti darah
merembes dari kuburan tersebut ..?. Menyaksikan kejadian tersebutsungguh
membuat sebagian dari mereka pusing. Disamping anyirnya bau begitu menyengat ,
juga dibarengi dengan keluarnya warna merah darah disela-sela tanah kuburan.
Mereka hanya bisa berucap istigfar.
MISTERI KUBURAN
Kabar kuburan berbau amis dan
mengeluarkan cairan merah darah ini, seketika menghebohkan warga kampung.
Menjadi perbincangan banyak orang, di sudut-sudut kampung, dirumah-rumah,
hingga dipasar-pasar. Banyak orang berduyun-duyun ke lokasi ingin membuktikan
fenomena ini.
Entah apa penyebabnya dan
bagaimana peristiwa itu bisa terjadi tidak ada yang tahu pasti. Berhari-hari
bau amis itu terus dirasakan warga baunya yang menyengat itu. Pasalnya belum
ada tindak lanjut bagaimana caranya mengilangkan bau itu sementara pihak
keluarga almarhumah yang kuburannya bermasalah tersebut cuek saja ketika
ditanya oleh pihak berwenang.
Bau amis itu akan terasa jauh
menyengat saat hujan lebat disertai angin kencang.”Kalau lagi kencang anginnya
, saya sama teman saya , kadang-kadang sampai muntah merasakan baunya. Enggak
kuat sama baunya”, ujar Oji.
Rembesan cairan biasanya
bertambah banyak dan melebar setelah turun hujan. Diameter rembesan cairan bisa
mencapai 20 cm, namun setelah hujan turun bisa mnecapai 50 cm. Cairan keluar
dari sebuah lubang yang berada disebelah kanan gundukkan makam yang dibatasi
bingkai kayu.
Banyak orang yang menyebut,
kejadian ini sesuatu yang janggal. Sebab sebelumnya tidak pernah terjadi,
apalagi jasad yang dikuburnya pun sudah dialukan sebagaimana mestinya. Jadi
mereka mengira ini bukanlah sesuatu yang biasa. Tapi perasaan aneh itu hanya
mereka simpan didalam hati.
Namun menurut sebagian orang
lagi, mengatakan bahwa fenomena keluarnya cairan itu adalah hal biasa. Cairan
itu berasal dari lemak yang keluar dari tubuh orang yang sudah dikubur.Lemak
yang bercampur air tanah menyebabkan cairan mirip darah dan baunya pun memang
amis. Biasanya kondisi seperti itu terjadi pada jasad yang bertubuh gemuk.
Biasanya kalau jenazah sudah selama 40 hari akan mengeluarkan minyak atau lemak
dan baunya memang amis.
Terlepas, simpang siur apa
penyebabnya keanehan makam yang mengeluarkan cairan darah tersebut , namun
keberadaan kuburan itu tetap menjadi misteri bagi warga. Tidak sedikit pula
yang mengaitkan dengan peristiwa itu dengan kehidupan Siti, si penghuni kuburan
berbau anyir tersebut. Namun tidak sedikit pula, yang menganggap munculnya
darah yang merembes yang tentu saja menebarkan aroma tidak sedap itu sebagai
sesuatu yang biasa dan logis.
MEMPRAKTEKKAN RENTEN.
Siti, bagi penduduk Kampung Kutilang, dikenal sebagai
peribadi yang baik, ramah tamah dan santun. Dia juga gampang bersosialisasi
dengan warga. Sama seperti warga yang lain. Beberapa tahun sebelum
kepindahannya kekampung lain, peremuan muda ini pernah berdomisili di Kampung
Kutilang, bersama anak dan suaminya.
Hidupnya berkecukupan. Hanya sayangnya menurut beberapa pengakuan
warga kampung, Siti mempraktekkan renten dalam usahanya. Caranya ia meminjamkan
uang kepada tetangga dan warga sekitar rumahnya yang membutuhan. Dan disitulah
ia membungakan pinjaman berlipat-lipat agar dirinyamemperoleh keuntungan besar.
Sehingga kemudian sebagian orang di kampung itu menganggap bahwa kuburan berbau
amis dan meneteskan tetesan darah di gundukkan kuburannya sebagai akibat
praktek renten di masa hidupnya.
Saat Siti meninggal tidak ada sesuatu yang ganjil. Semua
prosesi berjalan lancar. Ia dikuburkan disatukan dengan jasad anaknya yang
sudah meninggal 8 tahun lebih dulu ketimbang dirinya.Ditempat itu, terdapat dua
makam bersebelahan. Sisi kedua makam itu dibatasi papan segi empat. Jadi disatu
lubang itu ada dua jenazah ibu dan anaknya.
Namun menurut Oji, keanehan baru terjadi tiga hari
kemudian. Saat itu hujan turun dengan deras. Bau anyir itu akan lebih menyengat
ketika angin berhembus kencang. Samapi-sampai orang yang mencium baunya bisa
dibuat muntah karena saking menyengatnya bau anyir tersebut.
PERINGATAN KERAS.
Renten ini mungkin rupa lain dari riba. Dalam agama, riba
adalah hal yang terlarang. Siapapun yang melakukan praktik ini diancam dosa
berat. Tetapi mungkin alasan demi keuntungan besar atau menganggap rente
sebagai sesuatu yang lumrah, orang kadang rela menabrak larangan agama.
Pemilik modal (uang) yang meminjamkan uang merasa tidak
masalah menarik keuntungan berlipat, karena merasa telah menolong orang lain
denga cara meminjamkan uang atau barang. Sementara si peminjam juga memaklumi
karena terkondisikan demikian. Posisinya terdesak oleh kebutuhan. Padahal
tindakan tersebut termasuk perbuatan yang dzalim.
Akibatnya pemahaman yang keliru ini, larangan seharusnya
tidak boleh dikerjakan diterjang, malah dihiraukan. Orang merasa tidak bakal
ada konskwensi yang akan ditanggung kelak karena anggapan praktek riba adalah
sesuatu yang wajar dan banyak dipraktekkan di masyarakat.
Padahal dalam agama, banyak dalil yang bisa dirujuk dan
menjadi peringatan keras buat umat islam agar jauh-jauh dari perbuatan riba.
Biarpun ditengah masyarakat marak praktek semacam ini tetapi orang islam yang
memahami betul cara beragama yang baik , tentu akan berusaha untuk menjauhi
sesuatu yang dilarang oleh perintah agama.
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan
apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan
Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandaan
(pahalanya) “ (QS.Ar-Rum :39).
Kemudian ayat lainpun menegaskan larangan praktek riba ,
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka, jika kamu
tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), ketahuilah bahwa Allah dan
Rasul-Nya akan memerangimu Dan, jika kamu bertobat (dari pengambilan riba),
maka bagimu pokok hartamu ; kami tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya
(QS.Al-Baqarah : 278-279).
Malah dalam suatu hadits sangat gmablang bahwa semua yang
terlibat dalam mata rantai riba atau renten menanggung dosa. Jabir berkata,
“Rasulullah saw mengutuk orang-orang yang menerima riba orang yang membayarnya,
dan orang-orang yang mecatatnya dan dua orang saksinya “. Kemudian beliau
bersabda, Mereka itu sama semuanya “ (HR. Muslim).
Tidak cukup disitu saja , sebuah hadits diriwayatkan oleh
Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Pada malam perjalanan Mi’raj aku
melihat orang-orang perut mereka seperti rumah, didalamnya dipenuhi oleh ular-ular
yang kelihatan dari luar. Aku bertanya kepada Jibril.’Siapakah mereka itu..?.
Jibril menjawan, “Mereka orang – orang yang memakan harta riba “.
Gambaran riba dan resiko-resiko orang yang melakukan itu
harsnya menjadi perhatian bagi kita sebagai umat islam agar sekali-kali
tertarik pada hal yang menjurus pada praktek tersebut sekalipun iming-imingnya
adalah keuntungan yang berlipat. Sebab, keuntungan yang berlipat itu sejatinya
semu, disisi manusia mungkin sangat menggiurkan, tetapi ancaman disisi Allah
swt sangatlah pedih dn keras.
Sekarang pilihan ada pada kita sendiri, mau memilih cara
yang baikdan diridhai Allah swt. Atau cara yang batil namun menjanjikan
keuntungan yang semu ..!. Semuanya pasti ada konskwensinya. Yang diridhai Insya
Allag mendatangkan kemuliaan didunia maupun diakhirat. Sealiknya yang semu bakal
mendatangkan malapetaka. Setidaknya bila dunia tidak ada balasan, di akhirat
kelak Insya Allah pasti akan menerima balasannya.
(Wallahu A’lam Bisshawab)