Blog Konten Islam

Wednesday 20 June 2018

Perjalanan Spiritual Office Boy Dapat Umrah Gratis

Perjalanan   Spiritual Office Boy Dapat Umrah Gratis

Dasbor"Rahasia Illahi 2"

Perjalanan Spiritual
Office Boy Dapat Umrah Gratis

“ Jangan pernah menganggap sebelah mata orang-orang yang bekerja seperti mereka. Bisa jadi, mereka justru jauh lebih beruntung dibandingkan kita yang bekerja kantoran atau kita yang merasa lebih baik dari mereka  ”..

Apakah Anda mengira bahwa petugas cleaning service, pembantu rumah tangga, office boy (OB) dan sebagainya tidak bisa pergi ke tanah suci ..? Jika Anda meragukan berarti Anda keliru. Mereka memang tidak memiliki banyak uang untuk pergi ke Tanah suci – Jika mengandalkan uang gaji. Tapi kita harus menyadari, bahwa yang bisa memberangkatkan seseorang ketanah suci atau  semata-mata atas kehendak Allah swt. Jika Allah sudah berkata kun fayakun, jadilah. Jadilah ia berangkat ke Tanah Suci. Jalannya dari mana saja.

Baca Juga "Benarkah sayap Malaikat Bertuliskan Surat Al-Ikhlas..?"

Ini juga dialami oleh pria bernama Harits Fadilah (22) dalam benaknya mungkin tidak pernah terpikirkan bisa berangkat ketanah suci untuk untuk melihat megahnya Masjidil Haram, Agungnya ka’bah dan sebagainya. Ia harus berpikir realitas untuk itu ia hanyalah anak seorang pria sederhana (bahkan miskin), yaitu pedagang ikan keliling. “Ayah pakai sepeda kalau jualan “, kisah Harits penuh haru.

Dengan sepeda ayah, berkeliling kampung dari satu tempat ke tempat lainnya, dan dari satu jalan ke jalan yang lain. Hanya untuk satu tujuan, bagaimana agar ikan-ikan itu laku terjual. Semuanya demi istri dan anak-anak agar mereka bisa makan. Harits yang menyadari dirinya adalah orang yang tidak mampu pantang untuk berpikir bisa pergi ke Tanah Suci.Jangankan bisa pergi kesana, memikirkannya saja mungkin hampir tidak pernah, meski keinginan itu ada dalam benaknya.

Sekali lagi, Harits harus berpikir realitas. Kesederhanaan keluarga Harits tampak pada bangunan rumahnya yang masih pakai bambu, dan alasnya bertanah alias belum berkeramik. Kalau kita mau jujur, adakah rumah dizaman sekarang yang alasnya masih setia dengan tanah, jika tidak karena kesederhanaan atau ketidakmampuannya.

Namun, sebagai lelaki, Harits pantang untuk pasrah diri pada takdir. Ia memang ditakdirkan Allah untuk hidup dan besar dalam keluarga yang sederhana. Tapi, baginya sangat berdosa jika ia terus berada dirumah bermalas-malasan. Karena itu saat menyadari bahwa kedua orang tuanya tak mampu lagi membiyayai sekolahnya hingga SMA, ia pun tidak protes, bahkan ia membuktikan pada kedua orang tuanya kalau ia bisa berkembang menjadi Lelaki yang mandiri.

Segala pekerjaan dilakukannya seperti menjadi kuli bangunan, dan pekerjaan serabutan lainnya. Yang penting, bisa untuk jajan hingga tak lagi banyak meminta pada orang tua yang memang pas-pasan.

Setahun bergelut dengan bekerja serabutan ia pun mencoba hijrah ke Jakarta. Kebetulan, suami tantenya memiliki usaha Steam Motor di daerah duren Sawit. Jadinya, ia pun diajaknya untuk bekerja di sana. Sistem gajian disini adalah dibayar 2500 percucian / motor. “Jika lagi sepi Cuma dapat 5 ribu. Tapi, kalau lagi ramai bisa dapat 30-40 ribu sehari”, ujar Harits.

Baca Juga "Adakah Jin Islam..?"

Merasa kurang ada tantangan, setelah dua tahun bekerja di Steam Motor, ia pun menerima ajakan tetangganya, Bapak Syamsul Riadi, untuk bekerja di Restouran Arab. “Dia sendiri bekerja di travel “, katanya.

Selama bekerja di Restouran itu ia mendapat gaji 600 ribu sebulan dan uang makan 10 ribu sehari. Namun, hanya bertahan sebulan di situ. “Saya nggak betah “, kisahnya sedih.Keluar dari Pramusaji, ia melamar bekerja sebagai Cealing Service di sebuah perusahaan outsourcing di Kelapa Gading.Namun lagi-lagi ia tak bertahan lama, hanya tiga bulan.

Dalam hal ini ia pun mengemukakan alasannya , “waktu  habis di jalan. Berangkat pagi-pagi dan pulang larut malam. Begitu setiap hari “, Kisah Harits dengan jujur.

Jadi, selama kerja di Kelapa Gading Harits masih tinggal  tempat kerjaan yang dulu (Steam Motor) di Duren Sawit. Sambil kerja sebagai Cleaning Service setiap minggu atau hari libur ia ikut membantu kerjaan milik suami tatenya itu, yang Steam Motor.

Dalam kondisi yang tidak menentu, inilah. Harits mendapatkan tawaran lagi dari orang yang dikenalnya saat kerja di Steam Motor, yaitu Bapak Syamsul Riadi, “Gimana Kerjaanya..?. tanya Pak Syamsl kepada Harits saat itu. “Alhamdulillah, tapi saya tidak betah pak”, jawab Harits jujur.

“Ya sudah. Mau gak mau bantu saya..?. Saya punya persahaan sama Bapak Hambali sekarang, “pinta pak Syamsul pada Harits Seketika it Harits mengiyakannya.Harits bekerja di PT Damtour milik Bapak Ustadz Hambali Abbas dan Bapak Ustd Syamsul Riadi.

Inilah titikbalik dimana hal yang tidak pernah dibayangkan oleh Harits akhirnya menjadi kenyataan, yaitu pergi umrah. . 

MIMPI ADA DI MEKAH
Harits bekerja sebagao office boy (OB) PT. Damtour. Pekerjaan ini seolah mengulangi apa yang pernah dilakukannya saat menjadi cleaning service di perusahaan outsoucing. Bedanya, kalau dulu berkelompok, sekarang ia sendiri. Namun kali ini lebih menyenangkan. Sebab ia, tak perlu bolak-balik dari tempat tinggalnya ke tempat pekerjaannya. Di Damtour ini, ia diperbolehkan untuk tinggal di kantor, hitung-hitung sambil ikut menjaga perusahaan itu.

Diakui oleh Harits bahwa suasan kerja dan juga orang-orangnya di kerjaannya sekarang ini jauh lebih menyenangkan. Karena itu ia betah kerja disitu hingga usianya yang keempat tahun ini.”Suasananya bersahabat. Pemiliknya juga baik dan sabar”. Cerita Harits blak-blakkan tanpa bermaksud memuji orang yang menggajinya.

Dua tahun sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci , Harits bermimpi berada di Mekkah Al-Mukaramah. “Disitu saya melihat Ka’bah. Saya sedang sholat dan didepan saya ada Ka’bah “, cerita Harits tentang mimpinya.

Namun, saat itu Harits tidak sekalipun berpikir bahwa suatu hari hal itu akan menjadi kenyataan. Ia tidak pernah membayangkan bahwa hal itu sebenarnya adalah gambaran tentang dirinya dua tahun kemudian. Karena itu, meski mimpi itu menyenangkannya tetapi tetap dianggap sebagai bunga tidur saja.

Tidak lama setelah mimpi itu, tiba-tiba pimpinan kantor berbicara padanya bahwa ia akan diberangkatkan umrah jika usia kerjanya sudah empat tahun. Ini adalah kebijakan perusahaan. Meski belum menjadi kenyataan, tapi Harits mensyukurinya kala itu.Semoga hal itu menjadi kenyataan. Mudah-mudahan ia betah dan bisa kerja hingga usia diamana ia berhak untuk mendapatkan jatah umrah gratis dari kantor.

Benar saja, karena pola kerja Harits yang bagus sehingga waktu yang dijanjikan itu tiba saatnya,”Saya akhirnya dikabari akan pergi umrah pada bulan pebruari ini”, kisahnya dengan haru.

Setelah dipastikan akan pergi umrah Harits pun mengucap syukur kepada Allah. Sang ayah dikampung (Bekasi) pun merasa senangsetelah dikabari sang anak tercinta tentang berita yang sangat membahagiakan ini. Akhirnya hal yang sulit dicapai oleh seorang office boy (bahkan pekerja kantoran sekalipun) bisa didapatkannya. Ini adalah anugerah dari Allah swt. Tidak semua orang bisa mendapatkannya. Bahkan, orang yang bergaji diatas 5 juta pun tidak menjamin bisa pergi umrah. Selain adanya keinginan, kesempatan, dan juga kehendak Allah swt. Tiga hal ini ternyata berlaku buat Harits tidak bagi kebanyakkan orang.

Sekali lagi, kisah Harits, seorang office boy yang bisa pergi umrah, menjadi bukti nyata bagi kita bahwa siapapun bisa pergi ke Tanah Suci jika Allah sudah berkehendak. Jalannya dari mana saja , bisa diumrahan sama orang atau sama Bosnya sendiri. Jadi, jangan pernah menganggap sebelah mata orang-orang yang bekerja seperti mereka. Bisa jadi, mereka justru jauh lebih beruntung dibandingkan kita yang kerja dikantoran atau kita yang merasa lebih baik dan mempunyai gaji lebih tinggi dari mereka
Good Job Harits..!.

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - Juni 2018

Nabi Isa as Menghidupkan Anak Nabi Nuh as.

Nabi Isa as   Menghidupkan Anak Nabi Nuh as.

Dasbor "Kisah Nabi & Sahabat"

Nabi Isa as Menghidupkan Anak  Nabi Nuh as.


“ Setealah dua peristiwa mengagumkan itu, orang-orang Bani Israel tahu bahwa Nabi Isa memang dianugerahi mukjizat bisa menghidupkan orang yang telah meninggal “ .

Nabi Isa menjalani hidup dengan cara yang sederhana, rendah hati dan bahkan penuh kasih sayang. Sekalipun Nabi Isa sudah diangkat menjadi Rasul dan memiliki pengikut, Nabi Isa hanya mengenakan pakaian dari bulu domba, kerap makan dari daun-daun di pepohonan dan tak memiliki rumah yang dapat ditinggali. Nabi Isa tinggal dihamparan bumi luas yang beratapkan langit.

Baca Juga "Wasiat terakhir Nabi Yaqub"

Setelah diangkat menjadi Rasul, setiap hari Nabi Isa selalu menyusuri sudut-sudut jalan ; menyeru kepada orang-orang yang ditemui untuk diajak ke jalan yang benar, dan mengabarkan tentang peristiwa-peristiwa dimasa depan termasuk kedatangan Nabi akhir zaman (Nabi Muhammad saw).

Tetapi, tak sedikit orang yang ditemui itu berpaling dan menuduh Nabi Isa dusta, dan mempertanyakan mukjizat yang dibawa Nabi Isa. Sebagaimana nabi-nabi yang terdahulu yang sudah diutus oleh Allah, Nabi Isa pun dianugerahi oleh Allah dengan beberapa Mukjizat.

Diantara mukjizat yang dianugerahkan oleh Allah kepada Nabi Isa, antara lain ; ia bisa menyembuhkan orang buta, orang yang menderita kusta bawaan, dapat menyembuhkan orang yang lumpuh, dan bahkan – lebih dari semua itu atas izin Allah dan kehendak Allah Nabi Isa bisa menghidupkan kembali beberapa orang yang sudah meninggal dunia atau mati.

Suatu hari, saat Nabi Isa berjalan hingga kemudian melintasi sebuah pemakaman. Tapi dipemakaman itu, Nabi Isa melihat ada seorang wanita yang duduk diatas salah satu pusara dengan wajah murung, diliputi kesedihandan menangis tiada henti.

Nabi Isa menghentikan langkah, sejenak berpikir, kemudian berjalan mendekati wanita itu, “Wahai ibu, apa yang membuatmu sedih hingga menangis”..?

Dengan masih diliputi isak tangis wanita itu kemudian menceritakan apa yang terjadi ; dia sebenarnya duduk dipusara anak perempuannya. Anak perempuannya itu baru meninggal. Padahal, anak itu adalah anak satu-satunya yang ia miliki ia tidak memiliki anak selain anak yang telah meninggal itu.

Jadi, itulah yang membuat wanita itu sedih, dan menangis. Ia bersumpah tidak akan meninggalkan tempat itu hingga merasakan kematian seperti yang dialami oleh anaknya. Atau Allah yang menghidupkan kembali anaknya itu agar ia dapat melihat anak perempuan itu untuk terakhir kali.

“Wahai ibu, apa engakau akan benar-benar meninggalkan tempat ini jika engakau melihat anakmu..?.
Wanita itu pun menjawab dengan penuh keyakinan, “Tentu saja”.


Lalu Nabi Isa pergi meninggalkan tempat itu dan menunaikan sholat dua rakaat.
Tak selang lama, kemudian Nabi Isa kembali lagi dan duduk dipusara tersebut, seraya berkata, “wahai fulanah, bangkitlah dengan seizing Allah Yang Maha Pegasih, dan keluarlah dari kuburmu !”.

Tiba-tiba, tanah di pemakaman itu seperti retak dilanda gempa. Tanah dipemakaman itu bergerak-gerak, seperti ada kekuatan didalam tanah yang mengguncang permukaan pusara. Tetapi, hal itu tidak berlangsung lama karena kemudian tanah pusar itu diam kembali.

Lalu, Nabi Isa berseru kembali untuk kedua kalinya, “Wahai Fulanah, bangkitlah dengan seizing Allah Yang Maha Pengasih, dan keluarlah dari kuburmu..!.

Kejadian yang hampir serupa pun terjadi. Tiba-tiba tanah pusara itu terbelah tepat di tengah. Tanah pusara itu kembali bergerak-gerak, dan retak-retak seperti terjadi gempa kecil. Namun hal itu terjadi tidak lama. Setelah it kembali tanah pusara itu diam lagi.

Lalu, Nabi Isa kembali berseru untuk ketiga kalinya. Tiba-tiba tanah pusara itu merekah. Tanah pusara itu kembali bergerak-gerak dan retak-retak seperti terjadi gempa kecil. Selanjutnya, keajaiaban pun terjadi. Anak perempuan yang sudah meninggal dan telah membuat ib kandungnya sedih dan menangis itu keluar dari dalam kubur, seraya menyeka kepalanya untuk menghilangkan tanah-tanah yang menempel di kepalanya.

Wanita itu melihat dengan penuh takjub. Ia tak menyangka bahwa anak perempuannya yang sudah meninggal itu bisa hidup kembali didepan matanya. Bahkan karena takjub dan heran wanita itupun tercekat dan tak bisa bicara sepatah katapun.

Kemudian Nabi Isa bertanya, “Kenapa kamu tidak langsung keluar saat pertama kali aku berseru memanggilmu..?”.
Anak perempuan dan bahkan anak satu-satunya yang dimiliki wanita itu berujar, “Ketika mendengar lengkingan pertama, Allah mengutus salah satu Malikat-Nya kepadaku dan ia menaiki punggungku. Kemudian ketika aku mendengar lengkingan kedua, Malaikat itu mengembalikan rohku kedalam tubuhku. Kemudian aku mendengar lagi lengkingan yang ketiga dan aku sangat takut. Karena aku pikir itu adalah sangkakala yang ditiupkan pada hari Kiamat. Rasa takutku yang luar biasa terhadap hari kiamat itu menjadikan rambutku, alisku, dan bulu mata inipun menjadi putih (beruban).”

Setelah itu, anak perempuan itu sadar jika ditempat itu ada sosok wanita yang tak lain adalah ibunya. Kemudian, anak perempuan itu berkata kepada Nabi Isa, “Wahai Ruhullah, berdoalah kepada Tuhanku agar aku dikembalikan lagi di alamku dan aku dipermudah dalam menghadapi kematianku yang kedua ini”.

Lau Nabi Isa berdoa kepada Allah dan seketika itu anakperempuan yang telah dihidupkan oleh nabi Isa atas izin Allah swt itu kembali menghembuskan napas terakhirnya dan nabi Isa membopong jasad anak perempuan itu untuk dikembalikan kedalam liang kubur.

Tidak lama setelah itu, peristiwa tersebut tersiar luas seperti dihembuskan angin, dan akhirnya sampai ketelinga orang-orang Yahudi. Sekalipun peristiwa itu adalah mukjizat dan bukti nyata akan kenabian Nabi Isa, orang Yahudi justru semakin marah dan kian dengki terhadap Nabi Isa. Pada hari yang lain, peristiwa serupa pun terjadi.

Nabi Isa memiliki seorang teman bernama Azir. Teman Nabi Isa itu seorang pemuda yang beriman sehingga Nabi Isa pun mencintainya. Setelah lama tak berteman dengan Azir, Nabi Isa pun memutuskan untuk berkunjung kerumah Azir.

Setiba dirumah Azir, Nabi Isa dikejutkan dengan pemandangan yang mengiris hati. Azir tidak menyambut kedatangan Nabi Isa tetapi yang menyambut justru seorang wanita, dan wanita itu menyambutnya dengan isak tangis. “Azir telah meninggaldan dikuburkan tiga hari yang lalu, “Jawab wanita itu.

Wanita itu yang tak lain adalah ibunya Azir-menjawab dengan penuh harap.
Isa berkata, “Besok aku akan kembali dan memberikan penghidupan, dengan izin Allah “.
Nabi Isa memenuhi janjinya. Tepat pada keesokkan harinya , Nabi Isa datang lagi kerumah Azir menemui wanita itu dan berkata, “Ikutlah dengan ku ke makam Azir “.

Sesampai di makan, Nabi Isa kemudian berdiri persis didekat makan Azir, menatap ke langit memohon kepada Allah dengan penuh keyakina. Setelah itu, Nabi Isa berkata, “Wahai Azir, bangunlah..!”.

Apa yang kemudian terjadi..?. Tiba-tba tanah makam itu bergerak lalu terbelah tepat ditengah. Lalu Azir keluar dari dalam makan. Sang ibu melihat kejaiban itu dengan mata kepala sendiri. Wanita itupun tak menyia-nyiakan waktu kemudian memeluk Azir dengan air mata yang bercucuran.

“Apakah engkau ingin tinggal dengan ibumu..?. tanya Nabi Isa.
Azir menjawab pendek “Ya”.
Nabi Isa memberi jawaban memuaskan kepada Azir, “Allah telah memberimu kehidupan baru. Kau akan menikah dan Allah akan menganugerahimu anak-anak yang baik”.

Setelah dua peristiwa mengagumkan itu, Orang-orang Bani Israel tahu bahwa Nabi Isa memang dianugerah mukjizat bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal atau mati atas izin dan kehendak Allah. Hal itulah yang kemudian membuat mereka menuntut Nabi Isa untuk membangkitkan kembali anak Nabi Nuh, Sam.

Nabi Isa kemudian menunaikan sholat dua rakaat, berdoa kepada Allah. Nabi Isa meminta izin Allah untuk menghidupkan kembali anak Nabi Nuh, Sam. Allah menjawab doa yang dipanjatkan oleh Nabi Isa, lalu menghidupkan kembali Sam untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan orang-orang bani Israel dan Sam sempat menceritakan soal peristiwa banjir besar yang pernah terjadi masa lalu.

Setelah menceritakan kejadian itu, kemudian Nabi Isa berdoa kembali kepada Allah dan akhirnya Sam mati lagi untuk kedua kalinya kembali menjadi tanah.

Peristiwa Nabi Isa bisa menghidupkan kembali orang-orang yang sudah meninggal atau mati atas izin Allah swt terjadi lagi. Suatu hari seorang raja (dari Bani Israel) meninggal dunia dan hendak dibawa ketempat peristirahatan terakhir. Waktu jenazah raja itu diangkat ke keranda dan mau dibawa ke pemakaman, Nabi Isa datang.

Lalu Nabi Isa berdoa kepada Allah dan meminta izin untuk menghidupkan kembali raja Bani Israel itu. Allah swt menjawab doa Nabi Isa dan raja itu hidup kembali. Peristiwa yang luar biasa dan nyaris tidak mungkin terjadi itu, tetapi nyatanya benar-benar terjadi bahakan tepat disasaksikan oleh mata kepala sendiri orang-orang Bani Israel itu seketika membuat mereka heran, terkejut, dan sekaligus kagum.

Itulah kebenarannya yang dibwa oleh Nabi Isa. Di antara mukjizat yang di anugerahkan kepada Nabi Isa, salah satunya yang cukup mencengangkan adalah bisa menghidupkan kembali orang-orang yang sudah meninggal atau mati bisa hidup kembali.

Bahkan menghidupkan orang yang sudah mati cukup lama seperti anaknya Nabi Nuh as ini yang cukup luar biasa dan diluar nalar manusia. Inilah keagungan Allah dan kalau semuanya Allah sudah berkehendak Kun Fayakun terjadi  maka terjadilah atas izin dan kehendak Allah swt. 

(Dari Berbagai sumber)


Wallahu A’lam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - JUni 2018

Monday 18 June 2018

PETUAH NABI…? MENJENGUK ORANG SAKIT

PETUAH NABI…?  MENJENGUK ORANG SAKIT

DASBOR"SIRAMAN RUHANI"

PETUAH NABI…?
MENJENGUK ORANG SAKIT

“ Nabi bersabda,”Hak orang-orang muslim atas muslim lainnya ada lima : menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengantarkan jenazahnya, mendatangi undangannya, dan mendoakan ketika bersin ”.

Dalam  satu hadits yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib, Nabi bersabda, “Tidaklah orang muslim menjenguk orang muslim di pagi hari , sehingga tujuh puluh ribu malaikat akan berdoa untuknya sampai sore. Dan jika ia menjenguk pada sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan berdoa untuknya sampai pagi. Dan dia akan akan memetik buahnya di surga “.

Baca Juga "Hakikat Pasangan HiduP"


Hadits diatas menunjukkan kepada kita bahwa menjenguk orang sakit itu akan mendapatkan keberkahan dari Allah swt karena tujuh puluh ribu malaikat akan mendoakan kita. Jika kita berkunjung pada pagi hari maka para malaikat itu mendoakan kita sampai sore hari. Dan jika waktu sore, para malaikat itu akan mendoakan kita sampai pagi hari.


Ulama sendiri  berbeda pendapat mengenai menjenguk orang sakit. Menurut Imam Bukhari, menjenguk orang sakit hukumnya wajib. Pendapat ini terdapat dalam kitab Shahih-nya dengan judul Bab WujubiIyadatil – Maridh (Bab Wajibnya Menjenguk Orang Sakit).


Ibnu Baththal berpendapat bahwa menjenguk orang sakit hukumnya wajib dalam arti wajib khifayah, seperti memberi makan orang yang lapar dan melepaskan tawanan dan boleh jadi mandub (sunnah)  untuk menyambung kekeluargaan dan kasih sayang.


Menurut jumhur ulama, pada asalnya hokum menjenguk orang sakit adalah sunnah, tetapi kadang-kadang bisa menjadi wajib bagi kasus-kasus tertentu.
Yusuf al-Qaradhawi di dalam fatwa Kontemporer menulis bahwa hukummenjenguk orang sakit adalah fardhu khifayah, artinya jangan sampai tidak ada seorang pun yang menjenguk si sakit. Dengan demikian, wajib bagi masyarakat Islam ada yang mewakili mereka untuk menanyakan keadaan si sakit dan menjengukna agar sembuh dan sehat.

Baca Juga "21 Alasan Jamaah di Masjid"


Perbedaan pendapat para ulama tersebut, bila ditelisik lebih jauh sebenarnya berangkat dari tafsir mereka atas dua sabda Nabi, :


Pertama, hadits yang diriwayatkan oleh muttafaq’alaih dari Abu Hurairah ra. Bahwa Nabi bersabda, ,”Hak orang-orang muslim atas muslim lainnya ada lima : menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengantarkan jenazahnya, mendatangi undangannya, dan mendoakan ketika bersin ”.


Kedua, hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Nabi bersabda, “Berilah makan orang yang lapar, jenguklah orang yang sakit, dan tolonglah orang-orang yang kesusahan “.


Menurut sebagian orang dua hadits diatas dianggap masih bersifat global, hingga para ulama pun menafsirkan hokum menjenguk orang sakit dengan berbeda : ada yang wajib , sunnah, fardhu khifayah dan sebagainya.


Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika menjenguk orang sakit. Ini penting kita terapkan agar orang sakit yang kita kunjungi mendapatkan “obat tambahan “ dari kita selain dari dokter.


Hendaknya mendekat tidak lama dan mencari waktu yang tepat untuk berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan si sakit, bahkan berupaya untuk menghibur dan membahagiakan.


Hendaknya mendekat kepada si sakit dan menanyakan keadaan dan penyakit yang dirasakannya, seperti mengatakan, “Bagaimana keadaanmu..?”. Mendoakan si sakit agar cepat sembuh.


Ibnu Abbas telah meriwayatkan bahwa Nabi bila menjenguk orang sakit  maka beliau mengucapkan “Tidak apa-apa , sehat (bersih) insya Allah” (HR. Bukhari). Dan berdoa tiga kali sebagaimana dilakukan oleh Nabi.


Mengusap si sakit dengan tangan kanannya dan berdoa, “Hilangkanlah kesengsaraan dan penyakitnya wahai Tuhan bagimanusia, sembuhkanlah , Engkau Maha penyembuh, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit “. (Mutaffaq alaih).


Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas takdir Allah dan jangan mengatakan “tidak akan cepat sembuh”, dan hendaknya tidak mengharapkan kematiannya sekalipun penyakitnya sudah kronis.

( Berbagai Sumber )


Wallahu ‘alam Bhisawab
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 19 jUNI 2018

Sunday 17 June 2018

KEUTAMAAN WANITA SHOLEHAH..?

KEUTAMAAN   WANITA SHOLEHAH..? 

Dasbor"Educasi Islam"



KEUTAMAAN WANITA  SHOLEHAH..?






“Rasulullah saw bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang sholehah “. (HR. Muslim, An-Nasa’idan Ibnu Majah).


SUATU hari selepas sholat subuh , seorang jamaah masjid menghampiri saya, pemuda lajang yang sebentar lagi akan di wisuda itu mengajak berbincang di teras masjid.Rupanya ia ingin bertanya tentang pernikahan. SMaklum usianya sudah 27 tahun, usia yang sudah matang-matangnya memikirkan kehidupan rumah tangga. Apalagi ia termasuk pemuda yang rajin ke masjid. Ia pasti khawatir tidak mampu menjaga agama dan syahwatnya jika menunda-nunda pernikahan.

Satu pertanyaan sederhana pun menluncur dimulutnya. “Mas, menurut Ustadz saya, kalau sudah menikah, seorang laki-laki biasanya tidak terlalu memandang pada kecantikan istrinya, tetapi lebih kepada bagaimana kelembutan dan ketaatan sikap wanita itu kepada suaminya. Apa benar begitu mas ..? Apa pendapat ustadz saya tidak berlebihan.

Baca Juga "Benarkah Sayap Malaikat Bertuliskan Surat Al-Ikhlas..?"

Pertanyaan yang sebenarnya sederhana saja , tetapi tidak mudah pula bagi saya untuk menjawabnya. Menurut, saya apa yang diucapkan ustadz sedikit banyak ada benarnya. Maksudnya begini ; Ketika mau menikah, yang mugkin paling dipertimbangkan oleh seorang lelaki dari calon istrinya adalah pada penampilan fisiknya, wajahnya cantik, tubuhnya yang aduh hai atau bibir dan bola matanya menggoda. Tetapi, begitu perjalanan rumah tangganya yang telah berbilang tahun maka kecantikan itu tidak lagi menjadi tolak ukur utama dalam menilai plus minus istrinya.

Bukanya kecantikan itu menjadi tidak penting, sehingga si istri tidak perlu berhias untuk suaminya. Bukan itu maksudnya. Seorang istri masih tetap perlu menjaga penampilan di depan sang suami agar suaminya agar selalu tentram berada disampingnya. Akan tetapi, semula kecantikan itu tidak akan lagi bernilai besar jika kewajiban utama sebagai seorang istri untuk berakhlaq baik dan taat kepada suaminya tidak dijalankan dengan baik.

Baca Juga"Adakah Jin Islam"

Jadi, yang menjadi tolak ukur penilaian seorang suami terhadap istrinya ketika rumah tangga mereka telah melewati beberapa tahun adalah sejauh mana si istri menunjukkan rasa cinta dan keataatan kepada suaminya.

Mengapa demikian,,? Karena kecantikan manusia pada dasarnya terbatas. Perjalanan waktu perlahan akan terus menggerogotinya. Jika pun kecantikan itu bisa dilewatkan, tetapi karena dia bersifat fisik , maka pada suatu saat bisa membosankan. Apalagi wajah-wajah baru yang lebih segar banyak bermunculan disekitar suami.

Jika dalam situasi seperti itu wanita masih mengandalkan kecantikan fisiknya untuk mengikat kesetiaan suaminya, pasti ia harus bersiap-siap menuai kekecewaan. Tetapi keaatan dan akhlaq yang baik dari seorang istri tidak akan pernah membuat suaminya bosan.Semakin baik akhlaq seorang istri dan semakin taat dia kepada suaminya, maka semakin besarlah rasa bangga dan cinta suaminya kepada dirinya. Seperti melempar pohon yang lebat dengan buah, semakin banyak kita melempar, maka akan semakin banyak buah yang kita dapatkan. Begitu pula ketaatan dan rasa cinta seorang istri kepada suaminya.

Dipilih Karena Agamanya
Rasulullah saw berpesan kepada para lelaki yang hendak mencari pasangan hidup agar lebih mengutamakan calon istri dengan criteria yang baik agamanya (akhlaqnya) ketimbang ketiga criteria lainnya, yaitu  kecantikannya, keturunan, atau hartanya.

Bagi kebanyakkan pemuda, biasanya pesan Rasulullah saw diatas sudah tidak menjadi pertimbangan lagi dalam memilih pasangan hidup mereka. Kebanyakkan mereka lebih memilih wanita dengan fisik yang cantik dan aduhai ketimbang pertimbangan agama dan akhlaqnya.

Bahkan orang – orang yang masih mempertimbangkan akhlaq dan agama ketika memilih pasangan hidup, dianggap sebagai orang-orang kuno dan ketinggalan zaman.

Padahal apa yang dipesankan oleh Rasulullas saw , tetap relevan dengan sekarang. Begitu banyak lelaki yang harus kecewa setelah menjalani satu tahun dua tahun masa kehidupan rumah tangga bersama perempuan pujaan hatinya   . Kecantikan sang istri yang dulu ia kira akan membahagiakan rumah tangganya ternyata justru memperbudak dirinya.

Ada lelaki yang tetap percaya kepada pesan Rasulullah saw bahwa perempuan yang terbaik untuk dipilih mestinya yang baik akhlaqnya. Tetapi, ia tetap lebih memilih kecantikan fisik calon pendamping hidupnya, dengan alasan bahwa akhlaq dan agama istrinya bisa Ia rubah sedikit demi sedikit setelah menikah nanti. Tapi apa yang terjadi…?. Bukan akhlaq sang istri yang berhasil dirubah, justru akhlaq sendirinyalah yang akhirnya ikut rusak karena pengaruh dominasi istrinya yang berakhlaq buruk.

Terlalu banyak kasus yang semasa lajangnya seolah, rajin ke masjid, jujur dan amanah, tetapi setelah menjalani kehidupan rumah tangga bersama yang tidak baik akhlaqnya dan agamanya, justru dirinya ikut terjerumus kedalam berbagai tindakan yang sangat dilarang dan jauh dari agama.

Seperti korupsi, memeras, menyaup dan tindakan-tindakan yang dilarang oleh agama lainnya demi memenuhi keinginan istrinya yang kemaruk akan harta,

Pada saat-saat seperti ini, seorang suami barulah menyadari kekeliruan alam memilih  pasangan hidup. Tiba-tiba ia sadar betapa yang dibutuhkan seorang lelaki dirumahnya adalah seorang istri yang setia dan taat kepadanya. Ia pun sadar bahwa kecantikan istrinya tidaklah lebih pentingnya atau tidak lebih utama daripada akhlaq dan keataatan terhadap dirinya sebagai kepala rumah tangga.

Maka, tidak heran jika Rasulullah saw bersabda, “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri yang sholehah “ (HR. Muslim, An-Nasa’I dan Ibnu Majah).

Lelaki baru menyadari kenyataan diatas setelah satu dua tahun perjalanan rumah tangganya, biasanya dihadapkan dua pilihan yang sama sulit. Pilihan pertama ia tetap menerima perlakuan istrinya yang tidak sholehah (tidak taat), sambil terus berdoa diam-diam agar Allah merubah kelakuan istrinya, atau sambilberharap bahwa penerimaan terhadap sikap istrinya yang tidak patuh itu akan membuahkan pahala baginya.

Sikap ini hanya akan membuat dirinya sendiri bertambah kecewa dan ia akan terus memendam ketidakpuasan terhadap istrinya sampai akhirhayatnya. Atau jika suami kurang imannya, ia akan membalas ketidak taatan istrinya dengan jalam selingkuh. Di rumah, suami tampak setia dan menuruti semua kemauan sang istri , tetapi diluar rumah ia berusaha mencari wanita lain yang lebih bisa melayaninya dengan baik.

Pilihan kedua, ia bisa merubah kesalahan dengan memberikan pengertian kepada istrinya mengenai peran dan tanggungjawab masing-masing pihak sesuai syariat Islam. Bahkan terkadang resikonya terlalu mahal. Memang ada suami yang dengan kesabaran akhirnya berhasil mendidik istrinya menjadi sadar diri dan sadar posisinya dalam rumah tangga sehingga hubungan suami istri dalam berumah tangga bisa dikembalikan pada rel yang sesuai.

Akan tetapi pada kenyataannya, tidak sedikit keluarga yang harus kandas ketika seorang suami berusaha mengembalikan posisi sebagai kepala rumah tangga yang harus dipatuhi, tetapi mendapat penolakkan dari istrinya yang ingin tetap dominan  dalam menyetir sang suami sesuai keinginannya. Ini bisa terjadi jika si suami tidak sabaran dalam mendidik istrinya atau sang istri tidak mau menerima didikan dari suaminya untuk menegakkan kehidupan rumah tangga yang sesuai dengan ajaran Rasulullah saw.

Nah untuk menghindari terjadinya kemungkinan terburuk dalam kehidupan rumah tangga di kemudian hari, maka sudah seharusnya seorang laki-laki berusaha melihat dengan jeli dan mencari tahu kebaikkan akhlaq dan agama seorang wanita yang henaknya dinikahinya.Hanya dengan memilih wanita sholehah sebagai istrinya maka rumah tangga yang dibangunnya akan mampu memberi kebahagiaan. Sekaligus membantu menyelamatkan imannya dari godaan dunia yang melenakan ini.

Maka benarlah apa yang dikatakan Rasulullah saw bahwa wanita sholehah adalah sebaik-baiknya barang simpanan bagi seorang Musli.
Dari Ibnu Abbas ra Rasulullah saw bersabda kepada Umar, “Tidakkah engkau ingi kuberitahu sebaik-baik barang simpanan (perhiasan) seseorang..?. Ia adalah seorang wanita sholehah apabila suaminya mendatanginya ia menyenangkan. Apabila ia diperintah ia taat, dan apabila suaminya tidak ada, ia menjaga kehormatannya “. (HR. Abu Daud).

Al-Quran sendiri menyebutkan dua cirri utama dari wanita sholehah. Firman Allahswt :
“..Maka wanita-wanita sholehah itu adalah wanita yang takut kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara mereka “(qS. An-Nisa :34).

Kerelaan untuk menjadi seorang istri sholehah dengan cirri-ciri seperti disebutkan oleh hadits dan ayat Al-quran di atas bukanlah sesuatu yang sepele dan mudah, tetapi membutuhkna perjuangan dan mujahadah yang besar. Karena itu, Rasulullah saw menjanjikan perempuan seperti ini kelak boleh masuk kesurga dari pintu mana saja yang ia pilih.

Rasulullah saw bersabda, “Jika seorang istri telah menunaikan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan dan menjaga kemaluan dari yang haram , serta taat kepada suaminya, maka ia akan dipersilahkan untuk masuk ke surge dari pintu manapun yang ia suka (HR.Ahmad dan Thabrani).


Wallahu A’lam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com -18 Juni 2018

Saturday 16 June 2018

Perempuan Lebih Utama Sholat di Masjid / di Rumah..?

Perempuan   Lebih Utama Sholat di Masjid / di Rumah..?

Dasbor"Educasi Islam"

Perempuan  Lebih utama  Sholat  di  Masjid  / di Rumah..?


“Dari Ibnu Umar ra Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu larang istri-istrimu pergi sholat ke masjid , namun (sholat) di rumah mereka lebih baik “ (Ibnu Khuzaimah).

Ummu Salamah ra menceritakan, “Di masa Rasulullah saw para wanita yang ikut hadir dalam sholat berjamaah selesai salam segera bangkit meninggalkan masjid pulang kembali kerumah mereka. Sementara Rasulullah saw dan jamaah laki-laki tetap diam di tempat mereka sekedar waktu yang diinginkan Allah swt apabila Rasulullah saw bangkit, bangkit pula kaum laki-laki tersebut “.(HR. Bukhari).

Siapa yang tidak ingin mendapatkan keutamaan pahala menjalankan sholat berjamaah..?. Tentu kaum muslim, baik lelaki maupun peempuan sangat menginginkannya.Pasalnya, selain sholat berjamaah tergolong istimewa, karena reward dari Allah swt yang berlipat-lipat juga tergolong sunnah muakadah.

Baca Juga "Pintar di Dunia Pintar di Akhirat"

Karena itu umat islam dimanapun sadar betul akan keimanannya, berusaha keras agar setiap adzan berkumandang bisa menjalankan sholat fardhu berjamaah di masid.Mereka berusaha meninggalkan kesibukkan sejenak untuk menghadapkan wajahnya kepada Illahi Rabbi.

Dalil umum yang mendasari keutamaan sholat berjamaah adalah Ibnu Umar rs, Rasulullah saw bersabda, “Sholat berjamaah itu lebih utama dua puluh tujuh derajat disbanding sholat sendiri “. (Muttafaqun Alaih . Hadits ii pada hakekatnya berlaku umum, artinya, baik laki-laki maupun perempuan akan memperoleh pahala yang sama apabila melakukan sholat berjamaah.

Boleh Berjamaah di Masjid
Menilik keumuman hadits tersebut, jelas sholat berjamaah adalah sesuatu yang sangat dianjurkan kepada keseluruhan umay islam. Sholat jamaah adalah sunnah Muakadah, bahan oleh sebagian ulama dikatagorikan sebagai fardhu kifayah. Dengan demikian, sholat berjamaah adalah sesuatu yang sangat diharapkan. Ketentuan ini berlaku menyeluruh tidak dibedakan laki-laki maupun perempuan.

Sejak zaman Rasulullah saw kehadiran perempuan dalam sholat berjamaah di masjid merupakan hal biasa. Aissyah ra berkata, “Mereka wanita-wanita mukminah menghadiri sholat shubuh bersama Rasulullah saw mereka berseimut dengan kain-kain mereka. Kemudian para wanita itu kembali kerumah-rumah mereka seselesainya dari sholat tanpa ada seorang pun yang mengenali mereka karena masih gelap”. (HR. Bukhari Muslim).

Baca Juga "Hakikat Pasangan Hidup Sejati"

Ummu Salamah ra menceritakan, “Di masa Rasulullah saw para wanita yang ikut hadir dalam sholat berjamaah selesai salam segera bangkit meninggalkan masjid pulang kembali kerumah mereka. Sementara Rasulullah saw dan jamaah laki-laki tetap  diam di tempat mereka sekedar waktu yang diinginkan Allah swt apabila Rasulullah saw bangkit, bangkit pula kaum laki-laki tersebut “.(HR. Bukhari).

Dari Ibnu Umar ra Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu larang istri-istrimu pergi sholat ke masjid , namun (sholat) di rumah mereka lebih baik “ (Ibnu Khuzaimah).

Beberapa riwayat diatas menunjukkan bahwa perempuan pada masa dulu sudah biasa mengikuti sholat berjamaah di masjid. Ini tidak perlu dipermasalahkan. Akan tetapi keutamaan melaksanakan berjamaah, menurut para ulamaperempuan lebih utama melaksanakan sholat fardhu  berjamaah dirumah, sedang bagi laki-laki lebih utama jamaah dimasjid.

Syaikh Zainudddin Al-Malibari, muallif kitab Fathul Mu’in, mengatakan sholat fardhu berjamaah dimasjid lebih utama bagi laki-laki sesuai dengan hadits, “Sholatlah kalian dirumah-rumah kalian karena sholat yang paling utama adalah sholat seseorang dirumahnya kecuali sholat fardhu dan disini terdapat pengecualian bagi perempuan. Untuk perempuan sholat berjamaah lebih utama dilaksanakan dirumahnya dari pada di masjid “.

Kemudian, dalam Kitab Hasyiyah al-Bajuri ala Syarhi ibn Qasim karya Syaikh Ibrahim al-Baijuri, menyebutkan bahwa seorang laki-laki juga mendapatkan keutamaan sholat berjamaah dengan melaksanakan bersama istri atau keluarga yang lain, bahkan pelaksanaan sholat berjamaan bersama keuarga dirumahnya lebih utama.

Jadi, berasarkan argumentasi di atas, bukan masalah boleh atau tidaknya perempuan melaksanakan sholat berjamaah di masjid tetapi ini berkaitan dengan keutamaanmenjalankan sholat berjamaah di rumah.

Lebih Utama di Rumah
Kenapa wanita lebih utama menjalankan sholat di rumah..?. Menurut Prof. KH. Ali Yafie, afdhalnya wanita berjamaah dirumah, karena tugas utama seorang wanita (istri) adalah menyelenggarkan / mengurus kepentingan rumah tangganya unruk suami dan anakny. Kata Ali Yafie, apabila keluar rumahnya seorang perempuan menyebabkan tugas mengurus rumah tangganya terbengkalai atau dikhawatirkan mendapat gangguan keamanan di jalan, maka lebih utama bagi perempuan itu menjalankan sholat dirumah saja.

Oleh karena itu, lanjut Ali Yafie sholat Jum’at yang dengan sendirinya berjamaah tidak diwajibkan bagi perempuan. Tetapi bila perempuan hadir mengikuti sholat Jum’atannya tetap sah dan tidak perlu sholat Dzuhur lagi. Ini isyarat perempuan tidak terikat dengan sholat Jamaah di masjid (tidak dilarang).

Namun bila semua kekhawatiran (pekerjaan rumah tangga tidak terbengkkalai kepergian ke masjid tidak menimbulkan fitnah dan sebagainya) tidak ada, maka perempuan boleh berjamaah di masjid dan ketentuan umum pun berlaku bahwa sholat berjamaah nilainya melebihi 27 kali lebih besar.

Karena itu lanjut KH. Ali Yafie, agar seorang perempuan memperolah pahala sebanding dengan sholat berjamaah di masjid bisa menyelenggarkan sholat berjamaah dirumah, dengan keluarganya atau dengan suaminya.

Dalam Nailul Authar, Imam Asy-Syaukani megatakan bahwa sholat nya perempuan dirumah itu lebih baik bagi mereka daripada sholat mereka di masjid, seandainya mereka mengetahui yang demikian itu. Akan tetapi banyak yang tidak mengetahui lantaran mengira pahala yang akan mereka peroleh dengan sholat di masjid lebih besar. Kenapa sholat mereka dirumah lebih utama..? Karena aman dari fitnah, yang menekankan alasan ini adalah ucapan Aisyah ra tatkala melihat para wanita keluar ke masjid dengan tabarruj dan bersolek.

Begitupun Dr. Wahbah Az-Zuhali memakruhkan perempuan yang masih muda untuk menjalankan sholat berjamaah di masjid karena khawatir timbul fitnah. Iniberbeda dengan perempuan yang sudah tua menjalankan di masjid. Tambah Wahbah, memang lebih utama bagi perempuan untuk menjalankan sholat dirumah.

Dari penjelasan semua diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa perempuan tetap dianjurkan untuk sholat berjamaah dengan pahala 27 derajat. Kedua Sholat berjamaah dirumah lebih utama  bagi perempuan, tetapi tidak dilarang apabila ingin berjamaah dimasjid karena faktanya dimasa Nabi saw banyak perempuan berjamaah dimasjid.

Ketiga jangan sampai kepergian seorang perempuan di masjid untuk jamaah justru mengundang fitnah lantaran cara berpakaian dan berdandan yang berlebih inilah yang membuat perempuan menjadikan sholat  berjamaah dirumah lebih utama semoga dengan pencerahan diatas dapat kia pahami bagi seorang perempuan dalam memilih sholat itu tergantung masing-masing individu dan niatannya dalam menjalankan perintah ibadah sholat berjamaah dimasjid untuk mendapatkan pahala 27 derajat daripada sholat sendiri dirumah.


Wallahu A’lam Bhisawab

Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com - 17 Juni 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...