Blog Konten Islam: August 2018

Thursday 16 August 2018

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL


Dasbor Kisah Nabi"



BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL


“Selamanya kita mengenang Sinai sebagai bukti kekufuran ”.

Anda pasti mengetahui kisah Nabi Musa as. Yang bersama para pengikutnya melarikan diri dari kerajaan Fir’aun dan bala tentaranya. Kisah tersebut begitu melegenda kisah perjuangan Musa menyelamatkan Bani Israel dari kekejaman Fir’aun berawal dari kesombongan Fir’aun. Sebagai Raja Mesir , Fir’aun terkenal sebagai raja yang kejam dan sombong. Ia menganggap dirinya sebagai Tuhan dan menjadikan Bani Israel sebagai budak pekerja kasar.

Baca Juga "JENAZAH SAHABAT YG DILINDUNGI ALLAH"
Baca Juga "KISAH UZAIR YG DIMATIKAN & DIHIDUPKAN LAGI"


Sayangnya,tidak ada seorangpun dikalangan Bani Israel yang mampu memimpin kaumnya untuk melawan kekejaman Fir’aun. Sampai lahirlah Nabi Musa as.Kelahiran Nabi Musa as terjadi pada saat yang sangat genting. Betapa tidak, pada waktu itu Fir’aun sedang menerapkan kebijakan yang sangat kejam, yaitu membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir.


Kebijakan itu ia terapkan setelah ia  bermimpi tentang lahirnya seorang bayi yang akan menghancurkan kekuasaannya di Mesir. Menurut para penasehat dan tukang sihirnya, untuk menghindari mimpi tersebut menjadi kenyataan, maka fir’aun harus membunuh setiap bayi yang baru lahir , yang kelak bisa menghancurkan kekuasaaanya.


Allah berfirman : “Fir’aun mengira akan berhasil menghalangi mimpinya itu, namun rencana Allah mengatasi semua rencananya. Musa kemudian lahir secara diam-diam.Musa bin Imran adalah seorang dari utusan Allah kepada kaum Bani Sirael.


Allah bahkan menghadirkan Musa dibesarkan di Istana Fir’aun musuh Allah dan musuh kaumnya Bani Israel. Tapi Allah juga menentukan Musa akan kembali kepada ibu yang melahirkannya . Ketika kotak yang berisi Musa itu dipungut Aisyah , naluri keibuannya mendesaknya agar bayi itu dipeliharany. Musa lalu dibawa kepada Fir’aun. Atas bujukkan istrinya , Fir’aun tidakmembunuh Musa bahkan sebaliknya dia menerimanya sebagai anak angkat.


Walaupun Musa hidup dalam istana Fir’aun, namun suasana disana tidak mempengaruhi keyakinannya. Musa mendapat petunjuk dari Allah sebagai Nabi Dan Rasul. Allah menganugerhkan kekuatan rohani dan kekuatan jasmani.


Setelah sekian lama memerintahka rakyatnya beriman kepada Allah, Musa bersama kaumnya lalu meninggalkan Fir’aun dan pengikutnya. Fir’aun lalu memerintahkan anak buahnya agar mengejar Musa dan pengikutnya hingga ke pesisir laut merah. Dengan mukjizatnya, Musa lalu memukul tongkatnya keatas laut. Kemudian laut itu terbelah membuka jalan bagi Bani Israel.menyebranginya. Namun laut itu menjadi perangkap maut bagi Fir’aun dengan tentaranya yang kufur.


Pengembara dan penulis sejarah purbakala , Irodotes, memberi gelar Negara Mesir dengan nama Anugerah dari Nil yang lebih terkenal dengan sejarah Fir’aun dan peninggalan arkeologinya.Mesir , bumi Allah yang banyak menyaksikan perjuangan para Nabi. Di antara Rasul yang punya kaitan dengan Mesir ialah Nabi Idris, Nabi Shaleh, Nabi Ibrahim, nabi Ilyas dan Nabi Isa as.


Negara seluas hampir 1.000.000 km itu terkenal dengan peradaban purbanya. Penduduk Mesir menyebut Negara mereka dengan Ummu al-Dunya (Ibu Dunia) , yang maksudnya “Pusat Peradaban Dunia”.Jumlah penduduk Mesir melebihi 60 jt orang. Kepadatan penduduk di kota Kairo sendiri tidak kurang dari 93% beragama islam. Kebanyakkan penduduknya menempati daerah pertanian suburyang terletak didaerah Nil dan sekitarnya.


Salah satu kawasan didekat mesir yang memiliki kaitan sejarah dengan para pengikut nabi Musa adalah gurun Sinai, GUrun ini menjadi jalur pelarian Nabi Musa dan pengkikutnya menuju Palestina setelah berhasil melepaskan diri dari kejaran Fir’aun dan pasukannya. Di Sinai mukjizat Nabi Musa bisa disaksikan Bani Israel untuk kesekian kalinya, namun kebanyakkan mereka tetap membantah dan kufur kepada Allah swt.


Di gurun Sinai ini, kita masih bisa menemukan beberapa peninggalan yang diklaim banyak orang sebagai bukti sejarah keberadaan Nabi Musa as dan pengikutnya di tempat ini. Bukti itu adalah’Uyun Musa (Mata Air Musa ) yang terletak 4 km selatan terusan zues. Ada 12 sumur yang diduga ada sejak zaman Nabi Musa. Namun ia tidak lagi digunakan karena kering atau sudah tertimbun pasir. Penduduk setempat menyebutnya Bi’ru Musa, yang artinya sumur Musa. Menurut penduduk setempat, sumur ini dibuat oleh pengikut Musa ketika mereka naik ke darat setelah selamat dari kejaran Fir’aun.


Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa lubang-lubang galian ini sudah muncul sejak ribuan tahun yang lalu. Dengan kadar hujan disini yang hanya 20- 3 inci setahun, sumber mata air itu penting bagi Sinai. Bagi umat yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, berada disini memberikan kesan tersendiri karena bumi Sinai ini menjadi saksi sejarah.


Peninggalan lainnya adalah Pohon ini berada di st.Catherine Monstry yang dibangun pada abad ke-4 masehi oleh Ratu Bizantyumbernama Helina. Bangunan ini terletak dikaki Jabal Musa yang terkenal dengan kisah Nabi Musa menerima Kitab Taurat dari Allah swt.


Wadi Arba’ien di st. Catherine tampak istimewa. Menurut penduduk setempat disini ada bekas-bekas peninggalan Nabi Musa. Lembah ini dikatakan pernah menjadi persinggahan para Nabi.Ia merupakan kisah mata air memancar dari bongkahan batu gunung , bukti kekuasaan Allah dan Mukizat Nabi Musa as.


Pada bongkahan batu ini dijelaskan ada 12  lobang akibat ketokkan Nabi Musa , yang dengan izin Allah memancar dua belas mata air. Ia juga mengingatkan pada kisah Nabi Musa dan Bani Israel. Ketika itu cuaca begitu terik lalu Allah menurunkan awan tebal untuk melindungi mereka dari terik panas matahari.


Disamping sumber mata air Bani Israel juga dikaruniakan beberapa makanan seperti madu yang dipanggi manna dan salwa, yaitu sejenis burung kecil.Lalu kebanyakkan mereka tetap tidak bersyukur. Mereka lupa sesungguhnya Nabi dan Rasul adalah pembawa rahmat kepada umat.


Bumi Sinai dengan gurun batu yang gersang telah ditakdirkan menjadi kawasan yang aman buat Bani Israel.Sewaktu Bani Israel kehausan Nani Musa mengetukkan tongkatnya ke batu dan memancarkan dua belas mata air yang begitu kuat buat kaumnya.Allah Maha Pemurah lagi Maha Pengasih. Dia tidak membiarkan hamba-Nya mati kehausan. Dengan izin-Nya muncul mata air dari celah-celah batu gersang. Malangnya ada manusia yang tidak pandai berterima kasih kepada pencipta-Nya Allah swt.


Gurun  Tien Sinai juga memiliki cerita sendiri tentang kaum Bani Israel yang tersesat selama 40 tahun. Friman Allah swt :


“Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atas mu ketika Dia mengangkat Nabi-Nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun diantara umat-umat yang lain. Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu , dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh) maka kamu akan menjadi orang-orang yang merugi”. (QS.Al-Maidah [5] : 20-21).


Allah Maha Pemurah memuliakan Bani Israel dengan beberapa nikmat. Mereka dibebaskan oleh Allah dari perbudakan oleh Fir’aun di Mesir, dipimpin oleh utusan Allah.


Nabi Musa dan Nabi Harun. Allah telah memperlihatkan kepada mereka bagaimana Fir’aun yang telah sekian lama menghina Bani Israel  ditelan laut. Mereka menyaksikan akibat kekufuran yang ditimpakan Allah kepada manusia yang mengingkarinya.


Ketika Bani Israel kelaparan dan kehausandipadang pasir Sinai yang tandus, Allah menganugerahkan rezeki , sumber air, manna dan salwa, tetapi bangsa itu tidak tahu bersyukur. Mereka menyembah anak lembu yang diciptakan oleh Samiri dan mereka meminta untuk menyaksikan Allah dengan mata mereka sendiri. Itulah salah satu kekufuran Bani Israel.


Demikian juga ketika Allah memerintahkan bani Israel berhijrah ke Kota Suci Palestina dengan dipimpin oleh Nabi Musa as dan Nabi Harun as. Kaum itu enggan. Alasannya mereka , kota Ariha di Palestina telah diduduki oleh kaum Kan’an yang gagah perkasa. Mereka tidak meyakini kemengangan yang dijanjikan andainya mereka berjihad dan patuh kepada Allah swt.


Kengganan bani Israel untuk berjihad telah mengecewakan Nabi Musa dan nabi Harun. Nabi Musa lantas berdoa agar dia dan saudaranya Nabi Harun dipisahkan dari kaumnya yang tidak beriman itu. Lalu Allah mengharamkan Bani Israel memasuki Palestina selam 40 tahun.Kaum itu berkeliaran dan tersesat di Gurun Tien hingga musnahlah mereka dari muka bumi.Nabu Musa as sendiri tidak dapat memasuki Palestina. Ia hanya mampu melihat bumi yang dijanjikan Allah itu dari kejauhan , di sebuah puncak bukit sebelum ia wafat. Begitu juga Nabi Harun as.

(Wallahu a’lam Bish-shawwab)  

(dari berbagai sumber)




Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com 17 Agustus 2018 -

Friday 10 August 2018

AMALAN UTAMA BULAN DZULHIJJAH..?

AMALAN UTAMA   BULAN DZULHIJJAH..?

DASBOR "Education"



AMALAN   UTAMA  BULAN DZULHIJJAH..?



“Bulan Ramadhan telah berlalu. Hari-hari penuh limpahan pahala bagi orang-orang beriman telah terlewati. Namun bukan berarti tidak ada lagi bulan yang didalamnya terdapat hari-hari penuh limpahan pahala bagi orang-orang beriman. Bulan Dzulhijjah diantaranya. Sepuluh hari pertama pada bulan ini menjadi kesempatan bagi orang beriman untuk memetik pahala berlipat dari amal shaleh yang dilakukan.

Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan sepuluh hari pada bulan Dzulhijjah lebih utama dari pada sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan. Dan sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan lebih utama dari sepuluh malam bulan Dzulhijjah (lihat Kitab Fatawa Ibnu Taimiyyah).
Ibnu al-Qayyim, murid Ibu Taimiyyah, menjelaskan hal tersebut menunjukkan bahwa sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan menjadi lebih utama karena adanya Lailatul Qadar, dan Lailatul Qadar ini merupakan bagian dari waktu-waktu malamnya.

Sedangkan sepuluh hari Dzulhijjah menjadi lebuh utama karena siangnya, karena didalamnya terdapat Yaumun Nahr (hari berkuraban), hari Arafah dan hari Tarwiyah (hari kedelapan Dzulhijjah).

AMALAN-AMALAN UTAMA

Apa yang sesungguhnya yang menjadikan sepuluh hari bulan Dzulhijjah ini penuh keutamaan diantaranya sebagai berikut :
Pertama : Karena beramal sholeh pada sepuluh hari ini memiliki keutamaan yang lebih disbanding hari-hari lainnya.

Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbad ra dari Nabi saw bahwa beliau bersabda :
“Tidaklah ada amal yang lebih utama daripada ama-amal yang dikerjakan pada sepuluh hari Dzulhijjah ini”. Lalu para sahabat bertanya , “Tidak Juga Jihad..?”. Nabi saw menjawab, “Tidak Juga Jihad, kecuali seseorang yang keluar (untuk berjihad sambil mempertaruhkan diri (jiwa) dan hartanya lalu kembali tanpa membawa sesuatu pun” (HR. Bukhari).

Kedua :adanya hari Arafah. Pada hari ini para jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah , dan wukuf ini merupakan rukun utama dari ibadah haji. Karena hari ini menjadi hari yang memiliki keutamaan agung dan penuh keberkahan.

Dari  Abu Qatadah al-Anshari ra. , Rasulullah saw pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, maka beliau bersabda, “(puasa pada hari itu) mengugurkan dosa-dosa setahun yang lalu dan dosa-dosa setahun berikutnya”. (HR. Muslim)

Ketiga : adanya perayaan Hari raya Idul Adha yang disebut juga Yaumul Nahr. Dalil yang menunjukkan keutamaan dan keagungan hari Idul Adha adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Qurth ra dari Nabi saw bahwa beliau bersabda :
“Hari teragung disisi Allah adalah hari Idul Adha (Yaumul Nahr) kemudian sehari setelahnya …” (HR. Abu Dawud).

Oleh karena itu , ada amalan-amalan utam yang disyariatkan pada bulan ini yaitu :
Pertama : melaksanakan haji dan umrah. Amal ini adalah amal paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih , salah satunya adalah sabda Nabi saw, :
“Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surge”. (HR. Muslim)

Kedua : berpuasa pada hari Arafah. Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Berpuasa pada hari Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya”. (HR. Muslim)

Ketiga : mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid serta dzikir. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“….Dan agar mereka menyebutkan nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (QS. Al-Hajj :28).

Imam Bukhari ra berkata “ Ibnu Umar dan Abu Hurairah ra keluar ke pasar pada hari-hari sepuluh (sepuluh hari pertama) dalam bulan Dzulhijjag seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orang pun mengikuti takbir keduanya”.

Keempat :memperbanyak taubat serta memperbanyak emninggalkan maksiat dan dosa, sehingga akan mendapatkan ampunan dari rahmat Allah swt. Hadits dari Abu Hurairah ra d bahwa Nabi sa bersabda, “ “Sesungguhnya Allah itu cemburu , dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Kelima : Memperbanyak amalan-amalan shaleh berupa ibadah sunnah seperti sholat sunnah, sedekah jihad, membaca Al-Quran, amal ma’ruf nahi unkar, danlain sebaginya, sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipatgandakan pahalanya.

Keenam :berkurban pada Hari Raya Qurban dan Hari Raya Tasriq (tanggal, 11,12,13 Dzulhijjah). Bagi orang yang berniat untuk berkurban hendaknya tidak memotong rambut dan kukunya sejak masuk tanggal 1 Dzulhijjah sampai dia berkurban.

Diriwayatkan dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah saw bersabda :”Jika kalian melihat awal bulan Dzulhijah dan salah seorang diantara kalian berniat untuk menyembelih hewan Qurban maka hendaknya dia menahan rambut dan kukunya” sebagaiana firman Allah swt : ..” Dan janganlah kamu mencukur kepadamu sebelum Qurban sampai di tempat peyembelihan..” (QS. AL-Baqarah : 196)

Ketujuh ,melaksanakan sholat Idul Adha dan mendengarkan Khubah setelahnya.


SEMANGAT BERKORBAN

Pada Hari Raya Idul Adha kita sangat dianjurkan berqurban, yaitu eyembelih hewan berkaki empat , seperti kambing, sapi, atau unta secara tulus karena Allah swt semata. Inilah sebabnya Allah dalam firman-Nya : Bukanlah dagingnya dan bukanlah darahnya yang sampai kepada Allah. Tapi yang sampai kepada-Nya ialah pengabdianmu (Taqwa)”. (QS. Al-Hajj 22 :37)

Mengomentari ayat tersebut M. Quraish Shihab menulis bahwa ayat itu antara lain bertujuan memerangi adat kebiasaaan masyarakat yang mempersembahan darah dan dagingnya kepada tuhan-tuhan sesembahan mereka. Kaum muslimin Mekkah misalnya menempelkan darah-darah Qurban di dinding Ka’bah. Ada juga yang membakar daging qurban dan membiarkan aromanya membumbung kelangit, karena percaya bahwa aroma daging bakar menyenangkan Tuhan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yunani kuno.

Kemudian pemotongan kepala kerbau dan pemancaran darahnya di atas jembatan yang baru, misalnya yang tidak jarang terjadi dimana-mana juga merupakan salah satu bentuk emberian darh sebagai sesaji. Semua adat kebiasaan yang buruk itu dicakup oleh ayat diatas.

Namun perlu dicatat bahwa itu tidak berarti bahwa membagikan daging Qurban karena Allah swt bukan salah satu tuuan yang disyariatkan dalam ibadah Qurban. Ayat diatas hanya mengisyaratkan bahwa yang terpenting dalam hal pemyembelihan Qurban ialah keikhlasan hati. Bisa saja kita menyembelih unta atau sapi yang dapat dibagi-bagikan kepada banyak orang, tetapi kalau hal itu tidak disertai dengan keikhlasan, maka menyembelih seekor kambing dan membagikan dua pertiga dagingnya kepada beberap orang itu jauh lebih baik disis Allah selama itu disertai dengan ketulusan.

Jadi, yang terpenting dari ibadah Qurban itu adalah semnagta berqurban kepada sesama secara tulus karena Allah swt. Hal ini terkait dengan ibadah haji, dimana ada kisah-kisah yang menggambarkan bahwa yang terpenting dalam menunaikan ibadah ini adalah semangat berqurban kepada sesama. Bahkan ada kisah yang menyatakan bahwa orang yang hendak menunaikan ibadah ini , kemudian membatalkan karena uang dipakai untuk membantu orang yang sangat membutuhkan itu juga sudah dihitung sama juga naik haji dan hajinya mabrur alias diterima oleh Allah swt.

Walaupun kisah-kisah itu sulit dicek kebenarannya karena yang penting adalah semangat yang dikandung dibalik kisah itu, tetapi dalam kehidupan spiritual kisah-kisah itu sangat populer dan menjadi bagian dari kehidupan spiritual itu sendiri. Dikisahkan bahwa sepasang suami istri mempunyai niat yang sangat kuat untuk menunaikan ibadah haji. Dengan susah payah pasangan ini mengumpulkan bekal. Karena waktu itu naik haji masih lewat darat dan jarak yang ditempuh adalah ribuan kilometer maka bekal yang dikumpulkan pun harus banyak.

Dalam perjalanan ini mereka banyak menjumpai pengalaman-pengalaman yang menarik, termasuk ketika pasangan itu memasuki sebuah perkampungan yang kehidupan penduduknya sangat miskin dan dilanda kelaparan. Kondisi kampung yang menyedihkan itu menyentuh hati suami – istri itu. Benak mereka dipenuhi dengan keragu-raguan akan tegakah mereka membiarkan orang-orang itu mati kelaparan , sedangkan ditangan mereka ada bekal meskipun itu untuk perjalanan haji yang sudah lama mereka impikan…?

Dalam suasanaterenyuh itu terpikir oleh mereka untuk memberikansaja bekal haji yang sedang mereka bawa lalu mereka pulang. Sampai dirumah pasangan itu disambut oleh seseorang yang pakaiannya petih bersih. Orang yang belum mereka kenal itu mengucapkan selamat bahwa mereka berdua telah diberkati oleh Allah memperoleh haji yang mabrur. Tentu saja pasangan ini menyangkal karena mereka belum merasa menunaikan ibadah haji bahkan sampai ke tanah suci belum. Naun orang yang tidak mereka kenal itu tetap mengucapkan selamat kepada pasangan suami-istri itu atas kemabruran haji mereka. Setelah menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan suami – istri tersebut orang asing berpakaian putih bersih itu menghilang. Menurut cerita orang yang tak dikenal itu adalah Malaikat yang diutus oleh Allah swt. Dengan tujuan Malaikat itu memberikan kabar gembira kepada suami istri tersebut bahwa dengan sedekah yang diberikan kepada masyarakat yang kekurangan itu berarti mereka memperoleh haji mabrur.

Kisah berikut esensinya sama dengan kisah diatas tetapi settingnya berbeda. Dikisah ada seseorang yang terkenal disuatu kampung karena hajinya mabrur. Banyak orang yang hendak naik haji mengunjungi orang yang hajinya mabrur itu untuk bertanya bagaimana cara menunaikan ibadah haji yang mabrur.

Orang yang dikatakan hajinya mabrur itu menceritakan bahwa ia sebenarnya belum pernah menunaikan ibadah haji. Dia pernah berniat untuk pergi haji setelah uangnya yang terkumpul sudah memadai. Tetapi dia kemudian membatalkan niat pergi hajinya karena dananya diberikan kepada orang yang sangat miskin dan membutuhkannya.


Dia bercerita bahwa suatu hari dia merasakan bau masakan yang nikmat sekali. Lalu mereka menelusuri bau sumber makanan tersebut dan ingin sekali mencicipinya. Singkat cerita sampailah ia dirumah yang memasak yang baunya ternyata berasal dari rumah gubuk  milik seorang yang miskin.

Kemudian dia bertanya kepada si miskin itu, “Kau masak apa aromanya enak sekali”, boleh aku ikut mencicipinya..?” tanyanya.

Si miskin menjawab, “ Ini haram buat anda, yang saya masak adalah bangkai kucing. Sudah berhari-hari saya mencari makanan tidak mendapat makanan, lalu ketemu bangkai kucing itulah yang saya masak dan aromanya seperti yang seperti anda rasakan sekarang ini”.

Orang yang hendak naik haji itu kaget sekali mendengar jawaban itu dan memutuskan tidak naik haji. Karena uangnya digunakan untuk membantu orang miskin tadi.Tidak lama kemudian datangnya seseorang berpakaian putih bersih menyatakan selamat bahwa dia telah menunaikan ibadah haji dan hajinya mabrur.

Dengan demikian, semangat yang dikandung dalam ibadah haji dan ibadah Qurban pada Hari Raya Idul Adha adalah semangat berqurban kepada sesama, tidak hanya selama har raya itu tetapi sepanjang masa. Ini sebabnya ibadah haji dikalangan sufi tidak hanya secara fisik tetapi juga hati., yaitu menghadirkannya dalam hati dengan membuang segala hal yang buruk dalam diri kita , kemudian selalu berbuat baik seperti berqurban itu. Semoga kita dapat menangkap semangat ibadah ini. Aamiin!...

Wallahu A’lam Bhisawab
Tri Yudiono Publishing https://blogkontenislam.blogspot.com 13 Agustus 2018 -

BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL

BUKIT SINAI,   SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL Dasbor Kisah Nabi" BUKIT SINAI, SAKSI KEKUFURAN BANI ISRAEL “Selaman...